Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVerawati Budiaman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Sari Sukmawati dan Dylan Zein M Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia
KARAKTERISTIK ASWAJA DAN IMPLEMENTASI DALAM KEHIDUPAN Oleh Kelompok 3 : Sari Sukmawati dan Dylan Zein M Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia
2
Apa Itu Tawasuth ? Apa Itu Tasamuh ? Apa Itu Tawazun ? Apa Itu I’tidal ?
3
Tawasuth Tawassuth Adalah :
Sebuah sikap tengah atau moderat yang tidak cenderung ke kanan atau ke kiri. Dalam konteks berbangsa dan bernegara dan dalam bidang lain, pemikiran moderat ini sangat urgen menjadi semangat dalam mengakomodir beragam kepentingan dan perselisihan, lalu berikhtiar mencari solusi yang paling ashlah (terbaik). Berdasarkan Firman Alloh : وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطاً لِّتَكُونُواْ شُهَدَاء عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيداً “Dan demikianlah kami jadikan kamu sekalian (umat Islam) umat pertengahan (adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) manusia umumnya dan supaya Allah SWT menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) kamu sekalian. (QS al-Baqarah: 143)” Menurut NU Tawassuth Aswaja adalah pola keberagamaan bermadzhab. Pola ini diyakini menjamin diperolehnya pemahaman agama yang benar dan otentik, karena secara metodologis dapat dipertanggungjawabkan transmisinya dari Rasulullah sebagai penerima wahyu sampai kepada umat di masa kini. Metode ini mempersyaratkan adanya Tasalsul (mata rantai periwayatan).
4
Tawasuth Manifestasi dari prinsip Tawasuth itu antara lain tercermin :
Pada Bidang Aqidah Keseimbangan antara penggunaan dalil aqli (argumentasi rasional) dengan dalil naqli (nash Al Qur’an dan hadits) dengan pengertian bahwa dalil aqli dipergunakan dan ditempatkan dibawah dalil naqli. Bidang Syari’ah Menggunakan metode dan sisitem yang dapat dipertanggung jawabkan dan melalui jalur-jalur yang wajar sebelum langsung mengambil dari al Qur’an dan as Sunah. Bidang Tasawuf atau Akhlak Tidak mencegah bahkan mengajurkan usaha memperdalam penghayatan ajaran Islam, dengan riyadhah dan mujahadah menurut kaifiyat yang tidak bertentangan dengan prinsip prinsip hokum dan ajaran agama Islam Bidang Mu’asyarah (pergaulan) antar golongan Pergaulan antar golongan harus diusahakan berdasar saling pengertian dan saling menghormati. Pada Bidang Kehidupan Bernegara Negara nasional yang didirikan bersama oleh seluruh rakyat wajib dipelihara dan dipertahankan dan dipertahankan eksistensinya. Pada Bidang Kebudayaan Kebudayaan, termasuk didalamnya adat istiadat, tata pakaian, kesenian dan sebagainya adalah hasil budi daya manusia yang harus ditempatkan pada kedudukanyang wajar bagi pemeluk agama.Kebudayaan harus dinilai dan diukur dengan norma-norma hokum dan ajaran agama. Pada Bidang Dakwah Berdakwah adalah mengajak masyarakat untuk membuat dan menciptakan keadaan yang lebih baik, terutama menurut ajaran agama.Tidak mengkin orang berhasil mengajak seseorang dengan cara yang tidak mengenakan hati yang diajak.Berdakwah bukan menghukum.
5
Tasamuh Apa Itu Tasamuh?
Tasamuh berasal dari bahasa Arab yang berarti toleransi yang mempunyai arti ber murah hati, kata lain dari tasamuh adalah 'tasahul' yang memiliki arti bermudah-mudahan. Sesuai firman Allah SWT : فَقُولَا لَهُ قَوْلاً لَّيِّناً لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَ “Maka berbicaralah kamu berdua (Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS) kepadanya (Fir'aun) dengan kata-kata yang lemah lembut dan mudah-mudahan ia ingat dan takut. (QS. Thaha: 44).” Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata toleransi adalah suatu sikap menghargai pendirian orang lain (sepertin pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian diri sendiri. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa toleransi mengandung sifat-sifat seperti lapang dada, tenggang rasa, menahan diri, dan tidak memaksakan kehendak orang lain. Dasar dari sikap toleransi adalah kasih sayang. Adanya kasih sayang dari sesama akan mendorong seseorang untuk menghargai dan menghormati orang lain. Adapun tujuan dan sikap toleransi adalah menghindari kekerasan dan menciptakan kerukunan dan kedamaian hidup bersama orang lain.
6
Tasamuh Berikut beberapa contoh perilaku tasamuh :
Berlapang dada dalam menerima semua perbedaan, karena perbedaan adalah Rahmat Allah swt. Tidak membeda-bedakan (mendiskriminasi) teman yang berbeda keyakinan. Tidak memaksakan orang lain dalam hal keyakinan (agama). Memberikan kebebasan orang lain untuk memilih keyakinan (agama). Tidak mengganggu orang lain yang berbeda keyakinan ketika mereka beribadah. Tetap bergaul dan bersikap baik dengan orang yang berbeda keyakinan dalam hal duniawi. Menghormati orang lain yang sedang beribadah. Tidak membenci dan menyakiti perasaan seseorang yang berbeda keyakinan atau pendapat dengan kita.
7
Tasamuh contoh perilaku tasamuh : Di ambil dari Youtube
8
Tawazun Tawazun Adalah :
Tawazun atau seimbang dalam segala hal, terrnasuk dalam penggunaan dalil 'aqli (dalil yang bersumber dari akal pikiran rasional) dan dalil naqli (bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits). Firman Allah SWT : لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ “Sunguh kami telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti kebenaran yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka al-kitab dan neraca (penimbang keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. (QS al-Hadid: 25).” Sesuai dengan fitrah Allah, manusia memiliki 3 potensi, yaitu Al-Jasad (Jasmani), Al-Aql (akal) dan Ar-Ruh (rohani). Islam menghendaki ketiga dimensi tersebut berada dalam keadaan tawazun (seimbang)Perintah untuk menegakkan neraca keseimbangan ini dapat dilihat pada QS. 55: 7-9. Jasmani (Al-jasad) “Mukmin yang kuat itu lebih baik atau disukai Allah daripada mukmin yang lemah”. H.R Muslim. Akal (Al-aql) Akal adalah anugerah dari Allah SWT yang harus kita syukuri karena dengan akal ini kita bisa berpikir, coba anda bayangkan jikalau kita tidak mempunyai akal? Akal yang Allah berikan ini harus kita jaga agar selalu berpikir positif yaitu dengan bertafakur tentang alam semesta, selalu berhusnudzon kepada Allah dan makhlukNya Rohani ( Ar-Ruh) Ar-ruh atau hati merupakan pengendali diri kita dan hati juga yang menentuka baik aati bruk nya perbuata kita. hati ini harus kita jaga dengan banyak berzikir kepada Allah,menghadiri majelis ilmu,mendengarkan ceramah yan g dapat membangun hati kita dekat dengan Allah sehingga kita terhindar dari perbuatan-perbuatan yang kotor.
9
Tawazun Contoh teladan Tawazun : Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW. adalah sosok yang ideal dijadikan model atas pelaksanaan konsep tawazun. Beliau adalah orang yang memiliki keimanan yang kuat, pemimpin dan ahli ibadah yang zuhud, ahli strategi perang yang sangat berani, panglima, teguh dan agung. Di lingkungan keluarga, beliau adalah sebaik-baik pemimpin keluarga yang gigih sekaligus guru, baik terhadap istri, anak-anak maupun seluruh kerabat. Abu Bakar Assiddiq Sosok sahabat yang baik di kalangan masyarakat, keluarga. Saat Rasulullah saw diboikot, sebenarnya beliau bukan termasuk yang diboikot. Beliau mengikuti Rasulullah saw. Abdullah Ibnu Mubarok Seorang ulama tabi’ittabi’in, bisnisman yang sukses, mujahid yang gagah perkasa.
10
I’tidal I’tidal Adalah :
I’tidal adalah tegak lurus, berasal dari kata Al-Ad-Lu (keadilan) atau I’dillu (bersikap adil lah). Fi rman Allah SWT : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ Wahai orang-orang yang beriman hendaklah kamu sekalian menjadi orang-orang yang tegak membela (kebenaran) karena Allah menjadi saksi (pengukur kebenaran) yang adil. Dan jangan lah kebencian kamu pada suatu kaum menjadikan kamu berlaku tidak adil. Berbuat adillah kar ena keadilan itu lebih mendekatkan pada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, karena sesun gguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS al-Maidah: 8). Ta’adul merupakan keadilan, yang merupakan ajaran universal Aswaja. Setiap pemikiran dan r elasi harus selalu diselaraskan dengan landasan ini. Pemaknaan keadilan yang dimaksud di si ni adalah keadilan sosial, yakni landasan kebenaran yang mengatur totalitas kehidupan politik, ekonomi, budaya, pendidikan dan lain sebagainya. Sejarah membuktikan bagaimana Nabi Muhammad mampu mewujudkannya dalam masyarakat Madina. Begitu juga Kholifah Umar bi n Khotob yang telah meletakan fundamen bagi peradaban islam agung.
11
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Created By Kelompok 3
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.