Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSusanto Widjaja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Rasul saw melarang untuk berpuasa Arafah di Arafah. (HR.Ahmad)
Sunnah Idul Adha Sholat Idul Adha Puasa Arafah Ber-Qurban Puasa Arafah Abu Qatadah ra: سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ Rasul ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau bersabda: Menghapus dosa tahun yang telah lalu dan yang akan datang. (HR.Muslim) Abu Hurairah ra: نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ Rasul saw melarang untuk berpuasa Arafah di Arafah. (HR.Ahmad)
2
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ.فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ. Sungguh Kami telah memberikan ni’mat yang banyak kepadamu, maka dirikanlah sholat untuk Tuhanmu dan berkurbanlah, sungguh orang yang membencimu itu yang putus keturunannya. (Qs.Al-Kautsar) Fardhu Kifayah (Hanabilah) Hukumnya Sholat Idul Adha Sholatnya wajib tetapi khutbahnya sunnah (Hanafiah) Sunnah Muakkadah (Syafiiyyah dan Malikiyyah) kecuali bagi orang yang sedang berhaji Ummu Athiyyah ra: (HR.Muslim) كُنَّا نُؤْمَرُ بِالْخُرُوجِ فِي الْعِيدَيْنِ وَالْمُخَبَّأَةُ وَالْبِكْرُ قَالَتْ الْحُيَّضُ يَخْرُجْنَ فَيَكُنَّ خَلْفَ النَّاسِ يُكَبِّرْنَ مَعَ النَّاسِ
3
Sholat Di Mana Yang Lebih Afdhal ?
Bagaimana Jika Masbuk? Bila mendapati imam sedang berkhutbah, maka hendaknya dia mendirikan sholat tahiyyatul masjid , lalu duduk dan setelah selesai baru mendirikan sholat Idul Adha seorang diri atau berjamaah. Jika mendapat Imam sedang duduk tasyahhud maka hendaknya dia duduk dan setelah salam dia langsung berdiri dan mendirikan sholat seperti biasa) (Malikiyyah, Hanafiah dan Hanabilah): Di lapangan atau padang pasir kecuali di Kota Mekkah Dalilnya: Perbuatan Rasul saw. Sholat Di Mana Yang Lebih Afdhal ? (Syafiiyyah): Di Masjid, Dalilnya: - Karena lebih mulia dan bersih Ada sholat Tahiyyatul Masjid Di masa Rasul saw masjid tidak dapat menampung jama’ah
4
Sunnah Sholat Ied Sepakat tidak ada adzan dan Iqamah Hanafiah, Malikiyyah, Syafiiyah; As-Sholatul Jamiah Hanafiah: 3 X takbir di rakaat pertama dan kedua Takbir Malikiyyah Dan Hanabilah: 6 X Takbir dan 5 X Takbir Syafiiyyah: Takbir 7 X di rakaat pertama dan 5 X di rakaat kedua Aisyah ra: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُكَبِّرُ فِي الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى فِي الْأُولَى سَبْعَ تَكْبِيرَاتٍ وَفِي الثَّانِيَةِ خَمْسًا Sungguh Rasul saw bertakbir di sholat idul fitri dan Adha di rakaat pertama tujuh kali takbir dan di rakaat kedua lima kali takbir. (HR.Abu Daud)
5
Hanafiah dan Syafiiyyah: Tasbih ,Tahmid, Tahlil dan Takbir
Apa yang Dibaca Antara Takbir Hanabilah: Allahu Akbar kabira walhamdu lillahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila dan Sholawat Perbedaan Khutb Ied dengan Khutbah Jum’at Khutbah Ied setelah sholat Diperbolehkan bagi ma’mum untuk mengikuti takbir saat khatib bertakbir (dianjurkan untuk bertakbir 9 x) Jika batal hendaknya diteruskan khutbahnya karena hal itu sunnah Tidak diharus berdiri (Syafiiyyah) Khutbahnya lebih pendek dibanding idul Fitri Jumhur ulama “Sunnah berkhutbah dua kali seperti khutbah Jum’at, syarat, rukun, wajib, sunnah dan makruhnya”
6
Mengenakan pakaian yang terbaik yang dimiliki serta memakai wewangian
Sunnah di hari ied Tidak makan dan minum dari waktu fajar hingga selesai sholat (untuk sholat Idul Adha). (Ali bin Abi Thalib ra.HR.Thurmudzi) Mandi dan membersihkan diri (potong rambut, kuku –jika tidak berkurban, ..dll) Mengenakan pakaian yang terbaik yang dimiliki serta memakai wewangian Datang di awal waktu (berpagi-pagi), berbeda dengan imam Berjalan kaki saat menuju ke masjid Berjalan dari tempat yang berbeda Untuk hari raya Idul Adha disunnahkan untuk bertakbir hingga tiga hari kedepan yaitu tgl 10, 11, 12 dan 13 sebelum datangnya waktu magrib (Terutama setelah sholat lima waktu)
7
Hanafiah dan Hanabilah: Hadits dari Jabir ra
الله أَكْبَر, الله أَكْبَر, لاَ إِلَهَ إلاَّ الله, وَ الله أَكْبَر, وَ الله أَكْبَر, ولله الْحَمْد Malikiyyah: Hadits Jabir ra dan Ibnu Abbas ra: الله أَكْبَر, الله أَكْبَر, الله أَكْبَر, لاَ إِلَهَ إلاَّ الله, وَ الله أَكْبَر, وَ الله أَكْبَر, ولله الْحَمْد Lafadz Takbir Syafiiyyah: Hadits Jabir ra dan Ibnu Abbas ra lalu ditambah dengan bacaan Rasul saw saat di bukit shofa الله أَكْبَر كَبِيْرًا وَ الْحَمْدُ للهِ كَثِيْراً وَ سُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَ أَصِيْلاً لاَ إِلَهَ إلاَّ الله ُوَ لاَ نَعْبُدُ إلاَّ إياَّهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْن وَ لَوْ كَرِهَ الْكاَفِرُوْنَ لاَ إِلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ, صَدَقَ وَعْدَهُ وَ نَصَرَ عَبْدَهُ وَ هَزَمَ الأَحْزَابُ وَحْدَهُ لاَ إِلَهَ إلاَّ الله وَ اللهُ اَكْبَر
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.