Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
CASH FLOW (ANGGARAN KAS)
2
Soal Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), bulan Desember 2012 adalah sebagai berikut: Saldo awal kas ,- saldo awal bank ,- penerimaan piutang dari pihak ke-3 sebesar ,- piutang dagang intern ,- penerimaan lain-lain berupa PPN perhutangan Apotek Ujung Berung sebesar ,- jasa giro 200,- dana pensiun/astek 4.500,- realisasi penerimaan ,- adalah 114,23% dari realisasi penerimaan bulan Novembet Adapun pengeluaran di bulan Desember 2012 untuk pembayaran hutang dagang dan biaya usaha untuk pegawai dan umum lainnya masing-masing realisasinya adalah ,- dan ,- sedangkan untuk setoran kekurangan PPN perhitungan adalah 2,124% dari total pengeluaran, setoran PPh pasa 21,22,23 adalah 1.500,- biaya penjualan dan beban kantor pusat masing-masing ,- dan ,- remisa umum ,- sedangkan realisasi investasi pada bulan Desember 2012 belum terbukukan. Untuk THPB dan pengeluaran lainnya sebesar ,-.
3
Lanjutan... Susun matrix dari laporan realisasi cash flow bulan Desember 2012 tersebut. Beberapa realisasi saldo kas/bank bulan Desember 2012 bila diasumsikan realisasi dari total pengeluaran sebesar ,- dan saldo bank realisasi cash flow tersebut ,- Bila direncanakan saldo awal kas/bank bulan Januari 2013 adalah sebesar ,- sedangkan penerimaan bulan Desember 2012 sedangkan total pengeluarannya dianggap sama, beberapa rencana saldo kas/bank yang saudara/i inginkan apabila diasumsikan saldo kasnya hanya mencapai ,- buat matrik dari cash flow yang dimaksud? Saldo kas minimal ditentukan sejumlah 5 juta dari hasil a. dan b. Kebijakan apa yang saudara lakukan. Dan bilamana saldo akhir kas/bank ternyata hasilnya minus maka kebijakan apa yang saudara lakukan.
4
Anggaran Cash Flow Bulan Desember 2012 (000)
NO. KETERANGAN BULAN I Saldo Awal: 1. Saldo Kas Awal 54.373,00 2. Saldo Bank Awal ,00 Subtotal ,00 II Penerimaan: 1. Piutang pihak ke-3 ,00 2. Piutang Intern 59.465,00 3. PPN Perhitungan Apotek 13.500,00 4. Jasa Giro 200,00 5. Dana Pensiun/Astek 4.500,00 ,00 Total (Saldo+Penerimaan) ,00 III Pengeluaran: 1. Pembayaran Hutang a. Hutang dagang 85.401,00 2. Biaya Usaha a. Biaya pegawaidan umum lainnya 82.110,00 b. Kekurangan PPN 2,124% terhadap total pengeluaran (2,124%xpengeluaean realisas) 24.995,00 c. Setoran PPh 1.500,00 d. Biaya Penjualan 45.650,00 e. Beban Kantor Pusat 17.000,00 f. Remisa umum ,00 g. THPB dan lainnya 20.150,00 Total Pengeluaran ,00 Total Pengeluaran Realisasi ,00 IV Saldo Akhir Kas/Bank (Total Saldo + Penerimaan - Total Pengeluaran) ,00 1. Saldo Kas Akhir 25.000,00 2. Saldo Bank Akhir 82.641,00
5
Rencana Saldo Awal Kas/Bank Bulan Januari 2013
No. Keterangan Bulan I Saldo Awal Kas/Bank ,00 II Penerimaan Januari 2013 (115% x penerimaan Desember 2012) ,00 Total ,00 III Pengeluaran ,00 IV Saldo Akhir Kas/Bank (Total Saldo + Penerimaan - Total Pengeluaran) ,00 1. Saldo Kas Akhir 25.000,00 2. Saldo Bank Akhir ,00
6
Evaluasi Bila mengalami defisit, maka seorang apoteker dapat mencari penyebabnya dengan cara sebagai berikut; Analisa data penjualan tunai Analisa data penerimaan piutang Analisis data pembayara hutang dagang. Analisa data penggunaan biaya usaha.
7
Pemecahan Masalah Untuk penjualan tunai dan penerimaan piutang.
Bila penyebabnya lebih dikarenakanoleh faktor internal, maka harus dapat meningkatkan kualitas sumber dayanya seperti; melengkapi barang, melayani lebih cepat, memberikan intensif atau diskon. Bila penyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor eksternanl, maka harus dapat mepengaruhi agar pelanggan suka membeli obat ke apotek atau membayar piutang kecuali pelanggan yang kabur dan bangkrut
8
Untuk membayar hutang dagang.
Bila penyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor internal, ada unsur kesengajaan membayar faktur yang belum jatuh tempo, maka bagian keuangan apotek harus dapat menjelaskan, apakah ada tambahan diskon atau tidak? Bila penyebabnya lebih dikarenakan oleh faktor eksternal, maka apotek harus dapat mempengaruhi agar supplier dapat memberikan masa kredit yang lebih lama atau apotek dapan menambah modal kerja dengan meminjam ke Bank, agar likuiditasnya lebih baik
9
NEXT LESSON
10
AKUTANSI KEUANGAN Transaksi Apotek Kimia Farma selama tahun 2012 yang mulai beroperasi tepat tanggal 01 Januari 2012 adalah sebagai berikut: Penjualan Tunai (incl. PPN) Rp Penjualan Kredit (excl. PPN) Rp Pembelian Kredit (excl. PPN) Rp Biaya usaha selama tahun 2012, sbb: Biaya Pegawai Rp Biaya Tidak Langsung Rp Biaya Asuransi Rp Biaya Pajak Rp Biaya Pemeliharaan Rp Biaya Umum Rp Biaya Serba-serbi Rp Biaya Penjualan Rp Pendapatan lain-lain Apotek Kimia Farma adalah sebesar Rp Anggaran perusahaan untuk tahun 2012 terlampir
11
Informasi tambahan: 1. Opname fisik atas persediaan barang dagangan per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 2. Perhitungan atas biaya penyusutan aktiva tetap yang menjadi beban tahun 2012 adalah sebesar Rp , yaitu terdiri atas: Inventaris golongan I sebesar Rp Inventaris golongan II sebesar Rp 3. Pimpinan dan karyawan belum mendapatkan kendaraan dinas baik roda empat maupun roda dua. 4. Biaya Penjualan diatas belum termasuk biaya atas sewa dan renovasi gedung apotek yaitu sebesar Rp untuk selama 4 (empat) tahun. 5. Di apotek Kimia Farma belum ada satupun dokter yang melakukan praktek walaupun telah disiapkan 3 ruang praktek dokter. Dari data diatas, buat Laporan Kinerja Apotek Kimia Farma untuk periode yang berakhir per 31 Desember 2012, tentukan asumsi-asumsi untuk memperkuat analisa kinerja apotek ke depan.
13
Penjabaran: Penjualan tunai= Rp /1,1 = Rp Stok akhir= opname fisik sebesar Rp HPP= stok awal + pembelian – stok akhir = 0 + Rp – Rp = Biaya penjualan= biaya sewa dan renovasi per tahun + biaya penjualan = / = Laba usaha = laba kotor – total biaya usaha = – = Laba sebelum pajak = Laba usaha – total (pendapatan lain-lain + beban lain-lain) = – ( ) =
14
Catatan : Laba kotor= total penjualan – HPP Laba sebelum pajak = laba usaha – pajak Dijadikan exclude = /1.1 Dijadikan include = x 1.1 Exclude= laba usaha= laba sebelum pajak Include= laba setelah pajak Realisasi > AP = + Realisasi < AP = -
15
Target : tahun 2013 harus mencapai keuntungan.
Dari laporan kinerja apotek yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa apotek mengalami kerugian karena jumlah kewajiban melebihi modal. Analisa : Kualitas pelayanan masih rendah Pengelolaan persediaan masih rendah Fasilitas belum termanfaatkan secara optimal Pemanfaatan karyawan yang kurang efektif dann efisien Target : tahun 2013 harus mencapai keuntungan.
16
1. Peningkatan omset penjualan tunai Dapat dilakukan dengan :
Asumsi-asumsi untuk memperkuat analisa kinerja apotek ke depan adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan omset penjualan tunai Dapat dilakukan dengan : promosi apotek, Promosi keberadaan apotek dilakukan melalui pembuatan dan penyebaran brosur yang berisi pelayanan apotek. Brosur disebar dengan radius 2 km setiap 2 bulan dengan target pusat perbelanjaan, orang-orang di jalan dan penduduk di sekitar apotek
17
Asumsi : Dari penyebaran brosur tesebut, ditargetkan terjadi penambahan 1 (satu) pasien per hari dengan pembelian rata-rata Rp , maka target penjualan ialah: Penjualan = (1 orang x Rp x 30hari x 12bulan) / 1.1 = Rp Jadi, promosi apotek melalui brosur, ditargetkan terjadi penambahan penjualan tunai sebesar Rp pada tahun 2013.
18
Melengkapi stok obat ethical untuk menurunkan tingkat penolakan resep
Asumsi : Jika tahun 2012 terjadi penolakan resep sebesar 10% terhadap penjualan tunai, maka pada tahun 2013 ditargetkan penolakan resep sebesar 4% terhadap penjualan tunai. Penjualan tunai pada tahun 2012 ialah sebesar Rp ,- maka penjualan tunai pada tahun 2013 ditargetkan bertambah sebesar: Penjualan = 6% x Rp = Rp ,5 Jadi, dengan melengkapi stok obat ethical, ditargetkan terjadi penambahan penjualan tunai sebesar Rp ,5 pada tahun 2013.
19
Melengkapi stok obat OTC
Target kerja ialah menambah beberapa rak untuk memajang obat OTC (swalayan farmasi) + penambahan/melengkapi obat OTC. Asumsi : Dari penambahan rak dan obat OTC, ditargetkan terjadi penjualan obat OTC per hari Rp 500,000. Maka penjualan obat OTC pada tahun 2013 ialah: Penjualan = (Rp x 30 hari x 12 bulan)/1,1 = Rp Jadi, dengan menambah rak dan obat OTC, ditargetkan terjadi penambahan penjualan tunai sebesar Rp pada tahun 2013.
20
Pemanfaatan ruang dokter
Di Apotek Kimia Farma belum ada satupun dokter yang melakukan praktek meskipun tersedia 3 ruang praktek dokter sehingga ruangan yang berstatus idle adalah 3 ruang. Dokter SpPD dan SpAnak praktek 16 hari per bulan dan dokter umum praktek 20 hari per bulan . Asumsi dokter (dokter in house): Dokter spesialis penyakit dalam Dokter spesialis anak Dokter umum
21
Target pendapatan yang harus tercapai adalah :
Dokter Sp.PD 5 3 Rp50000 = (5x(3xRp 50000)x16x12bulan)/1,1 = Rp Dokter Sp.Anak 4 3 Rp50000 = (4x(3xRp )x16x12bulan)/ 1,1 = Rp Dokter umum 5 3 Rp25000 =(5x(3xRp )x20x12bulan)/1,1 = Rp Jadi, dengan adanya praktek dokter in-house, ditargetkan terjadi penjualan tunai sebesar Rp pada tahun 2013.
22
PIO untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasien
Dengan melakukan PIO oleh apoteker (target 4 jam perhari), diharapkan terjadi peningkatan kepuasan pasien. Asumsi : Dari peningkatan kepuasan pasien, ditargetkan bertambah 3 pasien per bulan rata-rata 3 Rp per bulan. Maka ditargetkan terjadi penjualan: = (3x(3xRp )x25x12bulan)/1,1= Rp Jadi, dengan meningkatnya kepuasan pasien melalui PIO, ditargetkan terjadi penjualan tunai sebesar Rp pada tahun 2013.
23
Peningkatan omset penjualan kredit
Prinsipnya adalah mempertahankan dan menjaga pelanggan kredit yang sudah ada dan mencari pelanggaan kredit baru. Misalnya bekerja sama dengan klinik di sekitar apotek. Dengan adanya beberapa klinik/perusahaan di sekitar apotek, maka dapat diajukan kerjasama dalam penjualan kredit Asumsi : Ditargetkan ada 1 klinik/perusahaan yang melakukan pembelian kredit Rp per bulan, maka penjualan kredit yang ditargetkan: Penjualan = (1xRp x 12bulan)/1,1 = Rp Jadi, dari penjualan kredit, ditargetkan terjadi penambahan penjualan kredit sebesar Rp pada tahun 2013.
24
Tahun 2013 pembelian ditingkatkan sebesar 65% sehingga :
HPP dikendalikan karena HPP merupakan faktor penentu gross margin yang dihasilkan apotek. Semakin kecil HPP maka semakin besar gross margin yang diperoleh. Peningkatan diskon pembelian obat Asumsi : Tahun 2013 pembelian ditingkatkan sebesar 65% sehingga : Peningkatan Pembelian = 65% x Rp = Rp Pembelian thn 2013 = Rp Rp = Rp Pengendalian dan optimalisasi stok akhir Mengurangi pemberian diskon pada pelanggan Menjalin kerja sama dengan apotek lain
25
Efisiensi biaya Membuat kondisi dimana kenaikan penjualan sebanding dengan kenaikan biaya. Asumsi : tahun 2013 biaya naik 10% kecuali biaya asuransi dan penyusutan.
27
Peningkatan pendapatan lain
Sharing keuntungan (bagi hasil) dengan adanya praktek dokter Asumsi: Sharing profit Dokter (80:20), per visit pasien: Sp.PD 100rb Anak 75rb Umum 35rb Jadi, dari sharing profit praktek dokter, diasumsikan diperoleh pendapatan sebesar Rp Apotek dibuka selama 14 jam tiap harinya ( WIB) selama 30 hari per bulan.
28
PUSING ya? Samaaa :D SEMANGAT !!
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.