Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KIMIA DASAR TITRASI ASAM BASA
Dosen : ZORA OLIVIA, S.Farm.M.farm.APT Penyampai Materi : Golongan A
2
jika larutan bakunya basa disebut alkalimetri.
Titrasi asam basa adalah reaksi penetralan ATAU Titrasi asam basa merupakan metode penetapan kadar suatu zat (asam atau basa) berdasarkan reaksi asam basa. Asidimetri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawa yang bersifat basa dengan bahan baku asam, sebaliknya alkalimetri merupakan menetapan kadar senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan bahan baku basa Jika larutan bakunya asam disebut asidimetri jika larutan bakunya basa disebut alkalimetri.
3
Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa
Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat Contoh : - Asam kuat : HCl - Basa kuat : NaOH Persamaan Reaksi : HCl + NaOH → NaCl + H2O Reaksi ionnya : H+ + OH- → H2O
4
Titrasi Asam Kuat - Basa Lemah contoh : - Asam kuat : HCl - Basa lemah : NH4OH Persamaan Reaksi : HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O Reaksi ionnya : H+ + NH4OH → H2O + NH4+
5
Titrasi Asam Lemah - Basa Kuat contoh : - Asam lemah : CH3COOH - Basa kuat : NaOH Persamaan Reaksi : CH3COOH + NaOH → NaCH3COO + H2O Reaksi ionnya : H+ + OH- → H2O
6
Titrasi Asam Kuat - Garam dari Asam Lemah contoh : - Asam kuat : HCl - Garam dari asam lemah : NH4BO2 Persamaan Reaksi : HCl + NH4BO2 → HBO2 + NH4Cl Reaksi ionnya : H+ + BO2- → HBO2
7
Titrasi Basa Kuat - Garam dari Basa Lemah contoh : - Basa kuat : NaOH - Garam dari basa lemah : CH3COONH4 Persamaan Reaksi : NaOH + CH3COONH4 → CH3COONa + NH4OH Reaksi ionnya : OH- + NH4- → NH4OH
8
INDIKATOR Indikator adalah asam organic lemah atau basa organic lemah yang dapat berubah warna pada rentang harga pH tertentu (James E. Brady, 1990)
9
JENIS-JENIS INDIKATOR YANG SERING DIGUNAKAN
Fenolftalein Fenolftalein adalah salah satu indikator asam – basa sintetik yang memiliki rentang pH antara 8,00 – 10,0. Pada larutan asam dan netral, fenolftalein tidak berwarna. Sedangkan bila dimasukkan ke dalam larutan basa, warnanya akan berubah menjadi merah. Bromtimol biru di dalam larutan asam akan berwarna kuning, dalam larutan basa akan berwarna biru, dan di dalam larutan netral akan berwarna biru kekuningan. Metil jingga Larutan metil jingga dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral. Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil jingga juga akan menyebabkan larutan basa berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat basa atau netral kita tidak dapat menggunakan metil jingga.
10
PERUBAHAN WARNA PADA INDIKATOR
11
TITRAN dan TITRAT Titrat/titer merupakan larutan yang berada di dalam buret, baik itu asam ataupun basa Ex. NaOH Titran adalah larutan yang akan diketahui kadarnya dan biasanya ada dalam erlenmeyer Ex. Asam Borat
12
LARUTAN BAKU Larutan baku adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti. Larutan baku biasanya ditempatkan pada alat yang namanya buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku
13
Larutan Baku Primer Syarat agar suatu zat menjadi zat baku primer adalah: 1. memiliki tingkat kemurnian yang tinggi; 2. kering, tidak terpengaruh oleh udara/lingkungan(zat tersebut stabil); 3. mudah larut dalam air; 4. mempunyai massa ekivalen yang tinggi. Zat yang dapat dibuat sebagai larutan baku primer adalah asam oksalat(C2H2O4 2H2O), Boraks(Na2B4O710 H2O), asam benzoat(C6H5COOH).
14
Larutan baku sekunder adalah larutan baku yang zat terlarutnya tidak harus zat yang tingkat kemurniannya tinggi. Sebagai larutan baku sekunder dapat digunakan larutan basa atau asam dari senyawa anorganik misalnya NaOH, HCl.
15
LARUTAN SAMPEL Adalah larutan yang akan ditentukan kadarnya
16
TITIK EKIVALIEN DAN TITIK AKHIR TITRASI
Titik ekivalien adalah titik kesetaraan yaitu suatu akhir reaksi secara teoritis di mana reaksi berjalan tan penitrasi sudah sempurna secara stoikiometri Perubahan nyata yang ditunjukkan indikator disebut sebagai titik akhir titrasi. Perubahan nyata dari indikator dapat ditunjukkan dengan perubahan warna yang jelas dari indikator. Secara ideal titik akhir titrasi harus sama dengan titik ekivalen.
17
CARA MELAKUKAN TITRASI
Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret yang telah ditera Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah buret berisi titran Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalien Rangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di bawah wadah titrat Atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan di dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir titrasi. Hentikan titrasi !
18
HITUNGAN TITRASI ASAM BASA
Pada titrasi jumlah ekuivalen asam = jumlah ekuivalen basa. Ekuivalen asam = ekuivalen basa VA x NA = VB x NB Atau : VA x MA x nA = VB x MB x nB VA = vol. lar asam MA = molaritas lar asam VB = vol. lar basa. MB = molaritas lar basa NA = normalitas lar asam nA = valensi lar asam NB = normalitas lar basa nB = valensi lar basa
19
CONTOH SOAL Larutan HCl 0,3 M dititrasi dengan larutan NaOH, titik akhir titrasi tercapai bila 10 ml larutanHCl memerlukan 75 ml larutan NaOH. Tentukan molaritas NaOH !
20
PEMBAHASAN 1. Diketahui : MA = 0,3 M VB = 75 ml VA = 10 ml nB = NA = 1 Ditanya : MB ? Jawab : MB= 0,04M.
21
CONTOH SOAL 2. Tentukan konsentrasi 20 ml Ca(OH)2 yang dititrasi dengan 100 ml larutan HCl 0,1 M ! Diketahui : VA = 100 ml VB = 20 ml MA = 0,1 M nB = 2 NA = 1 Ditanya : MB ? Jawab : VA x MA x nA = VB x MB x nB 100 x 0,1 x 1 = 20 x MB x 2 MB = 0,25 M
22
CONTOH SOAL Berapakah volume 0,105 M HCl untuk mentitrasi larutan 22,5 mL NH3 0,118 M ?
23
PEMBAHASAN Penyelesaian: 1) Persamaan reaksi HCl + NH3 ---> NH4Cl
2) Perbandingan molar HCl dan NH3: 1 : 1 3) Mol NH3: mol = M x V = (0,118 mol/L) (0,0225 L) = 0, mol 4) Mencari mol HCl yang digunakan: 1 banding 1, maka mol HCl = mol NH3 = 0, mol 5) Menentukan volume HCl: 0, mol / 0,105 mol/L = 0,0253 L = 25,3mL
24
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.