Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
GEOMETRI ●
2
GEOMETRI GEOMETRI GEOMETRI
Standar Kompetensi : Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga Kompetensi Dasar : Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga Menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga
3
DALAM BAB INI KITA AKAN BELAJAR
KEDUDUKAN TITIK, GARIS DAN BIDANG DALAM RUANG MENENTUKAN JARAK DALAM RUANG MENENTUKAN SUDUT DALAM RUANG
4
Pengertian titik, garis dan bidang
5
Pengertian Titik, Garis dan Bidang
Titik : Suatu titik ditentukan oleh letaknya, tetapi tidak memiliki ukuran (besaran), sehingga dikatakan bahwa titik tidak berdimensi Ex : ● Titik B Garis : Himpunan titik-titik yang hanya memiliki ukuran panjang, sehingga dikatakan bahwa garis berdimensi satu Ex : k garis k Bidang : Himpunan titik-titik yang memiliki ukuran panjang dan lebar, sehingga dikatakan bahwa bidang berdimensi dua Ex : α bidang α
6
Aksioma Garis dan Bidang
Aksioma (postulat) adalah pernyataan yang diandaikan dalam sebuah sistem dan kebenarannya itu harus diterima tanpa pembuktian
7
Aksioma - aksioma Euclides
8
Aksioma 1 Melalui dua buah titik sebarang yang tidak berimpit hanya dapat dibuat sebuah garis lurus
9
Aksioma 2 Jika sebuah garis dan sebuah bidang memiliki dua buah titik persekutuan, maka garis itu seluruhnya terletak pada bidang A B α
10
Aksioma 3 Melalui tiga buah titik sebarang tidak segaris hanya dapat dibuat sebuah bidang
● A B C α
11
Selanjutnya dapat diturunkan empat buah dalil (teorema) untuk menentukan sebuah bidang
12
Dalil 1 Sebuah bidang ditentukan oleh tiga titik sebarang yang tidak segaris
●z ● x ● y α
13
Dalil 2 Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik (titik terletak di luar garis)
β
14
Dalil 3 Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis berpotongan
m α
15
4 Dalil Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis sejajar
α
16
Kedudukan Titik Terhadap Garis dan Titik Terhadap Bidang
17
Kedudukan Titik Terhadap Garis
Titik Terletak pada Garis Sebuah titik A dikatakan terletak pada garis g, jika titik A dapat dilalui oleh garis g A g
18
Titik di luar garis Sebuah titik A dikatakan berada di luar garis g, jika titik A tidak dapat dilalui oleh garis g A g ●
19
Kedudukan Titik Terhadap Bidang
20
Titik Terletak pada Bidang
Sebuah titik A dikatakan terletak pada bidang α jika titik A dapat dilalui oleh bidang α ● A α ● A
21
Titik diluar Bidang Sebuah titik A dikatakan berada diluar bidang α, jika titik A tidak dapat di lalui oleh bidang α. α ● A ● A
22
kedudukan garis terhadap garis dan garis terhadap bidang
23
Kedudukan garis terhadap garis lain
Ada tiga kemungkinan kedudukan sebuah garis terhadap garis lain dalam sebuah bangun ruang, yaitu : Berpotongan Sejajar Bersilangan
24
Dua Garis berpotongan Dua buah garis g dan h dikatakan berpotongan, Jika kedua garis itu terletak pada sebuah bidang dan memiliki sebuah titik persekutuan. Titik persekutuan ini disebut titik potong. Ex : α Garis g dan h berpotongan A disebut titik potong atau titik persekutuandititik A
25
Garis Berhimpit Jika g dan h memiliki titik potong atau titik persekutuan lebih dari satu, maka g dan h dikatakan berimpit. Ex : β Garis g dan h berimpit pada titik A dan titik B A dan B di sebut titik potong atau titik persekutuan
26
Dua garis sejajar Ex : Garis g dan h sejajar
Dua buah garis g dan h dikatakan sejajar, jika kedua garis itu terletak pada sebuah bidang dan tidak memiliki satupun titik persekutuan. Ex : Garis g dan h sejajar
27
Dua garis bersilangan Dua buah garis g dan h dikatakan bersilangan, jika kedua garis itu tidak terletak pada sebuah bidang. Ex : Garis g dan h bersilangan
28
Jika garis g dan garis h tidak berpotongan dan tidak sejajar, maka garis g dan h bersilangan
29
☻Diketahui : Kubus ABCD.EFGH Rusuk AB sebagai wakil garis g
Contoh & Jawab ☻Diketahui : Kubus ABCD.EFGH Rusuk AB sebagai wakil garis g ☻Ditanya : a) Garis – garis yang berpotongan dengan garis g b) Garis – garis yang sejajar dengan garis g c) Garis – garis yang bersilangan dengan garis g
30
☻Jawab : a) Garis – garis yang berpotongan dengan garis g adalah garis – garis AD, AE, BC, dan BF b) Garis – garis yang sejajar dengan garis g adalah garis –garis DC, EF, dan HB c) Garis – garis yang bersilangan dengan garis g adalah garis – garis CG, DH, EH, dan FG
31
AKSIOMA DUA GARIS SEJAJAR
32
dan melalui titik A dapat dibuat sebuah garis g yang sejajar h
Aksioma 4 : melalui sebuah titik yang berada di luar sebuah garis tertentu, hanya dapat dibuat sebuah garis yang sejajar dengan garis tertentu itu. Contoh : A ● Titik A berada diluar garis h, sehingga melalui titik A dan garis h dapat dibuat bidang α dan melalui titik A dapat dibuat sebuah garis g yang sejajar h
33
Dalil Tentang dua garis sejajar
34
Dalil 5 :. jika garis k sejajar dengan garis l, dan garis l
Dalil 5 : jika garis k sejajar dengan garis l, dan garis l sejajar dengan garis m, maka garis k sejajar dengan garis m. Contoh :
35
Dalil 6 :. jika garis k sejajar dengan garis h dan
Dalil 6 : jika garis k sejajar dengan garis h dan memotong garis g, l sejajar dengan garis h dajuga memotong garis g, maka garis – garis k, l dan g terletak pada sebuah bidang Contoh :
36
Dalil 7 : jika garis k sejajar garis l sedangkan garis l menembus bidang α maka garis k juga menembus bidang α. Contoh :
37
kedudukan Garis Tehadap Bidang
Ada juga kemungkinan kedudukan sebuah garis terhadap sebuah bangun ruang, yaitu : garis terletak pada bidang garis sejajar bidang garis memotong atau menembus bidang
38
Garis terletak pada bidang
Sebuah garis g dikatakan terletak pada bidang α jika garis g dan bidang α itu sekurang – kurangnya memiliki dua titik persekutuan Contoh : Garis g terletak pada bidang α
39
Garis sejajar Bidang Garis h dikatakan sejajar bidang β, jika garis h dan bidang β tidak mempunyai satupun titik persekutuan Contoh : Garis h sejajar dengan bidang β
40
Garis memotong atau menembus bidang
Sebuah garis k dikatakan memotong atau menembus bidang γ jika garis k dan bidang γ hanya mempunyai sebuah titik persekutuan. Titik persekutuan ini disebut titik potong atau titik tembus. Contoh : Garis k memotong bidang γ dititik A Titik A disebut titik potong atau titik tembus
41
Contoh & jawab : ☻Diketahui : kubus ABCD, EFGH
Bidang alas ABCD sebagai wakil bidang α ☻Ditanya : a) Garis – garis yang terletak pada bidang α b) Garis – garis yang sejajar dengan bidang α c) Garis – garis yang memotong dan menembus bidang α
42
Jawab : a) garis – garis yang terletak pada bidang α adalah garis – garis AB, AD, BC dan CD b) Garis – garis yang sejajar dengan α adalah garis – garis EF, EH, FG dan GH c) Garis – garis yang memotong dan menembus bidang α adalah garis – garis EA, FB, GC dan HD
43
Dalil – dalil tentang garis sejajar bidang
44
Dalil 8 :. jika garis g sejajar dengan garis h dan garis h terletak
Dalil 8 : jika garis g sejajar dengan garis h dan garis h terletak pada bidang α, maka garis g sejajar dengan bidang α Contoh :
45
Dalil 9: jika bidang α melalui garis g dan garis g sejajar terhadap garis β, maka garis potong antara bidang α dengan bidang β sejajar terhadap garis g Contoh :
46
Dalil 10 : jika garis g sejajar dengan garis h dan garis h sejajar terhadap bidang α, maka garis g sejajar terhadap bidang α Contoh :
47
Dalil 11 : jika bidang α dan bidang β berpotongan oleh masing – masing sejajar terhadap garis g maka garis potong antara bidang α dan bidang β sejajar dengan garis g. Contoh :
48
Contoh & Jawab : ☻Diketahui : Kubus ABCD.EFGH
Bidang alas ABCD mewakili bidang α ☻Ditanya : a) Garis – garis dan diagonal sisi yang teletak pada bidang α b) Garis – garis dan diagonal sisi yang sejajar dengan bidang α c) Garis – garis yang menembus bidang α
49
Jawab : a) Garis – garis dan diagonal sisi yang teletak pada bidang α adalah garis – garis AB, BC, CD, AD, dan AC, BD b) Garis – garis dan diagonal sisi yang sejajar dengan bidang α adalah garis – garis EF, FG, GH, EH dan EG, HF c) Garis – garis yang menembus bidang α adalah AE, BF, CG dan DH
50
Kedudukan Bidang Terhadap Bidang Lain
51
Kemungkinan kedudukan sebuah bidang terhadap bidang lain dalam sebuah bangun ruang adalah berimpit, sejajar, atau berpotongan
52
Dua Bidang Berimpit Bidang α dan bidang β dikatakan berimpit, jika setiap titik yang terletak pada bidang α juga terletak pada bidang β atau setiap titik yang terletak pada bidang β juga terletak pada bidang α Contoh :
53
Dua Bidang Sejajar Bidang α dan bidang β dikatakan sejajar jika kedua bidang itu tidak mempunyai satu pun titik persekutuan Contoh :
54
Dua Bidang Perpotongan
Bidang α dan bidang β dikatakan berpotongan jika kedua bidang itu tepat memiliki sebuah garis persekutuan. Garis persekutuan atau garis potong merupakan tempat kedudukan titik-titik persekutuan bidang α dan bidang β. Garis persekutuan antara bidang α dan bidang β dituliskan sebagai (α, β). Contoh :
55
Diketahui : Kubus ABCD EFGH Bidang sisi ABCD sebagai wakil bidang U
Contoh & Jawab Diketahui : Kubus ABCD EFGH Bidang sisi ABCD sebagai wakil bidang U Ditanya : a) Bidang sisi kubus yang berimpit dengan bidang U b) Bidang sisi kubus yang sejajar dengan bidang U c) Bidang-bidang sisi kubus yang berpotongan dengan bidang U
56
jawab : a) Bidang sisi kubus yang berimpit dengan bidang U adalah ABCD
b) Bidang sisi kubus yang sejajar dengan bidang U adalah bidang sisi EFGH c) Bidang-bidang sisi kubus yang berpotongan dengan bidang U adalah bidang-bidang sisi ABFE, BCGF, CDHG, dan ADHE
57
Tiga Bidang Berpotongan
Misalkan tiga bidang (α ,β dan γ) berpotongan dan mempunyai tiga buah garis persekutuan. Kedudukan dari ketiga garis persekutuan itu dapat berimpit (Gambar 6-20a), sejajar (Gambar 6-20b), atau melalui sebuah titik (Gambar 6-20c).
58
Dalil-dalil Tentang Dua Bidang Sejajar
59
Dalil 12 : Jika garis a sejajar garis g dan garis b sejajar garis h, garis a dan garis b berpotongan terletak pada bidang α, garis g dan garis h berpotongan terletak pada bidang β, maka bidang α sejajar dengan bidang β. Contoh :
60
Dalil 13 : Jika bidang α sejajar bidang β dan dipotong oleh bidang γ, maka garis potong (α, γ) sejajar garis potong (β, γ) contoh :
61
Dalil 14 : Jika garis g menembus bidang α dan bidang α sejajar bidang β, maka garis g juga menembus bidang β. Contoh :
62
Dalil 15 : Jika garis g sejajar bidang α dan bidang α sejajar bidang β, maka garis g juga sejajar bidang β. Contoh :
63
Dalil 16 : Jika garis g terletak pada bidang α dan bidang α sejajar bidang β, maka garis g juga sejajar bidang β. Contoh :
64
Dalil 17 : Jika bidang α sejajar bidang β dan bidang γ memotong bidang α, maka bidang γ juga memotong bidang β. Contoh :
65
Dalil 18 : Jika bidang α sejajar bidang β dan bidang β sejajar bidang γ, maka bidang α sejajar bidang γ. Contoh :
66
Dalil 19 : bidang U dan bidang β sejajar bidang V, bidang α dan bidang β berpotongan pada garis (α, β), bidang U dan bidang V berpotongan pada garis (U, V), maka garis (α, β) sejajar garis (U, V). Contoh :
67
Menyelesaikan Soal-soal Lukisan Ruang langkah-langkahnya sebagai berikut :
Buatlah analisa dan sketsa berdasarkan informasi dan data yang ada dalam soal. Dalam analisa itu, perhatikan aksioma atau dalil yang digunakan secara singkat, tepat dan jelas. Langkah 2 Berdasarkan analisa dan sketsa ruang pada langkah 1, buatlah lukisan ruang yang sebenarnya sesuai dengan permintaan soal. Catatan : Untuk suatu analisa yang sama, mungkin saja diperoleh lukisan ruang yang agak berbeda.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.