Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Risk & Return 5th & 6th Lecture.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Risk & Return 5th & 6th Lecture."— Transcript presentasi:

1 Risk & Return 5th & 6th Lecture

2 Indikator Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat memahami dan menghitung: Return dan Risiko dari sebuah saham Saham yang memberikan return dan risiko yang paling optimal, dan memilihnya Indeks saham individual dan gabungan

3 INVESTMENT RETURN & RISK

4 PENGERTIAN RETURN & RISK
Investasi (Investments) adalah tindakan seseorang untuk mengeluarkan uang atau kemampuan finansialnya saat ini dengan harapan orang tersebut memperoleh uang yang lebih banyak di masa yang akan datang. Risiko (Risk) adalah tingkat potensi kerugian yang timbul karena perolehan hasil investasi yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan. Imbal Hasil (Return) adalah niali yang kita harapkan untuk dapatkan atau telah kita dapatkan, dari aktivitas investasi kita ke sebuah aktiva/aset.

5 PERTUKARAN RISIKO & IMBAL HASIL
Investasi tanpa imbal hasil, bukanlah investasi. Investasi butuh imbal hasil karena investor mau mengambil risiko. Semakin tinggi potensi risiko sebuah investasi, biasanya diikuti dengan potensi deviasi antara imbal hasil yang diprediksi dengan imbal hasil yang sesungguhnya diterima yang makin besar pula. Idealnya, jika menemukan beberapa jenis investasi dengan risiko yang (diprediksi) sama, maka investor lebih memilih investasi yang memberikan imbal hasil yang paling tinggi. High risk-high return dan/atau low risk-low return  Risk-return trade off

6

7 PERTUKARAN RISIKO & IMBAL HASIL
Pada dasarnya setiap produk memiliki potensi risiko dan potensi pengembalian. Akan tetapi hal tersebut masih POTENSI belum REALISASI. Sebuah keputusan investasi dapat mengubah POTENSI tersebut menjadi REALISASI. Untuk dapat MENGENDALIKAN sebuah investasi, kita harus MENGUASAI produk investasi yang ada, salah satunya dengan BELAJAR.

8 RETURN (IMBAL HASIL) DALAM INVESTASI
Actual Return / Realized Return: return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis (ex post data). Berguna sebagai dasar penentuan expected return dan risiko di masa depan. Expected Return: return yang diharapkan akan diperoleh di masa depan; sering disebut juga dengan istilah Required Return. Note: Return yang diperoleh secara historis merupakan tingkat return minimal yang diinginkan investor atas preferensi subyektif investor terhadap risiko

9 MENGHITUNG (1) TOTAL RETURN
Merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu. Terdiri dari dua komponen: Dividend Yield = komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Capital Gain (Loss) = komponen return yang mencerminkan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor.

10 MENGHITUNG (1) TOTAL RETURN
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛= 𝐷𝑖𝑣 1 + 𝑃 1 − 𝑃 0 𝑃 0 Dividend Capital Yield Gain 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛= 𝐷𝑖𝑣 1 𝑃 𝑃 1 − 𝑃 0 𝑃 0 MENGHITUNG (1) TOTAL RETURN

11 MENGHITUNG (1) TOTAL RETURN
PT Wijaya Karya Tbk. Memperkirakan akan ada pendistribusian dividen tahun depan sebesar Rp 3000 per lembar. Harga saham perusahaan saat ini adalah Rp Rp 8000 per lembar. Tahun depan diramalkan harga saham akan naik menjadi Rp per lembar karena perusahaan baru saja mendapatkan proyek infrastruktur besar dari pemerintah. Hitung Total Return-nya! r = – = 62,5 % 8000

12 MENGHITUNG (2) RELATIVE RETURN
Relative return menyelesaikan masalah ketika total return bernilai negative (karena seharusnya return = positif) Rumus 1: 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛= 𝐶𝐹 𝑇 + 𝑃 𝑒 𝑃 𝑏 Rumus 2: Relative Return = 1 + Total Return

13 MENGHITUNG (3) CUMULATIVE WEALTH INDEX
Cumulative Wealth Index menunjukkan kemakmuran yang diperoleh sejak awal periode sampai dengan akhir dipertahankannya investasi. 𝐶𝑊𝐼 𝑛 = 𝑊𝐼 𝑛−1 1+𝑇𝑅 𝑛 CWIn = Cumulative Wealth Index pada akhir periode n Win-1 = indeks kemakmuran pada periode awalnya / sebelumnya (tergantung kasus) TRn = total return periode n a) IKK 2009 = 1,000 x (1 + 0,060) = 1,060 b) IKK 2010 = 1,060 x (1 + 0,077) = 1,142

14 MENGHITUNG (4) RETURN DISESUAIKAN
Semua return yang telah dibahas sebelumnya mengukur jumlah satuan mata uang atau perubahan jumlahnya tetapi tidak menyebutkan tentang kekuatan pembelian dari satuan mata uang tersebut. Untuk mempertimbangkan kekuatan pembelian satuan mata uang, perlu mempertimbangkan real return, atau inflation-adjusted returns 𝑇𝑅 𝑖𝑎 = 1+𝑇𝑅 1−𝐼𝐹 −1

15 MENGHITUNG (4) RETURN DISESUAIKAN
Contoh: return sebesar 17% yang diterima setahun dari sebuah surat berharga, jika disesuaikan dengan tingkat inflasi sebesar 5% untuk tahun yang sama, maka akan memberikan real return sebesar: 𝑇𝑅 𝑖𝑎 = 1+0,17 1−0,05 −1=0,114 𝑎𝑡𝑎𝑢 11,4%

16 RISIKO DALAM INVESTASI
Beberapa sumber risiko yang mempengaruhi risiko investasi: Risiko Suku Bunga 5. Risiko Finansial Risiko Pasar 6. Risiko Likuiditas Risiko Inflasi 7. Risiko nilai tukar mata uang Risiko Bisnis 8. Risiko negara (country risk)

17 JENIS-JENIS RISIKO DALAM INVESTASI
Risiko Non-Sistematik (Unsystematic Risk) adalah risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan. Risiko ini lebih terkait dengan perubahan kondisi mikro perusahaan Bisa diminimalisir dengan diversifikasi aset dalam suatu portofolio, sehingga bisa disebut juga dengan diversifiable risk, contohnya: risiko bisnis, risiko finansial, risiko likuiditas, risiko bangkrut, risiko negara

18 JENIS-JENIS RISIKO DALAM INVESTASI
Risiko Sistematik (Systematic Risk) adalah risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Disebut juga dengan undiversifiable risk / general risk, karena tidak bisa diminimalisir dengan aksi diversifikasi. Contohnya: risiko tingkat bunga, risiko nilai tukar mata uang, risiko pasar, risiko inflasi, dan kebijakan pemerintah

19 Risiko Sistematik & Risiko Non Sistematik

20 Lengkapi juga tabelnya
TUGAS / LATIHAN Lengkapi juga tabelnya Dari data PT Iowa Paper dibawah ini, untuk , hitunglah: Dividen Yield, Capital Gain/Loss, dan Total Return Relative Return Cumulative Wealth Index Real Return, jika inflasi 5% diasumsikan sama setiap tahun PERIODE HARGA SAHAM DIVIDEN 2009 Rp 1.750 Rp 100 2010 Rp 1.755 2011 Rp 1.790 2012 Rp 1.810 Rp 150 2013 Rp 2.010 2014 Rp 1.905 Rp 200

21 INDEKS HARGA SAHAM

22 PENGERTIAN INDEKS HARGA SAHAM
Indeks Harga Saham merupakan catatan terhadap perubahan- perubahan maupun pergerakan harga saham sejak mulai pertama kali beredar sampai pada suatu saat tertentu; penyajiannya berdasarkan satuan angka dasar yang disepakati Metodologi pencatatan dan penyajian informasi berdasarkan angka indeks adalah berbeda-beda, sehingga memunculkan indeks harga saham sejenis, indeks harga saham individual, indeks harga saham gabungan, dan lain-lainnya. Sifatnya penyajiannya spesifik agar investor bisa memanfaatkannya sesuai strategi investasi yang dianutnya

23 JENIS-JENIS INDEKS HARGA SAHAM
Indeks Harga Saham Individual Indeks Harga Saham Gabungan: (a) Seluruh Saham; (b) Kelompok Saham seperti LQ45 dan Jakarta Islamic Index; dan (c) Jenis Usaha / Sektoral Indeks KOMPAS 100 Indeks BISNIS-27 Indeks PEFINDO 25 Indeks SRI-KEHATI Indeks Papan Utama Indeks Papan Pengembangan

24 INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN
IHSG Seluruh Saham, menggambarkan suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham kelompok suatu saham sampai pada tanggal tertentu ; biasanya disajikan setiap hari berdasarkan harga penutupan hari itu. Indeks LQ45  45 saham dengan likuiditas tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Daftar perusahaan di indeks ini bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung masih layak tidaknya mereka di dalam kriteria-kriteria tersebut. Jakarta Islamic Index (JII)  30 saham yang dipilih berdasarkan kesesuaian syariat Islam; sebagai tolok ukur kinerja investasi yang berbasis syariah.

25 INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN
Indeks KOMPAS 100  100 perusahaan berdasarkan likuiditas perdagangannya dan kapitalisasi pasarnya; review 6 bulan sekali Indeks Bisnis 27  27 perusahaan pilihan harian Bisnis Indonesia dengan kriteria fundamental, teknikal / likuiditas transaksi dan akuntabilitas, dan tata kelola perusahaannya (GCG). Indeks PEFINDO 25  memberikan tambahan informasi untuk investor terkhusus pada 25 SME (perusahaan kecil-menengah) dengan kriteria: total asset, tingkat pengembalian modal (ROE), dan opini akuntan publik. Kadang juga memasukkan likuitas dan jumlah saham yang dimiliki publik sebagai kriterianya

26 INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN
Indeks SRI-KEHATI  kerjasama BEI dengan Yayasan Keaneka- ragaman Hayati Indonesia (KEHATI) & SRI adalah kepanjangan dari Sustainable Responsible Investment. Berisi perusahaan yang berkinerja sangat baik dalam mendorong usaha yang berkelanjutan serta memiliki kesadaran lingkungan dan GCG yang baik. Indeks Papan Utama Indeks Papan Pengembangan

27 METODE PERHITUNGAN JKSE / IHSG
Ada dua metode perhitungan IHSG, yaitu: Metode rata-rata (Average Method), dimana harga pasar saham- saham yang dimasukkan ke dalam indeks akan dijumlah, kemudian dibagi dengan suatu faktor pembagi tertentu. 𝐼𝐻𝑆𝐺= 𝑃 𝑆 𝑃 𝐵𝑎𝑠𝑒 Σ PBase merupakan suatu faktor nilai pembagi dimana faktor ini harus dapat beradaptasi terhadap perubahan harga teoritis, karena ada aksi emiten seperti right issue, dividen saham, saham bonus, dan sebagainya

28 METODE PERHITUNGAN JKSE / IHSG
Metode rata-rata tertimbang (Weighted Average Method) 𝐼𝐻𝑆𝐺(𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑃𝑎𝑎𝑠𝑐ℎ𝑒)= ( 𝑃 𝑆 × 𝑆 𝑆 ) ( 𝑃 𝐵𝑎𝑠𝑒 × 𝑆 𝑆 ) (PS x SS) = kapitalisasi pasar seluruh saham yang tergabung dalam indeks yang bersangkutan. (Pbase x SS) = jumlah seluruh nilai dasar dari saham-saham yang bergabung dalam indeks yang bersangkutan. Semakin besar kapitalisasi pasar suatu saham, pengaruhnya pada indeks akan semakin besar jika terjadi perubahan harga pada saham yang bersangkutan

29 METODE PERHITUNGAN JKSE / IHSG
Metode rata-rata tertimbang (Weighted Average Method) 𝐼𝐻𝑆𝐺(𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝐿𝑎𝑠𝑝𝑒𝑦𝑟𝑒𝑠)= ( 𝑃 𝑆 × 𝑆 0 ) ( 𝑃 𝐵𝑎𝑠𝑒 × 𝑆 0 ) S0 adalah jumlah saham yang dikeluarkan pada hari dasar, sehingga Laspeyres mengasumsikan bahwa jumlah saham yang dikeluarkan pada hari dasar tidak akan berubah selamanya (walaupun misalnya nanti ada pengumuman rilis saham baru)

30 METODE PERHITUNGAN JKSE / IHSG
Menurut Drobish dan Irving Fisher, rata-rata atau gabungan dari kedua cara tersebut merupakan pendekatan terbaik 𝐼𝐻𝑆𝐺 𝐷𝑟𝑜𝑏𝑖𝑠ℎ = 𝐼𝐻𝑆𝐺 𝑃𝑎𝑎𝑠𝑐ℎ𝑒 + 𝐼𝐻𝑆𝐺 𝐿𝑎𝑠𝑝𝑒𝑦𝑟𝑒𝑠 2 𝐼𝐻𝑆𝐺 𝐼𝑟𝑣𝑖𝑛𝑔 = 𝐼𝐻𝑆𝐺 𝑃𝑎𝑎𝑠𝑐ℎ𝑒 + 𝐼𝐻𝑆𝐺 𝐿𝑎𝑠𝑝𝑒𝑦𝑟𝑒𝑠

31 INDEKS HARGA SAHAM INDIVIDUAL
Menggambarkan suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga masing-masing saham, sampai pada tanggal tertentu. Disajikan tiap hari berdasarkan harga penutupan di pada hari itu 𝑆𝐼= 𝑃 𝑠 𝑃 𝐵𝑎𝑠𝑒 ×100% ‘Garis start’ untuk indeks ini adalah 100%

32 INDEKS HARGA SAHAM INDIVIDUAL (Contoh)
Penutupan harga saham PT Gunung Kastil di hari pertamanya me- ’lantai’ di bursa saham adalah Rp sementara harga IPO nya adalah Rp 1.700 𝑆𝐼= ×100%=129.4% Dapat dikatakan bahwa “saham mengalami kenaikan 29,4 poin” yang tercermin dalam kenaikan sebesar Rp 500 Secara teoritis, indeks harga saham selalu berada di atas harga dasarnya. Tapi, misalnya ada aksi korporasi (corporate action) semacam stock split atau reverse stock split, dapat mengubah harga dasar saham tersebut.

33 PERHITUNGAN HARGA TEORITIS & PENYESUAIAN NILAI DASAR
SPLIT SAHAM (STOCK SPLIT) Contoh: PT Brotoseno bernilai nominal Rp per lembar mengadakan pemecahan satu saham menjadi dua saham. Maka nilai nominal saham menjadi Rp 500 per saham; untuk menjaga nilai buku “modal disetor” di neraca maka jumlah saham beredar akan menjadi dua kali lebih banyak. Harga dasar saham harus disesuaikan agar indeks tidak berubah 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 (𝐻𝑇)= 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 (𝐻𝐴𝑆) 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑆𝑝𝑙𝑖𝑡 (𝑛)

34 PERHITUNGAN HARGA TEORITIS & PENYESUAIAN NILAI DASAR
Penyesuaian jumlah saham beredar akibat stock split : Penyesuaian nilai dasar karena adanya stock split : NDB = Nilai dasar baru NPS Nilai pasar sebelumnya Hx = Selisih antara harga teoritis dengan harga pembulatannya c = Jumlah saham beredar setelah split stock NDS = nilai dasar sebelumnya 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑝𝑙𝑖𝑡 𝑐 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑠𝑝𝑙𝑖𝑡(𝑡)×𝑛 𝑁𝐷𝐵= 𝑁𝑃𝑆+(𝐻𝑥×𝑐)×𝑁𝐷𝑆 𝑁𝑃𝑆


Download ppt "Risk & Return 5th & 6th Lecture."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google