Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Kuliah ke – 1 manajemen risiko
2
Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan
DEFINISI RISIKO : Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini Menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim : Keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khusus, dimana hasilnya dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh pengambil keputusan. Variasi dalam keuntungan, penjualan, atau variabel keuangan lainnya.
3
3. Kemungkinan dari sebuah masalah keuangan
yang mempengaruhi kinerja operasi perusahaan atau posisi keuangan , seperti risiko ekonomi, ketidakpastian politik, dan masalah industri Pengertian dari analisis risiko adalah : Proses pengukuran dan penganalisaan risiko disatu kan dengan keputusan keuangan dan investasi.
4
Definisi manajemen risiko
Manajemen Risiko adalah : Suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagai- mana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.
5
Manfaat Manajemen Risiko :
Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap keputusan, sehingga para manajer menjadi lebih berhati-hati dan selalu menempatkan ukuran-ukuran dalam berbagai keputusan. Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu menghindari risiko dan menghindari dari pengaruh terjadinya kerugian khususnya kerugian dari segi financial.
6
Memungkinkan perusahaan memperoleh risiko kerugian yang minimum.
Dengan adanya konsep manajemen risiko (risk manajemen concept) yang dirancang secara detail maka artinya perusahaan telah membangun arah dan mekanisme secara suistainable (berkelanjutan). Tahap – tahap dalam melaksanakan Manajemen Risiko : Identifikasi risiko Identifikasi setiap bentuk risiko yang dialami peru- sahaan, termasuk bentuk-bentuk risiko yang mung- kin akan dialami oleh perusahaan. Identifikasi ini dilakukan dengan cara melihat potensi-potensi risiko yang sudah terlihat dan yang akan terlihat.
7
b. Mengidentifikasi bentuk – bentuk risiko
Tahap ini diharapkan pihak manajemen perusahaan telah mampu menemukan bentuk dan format risiko yang di maksud. Bentuk risiko yang di identifikasi dijelaskan seca ra detail. Manajemen Perusahaan mulai mengumpulkan dan menerima data-data baik kualitatif dan kuantitatif. c. Menempatkan ukuran-ukuran risiko Manajemen Perusahaan menempatkan ukuran atau skala yang dipakai, termasuk rancangan model metodologi pe- nelitian yang akan digunakan. Penggunaan ukuran dengan berdasarkan format metodologi penelitian yang digunakan harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan penuh kecer- matan karena jika salah atau tidak sesuai dengan kasus yang ditangani maka hasil yg akan diperoleh nantinya dianggap tidak akan akurat.
8
d. Menempatkan alternatif-alternatif
Manajemen Perusahaan telah melakukan pengolahan data. Dijabarkan dalam bentuk kualitatif dan kuanti tatif serta akibat dan pengaruh yang akan timbul jika keputusan tersebut diambil.bentuk penjabaran terse- but dipilah dan ditempatkan sebagai alternatif kepu- tusan. e. Menganalisis setiap alternatif Setiap alternatif di analisis sebagai sudut pandang ser ta efek2 yang mungkin timbul. Dampak yang mungkin timbul jangka pendek dan jangka panjang dipaparkan secara komprehensif dan sistematis untuk memperoleh suatu gambaran jelas dan tegas guna membantu peng ngambilan keputusan secara tepat.
9
f. Memutuskan satu alternatif
Pemilihan satu alternatif dari berbagai alternatif yang ditawarkan artinya mengambil alternatif yang terbaik dari berbagai alternatif yang ditawarkan termasuk me nolak alternatif lainnya, sebagai solusi dalam menye- lesaikan berbagai permasalahan. Diharapkan pihak manajer perusahaan sudah memiliki fondasi yang kuat dalam menugaskan pihak manajemen perusahaan utk bekerja berdasarkan konsep dan koridor yang ada. g. Melaksanakan alternatif yang dipilih Setelah alternatif dipilih dan ditegaskan serta di bentuk tim untuk melaksanakan ini, artinya manajer perusahaan sudah mengeluarkan surat keputusan (SK) dilengkapi dg rincian biaya yang dialokasikan disetujui oleh bagian keuangan dan otoritas pengambil penting lainnya.
10
h. Mengontrol alternatif yang dipilih tersebut
Alternatif yang dipilih telah dilaksanakan dan pihak tim manajemen beserta para manajer perusahaan. Tugas utama manajer perusahaan adalah melakukan kontrol yg maksimal guna menghindari timbulnya berbagai risiko yang tidak diinginkan. e. Mengevaluasi jalannya alternatif yang dipilih alternatif dilaksanakan dan kontrol dilakukan selanjut- nya tim manajemen secara sistematis melaporkan kepada pihak manajer perusahaan berupa data fundamental dan teknikal serta informasi lisan. Tujuan melakukan evaluasi dari alternatif yang dipilih tersebut adalah agar pekerjaan tersebut dapat terus dilaksanakan sesuai dengan yang di rencanakan.
11
TIPE RISIKO : Risiko Murni (pure risk) terdiri dari : 1. Risiko Aset Fisik Risiko yang berakibat timbulnya kerugian pada aset fisik suatu perusahaan, contoh : kebakaran, banjir, gempa, tsunami, gunung meletus dll. 2. Risiko Karyawan Risiko karena apa yang dialami oleh karyawan yang bekerja di perusahaan tsb, contoh : kecela kaan kerja sehingga aktivitas perusahaan terganggu 3. Risiko Legal Risiko dalam bidang kontrak yang mengecewakan atau kontrak tidak berjalan sesuai dengan rencana. contoh : perselisihan dengan perusahaan lain sehing ga adanya persoalan seperti ganti rugi.
12
RISIKO SPEKULATIF : Risiko Pasar = Risiko yang terjadi dari pergerakan harga di pasar, contoh : harga saham mengalami penurunan sehingga menimbulkan kerugian. Risiko Kredit = Risiko yang terjadi karena counter party gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan. contoh : kredit macet, persentasi piutang meningkat. Risiko Likuiditas = risiko karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan kas. Contoh : kepemilikan kas menurun, sehingga tidak mampu membayar hutang seca ra tepat, menyebabkan perusahaan harus menjual aset yang dimilikinya. 4. Risiko Operasional = risiko yang disebabkan pada kegiatan operasional yang tidak berjalan dengan lancar. Contoh : terjadi kerusakan pada komputer krn berbagai hal termasuk terkena virus
13
MENGELOLA RISIKO : Dalam beraktivitas, yang namanya risiko pasti terjadi dan Sulit untuk dihindari sehingga bagi sebuah lembaga bisnis Misalnya perbankan sangat penting untuk memikirkan Bagaimana mengelola atau me-menage risiko tersebut. RISIKO DAPAT DIKELOLA DENGAN 4 CARA : Memperkecil Risiko Tidak memperbesar setiap keputusan yang mengandung risiko tinggi tapi membatasinya bahkan meminimalisasi nya agar risiko tersebut tidak bertambah besar di luar dari kontrol pihak manajemen perusahaan. Karena mengambil keputusan di luar dari pemahaman manajemen perusahaan maka sama artinya dengan melakukan keputusan yang sifat nya SPEKULASI
14
B. MENGALIHKAN RISIKO : Dengan cara risiko yang kita terima tersebut kita alihkan ke tempat lain sebagian, seperti dengan keputusan meng asuransikan bisnis guna menghindari terjadinya risiko yang sifatnya tidak diketahui kapan waktunya. C. MENGONTROL RISIKO : dengan cara melakukan kebijakan antisipasi terhadap timbulnya risiko sebelum risiko itu terjadi. Kebijakan seper ti ini biasanya dilakukan dengan memasang alat pengaman atau pihak penjaga keamanan pada tempat-tempat yang dianggap vital. Seperti memasang alarm pengaman pada mobil, alarm kebakaran pada rumah dan menempatkan satpam pada siang atau malam hari.
15
D. PENDANAAN RISIKO : Menyangkut penyediaan sejumlah dana sebagai cadangan guna mengantisipasi timbulnya risiko di kemudian hari seperti perubahan nilai tukar dollar terhadap mata uang domestik di pasaran. Maka kebijakan sebuah perbankan adalah harus memiliki cadangan dalam bentuk mata uang dollar sehingga sejumlah perkiraan akan terjadi kenaikan perubahan tersebut. ALTERNATIF-ALTERNATIF MENGHINDARI RISIKO : Alternatif keputusan yang diambil adalah yang dianggap Realistis dan tidak akan menimbulkan masalah nantinya. Tindakan seperti ini dianggap sebagai bagian Strategi investasi.
16
Berbagai keputusan2 strategis akan menghasilkan nilai yang
Lebih besar bagi perusahaan. Tindak lanjut dari keputusan Strategis ini dengan melibatkan secara maksimal sumber daya yang ada untuk mengimplementasikan keputusan yang Dimaksud dan menentukan pihak2 yang bertanggungjawab Atas implementasi ini. Artinya risiko yang timbul merupakan bentuk dari realita yang terjadi yang mana risiko itu selalu saja sulit untuk dihindari namun diusahakan dalam jumlah Yang sangat minim.
17
KOMISARIS PERUSAHAAN DAN CARA MENYELESAIKAN RISIKO :
Struktur Organisasi Manajemen Risiko Komisaris perusahaan (ketua komisaris, anggota komisaris, komisaris independen) Direktur utama Audit Internal Ketua manajemen risiko Direktur Lini Unit Manajemen Risiko Unit Manajemen Lini Sub Unit Manajemen Risiko Sub Unit manajemen Lini
18
Berdasarkan struktur organisasi manajemen risiko diatas :
Setiap bagian saling bekerjasama dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Konsep manajemen yang saling berinteraksi seperti ini Adalah menjadi dasar berpikir dalam memahami manajemen Risiko. Karena permasalahan risiko tidak akan bisa di petakan dan di cari solusinya jika setiap pihak saling tidak mau kerjasama, karena dengan bekerjasama setiap masalah akan lebih mudah dicari solusinya.
19
CARA MENYELESAIKAN RISIKO :
Saling bekerjasama untuk memetakan risiko (risk maping) Saling bekerjasama untuk memberikan solusi dan memilih satu alternatif solusi yang terbaik untuk dijadikan rekomendasi Saling bertanggungjawab untuk menyelesaikan risiko hingga selesai. Pada struktur organisasi manajemen risiko terdiri dari : a. Ketua komisaris = pihak yang memiliki saham terbesar atau saham mayoritas, dari segi risiko ketua komisaris yang tertinggi akan menerima risiko jika terjadi. Menyebabkan berbagai keputusan yang diambil harus selalu mendapat persetujuan dan dukungan penuh dari ketua komisaris
20
b. Anggota komisaris = mereka yang memiliki saham minoritas, sehingga mereka hanya diangkat menjadi anggota komisaris, maka otomatis dari segi risiko adalah yang terkecil yang akan diterima jika terjadi nantinya. c. Komisaris Independen = tidak memiliki saham namun ditunjuk untuk menjadi komisaris independen karena faktor kapasitas kepemilikan ilmu dan pengalaman dalam bidang tersebut telah diakui dan mampu memberi masukan kepada pihak dewan komisaris dalam setiap pengambilan keputusan, terutama keputusan2 yang diusulkan oleh pihak manajemen perusahaan. Bisa dari kalangan akademisi, birokrat, praktisi bisnis, politisi dsb.
21
TANGGUNG JAWAB BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI :
Untuk terciptanya suatu bentuk kinerja yang sinergi antara komisaris dan direksi maka perlu dibangun suatu kesepakatan kerja dan bentuk tanggung jawab bersama-sama berusaha memajukan perusahaan. Tanggung jawab dewan komisaris dan direksi : Terlaksananya dengan baik kontrol internal dan manajemen risiko Tercapainya imbal hasil yang optimal bagi pemegang saham Terlindunginya kepentingan pemangku kepentingan secara wajar Terlaksananya suksesi kepemimpinan yang wajar demi kesinambungan manajemen disemua lini organisasi.
22
Sesuai dengan visi , misi & nilai2 perusahaan.
Dewan komisaris & direksi sepakat : Rencana jangka panjang, strategi, maupun rencana kerja dan anggaran tahunan. Kebijakan dalam memastikan pemenuhan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar perusahaan serta dalam menghindari segala bentuk benturan kepentingan. Kebijakan dan metode penilaian perusahaan, unit dalam perusahaan dan personalianya. Struktur organisasi sampai satu tingkat dibawah direksi yang dapat mendukung tercapainya visi, misi dan nilai2 perusahaan.
23
Manajemen Perusahaan & Manajemen Risiko :
Manajemen Perusahaan adalah : mereka yang bekerja Untuk melaksanakan tugas dan kewajiban dalam mengelola dan mengatur perusahaan dengan mempergunakan ilmu dan seni mereka dengan tujuan mampu memuaskan kepentingan para stakeholders (pihak yang mempunyai kepentingan dalam perusahaan ) 2 hal yang dituntut oleh komisaris perusahaan kepada pihak manajemen perusahaan : Profit yang maksimal Kontinuitas perusahaan atau keberlanjutan usaha
24
Target Deviden yang Maksimal dan Manajemen Risiko
Pihak komisaris menginginkan tercapainya perolehan laba perusahaan yang maksimal dimana akan memberi pengaruh pada naiknya perolehan dividen perusahaan . Kondisi seperti ini memaksa pihak manajemen perusahaan melakukan berbagai tindakan strategi seperti : Meningkatkan angka penjualan dengan membuka dan memperluas pasar Mencari bahan baku dengan harga yang rendah namun berkualitas tinggi Menciptakan produk dengan kualitas dan desain yang bagus dan berkualitas Memberikan hadiah atau bonus kepada distributor yang mampu menjual dengan pencapaian target yang tinggi.
25
Menaikkan harga produk
Menaikkan harga produk. Agar keuntungan yang diperoleh meningkat maka harga barang dinaikkan. Pada kondisi ini konsumen akan merasakan efek pengaruhnya yaitu harga barang tidak lagi seperti biasa, namun karena produknya sudah begitu dipercaya dan memiliki kualitas yang bagus maka konsumen tetap loyal pada produk tersebut. Melakukan efisiensi dan efektivitas dari segi biaya.
26
HEDGING : Tindakan & keputusan hedging biasanya dilakukan seputar dengan kondisi mengantisipasi timbulnya fluktuasi valuta asing (valas) di pasaran. Seluruh perusahaan yang dalam pencatatan akuntansi melibatkan valas otomatis dalam transaksi bisnisnya mempergunakan valas, mengharuskan perusahaan tersebut untuk menempatkan alokasi dana khusus dalam bentuk Hedging. Hedging adalah menukar valuta asing di masa depan dengan mata uang lokal untuk melindungi uang tersebut dari perubahan nilai tukar. Dengan antisipasi sebelum terjadinya gejolak moneter, maka perusahaan diharapkan sudah memiliki cadangan dalam bentuk mata uang asing yang khusus dimasukkan dalam kategori dana Hedging.
27
Dengan begitu memungkinkan ketersediaan dana hedging tersebut bisa dipergunakan sewaktu-waktu dibutuhkan. Dampak positifnya adalah perusahaan masih tetap bisa menjalankan aktivitasnya walaupun dalam keadaan ekonomi tidak stabil atau fluktuatif, bahkan krisis. Dan ketika ekonomi telah kembali pelan-pelan dapat menghimpun dana yang selanjutnya dapat kembali dialokasikan dalam bentuk hedging.
28
TUGAS SOAL MATERI KE -1 : Jelaskan pengertian risiko dari segi perspektif bisnis? Berikan contohnya ! Jelaskan manfaat manajemen risiko bagi pihak mana- jemen perusahaan? Serta jelaskan juga dampak nega- tif jika manajemen risiko tidak diterapkan di suatu pe- rusahaan ! Menurut anda mengapa dalam menyelesaikan dan me minimalisasi risiko berbagai pihak harus saling bekerja sama, dan apa risikonya jika mereka tidak mau saling bekerjasama? Menurut anda mengapa banyak pebisnis menyukai ri- siko ? Berikan contohnya !
29
5. Jelaskan bagaimana suatu risiko dikelola ? Berikan con-
tohnya ! 6. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana alternatif meng hindari risiko?
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.