Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Oleh : Adib Atho’illah Bayu Winarso Nur Hakim

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Oleh : Adib Atho’illah Bayu Winarso Nur Hakim"— Transcript presentasi:

1 Oleh : Adib Atho’illah Bayu Winarso Nur Hakim
KURIKULUM (ISLAM) Oleh : Adib Atho’illah Bayu Winarso Nur Hakim

2 Kurikulum Pengertian Ciri – Ciri Kurikulum Pendidikan Islam
Prinsip - Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam Isi Kurikulum Pendidikan Islam Penutup

3 Pengertian Kurikulum Kurikulum Dalam Bahasa Arab dikenal dengan Manhaj yang dapat diartikan cara yang tersusun yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupannya. Jika dikaitkan dengan pendidikan berarti cara yang tersusun yang dilalui pendidik dengan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka.

4 Kurikulum Menurut UU No 20 Tahun 2003
UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dikatakan bahwa kurikulum seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Jadi kurikulum merupakan alat dalam pencapaian tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan

5 Prinsip – Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam
Sebuah kurikulum memiliki sebuah keunikan yang mencirikan tentang karakteristik dalam kurikulum tersebut. Menurut Al-Taumi sebagaimana yang di kutip oleh Muhammad Zein dalam bukunya ‘’ Materi filsafat pendidilan islam “, prinsip dasar yang harus dipegengi dalam menyusun kurikulum pendidikan islam adalah: Kurikulum pendidikan islam harus bertautan dengan agama,termasuk ajaran dan nilainya. Tujuan dan kandungan kurikulum pendidikan islam harus menyeluruh (universal) Tujuan dan kandungan kurikulum pendidikan islam harus adanya keseimbangan. Kurikulum pendidikan islam harus berkaitan dengan bakat, minat, kemampuan dan kebutuhan anak didik serta alam lingkungan di mana anak didik tersebut hidup. Kurikulum pendidikan islam harus dapat memelihara perbedaanindividu diantara anak didik dalam bakat, minat, kemampuan dan kebutuhan mereka. Kurikulum pendidikan islam harus mengikuti perkembangan dan perubahan zaman, filsafah, prinsip, dasar, tujuan dan metode pendidikan islam harus dapat memenuhi tuntutan zaman. Kurikulum pendidikan islam harus bertautan dengan pengalaman dan aktifitas anak didik dalam masyarakat

6 Selain itu PRINSIP Kurikulum menurut Imam Al -Ghozali
Al-Ilmu, At-Taubat, Al-Awa’iq (penghalang), Al-Awaridh (penggoda), Al-Bawa’its (motivasi), Al-Qowadhih (pencela) Al-Hamdu wa Asy-Syukru (puji dan syukur)

7 Al-Ilmu, menjelaskan bahwa tujuan ilmu haruslah bermuara pada tiga hal, yaitu : 1) memahami bahwa seluruh aspek kehidupan haruslah memiliki nilai ibadah, 2) Zat yang wajib diibadahi hanyalah Allah SWT, dan 3) memahami bagaimana cara ibadah yang benar. Al-Ilmu,

8 At-Taubat berarti disain kurikulum harus mengantarkan anak didik kembali kepada tiga tujuan ilmu di atas. Mulai dari Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak tiga tujuan ilmu ini sudah harus ditanamkan. Jenjang pendidikan berikutnya ditandai dengan materi yang lebih luas dan dalam. Seluruh tujuan pendidikan dan pembelajaran harus merujuk kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits. Materi pelajaran tidak hanya diberi atribut prinsip-prinsip Islam tetapi diberi nilai yang digali langsung dari Al- Qur’an dan Al-Hadits At-Taubat,

9 Al-Awa’iq (penghalang)
Al-Awa’iq menjelaskan empat langkah menghadapi empat nilai sekuler dalam pembelajaran, yaitu : duniawi, demokrasi, nafsu dan syaitan. Empat nilai sekuler yang menjadi penyakit bagi kurikulum Islam ini dapat diobati dengan : 1) at-tajarrud (jernih), yaitu memandang dunia dengan jernih bahwa dunia adalah alat atau ladang menuju kebahagiaan akherat; 2) at-taffarud (mengasingkan), mengasingkan diri dari pandangan-pandangan umum manusia yang cenderung mendahulukan kepentingan dunia dari akherat; 3) al-qohru (mengendalikan), yaitu bagaimana mengendalikan nafsu yang melekat pada diri manusia; dan 4) al-muharobah (memerangi), tiada jalan lain dalam menghadapi syaitan kecuali dengan memeranginya Al-Awa’iq (penghalang)

10 Al-Awaridh (penggoda)
Al-Awaridh menjelaskan empat langkah menghadapi empat nilai-nilai negatif kemanusiaan, yaitu : rizki, khowatir (lintasan buruk), syadaaid (penderitaan) dan taqdir (ketetapan Allah). Obat untuk menghadapi empat penggoda ini adalah : 1) At-tawakkal, yaitu meyakini bahwa rizki telah ditetapkan oleh Allah tetapi upaya mencarinya merupakan wujud ibadah; 2) At-tafwidh, berserah diri kepada Allah dan yakin bahwa Allah akan memberi jalan kemudahan; 3) Ash- shobru, jika terkena penderitaan yang menghambat perjalanan maka sabar adalah jalan terbaik; 4) At- taqdir, taqdir sering diartikan negatif yang menghalangi manusia beramal, obat yang terbaik mengatasinya adalah dengan jalan ridho Al-Awaridh (penggoda)

11 Al-Bawa’its (motivasi)
Al-Bawa’its menjelaskan bagaimana cara mengatasi kejenuhan dan demotivasi, yaitu dengan sifat Ar-Roja’ (penuh harap) dan Al- Khouf (rasa takut). Harapan berarti seluruh motivasi belajar adalah untuk mencapai ridho dan rahmat Allah SWT. Harapan saja tidak cukup mendorong perilaku seseorang, dibutuhkan juga rasa takut Al-Bawa’its (motivasi)

12 Al-Qowadhih (pencela)
Al-Qowadhih menjelaskan bahwa setelah mencapai kesuksesan manusia cenderung ingin dipuji, atau riya. Jika ia bisa mengatasi keinginan dipuji oleh orang lain, ia terjebak untuk memuji dirinya sendiri, atau ’ujub. Dua hal ini akan menghalangi perjalanan murid untuk mengenal dan mencintai Allah SWT. Obat untuk mengatasi dua penyakit ini adalah al- Ikhlash dan adz-Dzikru al-Minnah Al-Qowadhih (pencela)

13 Ciri – Ciri Kurikulum Pendidikan Islam
Menurut pendapat Omar Mohammad al- Toumy al- Syaibany ada lima ciri kurikulum pendidikan islam sebagai berikut; Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan-tujuannya dan kandungan – kandungan, metode-metode,alat-alat, dan tekniknya bercorak agama. Meluas cakupannya dan menyeluruh kandungannya. Bersikap seimbang diantara berbagai ilmu yang dikandung dalam kurikulum yang akan digunakan. Selain itu juga seimbang antara pengetahuan yang berguna bagi pengembangan individual dan pengembangan social. Bersikap menyeluruh dalam menata seluruh mata pelajaran yang diperlukan oleh anak didik. Kurikulum yang disusun selalu disesuaikan dengan minat dan bakat anak didik

14 Isi Kurikulum Pendidikan Islam
Cakupan bahan pengajaran yang ada dalam suatu kurikulum kini terus semakin luas atau mengalami perkembangan karena tuntutan dari kemajuan ilmu pengetahuan, kebudayaan, tekhnologi yang terjadi di dalam masyarakat, dan beban yang diberikan pada sekolah. Untuk menentukan kualifikasi isi kurikulum pendidikan islam dibutuhkan syarat yang perlu diajukan dalam perumusan yaitu: Materi yang disusun tidak menyalahi fitrah manusia, Adanya relevansi dengan tujuan pendidikan islam, Disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan usia peserta didik, Membawa peserta didik kepada objek empiris dan praktik langsung, Penyusunan bersifat integral, terorganisasi,

15 Materi sesuai dengan masalah mutakhir yang sedang dibicarakan,
Adanya metode yang sesuai, Materi yang diajarkan berhubungan dengan peserta didik nantinya., Memperhatikan aspek sosial, Punya pengaruh positif, Memperhitungkan waktu, tempat, Adanya ilmu alat yang mempelajari ilmu lain.

16 Tak ada gading yang tak retak, Begitu pula dengan persentasi yang kami sampaikan banyak kekurangan kami mohon maaf kepada Allah kami mohon ampun. Wallahul Muwafiq Illa Aqwamitthoriq Wassalamau’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Penutup

17 Pertanyaan ; dyah suci mutois
1. Prinsip kurikulum mengenai pandangan al ghozali terkait Al-Awaridh (penggoda) dengan contoh assobur ( sabar ) 2. Cara menghindari ilmu yang tercela 3. Konsep al ghozali cenderung ke pesantren. Kartilas mirip spt pesantren.kenapa dipending kurtilas? Pertanyaan ; dyah suci mutois


Download ppt "Oleh : Adib Atho’illah Bayu Winarso Nur Hakim"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google