Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
OLEH SAMIRUDIN RUJUMI G2I1 14005
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SMP OLEH SAMIRUDIN RUJUMI G2I PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2015
2
LATAR BELAKANG Pendidikan Guru Tujuan pembelajaran matematika Akhir proses pembelajaran mengacu pada hasil belajar guru dalam mengajar masih kurang memperhatikan kemampuan berpikir siswa Model pembelajaran yang kurang bervariasi hasil observasi menunjukan bahwa pembimbingan guru belum terlaksana secara baik Hasil wawancara menunjukan bahwa kurangnya motivasi, minat dan kemandirian belajar siswa Secara spesifik masalah yang ditemukan di lapangan adalah siswa kurang aktif dalam pembelajaran, kurang mandiri, kurangnya bimbingan, lemah dalam memecahkan soal matematika yang membutuhkan keterampilan Kenyataan di lapangan Hasil belajar siswa belum Sesuai dengan yang diharapkan
3
Model Pembelajaran Konvensional
LATAR BELAKANG Model Pembelajaran Konvensional Model pembelajaran penemuan terbimbing kemandirian belajar Kemampuan Pemecahan Masalah Pengaruh Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing dan Kemandirian Belajar terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMP
4
1. Variabel bebas (independen) 2. Variabel terikat (dependen)
Batasan Masalah Rumusan Masalah 1. Variabel bebas (independen) 2. Variabel terikat (dependen) 3. Populasi dalam penelitian ini 4. Materi yang dijadikan fokus penelitian 1. Apakah kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar dengan model pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik dari pada kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional? 2. kemandirian belajar tingggi 3. kemandirian belajar sedang 4. kemandirian belajar rendah
5
1. Bagi Siswa 2. Bagi Guru 3. Bagi Sekolah 4. Bagi Peneliti
Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Untuk mengetahui perbedaan pengaruh kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar dengan model pembelajaran penemuan terbimbing dan siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. 2. kemandirian belajar tingggi 3. kemandirian belajar sedang 4. kemandirian belajar rendah 1. Bagi Siswa 2. Bagi Guru 3. Bagi Sekolah 4. Bagi Peneliti
6
TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik 2. Kemandirian Belajar 3. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing 4. Pembelajaran Konvensional Hasil Penelitian yang Relevan 1. Lestari (2008) 2. Joseph (2011) 3. Risnanosanti (2013)
7
Kerangka Berpikir Hipotesis Penelitian
Di dalam memecahkan masalah, siswa diharapkan mampu memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Dalam pembelajaran siswa dituntut agar dapat menyelesaikan masalah-masalah matematika yang memungkinkan siswa berpikir analitik ketika mengambil keputusan dalam kehidupan. Namun, kenyataan yang ada menunjukkan bahwa kemampuan memecahkan masalah siswa masih rendah. 1. Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar dengan model pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. 2. kemandirian belajar tingggi 3. kemandirian belajar sedang 4. kemandirian belajar rendah
8
METODE PENELITIAN 1 JenisPenelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experiment dengan pretest-posttest control group design. 2. DesainPenelitian Unsur dari penelitian ini ditentukan berdasarkan kategori kemandirian belajar siswa, model pembelajaran penemuan terbimbing dan model pembelajaran konvensional. Pretest-Posttest Control Group Design . KE O1 X1 O2 KK O3 X2 O4 Keterkaitan Antara Variabel Penemuan Terbimbing, Kemandirian Belajar Siswa, dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Kemandirian Belajar (B) Model (A) Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing (A=1) Pembelajaran Konvensional (A=2) Kemandirian Belajar Tinggi (B=1) µ11 µ 12 Kemandirian Belajar Sedang (B=2) µ21 µ22 Kemandirian BelajarRendah (B=3) µ31 µ32 µ 1 µ2
9
METODE PENELITIAN 2 3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa SMP Negeri 10 Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. 4. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2015/2016 SMP Negeri 10 Kendari. Teknik Penarikan Sampel Langkah-langkah pengambilan sampel tersebut adalah sebagai berikut: (1) Peneliti memilih populasi penelitian yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Kendari; (2) Sampel diambil berdasarkan teknik pengambilan sampel purposif sampling, yaitu mengambil dua kelas paralel yang homogen berdasarkan rata-rata dan variansi nilai raport matematika semester ganjil; dan (3) Kemudian untuk memilih kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan random kelas yaitu, satu kelas ekperimen dan satu kelas kontrol. 5. Variabel Penelitian Penelitian ini melibatkan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel bebas (independent), variabel terikat (dependent) dan variabel moderat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran penemuan terbimbing dan model pembelajaran konvensional, variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematik siswa, dan yang menjadi variabel moderat dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar siswa dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. 6. Definisi Operasional Variabel
10
7. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN 3 7. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Jenis data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematik dan kemandirian belajar siswa serta data kualitatif yang diperoleh dari lembar observasi. Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui tes dan non tes. Tes diberikan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematik dan non tes yang diberikan berupa angket untuk mengukur kemandirian belajar siswa 8. Instrumen Penelitian Angket Kemandirian Belajar Tes kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Lembar Observasi 9. Teknik Analisis Data Validitas Instrumen Reliabilitas Instrumen Analisis Deskriptif Analisis Inferensial Uji Normalitas Data Uji Homogenitas Variansi Uji Hipotesis
11
koefisien korelasi Pearson Product Moment
METODE PENELITIAN 4 Validitas Instrumen Untuk mengetahui validitas suatu tes maupun non tes dapat ditentukan dengan mencari koefisien korelasi skor item tertentu dengan skor item total menggunakan formula koefisien korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan SPSS koefisien korelasi Pearson Product Moment , (Arikunto, 1998: 160) Dengan : rxy= koefisien korelasi X= Skor Item Tes Y= Jumlah Skor Item N= Banyaknya peserta tes Pengujiannya dilakukan pada α = 0,05 dengan kriteria pengujian: jika nilai Pvalue < α maka item soal tersebut adalah valid dan jika nilai Pvalue ≥ α maka item soal tersebut tidak valid. Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Interpretasi 0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi 0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup 0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah 0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah
12
METODE PENELITIAN 5 Reliabilitas Instrumen Reliabilitas instrumen tes dan non tes berhubungan dengan kepercayaan hasil ujicoba. Suatu ujicoba dapat dikatakan mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi jika ujicoba tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk instrumen ini dilakukan analisis dengan mencari indeks reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Adapun rumus Alpha Cronbach yang digunakan yaitu: (Arikunto, 1998: 171) Ket: r11 = reliabilitas tes = jumlah varians butir k = banyaknya butir soal yang valid = varians total
13
METODE PENELITIAN 6 Analisis Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan nilai yang diperoleh masing-masing kelas dalam bentuk rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum dan standar deviasi Analisis Inferensial Uji Normalitas Data Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal Uji Homogenitas Variansi Uji homogenitas varians populasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah varians dari kedua sampel homogen atau tidak homogen Uji Hipotesis Uji hipotesis dengan mengunakan uji t untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran penemuan terbimbing dan kemandirian belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. Data yang akan diolah dalam uji t ini menggunakan skor Normalized Gain (N-Gain). Rumus normal gain menurut Meltzer (Herlanti, 2006: 71) adalah:
14
METODE PENELITIAN 7 Uji Hipotesis Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. H0 : µ1 = µ2(Tidakterdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematik antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran penemuan terbimbing dan siswa yang diajar dengan model pembelajarankonvensional). H1 : µ1> µ2 (Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar denganmodel pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar dengan model pembelajaranKonvensional). 2. H0 : µ11 = µ H0 : µ21 = µ H0 : µ31 = µ32 H1 : µ21> µ H1 : µ21> µ H1 : µ11> µ12 Keempat hipotesis statistik diuji dengan menggunakan uji t untuk data tidak berpasangan. Statistik uji yang digunakan adalah sebagai berikut. (Walpole, 1993: 305) Pengujiannya dilakukan pada α = 0,05 dengan kriteria uji adalah jika nilai Pvalue<α maka H0 ditolak dan jika nilai Pvalue≥α maka H0 diterima. Uji tersebut dilakukan jika asumsi normalitas data terpenuhi.
15
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.