Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAri Irawan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DIREKTORAT KEPANGKATAN DAN MUTASI
KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DIREKTORAT KEPANGKATAN DAN MUTASI TAHUN 2010
2
I. PENGERTIAN PANGKAT, ADALAH KEDUDUKAN YANG MENUNJUKKAN
TINGKAT SESORANG PNS DALAM RANGKAIAN SUSUNAN KEPEGAWAIAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR PENGGAJIAN. KENAIKAN PANGKAT, ADALAH PENGHARGAAN YANG DIBERIKAN ATAS PRESTASI KERJA DAN PENGABDIAN PNS TERHADAP NEGARA.
3
II. SISTEM KENAIKAN PANGKAT KENAIKAN PANGKAT REGULER
PILIHAN II. SISTEM KENAIKAN PANGKAT KENAIKAN PANGKAT ANUMERTA, - TEWAS 2. KENAIKAN PANGKAT PENGABDIAN, - MENINGGAL DUNIA, - BUP DAN CACAT
4
1 APRIL 1 OKTOBER III. MASA KENAIKAN PANGKAT
5
IV. KENAIKAN PANGKAT REGULER
1. DIBERIKAN KEPADA PNS YANG TIDAK MENDUDUKI JABT. STRUKTURAL ATAU JABT. FUNGSIONAL TERTENTU, TERMASUK : a. YANG MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR DAN SEBELUMNYA TIDAK MENDUDUKI JABT. STRUKTURAL ATAU JABT. FUNGSIONAL TERTENTU. b. DIPEKERJAKAN/DIPERBANTUKAN SECARA PENUH DILUAR INSTANSI INDUK DAN TIDAK MENDUDUKI JABT. PIMPINAN YANG TELAH DIPERSAMAKAN ESELONNYA ATAU JABT. FUNGSIONAL TERTENTU.
6
2. DIBERIKAN SEPANJANG TIDAK MELAMPAU PANGKAT ATASAN LANGSUNGNYA.
3. DIBERIKAN KEPADA PNS SAMPAI DENGAN : NO PANGKAT GOL/R STTB/DIPLOMA/IJZAH KET PENGATUR MUDA II/a SEKOLAH DASAR PENGATUR II/c S L T P PENGATUR TK I II/d S L KEJURUAN TK PERTAMA PENATA MUDA TK I III/b SLTA, S L KEJURUAN TK ATAS 3 TAHUN DAN 4 TAHUN, DIPLOMA I ATAU DIPLOMA II PENATA III/c SPGLB, DIPLOMA III, SARMUD, AKADEMI, BAKELOREAT PENATA TK I III/d S1, DIPLOMA IV PEMBINA IV/a DOKTER, APOTEKER, S2 ATAU YANG SETARA 8, PEMBINA TK I IV/b S3
7
4. DIBERIKAN KEPADA PNS, APABILA :
a. SEKURANG-KURANGNYA TELAH 4 TAHUN DALAM PANGKAT TERAKHIR; b. SETIAP UNSUR DP3 SEKURANG-KURANGNYA BERNILAI BAIK DALAM 2 TAHUN TERAKHIR. 5. BAGI PNS YANG KENAIKAN PANGKATNYA BERAKIBAT TERJADINYA PERPINDAHAN GOLONGAN HARUS MENGIKUTI DAN LULUS UJIAN DINAS, KECUALI BAGI KP YANG DIBEBASKAN DARI UJIAN DINAS SESUAI KETENTUAN YANG BERLAKU
8
6. DAPAT DIBERIKAN MAKSIMAL 3 KALI BAGI
YANG DPK/DPB DI LUAR INSTANSI INDUK SECARA PENUH : PADA PROYEK PEMERINTAH, ORG. PROPESI, NEGARA SAHABAT DLL, KECUALI DPK/DPB PADA LEMBAGA PENDIDIKAN, SOSIAL, KESEHATAN DAN PERUSAHAAN JAWATAN. BAGI YANG DPK/DPB DI LUAR INSTANSI INDUKNYA PADA INSTANSI PEMERINTAH BAIK PUSAT MAUPUN DAERAH PROPINSI, KABUPATEN/KOTA KENAIKAN PANGKAT NYA TIDAK DIBATASI 3 KALI.
9
7. DAPAT DIBERIKAN KEPADA PNS YANG PANGKATNYA TELAH
MENCAPAI PANGKAT TERTINGGI DALAM JENJANG PANGKAT YANG DITENTUKAN UNTUK JABATAN STRUKTURAL DAPAT DIBERIKAN KENAIKAN PANGKAT SETINGKAT LEBIH TINGGI BERDASARKAN JENJANG PANGKAT SESUAI PENDIDIKAN YANG DIMILIKI. CONTOH : PNS YANG MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL ESELON IV.a, BERPANGKAT PENATA TINGKAT I, GOL/RUANG III/d, TELAH EMPAT TAHUN DALAM PANGKAT, MEMILIKI PENDIDIKAN PASCA SARJA (S2), MAKA KEPADA YANG BERSANGKUTAN DAPAT DIBERIKAN KENAIKAN PANGKAT REGULER KE PEMBINA, GOL/RUANG IV/a BERDASARKAN PENDIDIKAN PASCA SARJANA.
10
V. KENAIKAN PANGKAT PILIHAN
1. DIBERIKAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG : a. MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL ATAU FUNGSIONAL TERTENTU; b. MENDUDUKI JABATAN TERTENTU YANG PENGANGKATANNYA DITETAPKAN DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN; c. MENUNJUKKAN PRESTASI KERJA LUAR BIASA BAIKNYA; d. MENEMUKAN PENEMUAN BARU YANG BERMANFAAT BAGI NEGARA;
11
e. DIANGKAT MENJADI PEJABAT NEGARA;
f. MEMPEROLEH STTB/IJAZAH; g. MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR DAN SEBELUMNYA MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL ATAU FUNGSIONAL TERTENTU; h. TELAH SELESAI MENGIKUTI DAN LULUS TUGAS BELAJAR; i. DPK/DPB SECARA PENUH DI LUAR INSTANSI INDUK YANG DIANGKAT DALAM JABATAN PIMPINAN YANG TELAH DITETAPKAN PERSAMAAN ESELONNYA ATAUPUN JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU.
12
2. DIBERIKAN DALAM BATAS JENJANG PANGKAT YANG
DITENTUKAN UNTUK JABATAN YANG BERSANGKUTAN BAGI PNS YANG MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL, JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU ATAU JABATAN TERTENTU YANG PENGANGKATANNYA DITETAPKAN DENGAN KEPRES.
13
KENAIKAN PANGKAT BAGI PNS YANG MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL,
PNS YANG MENDUDUKI JABT. STRUKTURAL DAN PANGKAT NYA MASIH SATU TINGKAT DIBAWAH JENJANG PANGKAT TERENDAH YANG DITENTUKAN, DAPAT DINAIKKAN PANGKATNYA SETINGKAT LEBIH TINGGI, APABILA : (a) TELAH SATU TAHUN DALAM PANGKAT TERAKHIR; (b) SEKURANG KURANGNYA SATU TAHUN DALAM JABATAN STRUKTURAL YANG DIDUDUKINYA; (c) SETIAP UNSUR DP3 SEKURANG KURANGNYA BERNILAI BAIK DALAM DUA TAHUN TERAKHIR.
14
(2) PNS YANG DIANGKAT DALAM JABATAN STRUKTURAL DAN
PANGKATNYA MASIH SATU TINGKAT DIBAWAH JENJANG PANGKAT TERENDAH YANG DITENTUKAN, TETAPI TELAH EMPAT TAHUN ATAU LEBIH DALAM PANGKAT TERAKHIR DAPAT DIPERTIMBANGKAN KENAIKAN PANGKATNYA SETINGKAT LEBIH TINGGI, APABILA : (a) TELAH MENCAPAI PERIODE KENAIKAN PANGKAT SETELAH PELANTIKAN; (b) SETIAP UNSUR DP3 SEKURANG-KURANGNYA BERNILAI BAIK DALAM DUA TAHUN TERAKHIR.
15
CATATAN : PENGERTIAN TELAH 4 (EMPAT) TAHUN DALAM KETENTUAN INI ADALAH PADA SAAT PELANTIKAN SEBAGAI PEJABAT STRUKTURAL PNS YANG BERSANGKUTAN TELAH 4 (EMPAT) TAHUN ATAU LEBIH DALAM PANGKAT TERAKHIR YANG DIMILIKINYA. CONTOH : AMIR, NIP , PANGKAT PEMBINA UTAMA, GOL/RUANG IV/b, TMT 1 OKTOBER 2004, DILANTIK SEBAGAI PEJABAT ESELON II.a TMT 12 NOPEMBER 2008. DALAM HAL DEMIKIAN PADA SAAT 12 NOPEMBER 2008 YBS TELAH 4 TAHUN 1 BULAN DALAM PANGKAT, MAKA PADA PERIODE 1 APRIL 2009 YBS DAPAT DIPERTIMBANGKAN KENAIKAN PANGKAT KE PEMBINA UTAMA MUDA, GOL/RUANG IV/c TANPA HARUS MENUNGGU 1 (TAHUN) DALAM JABATAN.
16
(3) PNS YANG DIANGKAT DALAM JABATAN STRUKTURAL
DAN PANGKATNYA TELAH MENCAPAI JENJANG PANGKAT TERENDAH YANG DITENTUKAN, DAPAT DIPERTIMBANG KAN KENAIKAN PANGKATNYA SETINGKAT LEBIH TINGGI, APABILA : (a) SEKURANG-KURANGNYA TELAH EMPAT TAHUN DALAM PANGKAT TERAKHIR; (b) SETIAP UNSUR DP3 SEKURANG-KURANGNYA BERNILAI BAIK DALAM DUA TAHUN TERAKHIR.
17
JABATAN STRUKTURAL PEGAWAI NEGERI SIPIL
JENJANG PANGKAT JABATAN STRUKTURAL PEGAWAI NEGERI SIPIL NO ESELON I.a I.b PEMB . UTAMA MUDA IV/c PEMBINA UTAMA IV/e II.a PEMB. UTAMA MUDA IV/c PEMB. UTAMA MADYA IV/d II.b PEMB. TINGKAT I IV/b PEMB. UTAMA MUDA IV/c III.a PEMBINA IV/a PEMBINA TINGKAT I IV/b III.b PENATA TINGKAT I III/d PEMBINA IV/a IV.a IV.b V.a JENJANG TERENDAH JENJANG TERTINGGI PANGKAT GOL/R PANGKAT GOL/R PEMB. UTAMA MADYA IV/d PEMBINA UTAMA IV/e PENATA III/c PENATA TINGKAT I III/d PENATA MUDA TK I III/b PENATA III/c PENATA MUDA III/a PENATA MUDA TK I III/b KET
18
(4) KENAIKAN PANGKAT BAGI PNS YANG MENDUDUKI JABAT.
FUNGSIONAL TERTENTU, PNS YANG MENDUDUKI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU DAPAT DINAIKKAN PANGKATNYA SETIAP KALI SETINGKAT LEBIH TINGGI APABILA : (a) SEKURANG-KURANGNYA TELAH DUA TAHUN DALAM PANGKAT TERAKHIR; (b) TELAH MEMENUHI ANGKA KREDIT YANG DITENTUKAN; (c) SETIAP UNSUR DP3 SEKURANG-KURANGNYA BERNILAI BAIK DALAM DUA TAHUN TERAKHIR.
19
KENAIKAN PANGKAT BAGI PNS YANG MENDUDUKI JABATAN TERTENTU
YANG PENGANGKATANNYA DITETAPKAN DENGAN KEPRES. MISALNYA HAKIM PENGADILAN, JENJANG PANGKAT HAKIM YANG BERLAKU SEKARANG DITENTUKAN DALAM KEPRES NO. 89 TAHUN 2001. KENAIKAN PANGKATNYA DIATUR DALAM KEPUTUSAN KEPALA BAKN NOMOR 03 TAHUN 1996.
20
c. KENAIKAN PANGKAT BAGI PNS YANG MENUNJUKKAN
PRESTASI KERJA LUAR BIASA BAIKNYA. PNS YANG MENUNJUKKAN PRESTASI KERJA YANG LUAR BIASA BAIKNYA SELAMA SATU TAHUN TERAKHIR, DAPAT DINAIKKAN PANGKATNYA SETINGKAT LEBIH TINGGI TANPA TERIKAT JENJANG PANGKAT, APABILA : (a) SEKURANG-KURANGNYA TELAH SATU TAHUN DALAM PANGKAT TERAKHIR; (b) SETIAP UNSUR DP3 BERNILAI AMAT BAIK DALAM SATU TAHUN TERAKHIR
21
(2) PRESTASI KERJA LUAR BIASA BAIKNYA DALAM KETENTUAN INI
ADALAH : (a) PRESTASI KERJA YANG SANGAT MENONJOL BAIKNYA; (b) SECARA NYATA DIAKUI DALAM LINGKUNGAN KERJANYA; SEHINGGA PNS TERSEBUT SECARA NYATA MENJADI TELADAN BAGI PEGAWAI YANG LAIN. (3) PRESTASI LUAR BIASA BAIKNYA HARUS DINYATAKAN DENGAN SURAT KEPUTUSAN PEJABAT PEMBINA KEPAGAWAIAN; DAN TIDAK DAPAT DIDELEGASIKAN KEPADA PEJABAT LAIN. (4) KENAIKAN PANGKAT PRESTASI LUAR BIASA BAIKNYA TANPA TERIKAT UJIAN DINAS. (5) PNS YANG MENJADI PEJABAT NEGARA DAN DIBERHENTIKAN DARI JABATAN ORGANIKNYA TIDAK DAPAT DIBERIKAN KPLB.
22
d. KENAIKAN PANGKAT BAGI PNS YANG MENEMUKAN
PENEMUAN BARU YANG BERMANFAAT BAGI NEGARA PNS YANG MENEMUKAN PENEMUAN BARU YANG BERMANFAAT BAGI NEGARA DINAIKKAN PANGKATNYA SETINGKAT LEBIH TINGGI TANPA TERIKAT JENJANG PANGKAT; (2) KENAIKAN PANGKAT TERSEBUT DIBERIKAN PADA SAAT YBS TELAH SATU TAHUN DALAM PANGKAT TERAKHIR; (3) DP3 RATA-RATA BERNILAI BAIK, DENGAN KETENTUAN TIDAK ADA UNSUR YANG BERNILAI KURANG. (4) TIDAK TERIKAT PADA JABATAN DAN KETENTUAN UJIAN DINAS. (5) KRETERIA PENEMUAN BARU DIMAKSUD DIATUR DALAM KEPRES NOMOR 61 TAHUN 1981
23
e. KENAIKAN PANGKAT BAGI PNS YANG DIANGKAT MENJADI PEJABAT NEGARA
PNS YANG DIANGKAT MENJADI PEJABAT NEGARA DAN DIBERHENTIKAN DARI JABATAN ORGANIKNYA DAPAT DINAIKKAN PANGKATNYA SETIAP KALI SATU TINGKAT LEBIH TINGGI, APABILA : (a) SEKURANG KURANGNYA TELAH EMPAT TAHUN DALAM PANGKAT TERAKHIR; (b) SETIAP UNSUR DP3 BERNILAI BAIK SEKURANG KURANG NYA SATU TAHUN.
24
(2) PNS YANG DIANGKAT MENJADI PEJABAT NEGARA, TETAPI TIDAK
DIBERHENTIKAN DARI JABATAN ORGANIKNYA, KENAIKAN PANGKATNYA DIPERTIMBANGKAN BERDASARKAN JABATAN ORGANIK YANG DIDUDUKINYA, DENGAN KETENTUAN : (a) BAGI YANG MENDUDUKI JABT. STRUKTURAL/FUNGSIONAL TERTENTU KENAIKAN PANGKATNYA DIPERTIMBANGKAN BERDASARKAN KETENTUAN PEMBERIAN KENAIKAN PANGKAT PILIHAN SESUAI JABATAN YANG DIDUDUKI. (b) BAGI YANG TIDAK MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL/ FUNGSIONAL TERTENTU, KENAIKAN PANGKATNYA DIPERTIMBANGKAN BERDASARKAN KETENTUAN UNTUK PEMBERIAN KENAIKAN PANGKAT REGULER.
25
e. KENAIKAN PANGKAT PNS YANG MEMPEROLEH STTB/ IJAZAH ATAU DIPLOMA :
NO STTB/IJAZAH/DIPLOMA PANGKAT, GOL/RU KET SLTP ATAU YANG SETINGKAT JURU MUDA TK I, I/c SLTA, DIPLOMA I YNG SETINGKAT PENGATUR MUDA, II/a SGPLB ATAU DIPLOMA II PENGAT. MUDA TK I, II/b SARMUD. AKADEMI, DIPLOMA III PENGATUR, II/c SARJANA (S1), DIPLOMA IV PENATA MUDA. III/a DOKTER, APOTEKER. MAGISTER ATAU YANG SETARA PENATA MUDA TK I, III/b 7. DOKTOR (S3) PENATA TK I, III/c e. KENAIKAN PANGKAT PNS YANG MEMPEROLEH STTB/ IJAZAH ATAU DIPLOMA :
26
PENJELASAN PASAL 18 AYAT (1)
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 2002 : YANG DIMAKSUD MEMPEROLEH DALAM KETENTUAN INI TERMASUK PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG TELAH MEMILIKI SURAT TANDA TAMAT BELAJAR/ IJAZAH YANG DIPEROLEH SEBELUM YANG BERSANGKUTAN DIANGKAT MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL.
27
PENGECUALIAN BERDASARKAN SURAT MENDIKNAS/DIRJEN DIKTI NOMOR 1506/
D/T/2005 TANGGAL 25 MEI 2005, YANG DITUJUKAN KEPADA KEPALA BKN, PERIHAL KEABSAHAN GELAR/IJAZAH YANG DIPEROLEH MELALUI PENDIDIKAN JARAK JAUH/KELAS JAUH/KELAS EKSEKUTIF UNRUK DAPAT DIHARGAI DALAM PEMBINAAN KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL. PENDIDIKAN JARAK JAUH YANG DIHARGAI OLEH PEMERINTAH HANYA UNIVERSITAS TERBUKA; b. KELAS JAUH/KELAS KHUSUS/KELAS EKSEKUTIF/ BUKANLAH TERMINOLOGI RESMI DEPDIKNAS/DIRJEN DIKTI;
28
c. PENYELENGGARAAN KELAS JAUH/KELAS KHUSUS/KELAS EKSEKUTIF TIDAK SESUAI DENGAN KAIDAH DAN NORMA
PENDIDIKAN TINGGI. PERMASALAHAN TIMBUL ADALAH SULITNYA MENENTUKAN CIVIL EFFECT ANTAR IJAZAH YANG DIKELUARKAN MELALUI PROGRAM REGULER DAN KELAS JAUH/ KELAS KHUSUS/KELAS EKSEKUTIF DALAM PEBINAAN PNS KARENA DIBERLAKUKAN SAMA.
29
BERDASARKAN SURAT MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR SE/18/M.PAN/5/2004 TANGGAL 14 MEI 2004 TENTANG PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IJIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL HARUS MEMENUHI KETENTUAN : 1. PNS SUDAH BEKERJA SEKURANG-KURANGNYA 2 (DUA ) TAHUN SEJAK PENGANGKATANNYA SEBAGAI PNS; 2. SETIAP UNSUR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DALAM 2 ( DUA) TAHUN TERAKHIR SEKURANG-KURANGNYA BERNILAI BAIK; 3. TIDAK SEDANG MENJALANI HUKUMAN DISIPLIN TINGKAT SEDANG ATAU BERAT; 4. TIDAK SEDANG MENJALANI PEMBERHENTIAN SEMENTARA SEGABAI PNS;
30
5. BIDANG PENDIDIKAN YANG DIIKUTI HARUS MENDUKUNG PELAKSANAAN
TUGAS JABATAN; 6. BIAYA PENDIDIKAN DITANGGUNG OLEH PNS YANG BERSANGKUTAN; 7. PROGRAM PENDIDIKAN DI DALAM NEGERI YANG AKAN DIIKUTI TELAH MENDAPAT PERSETUJUAN MENTERI YANG MEMBIDANGI PENDIDIKAN; 8. PENDIDIKAN DIIKUTI DILUAR JAM KERJA DAN TIDAK MENGGANGGU PEKERJAAN/TUGAS SEHARI-HARI; 9. PNS TIDAK BERHAK UNTUK MENUNTUT PENYESUAIAN IJAZAH KEDALAM PANGKAT APABILA FORMASI BELUM MEMUNGKINKAN.
31
PERSYARATAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN
IJAZAH : 1. DIANGKAT DALAM JABATAN/DIBERI TUGAS YANG MEMERLUKAN PENGETAHUAN/KEAHLIAN YANG SESUAI DENGAN IJAZAH YANG DIPEROLEH; 2. SEKURANG-KURANGNYA TELAH 1 (SATU) TAHUN DALAM PANGKAT TERAKHIR; 3. SETIAP UNSUR PENILAIAN PRESTASI KERJA BERNILAI BAIK DALAM SATU TAHUN TERAKHIR 4. MEMENUHI JUMLAH ANGKA KREDIT YG DITENTU KAN BAGI YANG MENDUDUKI JAFUNG TERTENTU; 5. LULUS UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESEUAIAN IJAZAH.
32
UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
BERPEDOMAN KEPADA MATERI UJIAN PENERIMAAN CPNS; DISESUAIKAN DENGAN TINGKAT IJAZAH YANG DIPEROLEH DAN SUBSTANSINYA; BERKAITAN DENGAN TUGAS POKOK; PELAKSANAANNYA DIATUR LEBIH LANJUT OLEH INSTANSI MASING-MASING.
33
f. KENAIKAN PANGKAT BAGI PNS YANG MELAKSANAKAN
TUGAS BELAJAR DAN SEBELUMNYA MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL/FUNGSIONAL TERTENTU. (1) PNS YANG DIPANDANG CAKAP DAPAT DIKEMBANGKAN UNTUK MENDUDUKI SUATU JABATAN DITUGASKAN UNTUK MENGIKUTI TUGAS BELAJAR DAN PERLU DIBINA KENAIKAN PANGKATNYA. (2) KENAIKAN PANGKAT DIMAKSUD DIBERIKAN DALAM BATAS JENJANG PANGKAT YANG DITENTUKAN DALAM JABATAN TERAKHIR YANG DIDUDUKI SEBELUM MENGIKUTI TUGAS BELAJAR
34
(3) KEPADA PNS TERSEBUT DIBERIKAN KENAIKAN
PANGKAT SETIAP KALI SETINGKAT LEBIH TINGGI APABILA : (a) SEKURANG-KURANGNYA TELAH EMPAT TAHUN DALAM PANGKAT TERAKHIR; (b) SETIAP UNSUR DP3 SEKURANG-KURANGNYA BERNILAI BAIK DALAM DUA TAHUN TERAKHIR.
35
g. KENAIKAN PANGKAT BAGI PNS YANG TELAH MENGIKUTI DAN
LULUS TUGAS BELAJAR (1) PNS YANG MENGIKUTI DAN LULUS TUBEL MEMPEROLEH : NO. . STTB/IJAZAH/DIPLOMA, PANGKAT PANGKAT, GOL/RU KET SGPLB, DIPLOMA II, PENGAT. MUDA TK I, II/b PANGKAT PENG. MUDA, II/a KE BAWAH 2. SARMUD, AKADEMI, DIPL. III, PENGATUR, II/c PANGKAT PENG. MUDA TK I, II/b KE BAWAH 3. SARJANA (S1), DIPLOMA IV, PENATA MUDA. III/a PANGKAT PENG. TK I, II/d KE BAWAH 4. DOKTER, APOTEKER. MAGISTER ATAU YANG SETARA, PENATA MUDA TK I, III/b PANGKAT PENATA MUDA, III/a KE BAWAH 5. DOKTOR (S3), PENATA TK I, III/c PENATA TK I, GOL III/b KE BAWAH
36
KENAIKAN PANGKAT PNS YANG MELAKSANAKAN
TUGAS BELAJAR APABILA LULUS DAN MEMPEROLEH STTB/IJAZAH/DIPLOMA BARU DAPAT DIBERIKAN APABILA : (a) SEKURANG-KURANGNYA TELAH SATU TAHUN DALAM PANGKAT TERAKHIR; (b) SETIAP UNSUR DP3 SEKURANG-KURANGNYA BERNILAI BAIK DALAM SATU TAHUN TERAKHIR.
37
h. KENAIKAN PANGKAT BAGI PNS YANG DPK/DPB SECARA
PENUH DI LUAR INSTANSI INDUK YANG DIANGKAT DALAM JABATAN PIMPINAN YANG TELAH DIPERSAMAKAN ESELONNYA ATAU JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU. DIBERIKAN APABILA : (1) SEKURANG-KURANGNYA TELAH EMPAT TAHUN DALAM PANGKAT TERAKHIR (2) SETIAP UNSUR DP3 SEKURANG-KURANGNYA BERNILAI BAIK DALAM DUA TAHUN TERAKHIR;
38
DIBERIKAN SESUAI DENGAN JENJANG PANGKAT YANG
DITETAPKAN UNTUK ESELON JABATANNYA. DIBERIKAN SEBANYAK-BANYAKNYA TIGA KALI, KECUALI BAGI YANG DPK/DPB PADA LEMBAGA KEPENDIDIKAN, SOSIAL, KESEHATAN DAN PERUSH, JAWATAN. BAGI YANG MENDUDUKI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KENAIKAN PANGKATNYA BERLAKU KETENTUAN BAGI PNS YANG MENDUDUKI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU.
39
VI. KENAIKAN PANGKAT ANUMERTA
1. PNS YANG DINYATAKAN TEWAS DIBERIKAN KENAIKAN PANGKAT ANUMERTA SETINGKAT LEBIH TINGGI; 2. TEWAS DALAM KETENTUAN INI ADALAH : a. MENINGGAL DUNIA KARENA MENJALANKAN TUGAS KEWAJIBANNYA; b. MENINGGAL DUNIA DALAM KEADAAN LAIN YANG ADA HUBUNGANNYA DENGAN DINASNYA; c. MENINGGAL DUNIA YANG LANGSUNG DIAKIBATKAN OLEH LUKA ATAU CACAT JASMANI ATAU CACAT ROHANI YANG DIDAPAT DALAM DAN KARENA MENJALANKAN TUGAS d. MENINGGAL DUNIA KARENA PERBUATAN ANASIR YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAUPUN SEBAGAI AKIBAT TINDAK AN TERHADAP ANASIR ITU.
40
3. KENAIKAN PANGKAT ANUMERTA DITETAPKAN MULAI BERLAKU
MULAI TANGGAL, BULAN DAN TAHUN PNS YANG BERSANGKUTAN TEWAS; 4. DIUSAHAKAN DIBERIKAN SEBELUM DIMAKAMKAN DAN DIBACAKAN PADA WAKTU UPACARA PEMAKAMAN; 5. UNTUK ITU PERLU DITETAPKAN SKEP SEMENTARA OLEH PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN ATAU OLEH CAMAT, KEPALA SEKOLAH NEGERI DAN KEPOLISIAN SETEMPAT; 6. PEJABAT YANG MENETAPKAN SKEP. SEMENTARA DALAM WAKTU TUJUH HARI WAJIB MELAPOR KEPADA PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN INSTANSI PNS YANG BERSANGKUTAN SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN; 7. APABILA ADA ALASAN YANG CUKUP MAKA PEJABAT PEMBINA KEPEG. MENYAMPAIKAN USUL KEPADA PRESIDEN DAN TEMBUSAN KEPADA KEPALA BKN (IV/c KE ATAS) ATAU KEPALA/KA KANREG BKN (IV/b KE BAWAH); UNTUK PENETAPAN SKEP. DIFINITIF
41
8. APABILA ALM/ALMH PNS YANG BERSANGKUTAN DINYATAKAN TEWAS
OLEH KEPALA BKN ATAU PEJABAT LAIN YANG DITUNJUK DAN DIBERIKAN KENAIKAN PANGKAT ANUMERTA SERTA UANG DUKA TEWAS, MAKA SKEP. SEMENTARA DITETAPKAN MENJADI KEPUTUSAN DIFINITIF. 9. APABILA DINYATAKAN TIDAK MEMENUHI SYARAT, MAKA SKEP. KENAIKAN PANGKAT ANUMERTA SEMENTARA TIDAK BERLAKU DAN APABILA YANG BERSANGKUTAN MEMENUHI SYARAT UNTUK DIBERIKAN KENAIKAN PANGKAT PENGABDIAN KARENA MENINGGAL DUNIA DAPAT DIBERIKAN KENAIKAN PENGABDIAN; 10. CPNS YANG TEWAS DIANGKAT MENJADI PNS TMT AWAL BULAN YBS TEWAS DAN DINAIKKAN PANGKATNYA SETINGKAT LEBIH SESUAI KETENTUAN YANG BERLAKU;
42
VII. KENAIKAN PANGKAT PENGABDIAN
KENAIKAN PANGKAT PENGABDIAN KARENA MENINGGAL DUNIA DAN MENCAPAI BATAS USIA PENSIUN. DIBERIKAN SETINGKAT LEBIH TINGGI KEPADA PNS YANG MENINGGAL DUNIA DAN MENCAPAI BUP, APABILA : a. MEMILIKI MASA KERJA SEBAGAI PNS SELAMA : (1) SEKURANG KURANGNYA 30 TAHUN SECARA TERUS MENERUS DAN SEKURANG-KURANGNYA SATU BULAN DALAM PANGKAT TERAKHIR; (2) SEKURANG KURANGNYA DUA PULUH TAHUN SECARA TERUS MENERUS DAN SEKURANG-KURANGNYA SATU TAHUN DALAM PANGKAT TERAKHIR; (3) SEKURANG-KURANGNYA SEPULUH TAHUN SECARA DUA TAHUN DALAM PANGKAT TERAKHIR
43
b. SETIAP UNSUR DP3 SEKURANG-KURANGNYA BERNILAI BAIK
DALAM SATU TAHUN TERAKHIR; c. TIDAK PERNAH DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN TINGKAT SEDANG ATAU BERAT DALAM SATU TAHUN TERAKHIR. 2. KENAIKAN PANGKAT PENGABDIAN YANG DISEBABKAN CACAT KARENA DINAS. DIBERIKAN SATU TINGKAT LEBIH TINGGI KEPADA PNS YANG OLEH TIM PENGUJI KESEHATAN DINYATAKAN CACAT KARENA DINAS DAN TIDAK DAPAT BEKERJA LAGI DALAM SEMUA JABATAN NEGERI.
44
PROSEDUR PENETAPAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.
1. SURAT KEPUTUSAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL GOL/RUANG IV/b KE BAWAH DITETAPKAN OLEH PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN SETELAH MENDAPAT PERSETUJUAN TEKNIS DARI KEPALA BKN/KANREG BKN; 2. UNTUK MENDAPATKAN PERSETUJUAN TEKNIS DIMAKSUD PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN MENGAJUKAN USUL KEPADA KEPALA BKN/KANREG BKN DENGAN MENGUNA- KAN FORMULIR MODEL I-e; 3. SURAT KEPUTUSAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL GOL/RUANG IV/c KE ATAS DITETAPKAN OLEH PRESIDEN SETALAH MENDAPAT PERTIMBANGAN TEKNIS KEPALA BKN;
45
4. UNTUK MENDAPATKAN PERTIMBANGAN TEKNIS KEPALA BKN
PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN MENGAJUKAN USUL KEPADA PRESIDEN DAN TEMBUSANNYA DISAMPAIKAN KEPADA KEPALA BKN; 5. TEMBUSAN KEPADA KEPALA BKN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DIAJUKAN DALAM RANGKAP 2 (DUA).
46
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.