Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Materi Pendalaman V E K T O R By Cak Gie.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Materi Pendalaman V E K T O R By Cak Gie."β€” Transcript presentasi:

1 Materi Pendalaman V E K T O R By Cak Gie

2 Motivasi Gambar 1 A 3 m B Gambar 2 A 3 m B

3 Motivasi Bila mobil berjalan dari A ke B seperti gambar 1 di atas kedudukan mula-mula di A kemudian di B, maka arah perpindahan mobil adalah ke kanan. Sebaliknya untuk gambar 2, mobil berjalan dari B ke A, dengan kedudukan mula-mula di B kemudian di A, maka arah perpindahan mobil ke kiri. Dengan demikian perpindahan selalu berarah dari kedudukan awal menuju kedudukan akhir. Dari kedua contoh dapat disimpulkan, perpindahan ke arah kanan berbeda dengan perpindahan ke arah kiri, meskipun besar perpindahannya sama tetapi arahnya berbeda. Besaran seperti ini disebut besaran vektor.

4 VEKTOR SECARA GEOMETRIS
PENGERTIAN VEKTOR SECARA GEOMETRIS LINGKUP VEKTOR OPERASI PADA VEKTOR

5 Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar (panjang atau nilai) dan arah. Secara geometris sebuah vektor diwakilkan oleh sebuah ruas garis berarah dengan panjang ruas menunjukkan besar, sedangkan arahnya menunjukkan arah vektor itu.

6 Pengertian Vektor Vektor dinyatakan dengan huruf kecil yang dicetak tebal, atau diberi tanda panah di atasnya. Misalnya : u dibaca β€œvektor u” 𝑒 dibaca β€œvektor u” 𝐴𝐡 dibaca β€œvektor AB” 𝐴𝐡 = panjang 𝐴𝐡 A B 𝑒 = 𝐴𝐡

7 Vektor Secara Geometris
Gambar 2 A B C E F G H Perhatikan gambar A B π‘Ž 𝛼 Gambar 1 Pada gambar 1 diperlihatkan ruas garis berarah 𝐴𝐡 yang dilukiskan pada bidang datar. Pada gambar 2 dilukiskan ruas garis berarah 𝐴𝐹 pada bangun ruang.

8 Vektor Secara Geometris
Secara umum dapat disimpulkan vektor di R-2 merupakan vektor yang terletak pada bidang datar. Sedangkan vektor di R-3 suatu vektor yang diwakili oleh ruas garis berarah yang terletak pada sebuah ruang.

9 Lingkup Vektor Modulus Vektor
Modulus vektor adalah besar atau nilai vektor. Jika π‘Ž = π‘₯ 𝑦 , maka besar nilai vektor π‘Ž adalah π‘Ž = π‘₯ 2 + 𝑦 2

10 Contoh Solusi Diketahui vektor π‘Ž = 3 4 , maka besar nilai vektor π‘Ž !
Modulus Vektor Contoh Diketahui vektor π‘Ž = , maka besar nilai vektor π‘Ž ! Solusi π‘Ž = = =5

11 Vektor Posisi Vektor Posisi Vektor posisi adalah suatu vektor yang titik pangkalnya O(0, 0). Jika titik A(x, y), maka vektor posisi A adalah 𝑂𝐴 = π‘Ž = A - O = π‘₯ 𝑦 βˆ’ = π‘₯ 𝑦 .

12 Contoh Solusi Tentukan vektor posisi dari titik B (-3, 4) !
Vektor posisi dari titik B adalah 𝑏 = βˆ’3 4

13 Kesamaan Vektor Dua vektor dikatakan sama jika kedua vektor tersebut mempunyai besar dan arah yang sama. 𝑒 𝑣 𝐴𝐡 𝐡𝐴 Vektor 𝑒 sama dengan vektor 𝑣 . Sedangkan vektor 𝐴𝐡 tidak sama dengan vektor 𝐡𝐴 , karena mempunyai arah yang berbeda. Dapat dikatakan vektor 𝐴𝐡 berlawanan dengan vektor 𝐡𝐴 .

14 Kesamaan dua Vektor Contoh Diketahui titik-titik A(2, 3), B(6, 6), C(1, 2), dan D(5, 5). Tentukan 𝐴𝐡 dan 𝐢𝐷 , apakah 𝐴𝐡 dan 𝐢𝐷 ! Solusi 𝐴𝐡 = π‘Ž =π΅βˆ’π΄= 6βˆ’2 6βˆ’3 = besar vektor 𝐴𝐡 adalah π‘Ž = = 5 𝐢𝐷 = 𝑏 =π·βˆ’πΆ= 5βˆ’1 5βˆ’2 = besar vektor 𝐢𝐷 adalah 𝑏 = = 5 Kesimpulannya !

15 Vektor Negatif Vektor Negatif Vektor negatif adalah invers (kebalikan) dari suatu vektor positif. Invers dari π‘Ž adalah - π‘Ž . Invers dari 𝐴𝐡 adalah - 𝐴𝐡 atau 𝐡𝐴

16 Contoh Solusi Tentukan invers dari vektor 𝑏 = βˆ’3 4
Vektor Negatif Contoh Tentukan invers dari vektor 𝑏 = βˆ’3 4 Solusi Invers dari vektor 𝑏 = βˆ’3 4 adalah - 𝑏 =βˆ’ βˆ’3 4 = 3 βˆ’4

17 Vektor Nol Vektor nol adalah jumlah vektor dan inversnya π‘Ž + - π‘Ž = 0.

18 Contoh Solusi Jika π‘Ž = 3 4 , tentukan vektor π‘Ž + (- π‘Ž ) !
Vektor Nol Contoh Jika π‘Ž = , tentukan vektor π‘Ž + (- π‘Ž ) ! Solusi π‘Ž + (- π‘Ž ) = βˆ’4 βˆ’3 = =0

19 Vektor Satuan Vektor Satuan Vektor satuan adalah suatu vektor dibagi dengan besar vektor tersebut. Vektor satuan dinyatakan dengan 𝑒 = π‘Ž π‘Ž .

20 Contoh Solusi Tentukan vektor satuan dari vektor π‘Ž = βˆ’3 4 !
Vektor Nol Contoh Tentukan vektor satuan dari vektor π‘Ž = βˆ’3 4 ! Solusi π‘Ž = βˆ’ =5 𝑒 = π‘Ž π‘Ž = βˆ’ = βˆ’

21 Operasi Pada Vektor Penjumlahan
Hasil penjumlahan dua vektor merupakan resultan vektor. Misalnya, jumlah dari vektor π‘Ž dan vektor 𝑏 adalah vektor 𝑐 . Maka vektor 𝑐 disebut resultan vektor dari vektor π‘Ž dan vektor 𝑏 .

22 Penjumlahan dan Pengurangan Vektor
Metode segitiga π‘Ž π‘Ž π‘Ž + 𝑏 = 𝑐 𝑏 𝑏 Jika dua vektor dijumlahkan dengan metode segitiga diperoleh dengan cara menghubungkan titik pangkal vektor π‘Ž dengan titik ujung vektor 𝑏 sehingga didapat vektor 𝑐 .

23 Penjumlahan dan Pengurangan Vektor
Metode jajargenjang π‘Ž π‘Ž π‘Ž + 𝑏 = 𝑐 𝑏 𝑏 Dengan metode jajargenjang jumlah vektor π‘Ž dan vektor 𝑏 adalah dengan memindahkan vektor 𝑏 (tanpa mengubah arah dan besarnya), sehingga titik pangkal vektor 𝑏 berhimpit dengan titik pangkal vektor π‘Ž .

24 Pengurangan Vektor Mengurangi vektor sama dengan menjumlahkan vektor dengan lawannya. Misalkan vektor 𝑒 = π‘Ž βˆ’ 𝑏 , dapat ditulis 𝑒 = π‘Ž +(βˆ’ 𝑏 ).

25 Operasi Pada Vektor Perkalian Vektor dengan Skalar
Mengalikan vektor π‘Ž dengan bilangan skalar k adalah menjumlahkan k buah vektor π‘Ž yang segaris.

26 Contoh Solusi Diketahui vektor π‘Ž = βˆ’3 4 . Tentukan 3 π‘Ž !
Operasi pada Vektor Contoh Diketahui vektor π‘Ž = βˆ’ Tentukan 3 π‘Ž ! Solusi 3 π‘Ž =3 βˆ’3 4 = βˆ’9 12

27 Thank You !


Download ppt "Materi Pendalaman V E K T O R By Cak Gie."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google