Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehGlenna Hermanto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
FLAP PERIODONTAL drg. Ahmad Syaify, Sp.Perio (K)
Spesialis Konsultan Bedah Perio & Estetik
2
FLAP Flap yaitu suatu lembaran jaringan mukosa yang terdiri dari jaringan gingiva, mukosa alveolar, dan atau jaringan periosteum yang dilepaskan/dissection dari permukaan tulang alveolar. Klasifikasi flap periodontal : 1. Partial thickness flap (flap ketebalan sebagian) 2. Full thickness flap (flap ketebalan penuh).
3
Flap full thickness Flap partial thickness
4
Partial thickness flap
Yaitu suatu lembaran jaringan mukosa yang terdiri dari mukosa saja atau mukosa dan submukosa. Partial thickness flap dilakukan dengan pemotongan secara tajam, meninggalkan sebagian jaringan ikat dan periosteum pada permukaan tulang alveolar
5
Full thickness flap Suatu lembaran jaringan yang terdiri dari mukosa, submukosa dan periosteum. Dibandingkan partial thickness, full thickness lebih mudah. Partial thickness flap lebih sulit karena harus mempertahankan periosteum pada tulang alveolaris pada waktu melakukan bedah
6
Partial flap reflection
Indikasi : - semua tipe periodontitis - kedalaman poket lebih 6 mm Kontra indikasi : - attached gingiva sempit - jika diperlukan tindakan osteoplasty/ ostectomy Keuntungan : - root planing langsung - melindungi jaringan - penyembuhan baik - komplikasi pasca operasi sedikit Kerugian : lihat kontra indikasi
7
Full flap reflection Indikasi : - kerusakan tulang tidak teratur
- jika diperlukan osteoplasty - hemiseksi gigi/reseksi akar gigi - keperluan implant Kontra indikasi : - kasus-kasus partial flap reflection Keuntungan : - visibilitas dan asesibilitas baik - bisa mencapai daerah furkasi - reposisi flap baik (lateral, koronal) Kerugian : - oedem dan sakit post operatif - resesi gingiva (hipersenitif, karies, estetik)
9
FLAP WIDMAN Mula-mula dikembangkan oleh Leonard Widman tahun l9l8. Flap ini untuk merawat pyorrhoea alveolaris. Teknik ini dengan cara menghilangkan seluruh jaringan inflamasi, sehingga sesudah operasi dapat menimbulkan resesi gingiva karena berkurangnya keratinisasi gingiva. Newman l920 mengembangkan teknik flap secara insisi sulkular atau insisi krevikular. Tetapi kelemahannya sebagian jaringan inflamasi maupun nekrose tidak terambil sehingga bisa kambuh kembali.
10
FLAP MODIFIKASI WIDMAN
Kirkland (l931) menemukan modifikasi flap Widman terutama untuk poket yang disertai supurasi. Bedah ini mengembangkan teknik dengan internal bevel incision = insisi miring kedalam yang merupakan modifikasi flap Widman. Caranya: dengan mengambil sebagian jaringan gingiva tepi kurang lebih 1 – 2 mm dari gingiva bebas sehingga jaringan nekrotik, ulserasi dan inflamasi dapat terambil. Pada teknik ini disamping mengambil jaringan nekrotik, ulserasi dan inflamasi juga mempertahankan/ memperlebar gingiva cekat.
11
Indikasi flap modifikasi Widman:
1. Poket supraboni 2. Poket infraboni ringan Perawatan untuk infraboni yang ringan masih dapat dikerjakan dengan bedah modifikasi Widman, terutama untuk mengambil dinding poket yang mengalami nekrotik, ulcerasi maupun inflamasi dengan trauma seminimal mungkin, dengan harapan terbentuk reattachment tanpa terjadi resorpsi tulang alveolaris dan resesi gingiva.
12
Perawatan poket : 1. Modifikasi Widman flap 2. Undisplaced flap 3. Apically Displaced flap
14
Partial flap reflection
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.