Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Assalamualaikum...
2
Elviana India Sinta Dewi (Menyantuni Kaum Dhuafa)
Kel 5 (Menyantuni Kaum Dhuafa)
3
Pengertian Menyantuni Pengertian Kaum dhuafa
Q. S. Al Baqarah: 177 video video Perintah Ganjaran Ancaman Tata Cara Siapa saja para dhuafa?
4
Pengertian Menyantuni kaum dhuafa ialah memberikan harta atau barang yang bermanfaat untuk dhuafa
5
Pengertian Kaum dhuafa adalah golongan manusia yang hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan, kelemahan, ketakberdayaan, ketertindasan, dan penderitaan yang tiada putus
6
Perintah Menyantuni Kaum Dhuafa
Q. S. Al- Isra: dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. 27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ing;kar kepada Tuhannya.
7
Let’s check it out my friends... Q. S. AL ISRA [17]: 26-27
8
Q. S. Al Baqarah: 177 Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.
9
Q. S. al-Baqarah: 177 Let’s check it out...
10
Siapa Sajakah Kaum Duafa itu?
11
Duafa yaitu.. (al-Baqarah: 177) Anak-anak yatim, orang-orang miskin,
ibnussabil (musafir), orang yang meminta-minta, hamba sahaya
17
(an Nuur: 61) Tunanetra, orang cacat fisik, orang sakit
21
(al Israa’: 23) Manusia lanjut usia
22
(Al Baqarah: 240) Janda miskin
23
(Ali Imran: 49) Orang yang berpenyakit sopak (lepra)
24
(al Insan: 78) Tahanan atau tawanan
25
(at Taubah: 60) Mualaf (orang yang baru memeluk Islam),
orang-orang fakir, orang-orang yang berutang (gharimin), orang yang berjuang di jalan Allah (fii Sabilillah)
29
(ath Thalaq: 6) Buruh atau pekerja kasar
30
(al Kahfi:79) Nelayan
31
(an Nisaa’:75) Rakyat kecil yang tertindas
32
(al An’aam:140)
33
Tata Cara Menyantuni Kaum Duafa
34
Ganjaran Menyebut mereka sebagai orang yang berbakti, benar imannya, dan orang yang , bertakwa kepadaNya (al Baqarah:177) Sebagai orang yang telah melakukan pendakian (perjuangan dijalan Allah) (al Balad:12-16) Mereka dipelihara dari kerusakan dan kehancuran, wajah mereka jernih, hati mereka senantiasa bergembira (kebahagiaan di dunia) Memperoleh surga (kebahagiaan di akhirat) (al Insaan:7-12) Dihapuskan sebagian kesalahan mereka (al Baqarah:271) Mendapatkan ridha Allah (ar Ruum:38) Termasuk golongan kanan (al Balad:18) Mendapat karunia, mendapat perlindungan , dan petunjuk Allah, hatinya puas dan termasuk orang yang bersyukur (ad Dhuha:5-11)
35
Keutamaan Menyantuni Kaum Duafa
Pengurus anak yatim akan bersama Rasulullah SAW tinggal dalam surga. Allah SWT akan menyelamatkan ia dari berbagai kesusahan di hari kiamat serta diberikan kegembiraan dikala manusia yang lainnya mengalami kesulitan Melembutkan hati yang keras
36
Ancaman Dalam al Quran, Allah SWT juga telah menetapkan sanksi kepada orang-orang yang tidak mau berbuat baik, merampas hak-hak kaum dhuafa, dan melanggar larangan terhadap mereka. Sanksinya antara lain: Berdosa besar (an Nisaa’:2) Mendapat azab di dunia dan akhirat (al Fajr:18-33) Akan dimasukkan ke dalam api neraka (adz Dzaariyaat:15)
37
Mendapat siksa dalam neraka (al Fajr:15,23)
Menelan api sepenuh perutnya dan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (an Nisaa’:10) Dicap sebagai pendusta agama (al Maa’uun:1) Rezekinya dibatasi (al Fajr:15-16) Dimasukkan ke dalam golongan kiri dan berada dalam neraka yang ditutup rapat(al Balad;19-20) Mendapatkan teguran Allah (‘Abasa:1-2)
39
Perbedaan Fakir dan Miskin
Orang miskin ialah, orang yang membutuhkan, berbadan sehat, bekerja, memiliki pendapatan serta tidak meminta-minta. Sedangkan fakir yaitu orang yang membutuhkan, berpenyakit menahun sehingga bisa menyebabkan dia tidak dapat bekerja serta tidak memiliki pendapatan lalu akhirnya meminta-minta di jalanan. WallaHu a’lam. Para fuqaha dari kalangan Syafi’iyah dan Hanabilah berpendapat bahwa fakir lebih membutuhkan daripada miskin (Shahih Fiqih Sunnah Jilid 3, hal. 83).
40
Pendapat lain Fakir, yaitu mereka yang tidak mempunyai harta dan pekerjaan, untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya, Miskin, yaitu mereka yang mempunyai harta dan pekerjaan, namun tidak mencukupi kebutuhan primer mereka
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.