Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHamdani Sasmita Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
RiTA RAHMANIATI, M.Pd DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
BaB 6 Pengembangan Tes RiTA RAHMANIATI, M.Pd DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA 1 1
2
1. Menyusun Spesifikasi Tes
Langkah awal dalam menyusun tes. Yaitu berisi uraian yang menunjukkan keseluruhan karakteristik yang harus dimiliki suatu tes. Mencakup kegiatan : a). Menentukan tujuan tes Tujuan tes nya: untuk penempatan, diagnostik, formatif dan sumatif. b). Menyusun kisi kisi Tes c). Memilih bentuk Tes d). Menentukan panjang Tes 2
3
Kisi-Kisi Tes Contoh telah di kembangkan. Tugas 6 membuat kisi kisi 3
4
Tes yang baik : Validitas Reliabilitas objektif Memiliki Daya pembeda
5. Memiliki taraf kesukaran 4
5
Validitas Validitas Pengukuran 1. Hakikat Validitas
Validitas pengukuran adalah kecocokan di antara alat ukur dan atau pengukuran dengan sasaran ukur atau maksud pengukuran. 5
6
----------------------------
2. Tingkatan Validitas Validitas pengukuran memiliki nilai dari rendah ke tinggi. Makin tinggi tingkat validitas makin baik pengukuran itu Validitas pengukuran rendah mengandung kekeliruan sistematis Validitas rendah (ada kekeliruan sistematis) Validitas tinggi
7
3. Pemeriksaan Validitas
Pemeriksaan validitas pengukuran dilakukan sebelum alat ukur digunakan sesungguhnya Pemeriksaan validitas pengukuran dapat dilakukan pada saat alat ukur baru dibuat atau disusun Pemeriksaan validitas pengukuran dapat juga dilakukan pada saat uji coba alat ukur Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan tingkat validitas rendah, maka alat ukur dapat diperbaiki (pengurangan/revisi soal) Pemeriksaan validitas dan perbaikan alat ukur dilakukan berulang-ulang sampai alat ukur mencapai validitas pengukuran yang cukup tinggi
8
4. Jenis Validitas Sebenarnya validitas pengukuran merupakan satu kesatuan kecocokan di antara pengukuran dan sasaran ukur Dari sifat pencocokan, validitas dapat dibagi ke dalam beberapa jenis Di dalam sejarahnya, nomenklatur jenis validitas pengukuran mengalami beberapa kali perubahan Pada saat ini, nomenklatur jenis validitas pengukuran yang kita gunakan adalah Validitas isi Validitas kriteria Validitas konstruk
9
B. Validitas Isi (pakar)
1. Jenis Kecocokan Validitas isi pada pengukuran adalah kecocokan di antara isi alat ukur dengan isi sasaran ukur Sasaran ukur Atribut Skala Ukur Kecocokan isi Alat ukur
10
2. Deskripsi Sasaran Ukur Atribut
Agar dapat dicocokkan, sasaran atribut perlu dideskripsikan secara cukup jelas Untuk keperluan pencocokan, biasanya, isi sasaran ukur disusun dalam bentuk spesifikasi, meliputi (lihat juga Learning Continuum, terlampir) Bahan atau materi Tujuan hasil belajar Pencocokan dilakukan butir demi butir melalui pencocokan dengan spesifikasi Butir yang dinilai tidak baik atau tidak penting dapat dibuang, diperbaiki, atau diganti
11
soal Salah satu dampak penebangan pohon secara ilegal adalah …
Terjadi longsor dan sejuk Terjadi kemarau dan hujan Terjadi banjir dan erosi Mendeskripsikan dampak pengambilan sumber daya alam.
12
Contoh 1 Tabel spesifikasi (kisi-kisi) untuk ujian ilmu alam terpadu di sekolah Banyaknya butir ujian untuk tiap kategori
13
4. Proses Validasi Isi (Butir demi Butir)
Kegunaan Untuk memperbaiki alat ukur melalui pemeriksaan butir pada alat ukur Butir yang tidak baik atau tidak memenuhi syarat dibuang, diperbaiki, atau diganti Cara Cara yang paling umum adalah validasi melalui beberapa orang pakar Butir dianggap tidak baik atau tidak memenuhi syarat jika dianggap tidak penting atau tidak cocok oleh mayoritas pakar
14
5. Format Validasi Pakar Dikotomi Kiraan (Rating)
Nomor Cocok Tidak Nomor Validitas Butir Cocok Butir Rendah Tinggi
15
Contoh 2 Lima pakar memvalidasi alat ukur melalui format dikotomi Butir Cocok Tdk coc 1 = cocok Perhatikan pakar 4 agak berbeda dari para pakar lainnya 0 = tidak cocok nilainya paling rendah (dapat jadi pertimbangan) Pakar Jumlah
16
1. Tujuan Validitas Kegunaan Untuk memperbaiki alat ukur melalui uji coba alat ukur Sasaran Ukur Ada dua sasaran ukur yakni sasaran ukur prediktor (menghasilkan sekor prediktor) dan sasaran ukur kriteria (menghsailkan sekor kriteria). Misal: Sasaran ukur prediktor adalah ujian penerimaan karyawan baru atau mahasiswa baru Sasaran ukur kriteria adalah keberhasilan mereka sebagai karyawan atau sebagai mahasiswa
17
c. Validitas Konstruk 1. Tujuan
Variabel konstruk adalah variabel yang abstrak hasil konstruksi para pakar, misalnya Sikap ▪ motivasi Inteligensi ▪ minat Kecemasan ▪ kegelisahan Frustrasi ▪ sosiabilitas Validitas konstruk menunjukkan seberapa tepat pengukuran variabel itu terhadap maksud sesungguhnya dari variabel itu Validitas konstruk dikemukakan oleh L. J. Cronbach dan P. E. Meehl pada tahun 1955
18
. Sasaran ukur Variabel konstruk Konstruksi alat ukur Kecocokan
Validasi konstruk menukur kesesuaian butir dengan konstruk, yang mana konstruk itu dimensinya harus kita susun dulu (jadi standarnya belum ada, kita buat dulu dimensi dan indikatornya) Sasaran ukur Variabel konstruk Konstruksi alat ukur Kecocokan Validitas konstruk Alat ukur Hasil konstruksi Responden Hasil ukur Sekor
19
2. Prosedur Validasi Syarat
Ada referensi yang telah diketahui untuk digunakan pada pembandingan dengan konstruk Ada referensi yang layak dijadikan pembanding untuk digunakan pada pembandingan dengan konstruk
20
Misalkan terdapat data soal PG sebanyak 10 dengan jumlah data siswa yang di uji coba sebanyak 10 orang. Data tersaji dalam dalam tabel berikut ini! Hitung validasi butir soal dengan program spss. Butir Soal Skor Total Testee SOAL1 SOAL2 SOAL3 SOAL4 SOAL5 SOAL6 SOAL7 SOAL8 SOAL9 SOAL10 A 1 6 B 4 C 9 D 7 E 8 F 5 G H I J 3
21
Performance Tes : Rubrik
Contoh : Buka word
22
Latihan dengan hitungan manual :
Validitas Item Tes Hasil Belajar, dengan 5 langkah : Menyiapkan tabel perhitungan Mencari Mt dengan Rumus : Mencari standar deviasi Mencari Mp Koefisien korelasi rpbi df = N – nr ( nr selalu 2) membuat kesimpulan (jika rpbi > r table maka soal Valid).
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.