Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pengantar Manajemen Oleh: Dr. Zainal Ilmi, SE. mba.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pengantar Manajemen Oleh: Dr. Zainal Ilmi, SE. mba."— Transcript presentasi:

1 Pengantar Manajemen Oleh: Dr. Zainal Ilmi, SE. mba

2 BAGIAN # 2 PERKEMBANGAN MANAJEMEN

3 LATAR BELAKANG SEJARAH
Pembangunan Piramid Mesir & Tembok Cina Tahun 1400-an, Venesia dan Itali sebagai pusat perekonomian dan perdagangan. Tahun 1776, Adam Smith menerbitkan doktrin ekonomi klasik, THE WEALTH OF NATIONS, mengemukakan keuntungan ekonomis yang didapat organisasi dan masyarakat dengan menerapkan prinsip PEMBAGIAN KERJA.

4 LATAR BELAKANG SEJARAH
Mulai abad 18, terjadi REVOLUSI INDUSTRI yaitu hadirnya tenaga mesin, produksi massal, dan transportasi yang efisien.

5 TEORI KLASIK – MANAJEMEN ILMIAH
Frederick Winslow Taylor ( ) sebagai Bapak Manajemen Ilmiah menerbitkan PRINCIPLES OF SCIENTIFIC MANAGEMENT, yaitu penggunaan metode ilmiah untuk merumuskan “satu satunya jalan terbaik” untuk menyelesaikan pekerjaan. Frank & Lilian Gilbreth (1912) - metode THERBLIGS, yaitu rancangan klasifikasi untuk member nama tujuh belas gerakan dasar tangan ( tukang batu lebih produktif & berkurang kelelahan).

6 4 PRINSIP MANAJEMEN TAYLOR
Kembangkan sebuah ilmu bagi setiap unsur pekerjaan seseorang. Secara ilmiah pilihlah dan latihlah, ajarilah atau kembangkanlah pekerja tsb (sebelumnya, para pekerja memilih sendiri pekerjaan dan melatih diri sendiri semampunya). Bekerjasamalah secara sungguh sungguh dengan para pekerja untuk menjamin semua pekerjaan dilaksanakan sesuai prinsip- prinsip ilmu yang telah dikembangkan. Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara pimpinan dengan pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya ketimbang bagi para pekerja (Sebelumnya, hampir semua pekerjaan dan tanggung jawab dibebankan kepada para pekerja.

7 TEORI KLASIK – TEORI ADMINISTRASI UMUM
Henri Fayol, menggambarkan manajemen adalah suatu rangkaian universal fungsi-fungsi : - Planning - Organizing - Commanding - Coordinating - Controlling

8 14 PRINSIP MANAJEMEN MENURUT FAYOL
Pembagian kerja. Prinsip ini sama dengan pembagian,kerja Adam Smith. Spesialisasi meningkatkan hasil keluaran dengan membuat para karyawan menjadi lebih efisien. Otoritas. Para manajer harus mampu memberi perintah. Otoritas memberi mereka hak tersebut. Namun, bersama dengan otoritas, ikut pula tanggung jawab. Di mana otoritas dilaksanakan, disitu pula ada tanggung jawab. Tata tertib. Para karyawan harus menaati dan menghormati peraturan-peraturan yang mengatur organisasi itu. Tata tertib yang baik merupakan hasil kepemimpinan yang efektif, suatu pemahaman yang jernih antara pimpinan dengan para pekerja mengenai aturan-aturan organisasi itu, dan penerapan hukuman secara bijaksana bagi pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan tersebut. Kesatuan komando. Setiap karyawan harus menerima perintah dari satu orang atasan saja. Kesatuan arah. Masing-masing kelompok kegiatan organisasi yang mempunyai sasaran yang sama haruslah diarahkan oleh seorang manajer dengan menggunakan satu rencana. Subordinasi kepentingan-kepentingan individu terhadap kepentingan umum. Kepentingan-kepentingan satu karyawan atau sekelompok karyawan tidak boleh didahulukan terhadap kepentingan organisasi itu sebagai keseluruhan . Balas jasa. Para pekerja harus mendapatkan upah yang wajar bagi jasa-jasa mereka.

9 Sentralisasi. Istilah ini mengacu kepada derajat sampai di mana anak buah terlibat dalam pengambilan Keputusan. Entah pengambilan itu terpusat (pada pimpinan) atau terdesentralisasi (pada anak buah) merupakan masalah proporsi yang wajar. Tugasnya adalah menemukan derajat sentralisasi yang optimum bagi setiap situasi. Rantai skalar. Garis wewenang dari pucuk pimpinan jajaran-jajaran paling rendah merupakan rantai skalar. Komunikasi , harus mengikuti rantai ini. Namun, apa bi|a mengikuti rantai tersebut menyebabkan penundaan, dapat diperbolehkan adanya komunikasi silang apabila disepakati oleh semua pihak dan pimpinan terus menerus diberi tahu. Tatanan. Manusia dan barang-barang harus berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Kesamaan. Para manager harus bersikap baik hati dan adil terhadap semua bawahan mereka. Kemantapan para karyawan dalam pekerjaannya. Angka pergantian karyawan yang tinggi itu tidak efisien. Pimpinan harus menyediakan perencanaan personalia secara teratur dan menjamin agar pergantian tersedia untuk mengisi lowongan. Inisiatif. Karyawan yang diizinkan untuk memprakarsai dan menjalankan rencana-rencana akan menampilkan tingkat usaha yang tinggi. Semangat korps. Meningkatkan semangat tim akan membina keselarasan dan kesatuan di dalam organisasi itu.

10 TEORI KLASIK – TEORI ADMINISTRASI UMUM
Tahun 1900-an, Max Weber (ahli sosiologi jerman) mengembangkan TEORI STRUKTUR OTORITAS yang melahirkan tipe ideal organisasi yang disebut BIROKRASI. BIROKRASI adalah bentuk organisasi yang ditandai dengan pembagian kerja, hierarki, aturan-aturan dan ketetapan-ketetapan, serta hubungan-hubungan bukan pribadi (impersonal).

11 BIROKRASI IDEAL MENURUT MAX WEBER
Pembagian kerja. pekerjaan diperinci menjadi tugas-tugas sederhana, rutin, dan dirumuskan dengan baik. Hierarki wewenang. Kedudukan-kedudukan atau posisi disusun dalam sebuah hierarki, yang bawah dikendalikan dan diawasi oleh yang lebih tinggi. Seleksi Formal. Semua anggota organisasi dipilih atas dasar kualifikasi teknis yang diperlihatkan oleh pelatihan, pendidikan, atau pemeriksaan formal. Tatanan dan aturan-aturan formal. Untuk menjamin keseragaman,dan untuk mengatur tindak tanduk karyawan, para manager harus sangat tergantung pada peraturan-peraturan organisasi yang formal. Impersonalitas. Peraturan dan kendali diterapkan secara seragam, sambil menghindari campur tangan atas kepribadian dan cita rasa pribadi para karyawan. Orientasi karier. Para manajer adalah pejabat profesional bukannya pemilik unit-unit yang mereka kelola. Mereka bekerja demi gaji tetap dan mengejar karier mereka di dalam organisasi itu.

12 PENDEKATAN KUANTITATIF
Penggunaan teknik-teknik kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan Tahun an, Robert McNamara dan Charles Thornton, menggunakan metoda-metoda statistik dan model-model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford Motor Company.

13 TEORI PERILAKU ORGANISASI
PERILAKU ORGANISASI adalah bidang kajian yang berkaitan dengan perilaku manusia di tempat kerja. Pendukung Awal: - Robert Own (1789) - Hugo Munsterberg (1913) - Mary Parker Follet (1900-an) - Chester Barnard (1938) Kajian Hawthorne (Pemulihan) Serangkaian penelitian tahun 1920 – 1930-an yang memberikan wawasan baru kepada perilaku individual dan kelompok oleh Western Electric Company Work di Cicero.

14 TEORI PERILAKU ORGANISASI
TEORI-TEORI AWAL TENTANG MOTIVASI Abraham Maslow tentang Hierarki Kebutuhan: fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Douglas McGregor tentang Teori X dan Y Teori X: Asumsi pekerja malas, mengelak tanggung jawab, dan harus dipaksa Teori Y : Asumsi pekerja kreatif, menerima tanggung jawab, dan dapat mengarahkan diri sendiri.

15 TEORI PERILAKU ORGANISASI
TEORI–TEORI AWAL TENTANG KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN adalah proses mempengaruhi individu melalui tindakan-tindakan , memudahkan pengerahan suatu kelompok menuju suatu sasaran umum atau bersama. Teori Watak (Trait Theories) Sifat-sifat pemimpin yang dianggap berbeda dari bukan sifat-sifat pemimpin.

16 6 Ciri Beda Pemimpin dengan Bukan Pemimpin
Dorongan. Para pemimpin memperlihatkan tingkat usaha yang tinggi. Mereka mempunyai keinginan berprestasi yang relatif tinggi, mereka itu ambisius, mempunyai banyak energi, mereka itu tidak mengenal lelah dalam kegiatan-kegiatan mereka, dan mereka memperlihatkan inisiatif. Kehendak untuk memimpin. Para pemimpin mempunyai kehendak yang kuat untuk mempengaruhi dan memimpin orang lain. Mereka memperlihatkan kesediaan untuk memikul tanggung jawab. Kejujuran dan integritas. Para pemimpin membina hubungan yang baik penuh kepercayaan antara mereka sendiri dan pengikut-pengikutnya dengan cara bersikap tulus dan tidak menipu serta dengan memperlihatkan konsistensi yang tinggi antara kata-kata dengan perbuatan. Kepercayaan diri. Para pengikut mengharapkan agar para pemimpin tidak mempunyai rasa ragu-ragu. Oleh karena itu para pemimpin harus memperlihatkan keyakinan diri untuk meyakinkan para pengikut tentang benarnya sasaran-sasaran dan keputusan-keputusannya.

17 Kecerdasan. Para pemimpin harus cukup cerdas untuk mengumpulkan, memadukan, dan menafsirkan sejumlah besar informasi, mereka harus mampu mencjptakan visi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan yang tepat. Pengetahuan yang berkaitan dengan pekerjaan. Para pemimpin yang efektif memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang perusahaannya, industrinya, dan dalam masalah teknis. Pengetahuan yang mendalam memungkinkan pemimpin untuk mengambil keputusan-keputusan yang bijaksana dan untuk memahami akibat-akibat keputusan-keputusan itu.

18 TEORI PERILAKU ORGANISASI
1. Universitas Iowa : Gaya demokratis (melibatkan bawahan) Gaya otokratis (membatasi partisipasi) Gaya Laissez-faire (memberi kebebasan memutuskan kepada bawahan) 2. Universitas Iowa : Tenggang rasa (terhadap perasaan & gagasan bawahan) Memprakarsai struktur (restrukturisasi pekerjaan dan hubungan kerja untuk mencapai sasaran kerja)

19 TEORI PERILAKU ORGANISASI
3. Universitas Michigan : Orientasi karyawan (menekankan hubungan antarpribadi dan memperhatikan kebutuhan karyawan) Orientasi produksi (menekankan aspek teknis dan tugas pekerjaan)

20 KECENDERUNGAN & MASALAH MANAJEMEN SEKARANG
Globalisasi Keragaman angkatan kerja (gender, ras, etnis dll) Teknologi informasi (bekerja di setiap tempat & waktu) Organisasi yang belajar & beradaptasi terus- menerus Manajemen Mutu Terpadu – TQM Membongkar Hierarki (penciutan, kontingensi, pemberdayaan) Etika & Kepercayaan


Download ppt "Pengantar Manajemen Oleh: Dr. Zainal Ilmi, SE. mba."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google