Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSusanto Gunardi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Contemporary Models of Development and Underdevelopment
Chapter 4 Contemporary Models of Development and Underdevelopment Adlan syahmi Kahfi maulana Amat Annisa caesara hidayati febri Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
2
Overview Endogenous Growth Coordination Failure Multiple Equilibria
The Big Push Kremer’s O’Ring Theory Case study Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
3
Motivation for the new growth theory
Lahir dari ketidakpuasan dengan teori pertumbuhan tradisional. Teori pertumbuhan baru memberikan kerangka untuk menganalisis pertumbuhan terus-menerus dalam pendapatan nasional yang ditentukan dalam sistem bukan oleh kekuatan eksternal. Perubahan eksogen dalam teknologi masih berperan. Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
4
Goals of New Growth Theory
Explain growth rate differentials across countries Explain a greater portion of the growth observed Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
5
Underdevelopment as a Coordination Failure
Melengkapi ketika tindakan yang dilakukan oleh salah satu agen meningkatkan insentif bagi agen lainnya untuk mengambil tindakan serupa. Keputusan saling memperkuat. Sebuah kegagalan koordinasi terjadi ketika ketidakmampuan agen 'untuk mengkoordinasikan hasil perilaku mereka dalam keseimbangan yang meninggalkan semua agen lebih buruk daripada di ekuilibrium alternatif. Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
6
kegagalan koordinasi model menyoroti fakta bahwa dalam rangka untuk mendapatkan keberlangsungan pembangunan berkelanjutan, beberapa hal harus bekerja cukup baik secara bersamaan. Agar investasi menjadi menguntungkan bagi agen individu, sejumlah besar agen lain harus melakukan investasi. Ketidakmampuan untuk mengkoordinasikan upaya-upaya investasi dapat meninggalkan ekonomi terjebak dalam keseimbangan yang buruk. Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
7
Underdevelopment trap
Suatu daerah tetap terjebak pada tingkat subsisten karena kegagalan koordinasi. Role of Government Jelas ada peran pemerintah dalam mengkoordinasikan investasi bersama. Intervensi pemerintah yang mendalam diperlukan untuk menggerakkan perekonomian ke ekuilibrium disukai. Di sisi lain, kebijakan pemerintah yang buruk dapat mengakibatkan perekonomian bergerak ke equlibrium buruk. Underinvestment in New Technologies Ini adalah contoh lain dari kegagalan koordinasi. Manfaat untuk mengadopsi teknologi baru untuk sebuah perusahaan individu tergantung pada penerapan teknologi ini oleh perusahaan lain. Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
8
Multiple Equilibria: A Diagrammatic Approach
Umumnya, model ini dapat digambarkan dengan grafik fungsi S-berbentuk dan garis 45 º equilibria adalah: Stabil saat fungsi melintasi garis º 45 dari atas Tidak stabil ketika fungsi melintasi garis º 45 dari bawah Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
9
Figure 4.1 Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
10
Studi Kasus Starting Economic Development: The Big Push
Kahfi Maulana ( ) Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
11
Starting Economic Development: The Big Push
Sebuah model yang menunjukan bagaimana kegagalan pasar dapat menimbulkan kebutuhan akan perekonomian yang terencana dan juga kebutuhan akan berbagai macam upaya yang dicetuskan oleh kebijakan publik, agar proses pembangunan ekonomi yang panjang dapat berjalan atau di percepat. Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
12
Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
13
Asumsi The Big Push Faktor produksi Pembayaran faktor produksi
Teknologi Permintaan domestik Penawaran dan permintaan internasional Struktur pasar. Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
14
Kasus yang Memerlukan The Big Push
Efek internasional Efek urbanisasi Efek infrastruktur Efek pelatihan Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
15
Mengapa masalah kegagalan koordinasi tidak dapat diselesaikan oleh super-enterprenuer?
Kemungkinan kegagalan pasar modal Biaya kelembagaan Kegagalan komunikasi Pengetahuan ada batasnya Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
16
Further Problems of Multiple Equilibria
Tidak efisien keuntungan dari jabatan Perilaku dan norma hubungan Ketimpangan, kesetimbangan ganda, dan pertumbuhan Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
17
Figure 4.3 Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
18
Kremer’s O-Ring Theory of Economic Development
Implikasi dari teori O-ring Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
19
Studi Kasus The Hausmann-Rodrik -Velasco Growth Diagnostics Framework
Annisa Caesara Hidayati (281863) Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
20
The Hausmann-Rodrik-Velasco Growth Diagnostics Framework
Focus on a country’s most binding constraints on economic growth No “one size fits all” in development policy Not simple to find the binding constraint. Requires careful research to determine the most likely binding constraint. Uncertainty leads to probabilistic assessments Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
21
Hausmann-Rodrik-Velasco Growth Diagnostics Decision Tree
Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved. Copyright © 2009 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
22
The Hausmann-Rodrik-Velasco Growth Diagnostics Framework
Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved. Copyright © 2009 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
23
The Hausmann-Rodrik-Velasco Growth Diagnostics Framework
Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved. Copyright © 2009 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
24
Conclusions People keep doing inefficient things because it is rational to keep doing them The purpose of economic dev’t theory: to devise effective policies to redress it Potential role of government and the constraint on the effectiveness of that role Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
25
Karla Hoff “Governments fail, even in democracies, just as markets do
Karla Hoff “Governments fail, even in democracies, just as markets do. But a positive development of recent years is to try more limited interventions to harness the spillovers among agents, and to try to sequence policy reforms ina way that makes it more likely for good equilibria to emerge” Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
26
Studi Kasus Memahami Keajaiban Pembangunan: Cina
AMAT BUDI SANTOSO ( ) Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
27
Pendahuluan Sejak tahun , perekonomian Cina tumbuh rata-rata 9% per tahun. Pendapatan per kapita Cina pada tahun 2004 adalah lima kali pendapatan per kapitanya pada tahun 1978. Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
28
Kesuksesan Cina Cina juga telah berhasil mengurangi tingkat kemiskinan (260 juta tahun 1978 menjadi 42 juta tahun 1998). World Bank memperkirakan jumlah penduduk miskin di Cina telah menurun dari 303 juta tahun 1987 menjadi 213 juta tahun 1998. Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
29
Ekspor produk manufaktur merupakan kunci bagi pertumbuhan yang dialami oleh Cina.
Cina telah mengadopsi kebijakan yang telah mendorong ekspor produk-produk yang membutuhkan keterampilan dan teknologi. Sebagian besar pertumbuhan Cina berasal dari pembangunan kota-kota pinggiran dan perusahaan-perusahaan yang berlokasi di pedesaan (1980-an & 1990-an). Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
30
Privatisasi perusahaan milik negara jarang terjadi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya.
Ketika di negara berkembang lain mengalami transisi, perusahaan milik negara (BUMN) dijual cepat kepada investor swasta, maka di Cina perusahaan negara tetap dipertahankan. Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
31
Pada akhir 1980an, pusat pertumbuhan regional beralih ke Cina, para investor mulai melakukan investasinya ke Cina dalam jumlah yang sangat besar karena tertarik dengan pasar yang memiliki konsumen lebih dari 1 miliar. Cina menawarkan tenaga kerja murah berketerampilan tinggi dan memiliki etos kerja yang luar biasa dengan tingkat upah yang rendah (flying geese). Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
32
Kesimpulan Keajaiban Asia Timur bukan merupakan sebuah keberuntungan akibat faktor-faktor lokal. Terdapat hal yang membatasi kemampuan negara berkembang lainnya untuk menyaingi kesuksesan yang dialami Cina. Negara berkembang lainnya itu tidak hanya berbeda secara geografis, demografi, institusi, dan daya tarik bagi investor asing. Tetapi juga investasi yang banyak lari ke Cina sehingga tetap tidak mampu bersaing dengan Cina karena Cina telah berhasil mengombinasikan upah yang rendah dan keahlian serta keterampilan yang tinggi. Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.