Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Ekologi Pemanfaatan Industri Karet

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Ekologi Pemanfaatan Industri Karet"— Transcript presentasi:

1 Ekologi Pemanfaatan Industri Karet
Mata kuliah : Ilmu Lingkungan Ekologi Pemanfaatan Industri Karet Disususn oleh : ikhwanudin Sidiq dan Ma’mur Nurrodin SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

2 Latar Belakang Indonesia adalah negara produsen karet alam terbesar ke dua di dunia setelah Thailand, padahal luas areal kebun karet Indonesia terluas di dunia (+ 3,4 juta hektar pada tahun 2010). Karet merupakan komoditas perkebunan yang sangat penting peranannya di Indonesia. Selain sebagai sumber lapangan kerja bagi sekitar 1,4 juta kepala keluarga (KK), komoditas ini juga memberikan kontribusi yang signifikan sebagai salah satu sumber devisa non-migas, pemasok bahan baku karet dan berperan penting dalam mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru di wilayah-wilayah pengembangan karet. Maka dari itu, Melihat perkembangan serta pemanfaatan dan kontribusi yang signifikan serta prospek usaha karet yang cukup menjanjikan diperlukan juga proses yang berbasis dengan ekologi agar tercipta proses terpadu dari tanaman karet sampai kepada produk hasilnya.

3 Wilayah potensi (Industri Pengolahan Kayu)

4 Jumlah pelaku usaha karet

5 Pohon industri karet

6 Pemanfaatan getah pohoh karet lateks
Getah karet mentah yang baru di panen kemudian di olah menjadi bahan baku dalam proses produksi karet. Bahan baku tersebut adalah lateks dan Crumb Rubber.

7 Pemanfaatan lateks Setiap bagian pohon karet jika dilukai akan mengluarkan getah yang disebut ”lateks”. Banyak tanaman jika dilukai atau disadap mengeluarkan cairan putih, tetapi hanya beberapa jenis pohon saja yang menghasilkan karet. Diantaranya Haveabracileansis. Lateks karet alam yang berasal dari lateks Hevea Brasiliensis ini adalahcairan seperti susu yang diperoleh dari proses penorehan batang pohon karet. Cairan initerdiri dari % partikel hidrokarbon yang terkandung di dalam serum jugamengandung protein, karbohidrat dan komposisi-komposisi organik serta bukanorganik (Nazzaruddin dan Paimin, 2006)

8 Pemanfaatan lateks Lateks yang berasal dari perkebunan rakyat biasanya dalam bentuk gumpalanyang telah dikoagulasi biasanya disebut Bokar/Slap. Bokar ini nantinya akan diolahmenjadi Crumb Rubber. Crumb Rubber ini lah yang nantinya akan menjadi bahan dasar peralatan dengan material karet alam yang sering kita gunakan sehari-hari.

9 Pemanfaatan kayu pohon karet
Kayu karet yang berwarna cerah keputihan mempunyai prospek untuk pengganti kayu dari hut an alam. Produk kayu yang be rwarna khas putih kekuningans eperti kayu ramin ini banyak dikonsumsi negara-negara seperti Singapura, Jepang,China, Taiwan, dan Amerika Latin dalam bentuk furniture, papan partikel, parqu et flooring, moulding, laminating, dan pulp

10 Pemanfaatan daun pohon karet
Daun karet berwarna hijau. Apabila akan rontok berubah warna menjadi kuning atau merah. Biasanya tanaman karet mempunyai “jadwal“ kerontokan daun pada setiap musim kemarau. Di musim rontok ini kebun karet menjadi indah karena daun –  daun karet berubah warna dan jatuh berguguran dalam kuantitas yang banyak. Adapun dedaunan dari pohon karet ini dapat diolah menjadi kompos yang secara langsung dapat digunakan untuk menyuburkan lahan tanaman karet (Nazarrudin dan Paimin, 2006).

11 Pemanfaatan biji pohon karet
Pemanfaatan biji karet yang ada pada saat ini sudah cukup memiliki banyakragam, namun pengolahannya masih jauh dari skala yang diharapkan. Bungkil dan Bijikaret dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak, dan khusus untuk biji karet dapatdijadikan bahan konsumsi manusia dengan terlebih dahulu menghilangkan kandunganSianidanya. Komposisi nutrisi biji karet Protein % 27,0 Lemak % 32,3 Karbohidrat % 15,9 Air % 9,1

12 Pemanfaatan biji pohon karet
Sebagai pangan Sebagai makanan biji karet mempunyai kandungan protein yang cukup tinggiserta asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Namun demikian biji karet tidakdapat dikonsumsi mentah tanpa diolah terlebih dahulu, karena akan sangat berbahayasebab biji karet mengandung Asam Sianida (HCN). Zat ini dapat dihilangkan dengan perendaman 24 jam atau  pengukusan pada suhu 100 derajat Celcius selama 6 jam, penjemuran selama 12 jam atau kombinasi pengukusan + penjemuran selama 12 jam. Sebagai seumber energi Pemanfaatan lain dari biji karet adalah sebagai bahan baku pembuatan metylester, atau biodiesel, sehingga ini akan menjadi sumber energi terbarukan untuk industrikaret tersebut. Minyak biji karet adalah minyak yang diekstrak dari biji pohon karet.Kandungan minyak biji karet atau inti biji karet yaitu sebesar 45 –   50 % , dengankomposisi 18,9% asam lemak jenuh yang terdiri atas asam palmitat dan stearat sertaasam lemak tidak jenuh sebesar 80,9 % yang terdiri atas asam oleat, linoleat danlinolenat. Minyak biji karet merupakan salah satu jenis minyak mengering (drying oil),yaitu minyak yang mempunyai sifat mengering jika terkena oksidasi dan akan berubahmenjadi lapisan tebal, bersifat kental dan membentuk sejenis (Ketaren, 1986).

13 Sumber :

14 Terima kasih


Download ppt "Ekologi Pemanfaatan Industri Karet"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google