Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSusanto Oesman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PENERAPAN METODE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SD NEGERI NGOYOG 1 Intan Tri Agung Wijaya PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
2
Latar Belakang Masalah
Pembelajaran IPA khususnya di SD Negeri Ngoyog 1 hanya menekankan pada aspek pengetahuan dan pemahaman, sehingga cara belajar siswa cenderung hafalan saja. Kondisi tersebut menyebabkan siswa tidak dapat mengembangkan sikap kritis dan kreatif siswa terhadap gejala alam yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Pembelajaran IPA yang dilaksanakan di SD hendaknya dapat menumbuhkan sikap logis, kritis, dan kreatif siswa terhadap gejala alam yang terjadi di lingkungannya
3
Kemampuan Berpikir Kritis
Menurut Puspadewi (2014:3). kemampuan berpikir kritis didefinisikan sebagai cara berpikir yang sistematis dan mandiri, yang akan menghasilkan suatu interpretasi, analisis, kesimpulan serta evaluasi terhadap suatu hal atau pemaslahan.
4
Terdapat beberapa indikator yang dijadikan sebagai acuan peneliti untuk mengukur kemampuan berpikir kritis yaitu sebagai berikut; Mampu merumuskan pokok - pokok permasalahan Mampu mengungkapkan fakta yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu masalah Mampu memilih pendapat yang sesuai dengan kenyataan Mampu berpendapat untuk menyelesaikan permasalahan Mampu menyelesaikan masalah yang timbul dari suatu pernyataan.
5
Upaya Yang Dilakukan Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya adalah dengan menerapkan metode scramble. Metode ini dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
6
Metode Scramble Salah satu metode pembelajaran yang cocok untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah metode Scramble. Menurut Robert B. Taylor dalam Miftahul Huda (2013:303) menyatakan bahwa Scramble merupakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa. Metode ini mengharuskan siswa untuk menggabungkan otak kanan dan otak kiri . Ketepatan dan kecepatan berpikir dalam menjawab soal menjadi salah satu kunci permainan metode pembelajaran Scramble.
7
Menyajikan materi sesuai topik
Membagikan lembar kerja, Sintak Pembelajaran Scramble Memberi durasi tertentu untuk pengerjaan soal, Melakukan penilaian Memberi apresiasi dan rekognisi
8
Bahan dan Metode Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas.
Setting penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ngoyog 1 Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali semester II tahun ajaran 2016/2017. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 yang berjumlah 14 anak, diantaranya 7 perempuan dan 7 laki-laki Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode Scramble dan variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kritis siswa Tekhnik pengumpulan data variabel terikat yaitu menggunakan tes. Sedangkan Teknik pengumpulan data untuk variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi.
9
Hasil dan Pembahasan Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan tiap siklus dilaksanakan tiga kali pertemuan. Pra Siklus Prasiklus ini menjelaskan kondisi kemampuan berpikir kritis siwa pada mata pelajaran IPA sebelum diadakan tindakan penelitian. Berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan, ada beberapa permasalahan yang muncul pada kemampuan berpikir kritis siswa kelas 5. Hal ini ditunjukkan dari hasil pengamatan 14 siswa hanya 42,85% tuntas dan 57,15% siswa tidak tuntas.
10
Siklus I Pada siklus I terdapat 11 siswa (78,5%) yang tuntas dan 3 siswa (21,4%) yang belum tuntas. Pada siklus I ini diketahui bahwa kemampuan berpikir kritis siswa yaitu nilai tertinggi diperoleh 93, nilai terendah diperoleh 63 dan rata-rata diperoleh 77. Siklus II Pada siklus II terdapat 13 siswa (92,8%) yang tuntas serta masih terdapat 1 siswa (7,15%) yang belum tuntas. Diketahui nilai tertinggi diperoleh 96, nilai terendah diperoleh 66 dan rata-rata diperoleh 82.
11
KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Ngoyog 1 dapat disimpulkan sebagai berikut penerapan metode Scramble dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas 5 SD Negeri Ngoyog 1. Peningkatan tersebut terlihat dari hasil ketuntasan siswa dari siklus mencapai presentase 78,57% dari siswa yang tuntas. Sedangkan pada siklus II mencapai presentase 92,85% dari siswa yang tuntas. Peningkatan kemampuan berpikir kritis terjadi karena perubahan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan langkah - langkah pembelajaran Scramble serta adanya perubahan partisipasi siswa secara aktif dalam pembelajaran. Indikator yang ditetapkan tingkat keberhasilan kemampuan berpikir krtitis dengan indikator ≥80% siswa tuntas atau lebih dari KKM.
12
Penelitian ini memberikan dampak yang positif bagi peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa, maka peneliti memberikan saran pada beberapa pihak : Bagi siswa yaitu siswa diharapkan dapat berpikir cepat dan tepat, dapat mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal dengan jawaban acak, dapat melatih kedisiplinan siswa. Bagi guru yaitu untuk menerapkan metode pembelajaran Scramble dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa tidak hanya dalam pembelajaran IPA saja tetapi juga pembelajaran yang lainnya. Bagi sekolah yaitu sekolah dapat memberikan masukan kepada guru-guru untuk menerapkan metode pembelajaran Scramble sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran di kelas.
13
TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.