Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN"— Transcript presentasi:

1 PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN http://www.mercubuana.ac.id
MODUL KE-14 Dosen Pengasuh Ir. PIRNADI. T. M.Sc UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN PROGRAM KULIAH KARYAWAN 2008

2 cepatnya turun mesin (overhaul), pengetalan, pembentukan buih, dan
Tipe pelumas, yang meliputi antara lain: - oli tersebut harus dari ukuran kekentalan yang tepat sesuai dengan kondisi aplikasinya. viskositas oli adalah parameter yang paling penting. oli viskositas yang rendah mengurangi ketebalan lapisan oli. Ini meningkatkan laju keausan dan kemungkinan menyebabkan kegagalan. kombinasi yang benar dari aditive oli adalah perlu untuk mencegah cepatnya turun mesin (overhaul), pengetalan, pembentukan buih, dan lendir (lumpur). 2. KONSTRUKSI JOURNAL BEARING BARU MONOMETAL, bila bearing yang dibuat dari batang padat atau berlubang dari aluminium atau perunggu campuran. Umumnya digunakan dimana beban tidak yerlalu tinggi, agarmempunyai kekakuan bearing ini dibuat dengan dinding yang relative tebal. BIMETAL, bila sebuah bearing bimetal mempunyai punggung baja dimana direkatkan sebuah liner (pelapis) dari babit, copper-lead, atau aluminium. TRIMETAL, bila bearing trimetal dikembangkan untuk penerapan beban berat. dan sebuah lapisan tipis (biasanya sekitar 0,001 inci) dari metal lunak juga dilapiskan secara electroplating atau dituangkan pada lapisan copper-lea atau lapisan aluminium dari sebuah bimetal. DESAIN, terdapat dua tipe bearing insert (sisipan), yaitu: presisi dan resizable. Yang pertama dibuat terhadap toleransi yang presisi dan dapat dipasang tanpa modifikasi. Suku cadang bearing yang resizable dibuat dengan lapisan ekstra tebal dari metal bearing pada diameter bagian dalam (ID). Ini mengijinkan pemesinan sampai ukuran yang diinginkan. CONTOH,

3 Tanpa dilakukan pelumasan yang cukup (pelumasan sempurna), terutama dalam
daerah berbeban, sebuah bearing journal tidak akan bekerja. Untuk melakukan pelumasan dibutuhkan sebuah lubang bertemu di dalam bearing untuk memasukan oli ke ruang clearance. Juga sebuah alur yang akan digunakan untuk membantu mengalirkan oli secara mengeliling (untuk distribusi) dan secara aksial (untuk distribusi, mendorong keluar kotoran, atau melumasi suku cadang pasangan sebelahnya). Maka bearing setengah shell sering kali dibuat dengan tirus mengelilingi dari dinding, lihat Gambar 14.5. [akan diberikan langsung saat tatap muka] hal. 17 Gambar 14.5 Contoh eksentrisitas bearing 5. ANALISA JOURNAL BEARING BEKAS Keausan dan penampakan normal, pada journal bearing bekas akan meliputi, antara lain: - Kebanyakan keausan terjadi selama pemakaian, ketika perubahan geometrik kecil sedang terakomodasi. Partikel debu yang terlalu kecil untuk difilter akan muncul untuk mengabrasi permukaan journal bearing. Debu bertanggungjawab untuk kegagalan journal bearing daripada mekanisme lainnya yang ada. Partikel debu besar atau banyak (berlebihan), tersisip dalam lapisan bearing, mengubah bentuk struktur bagian bawahnya dan mengelupaskan metal sekelilingnya ke atas, lihat pada Gambar 14.6 dan Gambar 14.7. Penggosokan kemudian menciptakan panas yang dapat, dalam hubungan dengan bagian bawah struktur yang bertegangan, menyebabkan retakan dan melepaskan lapisan journal bearing. [akan diberikan langsung saat tatap muka] hal. 18


Download ppt "PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google