Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehUtami Sumadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Bab xi Kepemimpinan TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL
2
Pengantar Kepemimpinan transaksional dan transformasional dikem-bangkan oleh Bass (1985) bertolak dari Teori Hierarki Kebutuhan Maslow Menurut teori hierarki kebutuhan tersebut, kebutuhan bawahan lebih rendah seperti kebutuhan fisik, rasa aman dan sosial dapat terpenuhi dengan baik melalui penerapan kepemimpinan transaksional. Namun, kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri, hanya dimungkinkan terpenuhi melalui penerapan kepe-mimpinan transformasional.
3
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
Menurut Bass, untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang model kepemimpinan transformasional, model ini perlu dipertentangkan dengan model kepemimpinan transaksional.
4
PENGERTIAN Kepemimpinan transformasional adalah pendekatan kepe-mimpinan dengan melakukan usaha mengubah kesadaran, membangkitkan semangat dan menginspirasi bawahan atau anggota organisasi untuk mengeluarkan usaha ekstra dalam mencapai tujuan organisasi, tanpa merasa ditekan atau tertekan. Dengan kepemimpinan tranformasional para pengikut mera-sakan kepercayaan, kekaguman, kesetiaan dan penghormatan terhadap pemimpin dan mereka termotivasi untuk melaku-kan lebih daripada yang diharapkan dari mereka.
5
Tiga Cara Pemimpin Transformasional Memotivasi Pengikut
Bass dalam Yukl (2008:305) pemimpin mengubah dan memotivasi pengikut dengan cara: Membuat mereka lebih menyadari betapa pentingnya hasil tugas. Membujuk mereka untuk mendahulukan kepentingan tim atau organisasi dibandingkan kepentingan pribadi. Mengaktifkan kebutuhan karyawan yang lebih tinggi (penhargaan dan aktualisasi diri).
6
Perilaku Pemimpin Tranformasional
Pengaruh ideal (Idealized Influence), adalah perilaku yang membangkitkan emosi dan identifikasi yang kuat dari pengikut terhadap pemimpin. Stimulasi intelektual (Intelectual Stimulation) , adalah perilaku yang menumbuhkan ide-ide baru, memberikan solusi yang kreatif terhadap permasalahan yg dihadapi bawahan. Pertimbangan individual (Individual Consideration), adalah perilaku yang mau mendengarkan masukan bawahan serta memberikan dukungan, dorongan dan pelatihan bagi pengikut Motivasi Inspirasional (Inspirational Motivation), adalah perilaku yang mampu menumbuhkan antusiasme, komitmen, serta membuat model perilaku yang tepat. (Yukl, 2008:305)
7
PENGARUH IDEAL membuat anggota bersemangat dalam melaksanakan tugasnya
Mampu menunjukkan perilaku yang bisa: membuat anggota bersemangat dalam melaksanakan tugasnya memberi keyakinan pada anggota (informasi, gagasan, tindakan) menjadi contoh / suri tauladan mengilhami berkembangnya kesetiaan kepada organisasi membuat anggota merasa tenang jika berada di dekatnya membuat anggota merasa bangga kalau bergaul dengannya mengilhami kesetiaan anggota untuk bekerja sama mendorong anggota untuk mengungkapkan gagasan dan pendapatnya mengungkapkan gagasan / informasi yang bisa menjadi sumber in-spirasi mengatasi setiap hambatan yang dihadapi memahami sudut pandang anggota
8
STIMULASI INTELEKTUAL
Mampu menunjukkan perilaku yang bisa merangsang anggota untuk memikirkan kembali gagasan/ tindakan yang selama ini tak pernah diragukannya mendorong anggota berpikir tentang masalah yang dihadapi dengan perspektif baru mengilhami anggota dengan cara-cara baru untuk melihat masalah yang dianggap membingungkan membuat anggota meningkat kesediaannya untuk mengerjakan lebih baik daripada apa yang diharapkan/ diinginkannya merangsang anggota meningkatkan motivasinya untuk berhasil
9
PERTIMBANGAN INDIVIDUAL
Memberi perhatian pribadi kepada anggota yang terabaikan Mengetahui apa yang diinginkan anggota dan membantu untuk men-dapatkannya Menyatakan apresiasi pada saat anggota menyelesaikan tugas de-ngan baik Merasa puas apabila anggota memenuhi standar kinerja yang telah disepakati dengan baik Memberikan pujian jika anggota melakukan pekerjaan dengan baik Memperlakukan tiap anggota secara individual Membuat anggota bisa mencapai tujuan tanpa didampingi olehnya
10
MOTIVASI INSPIRASIONAL
Mampu menunjukkan perilaku yang bisa mengembangkan rasa bangga pada anggota menggunakan kata-kata yang membangkitkan moril (semangat juang) anggota memberi dorongan pribadi untuk mengembangkan keyakinan anggota membuat anggota merasa bangga pada tim dengan memberikan apresiasi terhadap kontribusi/keberhasilannya membangkitkan semangat dan keyakinan diri anggota dengan cara: mengapresiasi saat berhasil menyelesaikan tugas sulit memandang/menghargai bahwa tugas atau misinya sangat penting memberi dorongan/spirit pada saat tim kurang bersemangat menjadi contoh tentang keberanian mengambil risiko dan pengabdian: menunjukkan kesediaan untuk berkorban tetap bersama dalam situasi yang berisiko keselamatan/sulit
11
KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL
12
Pengertian Nahavandi (2000:185 kepemimpinan transaksional bersandar pada konsep pertukaran antara pemimpin dan pengikut. Pemimpin menyediakan sumberdaya dan imbalan ditukarkan dengan motivasi, produktivitas dan efektivitas penyelesain tugas. Pertukaran tersebut didasarkan pada kesepakatan mengenai klasifikasi sasaran, standar kerja, penugasan kerja, dan imbalan Jadi kepemimpinan transaksional dapat diartikan sebagai cara yang digunakan seorang pemimpin dalam menggerakkan anggotanya dengan menawarkan imbalan bagi setiap kontribusi yang diberikan oleh anggota kepada organisasi
13
Hubungan Antara Pemimpin Transaksional Dengan Bawahan
Bass (1990) dan Yukl (1998) mengemukakan bahwa hubungan pemimpin transaksional dengan karyawan tejadi jika: Pemimpin mengetahui apa yang diinginkan karyawan dan menjelaskan apa yang akan mereka dapatkan apabila kerjanya sesuai dengan harapan; Pemimpin menukar usaha-usaha yang dilakukan oleh karyawan dengan imbalan; Pemimpin responsif terhadap kepentingan pribadi karyawan selama kepentingan tersebut sebanding dengan nilai pekerjaan yang telah dilakukan karyawan.
14
Jenis Perilaku Transaksional
Penghargaan Berhubungan (contingent reward). Pemimpin menggunakan serangkaian imbalan untuk memotivasi para anggota, terutama berupa pemenuhan kebutuhan tingkat rendah fisiologis dan rasa aman. Manajemen Perkecualian (Management by-exception) . Menekankan fungsi manajemen sebagai kontrol. Pimpinan hanya melihat dan mengevaluasi apakah terjadi kesalahan untuk diadakan koreksi, pimpinan memberikan intervensi pada bawahan apabila anggota gagal mencapai sasaran prestasi yang ditetapkan.
15
Tabel: Perbedaan Kepemimpinan Tranformasional dan Transaksional
Kepemimpinan Transformasional Kepemimpinan Transaksional memberi inspirasi dan motivasi untuk mendapatkan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri. memberi imbalan berupa pe menuhan kebutuhan fisiologis dan rasa aman bagi para anggotanya Menentang status quo dan menekankan perubahan Memelihara atau melan-jutkan status quo. Digunakan dalam keadaan tak stabil dan atau terpuruk serta dalam hal-hal yang bersifat strategis dan tak baku. dipakai dalam situasi yang stabil dan dalam hal-hal teknis yang telah baku prosedurnya
16
Motivasi Inspirasional
Efektif Pengaruh Ideal Motivasi Inspirasional Stimulasi Intelektual Transformasional Pertimbangan Individual Penghargaan Bersyarat Pasif Aktif Manajemen Perkecualian Laissez faire Transaksional Tidak Efektif Gambar Gambaran Utuh Model Kepemimpinan
17
Bagaimana Kepemimpinan Trasformasional Bekerja.
Para pemimpin tranformasional mendorong bawahannya agar lebih inovatif dan kreatif, Para pemimpin tranformasional menempatkan penetapan tujuan sebagai mekanisme penting dalam bekerja. Bawahan cenderung mengenali dan mengejar tujuan dan tahu cara mencapainya. Para pemimpin tranformasional menghasilkan komitmen di pihak para pengikut dan menanamkan pada mereka rasa percaya yang lebih besar kepada pemimpin.
18
Sekian...! TERIMA KASIH
19
Pentingnya Sosok PEMIMPIN
Setiap organisasi terdiri dari bagian dengan tugas dan fungsi yang berbeda. Mereka saling bekerjasama dan saling mempengaruhi, dan harus terkoordinasi dalam tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Untuk bekerjanya sebagai sebuah sistem, organisasi dipimpin oleh hierarki manajer, dengan Chief Executive Officer (CEO) pada posisi puncak, dan para manajer unit bisnis, departemen, bagian (section) dan subunit lainnya yang peringkatnya berada dibawahnya dalam suatu diagram organisasi. Tanpa kepemimpinan organisasi hanya merupakan kelompok manusia yang kacau tidak teratur dan tidak akan melahirkan perilaku bertujuan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.