Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehGlenna Sumadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
NYO-AAA PAPARAN KEPALA BADAN PELAKSANA REHABILITASI & REKONSTRUKSI NAD – NIAS Pokok-Pokok Rencana Percepatan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Jakarta, 16 Desember 2005
2
Agenda Perkembangan dan Tantangan Perkembangan Pembangunan Rumah
NYO-AAA Agenda Perkembangan dan Tantangan Perkembangan Pembangunan Rumah Tantangan ke Depan Pengelolaan Proyek (Project Management) Kebijakan Manajemen Perpres 70/ 2005 (Landasan Hukum untuk Percepatan) Kebijakan Desain Model Pengelolaan Proyek Kebutuhan dan Sumber Material Kebutuhan dan Sumber Tenaga Kerja Rencana Pembukaan Depo-Depo Material Pendanaan Pola Pendanaan Dana APBN 2006 Komitmen NGO dan Donor
3
Perkembangan dan Tantangan
4
Perkembangan Pembangunan Rumah
Juni ‘07 Des ‘06 Juni ‘06 60.000 30.000 Des ‘05 16.000 dalam konstruksi selesai dibangun 16.200 target
5
Pertumbuhan Pembangunan Rumah Tahun 2005
Target BRR s.d. akhir 2005 Realisasi
9
Berbagai Bentuk Rumah yang Telah Dibangun
NYO-AAA Berbagai Bentuk Rumah yang Telah Dibangun Suka Makmur, Nagan Raya Lampu’uk, Aceh Besar Lhok Nga, Aceh Besar Kramat Luar, Pidie Cot Paya, Aceh Besar Kampung Jawa, Banda Aceh
10
Tantangan ke Depan Jumlah rumah yang dibangun ( rumah baru dan rehabilitasi) dan sebarannya sepanjang 800 km; menjadikan pembangunan perumahan dan permukiman ini proyek kolosal Ketersediaan material dan tenaga kerja yang terbatas di wilayah pasca bencana, diperlukan mobilisasi dari wilayah lain di Indonesia dan atau negara lain Jalur transportasi yang belum sepenuhnya pulih menghambat distribusi material dan tenaga kerja Banyaknya lembaga-lembaga internasional dan NGO yang terlibat dalam pembangunan perumahan dan permukiman memerlukan koordinasi yang efektif Tidak semua lembaga-lembaga internasional dan NGO mempunyai pengalaman dalam pembangunan berskala kolosal Target waktu penyelesaian pekerjaan yang mendesak; sudah setahun pengungsi tinggal di tenda-tenda dan barak, pekerjaan harus dapat diselesaikan paling lambat pertengahan 2007 Lingkungan sosial dan politik NAD yang belum sepenuhnya pulih sebagai wilayah yang mengalami konflik cukup panjang
11
Pengelolaan Proyek (Project Management)
12
Kebijakan Manajemen Misi
Mengutamakan kecepatan dengan tidak mengabaikan mutu, prosedur, dan efisiensi Memusatkan perencanaan dan pengelolaan proyek (Centralized planning and project management) Desentralisasi implementasi (regional basis, per kawasan permukiman atau satuan wilayah lainnya) Koordinasi dan supervisi yang efektif terhadap semua stakeholder (donor, NGO, kontraktor, konsultan, supplier, Pemerintah Daerah, dan instansi lainnya) Jika diperlukan, melakukan intervensi pasar dalam bentuk: Pasokan Material Pasokan Tenaga Kerja Mengundang industri pre-pabrikasi ke Aceh Misi Mempercepat pembangunan perumahan yang layak huni dan sesuai dengan desain tata ruang yang baik Meningkatkan penerimaan masyarakat/pengungsi terhadap pembangunan rumah
13
Perpres 70/ 2005 (Landasan Hukum untuk Percepatan)
Percepatan kegiatan desain dan perencanaan dengan menunjuk langsung konsultan perencana Penujukan langsung pelaksana konstruksi pembangunan perumahan dan permukiman Pengikatan kontrak secara tahun jamak (multi-years) untuk pekerjaan-pekerjaan jangka panjang Dimungkinkan memberikan hibah (block grant) kepada masyarakat (penerima bantuan rumah), agar mereka mengerjakan sendiri rumah yang akan diterima Dimungkinkan melakukan perikatan kontrak secara bersama-sama dengan beberapa kontraktor Dimungkinkan penunjukan langsung untuk penanganan keadaan darurat , penyedia jasa tunggal, pekerjaan yang memerlukan penyelesaian secara cepat
14
Kebijakan Desain Rumah Tumbuh oleh Penghuni Tanpa Merusak Bangunan Inti Rumah Inti Type 36 Hemat Tenaga Kerja Logistik Mudah Pelaksanaan Yang Cepat Tidak Tampak Sbg Rumah Sementara Tidak Tampak Sebagai Produk Massal
15
Rumah Dengan Dana NGOs, Donors
Peran BRR Rumah Dengan Dana APBN (On-Budget) Executing Enabling Facilitating Partnership Rumah Dengan Dana NGOs, Donors (Off-Budget)
16
Berbagai Model Pengelolaan Proyek
BRR Sentralisasi Perencanaan dan Pengelolaan Konsultan Design, Konsultan Engineering, dan Konsultan Pengawas Kontraktor Utama Dibantu Subkontraktor (Regional Base) Logistic Provider (Pabrikan Komponen Rumah) Kontraktor Spesialis (Pematangan tanah, infrastruktur, M&E, dan watsan) Kontraktor Spesialis (Pematangan tanah, infrastruktur, M&E, dan watsan) Desentralisasi Dalam Implementasi Tenaga Kerja Ditunjuk Kontraktor Utama Tenaga Kerja Ditunjuk Kontraktor Tenaga Kerja Ditunjuk Kontraktor Tenaga Kerja Oleh Masyarakat Penerima Rumah Intervensi Pasar Logistik Oleh BRR/ Instansi Terkait
17
Kebutuhan dan Sumber Tenaga Kerja
Tahun 2006: diperkirakan sekitar orang akan berada di Aceh-Nias pada saat yang sama sepanjang tahun. Tenaga Kerja diprioritaskan dipenuhi dari sumber lokal, kekurangannya akan didatangkan dari P. Jawa, P.Sumatera dan Sumbawa. Tim BRR telah mengidentifikasi sumber-sumber pasokan tenaga kerja yang siap dimobilisasi dari P.Sumbawa, P. Jawa, dan P. Sumatera
18
Perkiraan Kebutuhan Material
Kebijakan Pengadaan Material Semen, bekerjasama dengan Semen Andalas, akan mendapatkan Harga Khusus dengan Kemasan Khusus. Apabila tidak terpenuhi akan disupply dari produsen semen nasional lainnya dan Import. Batu, mengundang Investor Lokal/Luar Daerah untuk mengelola mobilisasi dan menjual dengan Harga Murah. Kayu, bekerjasama dengan Pemilik Legal Logging dan Pabrikan diluar NAD dan Nias kemudian masuk ke lokasi sudah dalam bentuk jadi. Untuk menstabilkan harga pasar yang terus meningkat, perlu adanya intervensi pasar. Semen : Ton Batu : m3 Dinding : m2 Untuk transportasi diperlukan: Truck 4T : Trip Truck 10T : Trip. Atap : m2
19
Sumber Material Semen : PT Semen Andalas (dan lainnya), import Batu kali: mobilisasi dari sumber di Aceh & Sumut Pasir: mobilisasi dari sumber di Aceh & Nias Dinding: Dari pabrik di Medan, Jakarta, dan Surabaya Atap: Dari pabrik di Medan, Jakarta, dan Surabaya BRR telah mengidentifikasi sumber-sumber pasokan material baik di dalam maupun di luar negeri
20
Rencana Pembukaan Depo-Depo Material
Gudang Utama di Banda Aceh Depo Antara: Medan Jakarta Surabaya Depo Lokasi: Lamno Calang Meulaboh Sinabang Gn Sitoli Banda Aceh Medan Jakarta Surabaya
21
Rencana Pembukaan Depo-Depo Material
Gudang Utama di Banda Aceh Depo Lokasi: Lamno Calang Medan Meulaboh Sinabang Gn Sitoli Lamno Calang Meulaboh Sinabang Gn. Sitoli
22
Pendanaan
23
Pola Pendanaan Tahun 2006 Dana on-budget Dana off-budget Satker
Pemda Prop/Kab Pemerintah R.I. Donor Internasional (Multilateral/Bilateral) NGO/LSM (Internasional/Lokal) Sektor Swasta APBD: DIPA DAERAH APBN: DIPA BRR ‘Concept Notes’ sebagai mekanisme monitoring dan koordinasi Satker unit rumah baru unit rumah baru unit rumah direhabilitasi Pengadaan tanah utk relokasi
24
Dana APBN (on-budget) 2006 2,985 1,412 792 457.9 322.7 Moratorium
untuk Aceh untuk Nias ADB MDTF TOTAL Dalam Milyar Rupiah
25
Komitmen 20 NGO Terbesar IOM 31,000 IFRC/ICRC
565 800 840 1,118 1,224 2,000 2,813 3,395 3,700 4,000 4,500 4,994 5,000 6,100 7,000 8,000 10,400 31,000 French Government Caritas Germany, Caritas Austria CARDI-NRC HELP CWS Caritas Swiss Caritas Switzerland Samaritan's Purse UNHCR Catholic Relief Service (CRS) Yayasan Budha Tzu Chi Oxfam International Farnow World Vision Internasional Save the Children UN Habitat Habitat for Humanity CARE International GTZ-KfW IOM IFRC/ICRC (Red Cross & Red Crescent Movement) 30,000 Data dari Concept Notes yang diajukan oleh NGO ybs kepada BRR Komitmen jumlah rumah yang dibangun dapat mengalami perubahan (up-dating sedang dilakukan)
26
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.