Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHarjanti Hardja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK http://www.mercubuana.ac.id
MODUL KE-13 Dosen Pengasuh Ir. PIRNADI. T. M.Sc LOGO UMB UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN PROGRAM KULIAH SABTU-MINGGU 2007
2
Dari ketiga hukum di atas, untuk pembahasan termokopel hanya “efek seebeck”
saja yang perlu diperhatikan. 2. HUKUM-HUKUM DALAM TERMOKOPEL Hukum – hukum yang berlaku sebagai dasar termokopel adalah, sebagai berikut: a. Hukum bahan homogen, arus termoelektrik tidak dapat tetap ada dalam rangkaian satu bahan yang homogen, walaupun rangkaian tersebut mempunyai penampang yang berbeda, akibat dipanaskannya rangkaian tersebut. SehIngga satu termokopel memerlukan bahan yang berbeda dalam rangkaiannya. b. Hukum bahan antara, jumlah ggl dalam rangkaian yang terdiri dari beberapa jenis bahan adalah nol bila seluruh rangkaian tersebut berada pada temperatur yang sama. c. Hukum temperatur antara, jika rangkaian konduktor atau dua buah bahan homogen menghasilkan ggl E1 ketika sambungannya berada pada temperatur T1 dan T2. Dan menghasilkan ggl E2 ketika disambungkan pada temperatur T2 dan T3, maka ggl total untuk sambungan pada temperatur T1 dan T3 adalah sebesar E1 + E2. Dari hukum-hukum di atas dapat dibuat suatu rangkaian termokopel, yang dapat dilihat pada Gambar 13.4. [akan dijelaskan pada saat tatap muka] Gambar 13.4 Rangkaian dasar termokopel Sedangkan dalam termokopel untuk memperoleh temperatur yang tetap, dengan salah satu ujung dari rangkaian termokopel dibuat dari campuran air dan es yang hanya dapat diasumsikan tetap selama jangka waktu pengukuran. Secara grafis dapat dilihat pada Gambar 13.5. [akan dijelaskan pada saat tatap muka] Gambar 13.5 Sambungan acuan dengan menggunakan bejana air dan es
3
negatif alumel (90% nikel, 8% silicon dan mangan, dan 2% aluminium)
3 JENIS-JENIS TERMOKOPEL Berdasarkan pemakaian yang sering di laboratorium, jenis-jenis termokopel, adalah sebagai berikut: 1). Jenis J, dengan elemen positif besi dan elemen negative konstantan (60% tembaga dan 40% nikel). 2) Jenis K, dengan elemen positif kromel (90% nikel, 10% kromium) dan elemen negatif alumel (90% nikel, 8% silicon dan mangan, dan 2% aluminium) 3) Jenis T, dengan elemen positif tembaga dan elemen negatif konstantan (60% tembaga dan 40% nikel). 4) Jenis E, dengan elemen positif kromel dan elemen negatif konstantan (60% tembaga dan 40% nikel). 5) Jenis B, dengan elemen positif (70% platinum, 30% rhodium) dan elemen negatif konstantan (94% platinum dan 6% rhodium). 6) Jenis R, dengan elemen positif 87% platinum, 13% rhodium) dan elemen negatif konstantan platinum. 7) Jenis S, (90% platinum, 10% rhodium) dan elemen negatif platinum Beberapa tipe termokopel lainnya, belum umum dipakai dan belum distandarkan misalnya tipe: V, N, U, G, C, dan D. Adapun hubungan antara ggl dan temperatur untuk beberapa jenis termokopel dapat dilihat pada Gambar 13.8. [akan dijelaskan pada saat tatap muka] Gambar 13.8 Grafik hubungan antara ggl dan temperatur untuk beberapa rangkaian termokopel 3.1 Jenis Sambungan Termokopel Secara grafis sambungan termokopel dapat dilihat pada Gambar 13.9. [akan dijelaskan pada saat tatap muka] Gambar 13.9 Jenis-jenis sambungan ujung konduktor pada rangkaian termokopel
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.