Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

CARA BELAJAR ORANG DEWASA (CBOD)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "CARA BELAJAR ORANG DEWASA (CBOD)"— Transcript presentasi:

1 CARA BELAJAR ORANG DEWASA (CBOD)
dipaparkan oleh: J. SOENARDI - Widyaiswara 4/17/2018 nardi-CBOD

2 2. Tujuan pelatihan khusus
1. Tujuan pelatihan umum PASPAD memahami pendekatan andragogi dalam Diklat bagi pegawai di lingkungan Unit Organisasi secara baik dan benar. 2. Tujuan pelatihan khusus PASPAD: a. menjelaskan pendekatan andragogi dalam Diklat dengan benar; b. menguraikan Asumsi Dasar dan implikasi Diklat Orang Dewasa minimal benar 80%; c. menjelaskan ciri-ciri dan suasana belajar orang dewasa. 4/17/2018 nardi-CBOD

3 siklus perancangan pelatihan
Training Need Assessment Objective Design Implementation Evaluation 4/17/2018 nardi-CBOD

4 PENGERTIAN Pendekatan paedagogy Paid : Anak Agogos: Memimpin  “Ilmu & Seni mengajar anak-anak” Ilmu dan seni mengajar. Dalam paedagogy:  anak sebagai obyek yang pasif  guru sebagai subyek yang aktif 4/17/2018 nardi-CBOD

5 Pendekatan adragogi  Paulo Freire dalam bukunya “ Cultural Action for Freedom” menyebutkan:  bertolak dari kenyataan: * ada sebahagian manusia menikmati jerih payah orang lain dng cara-cara tidak adil; * apapun alasannya itu tidak manusiawi  perlu memanusiakan manusia.  Ia merubah sistem pendidikan Bank yg pada dasarnya menggunakan pendekatan paedagogy:  guru mengajar, murid belajar;  guru tahu segalanya, murid tdk tahu apa-apa;  guru berfikir, murid difikirkan;  guru bicara, murid mendengar, dstnya. 4/17/2018 nardi-CBOD

6  Konsep pendidikan kaum tertindas (Paulo Freire)
 sistem pendidikan yg dibangun bersama dng kaum tertindas, bertujuan untuk pembebasan;  proses: daur bertindak dan berfikir yg berlangsung terus sepanjang hidup.  pd daur bertindak warga belajar dilibatkan ke dalam realitas permasalahan;  konsep ini dijadikan dasar pendekatan andragogy. 4/17/2018 nardi-CBOD

7 Andragogi Berasal dari bhs. Yunani  Aner dibaca Andr : orang dewasa
 Agogos : memimpin  “Ilmu & seni yang mendorong orang dewasa belajar” Ilmu dan seni mengajar orang dewasa.  Orang dewasa, ditinjau dari segi:  Fisik: sudah cukup berumur  Status: sudah menyandang bbg status pegawai /karyawan, purnawirawan dsbnya;  Kebutuhan pendidikan: sudah memiliki P – K – S yang sudah lama melekat dalam dirinya  cenderung tidak merubahnya. 4/17/2018 nardi-CBOD

8 Perilaku dipengaruhi o/ beberapa faktor
Sikap kini Pengetahuan kini Ketrampilan kini Material kini Perilaku kini Sikap baru Pengetahuan baru Ketrampilan baru Material baru Perilaku baru 4/17/2018 nardi-CBOD

9 Hubungan Perkembangan Psikososial & Aplikasi Pedagogi/Andragogi
4/17/2018 nardi-CBOD

10 Perbedaan pendidikan paedagogy dengan andragogy
Faktor pembeda Paedagogy Andragogy 01. Tingkat kemandirian Dependen pd orang lain Independen 02. Peran penga laman Tak banyak berpe-ran dlm proses belajar Sangat penting sbg sumber dan acuan belajar 03. Kesiapan un tuk belajar Tergantung pd guru dan kurikulum Tergantung pd ke-butuhan riil peker-jaan sehari-hari 04. Orientasi bel ajar Pada materi belajar (masa depan) Pada skill yg hrs dikuasai (saat ini) 4/17/2018 nardi-CBOD

11 05. Pemanfaatan ha sil belajar Kelak mungkin ber-guna/tidak
Faktor pembeda Paedagogy Andragogy 05. Pemanfaatan ha sil belajar Kelak mungkin ber-guna/tidak Hrs segera dpt di- manfaatkan dalam pekerjaan 06. Motivasi bela jar Ditimbulkan faktor luar Timbul dari diri sen diri 07. Iklim belajar Cenderung kaku dan formal Cenderung santai tetapi saling menghormati 08. Proses perenca naan program belajar Dilakukan o/ guru saja Dilakukan o/ WI 09. Perumusan tuju an belajar Selalu dilakukan o/ guru Seringkali ditentu-kan bersama WI & peserta Diklat 4/17/2018 nardi-CBOD

12 10. Analisis kebu- tuhan belajar Selalu dilakukan o/ guru
Faktor pembeda Paedagogy Andragogy 10. Analisis kebu- tuhan belajar Selalu dilakukan o/ guru Peserta Diklat aktif menganalisis kebutuhan belajar nya sendiri 11. Sifat materi pelajaran Teoritis dan disu- sun secara linier Teoritis praktis dan disusun secara fleksibel sesuai kebutuhan 12. Evaluasi belajar Dilakukan o/ guru Dilakukan o/ WI dan peserta Diklat 4/17/2018 nardi-CBOD

13 ASUMSI DASAR ORANG DEWASA DAN IMPLIKASINYA DALAM PENYELENGGARAAN DIKLAT
4 aspek asumsi dasar orang dewasa  Konsep diri orang dewasa  Pengalaman orang dewasa  Kesiapan belajar orang dewasa  Orientasi waktu dan arah belajar. 4/17/2018 nardi-CBOD

14 Konsep diri orang dewasa
ASUMSI DASAR ORANG DEWASA Konsep diri orang dewasa  Keyakinan diri atau anutan diri  Seluruh persepsi tentang saya berhubungan dng perasaan, keyakinan, nilai diri yang mencakup kemampuan, kelebihan dan kekurangan yang meru- pakan titik sentral dari kesadaran perilaku seseorang. Cirinya:  dpt membuat keputusan u/ dirinya  mandiri (tingkat kematangan psikologis)  mampu mengarahkan dirinya  memiliki tanggung jawab 4/17/2018 nardi-CBOD

15 Pengalaman orang dewasa
 Pengalaman dapat menjadi sumber belajar  peserta merasa senang a/ dibutuhkan bila:  dilibatkan dlm menentukan kebutuhan belajar;  diberi peran dlm proses pembelajaran. Kesiapan belajar orang dewasa  Berorientasi pada pekerjaan & tugas sehari-hari atau krn ingin menambah P – K – S, ok itu penge- lompokan peserta:  disesuaikan dng tujuan pembelajaran;  kurikulum disusun sesuai dng kebutuhan. 4/17/2018 nardi-CBOD

16 Orientasi waktu dan arah belajar
 Proses pemecahan masalah  Arah pencapaiannya adalah penemuan:  suatu situasi yg lebih baik  pengalaman kolektif  pengembangan berdasar kenyataan saat ini.  Peran pengajar hanya sbg fasilitator. 4/17/2018 nardi-CBOD

17 IMPLIKASI DASAR ANDRAGOGI TERHADAP PENYELENGGARAAN DIKLAT
No. Karakteristik Implikasi thd penyelenggaraan Diklat 01. Mempunyai konsep diri Dilibatkan sepenuhnya dalam proses pem-belajaran; Ciptakan situasi dan kondisi yg menye-nangkan seperti penataan kelas; Meja dan kursi yg nyaman dan sesuai dng ukuran orang dewasa; Penempatan meja dan kursi:  tidak perlu diatur secara formal;  mudah diubah tatanannya;  tanpa podium u/ mengajar;  meja pelatih & peserta sama tingginya. 4/17/2018 nardi-CBOD

18 Implikasi thd penyelenggaraan Diklat
No. Karakteristik Implikasi thd penyelenggaraan Diklat Hiasan-hiasan dinding diatur sesuai dng situasi belajar orang dewasa; Scr psikologis perlu diusahakan hal-hal berikut: diterima dlm lingkungannya (mis.: menye diakan papan nama di setiap meja dan pakaian peserta); saling menghormati antar peserta, peser-ta - WI (mis.: tidak menyebut nama tanpa atribut yg dimiliki o/ peserta); ada kebebasan u/ mengemukakan penda-pat tanpa rasa takut dicemooh; berada dlm situasi yg tidak resmi; sikap pengajar yg demokratis (mis.: mau mendengar & menerima gagasan peserta). 4/17/2018 nardi-CBOD

19 Implikasi dalam penyelenggaraan Diklat
No. Karakteristik Implikasi dalam penyelenggaraan Diklat 02. Mempunyai pengalaman Dilibatkan dlm merancang materi dan pro- ses pembelajaran yg akan diberikan kepa- da peserta; Melalui pengalaman dpt memberikan kon-tribusi thd proses pembelajaran spt sbg NS andalan baik bagi teman-temannya maupun proses pembelajaran; Dpt menghubungkan antara pengalaman pribadi dng pengalaman yg baru diperoleh; Pengalaman lama yg sudah menetap mem- bentuk paradigma, sulit u/ diubah – perlu waktu; Penggalian pengalaman, perlu diusahakan agar bermanfaat dlm proses pembelajaran dng menggunakan metoda melibatkan peserta didalamnya. 4/17/2018 nardi-CBOD

20 Implikasi thd penyelenggaraan Diklat
No. Karakteristik Implikasi thd penyelenggaraan Diklat 03. Mempunyai kesiapan Materi Diklat disusun berdasar tuntutan dlm tugas serta disesuaikan dng perkem-bangan usia peserta bukan urutan logis materi Diklat. 04. Ingin mengalami secepatnya Metode pembelajaran hrs dirancang dng pendekatan mengalami  mengacu pd konsep belajar berdasar pengalaman  peserta dpt mengaplikasikan dlm peker- jaannya. 4/17/2018 nardi-CBOD

21 Implikasi thd penyelenggaraan Diklat
No. Karakteristik Implikasi thd penyelenggaraan Diklat 05. Kondisi fisik menurun Dlm menyediakan sarana dan prasarana hrs memperhatikan kondisi fisik peserta (mis.: lampu penerangan hrs semakin te-rang, tulisan besar, pengeras suara lebih keras, lama jam pembelajaran, penyusun-an jadual, tata tertib Diklat, media pem-belajaran; Dlm penyusunan layout kelas, perlu mem-perhitungkan kondisi fisik peserta; Penyusunan tempat duduk diupayakan se-lalu berpindah-pindah agar tidak membo-sankan; Penggunaan warna hrs cerah. 4/17/2018 nardi-CBOD

22 Implikasi perbedaan pada PBM
No Aspek Pedagogi Andragogi 1 Konsep diri OTORITER, formal, kompetisi >>> Informal, mutual respek, kerjasama >> 2 Peran pengalaman Metode transmital: Ceramah, Membaca Eksperimental Studi kasus, Role play, Proyek, Demonstrasi, Lokakarya, dsb 4/17/2018 nardi-CBOD

23 “Subject matter” curriculum Tugas perkembangan, hidup sosial
No Aspek Pedagogi Andragogi 3. Kesiapan belajar “Subject matter” curriculum Tugas perkembangan, hidup sosial 4. Orientasi proses “Subject-centered” “Performance” or “Problem Centered” 4/17/2018 nardi-CBOD

24 SUASANA mendukung CBOD
FAKTOR HAM Faktor Organisasi Faktor Lingk. (Fisik) Learning Environment 4/17/2018 nardi-CBOD

25 CIRI, SUASANA DAN PRINSIP BELAJAR ORANG DEWASA
CIRI BELAJAR ORANG DEWASA 6 faktor penghambat belajar orang dewasa:  Tidak dpt melihat jelas dlm jarak dekat;  Titik jauh penglihatan semakin berkurang;  Memerlukan jumlah penerangan makin banyak;  Persepsi kontras warna cenderung ke merah dari pada spectrum;  Pendengaran a/ kemampuan menerima suara ber- kurang;  Kemampuan membedakan bunyi berkurang. 4/17/2018 nardi-CBOD

26 KEADAAN PSIKOLOGIS ORANG DEWASA DALAM SITUASI BELAJAR MEMPUNYAI SIKAP TERTENTU
 Belajar adalah suatu pengalaman yg diinginkan  OD tidak diajar tetapi dimotivasi;  OD belajar apabila materi pembelajarannya mempunyai arti bagi dirinya dan dibutuhkan;  Belajar adalah perubahan  menyakitkan bagi OD  belajar step by step;  Belajar adalah hasil mengalami  tidak suka ceramah/digurui  beri kesempatan mengalami;  Belajar bersifat khas dan individual  pembel- ajarannya tidak dapat disamaratakan; 4/17/2018 nardi-CBOD

27 . Sumber terkaya u/ belajar pada OD adalah
 Sumber terkaya u/ belajar pada OD adalah pengalamannya sendiri, sehingga perlu ditata agar lebih berarti;  Belajar adalah proses emosional dan intelektual  hasil belajar akan maksimal bila orang mem perluas perasaan maupun pikirannya;  Belajar adalah hasil kerja antar peserta karena saling memberi dan menerima;  Belajar adalah proses evolusi – tidak dpt dipak- sakan. Perubahan perilaku tidak terjadi seketika tetapi melalui percobaan-percobaan. 4/17/2018 nardi-CBOD

28 SUASANA BELAJAR ORANG DEWASA
 Kumpulan manusia aktif  OD pd dasarnya adalah manusia kreatif;  OD akan belajar aktif bila dpt menemukan jawaban & pemecahan masalah;  OD hrs terlibat dlm proses pembelajaran.  Suasana hormat menghormati OD akan belajar lebih baik, bila:  pendapatnya dihormati;  diajak untuk berfikir;  tidak senang bila disalahkan.  Suasana harga menghargai  belajarnya OD subyektif dan unik;  pendapat, perasaan, sistem nilai perlu dihargai. 4/17/2018 nardi-CBOD

29  Suasana saling percaya
 saling percaya antar peserta, peserta – WI;  percaya diri  perlu terus dikembangkan dan dipupuk.  Suasana penemuan diri OD akan belajar bila:  menemukan kebutuhannya  dapat memecahkan masalah  dapat menemukan jati dirinya.  Suasana keterbukaan Adanya keterbukaan mendorong terwujudnya suasana pembelajaran yg kondusif. 4/17/2018 nardi-CBOD

30 . Suasana tidak mengancam 
 Suasana tidak mengancam  dlm pembelajaran boleh berbeda dan berbuat salah tanpa merasa terancam;  manusia memiliki sistem nilai berbeda dan mampu mengungkapkan tanpa takut;  perbedaan jangan menjadi ancaman dlm belajar.  Suasana mengakui kesalahan pribadi  manusia tidak ada yg sama;  perbedaan hrs diakui keberadaannya;  mns hrs berani mengakui kesalahannya.  Suasana mengakui hak untuk berbuat salah  setiap mns memiliki latar belakang berbeda;  berbuat salah adalah hak manusia. 4/17/2018 nardi-CBOD

31  Suasana membolehkan keraguan 
 Suasana membolehkan keraguan  belajar yg baik bila berani mencoba hal baru;  hal baru memiliki risiko termasuk risiko salah;  keraguan merupakan sikap yg dpt diterima.  Suasana membenarkan perbedaan  memaksa membenarkan sesuatu kurang dise- nangi OD;  OD cenderung berbeda satu sama lainnya;  toleransi adanya perbedaan justru akan menambah wawasan.  Evaluasi bersama dan evaluasi pribadi  OD ingin mengetahui ttg dirinya  evaluasi pribadi atau bersama sangat dimungkinkan. 4/17/2018 nardi-CBOD

32 KEMAMPUAN MENGINGAT DAN METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran Kemampuan mengingat Setelah 3 jam Setelah 3 hari ° Verbal satu arah 25% % ° Membaca 72% % ° Visual dan verbal 80% % ° Berperan aktif 90% % What’s that mean? (Rick Sulivan, 2001 hal. 1 – 6) 4/17/2018 nardi-CBOD

33 PRINSIP BELAJAR ORANG DEWASA
 Readiness (Kesiapan belajar) hasil belajar peserta akan baik, bila WI mampu menyiapkan kondisi:  fisik pembelajaran yg mencakup al: sarana dan prasarana belajar sesuai tujuan Diklat;  mental pembelajaran al: menciptakan suasana pembelajaran yg menyenangkan, tidak membuat malu – takut;  perlu ace breaking sebelum pembelajaran dimulai. 4/17/2018 nardi-CBOD

34 . Sequencing (Tahapan belajar)
 Sequencing (Tahapan belajar) Peserta akan lebih mudah belajar, bila materi diberikan:  tahap demi tahap  dari yang mudah ke yang sulit  sequence penyajian materi pada jadual amat penting artinya.  Understanding (Pengertian) Peserta akan belajar dengan baik, bila mengerti:  apa yg akan dipelajari  tujuan belajarnya  kemampuan yang akan dimiliki  pada awal pembelajaran Tujuan pembelajaran (umum & khusus) harus dijelaskan. 4/17/2018 nardi-CBOD

35  Participation (Peran serta) Pembelajaran akan berlangsung baik dan efektif bila:  ada peran serta peserta baik fisik maupun mental;  ruang kelas perlu ditata agar mampu mendu kung pencapaian tujuan pembelajaran.  Feedback (Umpan balik) Semangat belajar akan bertambah bila peserta:  tahu hasil belajar yang telah dicapai  umpan balik yang tulus – tidak mempermalukan sangat dibutuhkan. 4/17/2018 nardi-CBOD

36  WI memproses materi sesuai tujuan pembel- ajaran.
 Reinforcement (Pemantapan)  Pemantapan dapat dilakukan dng remedial mau- pun pujian;  pendorong u/ lebih berhasil.  Motivasi belajar  motivasi belajar akan timbul, bila materi pem- belajarannya sesuai dng kebutuhan peserta;  hrs mampu mengaitkan kebutuhan peserta dng proses pembelajaran.  Apersepsi Belajar akan lebih efektif, bila:  ada hubungan antara materi pembelajaran dng pengertian yg sudah dimiliki peserta;  WI memproses materi sesuai tujuan pembel- ajaran. 4/17/2018 nardi-CBOD

37  Application (penerapan) belajar akan lebih mudah bila peserta:  melihat relevansinya dng kebutuhannya;  hasil belajar dapat diterapkan;  dlm proses pembelajaran pemilihan metode amat penting agar tujuan pembelajaran tercapai.  Transfer of learning (alih belajar)  melalui tahap aplikasi dpt sampai pada tahap generalisasi (pemanfaatan/penggunaan hasil belajar)  memudahkan belajar pada keadaan lain. 4/17/2018 nardi-CBOD

38 Peran pembimbing dalam CBOD
 Empaty  suatu sikap dlm diri seseorang yang mampu menghargai dan menyelami perasaan orang lain,  dengan empaty kelas diharapkan dpt menghan- tar peserta melaksanakan proses pembelajaran.  Kewajaran Bersikap jujur apa adanya, terus terang, membu- ka diri, serta memberikan respon yg tulus.  Respek  berpandangan positif thd peserta;  penuh kehangatan – pengertian;  tak segan memberikan penghargaan. 4/17/2018 nardi-CBOD

39  Komitmen dan kehadiran
Fasilitator terlibat penuh dng peserta dlm segala keadaan.  Mengakui kehadiran orang lain Tidak menonjolkan diri; memberi kesempatan kpd orang lain u/ mengungkapkan diri, bergaul dan mengakui keberadaan peserta.  Membuka diri  menerima orang lain tanpa menilai dng ukuran dan konsep;  dapat dikritik orang lain.  Tidak menggurui/menjadi ahli/tidak memutus pembicaraan 4/17/2018 nardi-CBOD

40 TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN DAN KERJA SAMA ANDA 4/17/2018 nardi-CBOD


Download ppt "CARA BELAJAR ORANG DEWASA (CBOD)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google