Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Kurniawati purnama aringga (1041411087)
Formulasi SNEDDS Kurniawati purnama aringga ( ) Niken fitri agnesa ( )
2
Tujuan Membuat sediaan nanoemulsi dari obat- obat yang tidak stabil oleh enzim pencernaan obat – obat yang memiliki kelarutan yang kecil (poor solubility) yang memenuhi persyaratan sediaan SNEDDS.
3
Dasar Teori Emulsi merupakan sediaan yang mengandung dua fase yang tidak tercampur, biasanya air dan minyak, dimana cairan yang satu terdispersi menjadi tetesan-tetesan kecil (droplet) dalam cairan lainnya yang distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok (Anief, 2000). Sistem emulsi umumnya mudah rusak dengan penambahan energi serta seiring berjalannya waktu. Masalah ini dapat diatasi dengan memperkecil ukuran droplet serta penggunaan stabilizer. Memperkecil ukuran droplet dapat dilakukan dengan pembuatan nanoemulsi (Haryono, 2009).
4
Dasar Teori Nanoemulsi adalah sistem emulsi yang transparent, tembus cahaya dan merupakan dispersi minyak air yang distabilkan oleh lapisan film dari surfaktan atau molekul surfaktan, yang memiliki ukuran droplet 50 nm – 500 nm (Shakeel, et al., 2008). Ukuran droplet nanoemulsi yang kecil membuat nanoemulsi stabil secara kinetik sehingga mencegah terjadinya sedimentasi dan kriming selama penyimpanan (Solans, et al., 2005). Nanoemulsi telah diterapkan dalam berbagai industri farmasi, diantaranya untuk sistem penghantar transdermal, bahan atau unsur yang potensial dalam beberapa produk perawatan tubuh, dan pembawa yang baik pada obat sehingga dapat meningkatkan bioavailabilitas obat dalam tubuh (Gutierrez, et al., 2008).
5
Formula SNEDDS R/ Ibuprofen 3500 mg
VCO 1ml Propilenglikol 1ml Span 20 1ml Tween 20 5ml
6
Alat dan Bahan Alat: sonikator Neraca dissolution tester
Alat – alat gelas pH meter Bahan: Mikropipet Ibuprofren Vortex Propilenglikol Water bath stiring span 20 Termometer tween 20 Sentrifuge Spektrofotometer UV-Vis
7
Analisis Bahan Bahan Kelarutan Fungsi Ibuprofen
Praktis tidak larut dalam air. Sangat mudah larut dalam etanol analgetik dan antipiretik Propilenglikol Dapat bercampur dengan air, kloroform tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak Co-surfaktan Span 20 Praktis tidak larut tetapi terdispersi didalam air dapat bercampur dengan alkohol sedikit larut dalam minyak kapar emulgator pada fase minyak Tween 20 Mudah larut dalam air, dalam etanol 95% (P) wetting agent VCO tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, mudah bercampur dengan minyak lainnya fase minyak
8
Uji Karakteristik Fisik dan Stabilitas Sediaan SNEDDS
1. Loading Drug Bertujuan untuk mengetahui jumlah obat (ibuprofen) yang terlarutkan di dalam SNEDDS 2. Emulsification Time Bertujuan untuk mengetahui berapa waktu yang diperlukan agar terbentuknya emulsi, dimana terbentuknya emulsi ditandai dengan berubahnya warna larutan dari bening menjadi keruh.
9
3. Uji transmitan Untuk mengetahui seberapa besar larutan SNEDDS yang dapat membiaskan cahaya 4. Cycling Test untuk menguji produk terhadap kemungkinan mengalami kristalisasi pada suhu tertentu 5. Uji Disolusi Untuk mengetahui seberapa besar obat yang larut dalam media.
10
Skema Kerja Pembuatan Larutan Snedds
Dicari Perbandingan tween 20 dan span 20 Digunakan VCO dan Propilenglikol dengan jumlah yang sama tiap formula Dibuat 9 formula dengan perbedaan jumlah surfactan pada tiap formula
11
Evaluasi Snedd Loading Drug Di baca di spektrofotometer UV-VIS
Larutkan 500 mg ibuprofen kedalam 8 ml Divortex selama 10 menit Disonifikasi selama 15 menit Campuran SNEDD dan ibuprofen di sentrifuge 3000rpm Di ambil endapan dan di encerkan dengan HCl ph 1,2 Di baca di spektrofotometer UV-VIS
12
1,0 ml SNEDD ibuprofen ditambahkan kedalan 500ml aquadest, AGF dan AIF
Dilakukan pada suhu 37 º C dengan dayung pada kecepatan 50 rpm EMULSIFICATION TIME
13
Di ambil hasil emulsi dari ke tiga bahan tersebut dengan spuit 10ml
Uji Transmitan 1,0 ml SNEDD ibuprofen di tambahkan tiap tabung 500ml aquadet, AGF, dan AIF Di ambil hasil emulsi dari ke tiga bahan tersebut dengan spuit 10ml Di baca nilai transmitanya menggunakan spektro UV-VIS dengan panjang gelombang 650 nm dengan aquadest sebagai blangko
14
1,0 ml SNEDD ibuprofen di larutkan dalam 500 ml aquadest, AGF, dan AIF
Uji Kestabilan nanoemulsi dalam aquadest,AGF, AIF 1,0 ml SNEDD ibuprofen di larutkan dalam 500 ml aquadest, AGF, dan AIF Di uji dengan disolusi
15
Cycling Test Sediaan SNEDD ibuprofen disimpan pada kulkas suhu 4ºC selama 1 hari Kemudian di inkubasi pada alamari pengering suhu 45ºC selama 1 hari berikutnya Lakukan secara berulang-ulang selama 1 minggu
16
1,0 ml SNEDD ibuprofen di masukkan ke dalam kapsul no 00
Uji Disolusi 1,0 ml SNEDD ibuprofen di masukkan ke dalam kapsul no 00 Di gunakan media dalam AGF sebanyak 900 ml kecepatan pengadukan 50 rpm suhu 37ºC Di ambil 10ml sampel hasil disolusi dengan interval waktu 5, 10, 15, 30,45,60 menit. Diganti dengan media baru dengan jumlah yg sama (10) ml ad volume tetap. Di ukur kadar ibuprofen dalam media dengan spektro uv-vis pada panjang gelombang 262,6 nm.
17
Deret Baku Loading Drug
b : 1,3972 x 10 −4 r : 0, 8966 Y = bx + a = 1,3972 x 10 −4 x + 0,0477
18
Kurva Deret Baku Loading Drug
19
Loading Drug Replikasi 1 = 3487,6 mgram/8ml = 435,95 mg/ml
Dipilih nilai terbesar yaitu replikasi 2 = 444,975 mg/ml
20
Emulsification Time Waktu (menit) Aquadest 10 AGF AIF
21
Uji Transmittan Absorbansi Aquadest 59,4 AGF 30,5 AIF 0,5
22
Uji Disolusi 1 ml SNEDDS ~ 200 mg ibuprofen
200mg : 444,975mg/ml = 0,450 ml = 450 uL Penimbangan ibuprofen K+Z = 0,0557 g K+S = 0,6065 g Z = 0,0501 g = 50,1 mg rentang ±5% = 47,5 – 52,5 mg C sebenarnya = 50,1 mg = 501 ppm 0,1 L
23
Uji Disolusi Deret baku Konsentrasi (ppm) Absorbansi 100,2 0,190 150,3
0,226 200,4 0,302 250,5 0,337 300,6 0,447 350,7 0,461 400,8 0,572 a : 0,0267 b : 1,3214 x 10-3 r : 0,9862 y = bx + a = 1,3214 x ,0267
24
Kurva Baku Disolusi
25
Data Absorbansi Disolusi
Waktu (menit) Absorbansi 5 0,071 10 0,106 15 0,042 30 0,318 45 0,194 60 0,798
26
Rumus Perhitungan tn -> y = bx + a = 1,3214 x 10-3 x+ 0,0267
Koreksi kadar = 𝑥 1000 𝑚𝑙 𝑥 900𝑚𝑙 Faktor koreksi = 10𝑚𝑙 900𝑚𝑙 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑡𝑛−1 % kadar = 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑚𝑔 𝑖𝑏𝑢𝑝𝑟𝑜𝑓𝑒𝑛 𝑥 100%
27
T ke- x Koreksi Kadar Faktor Koreksi % Kadar t5 33,5250 ppm 30,1725 mg - 15,07% t10 60,0121 ppm 54,0109 mg 0,3353 mg 26,97% t15 11,5786 ppm 10,4207 mg 0,9354 mg 5,20% t30 220,4480 ppm 198,4032 mg 1,3865 mg 99,08% t45 126,6081 ppm 113,9473 mg 22,4975 mg 56,91% t60 583,6991 ppm 525,3292 mg 26,4208 mg 262,35%
28
Cycling Test Hari ke- Keterangan 1 Stabil 2 3 4
29
Pembahasan Percobaan SNEDDS ibuprofen dilakukan dengan sembilan formula yang berbeda. Pada percobaan ini digunakan formula 9 dengan komposisi 1ml minyak (VCO), 1ml propilenglikol, 5ml tween 20, dan 1ml span 20. Ibuprofen dibuat sediaan SNEDDS karena ibuprofen merupakan obat yang termasuk BCS kelas II dimana memiliki kelarutan yang buruk namun memiliki permeabilitas yang baik sehingga kelarutan yang jelek dibuat dalam sediaan nanoemulsi untuk memperbaiki kelarutannya dan meningktkan bioavailibilitasnya
30
1. Loading drug Pada F9 8ml SNEDDS dapat melarutkan 3500 mg ibuprofen 2. Emulsification time Bertujuan untuk mengetahui berapa waktu yang diperlukan agar terbentuknya emulsi, semakin cepat maka semakin cepat penyebaran obat didalam saluran cerna. Didapatkan waktu 10 menit pada pembawa aquadest, AGF, dan AIF 3. Transmittan Formula snedds yang baik adalah yang memiliki nilai transmitan yang besar/ ukuran partikel yang kecil. Nilai transmittan aquadest 59,4%, AGF 30,5%, dan AIF 0,5%
31
4. Cycling Test 5. Uji disolusi
untuk menguji produk terhadap kemungkinan mengalami kristalisasi pada suhu tertentu. Pada uji ini digunakan suhu rendah 4º C dan suhu tinggi 45ºC. Pada formula 9 didapatkan hasil yang stabil dan tidak terdapat kristal. 5. Uji disolusi Dilakukan dengan media AGF dengan memasukkan SNEDD ibuprofen kedalam cangkang kapsul. Pada uji disolusi dilakukan pada t5, t10, t15, t30, t45, t60. Pada tiap waktu dilakukan pengambilan cuplikan 10 mL, diganti dengan media dan volume yang sama. Hasil uji disolusi kelompok kami secara berturut-turut 15,07%, 26,97%, 5,20%, 99,08%, 56,91%, dan 262,35%
32
Kesimpulan Loading Drug : Dapat melarutkan 3500 mg ibuprofen dalam 8 mL snedds Emulsifaction Time: Didapatkan hasil emulsification time pada 3 media AGF,AIF dan aquadest yakni 600 detik (10 menit) Uji Transmitan : Memiliki nilai transmitan yang tinggi pada media aquadest dan AGF, maka memiliki ukuran partikel kecil, sedangkan pada AIF didapatkan nilai transmittan rendah dan memiliki ukuran partikel besar Cycling Test : Didapatkan hasil stabil karena tidak adanya kristal Uji Disolusi : Didapatkan hasil yang tidak stabil Optimasi formula SNEDDs ibuprofen dengan menggunakan design expert diperoleh kombinasi surfaktan,span 20,tween 20 yang paling optimum terdapat pada formula I
33
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.