Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Tugas Kimia Kelas XI IPA
HIDROLISIS GARAM Tugas Kimia Kelas XI IPA
2
PENGERTIAN HIDROLISIS GARAM
Hidrolisis garam adalah “ terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam dan atau basa. ” Bagaimanakah Hidrolisis dapat terjadi? Hidrolisis garam hanya terjadi JIKA salah satu atau kedua komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah. Jika komponen garam tersebut berupa asam kuat dan basa kuat, maka komponen ion dari asam kuat atau pun basa kuat tersebut Tidak akan terhidrolisis. Berdasarkan penjelasan tadi, maka kation dan anion yang dapat mengalami reaksi hidrolisis adalah kation dan anion garam yang termasuk elektrolit lemah. Sedangkan kation dan anion garam yang termasuk elektrolit kuat tidak terhidrolisis. Reaksi garam dengan air, dimana komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air membentuk ion H3O+ (=H+ ) atau ion OH- . Jika hidrolisis menghasilkan H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH- maka larutan bersifat basa.
3
Sebagaimana kita ketahui bahwa jika larutan asam direaksikan dengan larutan basa akan membentuk senyawa garam. Jika kita melarutkan suatu garam ke dalam air, maka akan ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu: Ion-ion yang berasal dari asam lemah (misalnya CH3COO–, CN–, dan S2–) atau ion-ion yang berasal dari basa lemah (misalnya NH4 +, Fe2+, dan Al3+) akan bereaksi dengan air. Reaksi suatu ion dengan air inilah yang disebut hidrolisis. Berlangsungnya hidrolisis disebabkan adanya kecenderungan ion-ion tersebut untuk membentuk asam atau basa asalnya. Contoh: CH3COO– + H2O ⎯⎯→ CH3COOH + OH– NH4+ + H2O ⎯⎯→ NH4OH + H+ Ion-ion yang berasal dari asam kuat (misalnya Cl–, NO3–, dan SO42–) atau ion-ion yang berasal dari basa kuat (misalnya Na+, K+, dan Ca2+) tidak bereaksi dengan air atau tidak terjadi hidrolisis. Hal ini dikarenakan ion-ion tersebut tidak mempunyai kecenderungan untuk membentuk asam atau basa asalnya. (Ingat kembali tentang kekuatan asam-basa!) Na+ + H2O ⎯⎯→ tidak terjadi reaksi SO42- + H2O ⎯⎯→ tidak terjadi reaksi Hidrolisis hanya dapat terjadi pada pelarutan senyawa garam yang terbentuk dari ion-ion asam lemah dan ion-ion basa lemah. Jadi, garam yang bersifat netral (dari asam kuat dan basa kuat) tidak terjadi hidrolisis.
4
B. Komponen Hidrolisis Garam
1. Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat Jika suatu garam dari asam lemah dan basa kuat dilarutkan dalam air, maka kation dari basa kuat tidak terhidrolisis sedangkan anion dari asam lemah akan mengalami hidrolisis. Jadi garam dari asam lemah dan basa kuat jika dilarutkan dalam air akan mengalamihidrolisis parsial atau hidrolisis sebagian. Contoh: CH3COONa(aq) ⎯⎯→ CH3COO–(aq) + Na+(aq) CH3COO– + H2O CH3COOH + OH– Na+ + H2O ⎯⎯→ tidak terjadi reaksi pH larutan garam dapat ditentukan dari persamaan: A– + H2O HA + OH– pOH = -log [OH-] pH = 14 – pOH
5
2. Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Garam dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan dalam air juga akan mengalami hidrolisis sebagian. Hal ini disebabkan karena kation dari basa lemah dapat terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat tidak mengalami hidtrolisis. Contoh: NH4Cl ⎯⎯→ NH4+ + Cl– NH4+ + H2O NH4OH + H+ Cl– + H2O tidak terjadi reaksi pH larutan garam ini dapat ditentukan melalui persamaan: a. M+ + H2O MOH + H+ b. pH = -log [H+] Sifat larutan garam itu bergantung pada kekuatan relative asam dan basa penyusunnya. Sifat larutan garam disimpulkan pada tabel berikut.
6
Hidrolisis hanya dapat terjadi pada pelarutan senyawa garam yang terbentuk dari ion-ion asam lemah dan ion-ion basa lemah. Jadi, garam yang bersifat netral (dari asam kuat dan basa kuat) tidak terjadi hidrolisis.
7
1. Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa Kuat (AL-BK)
Jika suatu garam dari asam lemah dan basa kuat dilarutkan dalam air, maka kation dari basa kuat tidak terhidrolisis sedangkan anion dari asam lemah akan mengalami hidrolisis. Jadi garam dari asam lemah dan basa kuat jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis parsial atau hidrolisis sebagian. Contoh: CH3COONa(aq) → CH3COO–(aq) + Na+ (aq) CH3COO– + H2O ↔ CH3COOH + OH– Na+ + H2O → tidak terjadi reaksi pH larutan garam dapat ditentukan dari persamaan: A– + H2O ↔ HA + OH– Tetapan hidrolisis:
8
dengan: Kw =tetapan kesetimbangan air
Ka =tetapan ionisasi asam lemah pH larutan garam: Karena pKw =14 dan [A–] = molaritas garam, maka:
9
2. Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah (AK-BL)
Garam dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan dalam air juga akan mengalami hidrolisis sebagian. Hal ini disebabkan karena kation dari basa lemah dapat terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat tidak mengalami hidtrolisis. Contoh: NH4Cl → NH4+ + Cl– NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+ Cl– + H2O → tidak terjadi reaksi pH larutan garam ini dapat ditentukan melalui persamaan: M+ + H2O ↔ MOH + H+ Tetapan hidrolisis:
10
dengan: Kw =tetapan kesetimbangan air
Kb =tetapan ionisasi basa lemah pH larutan garam: dengan M =konsentrasi anion
11
Karena pKw =14 dan [A–] = molaritas garam, maka:
12
3. Hidrolisis Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah (AL-BL)
Berbeda dengan kedua jenis garam di atas, garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis total. Hal ini terjadi karena kation dari basa lemah maupun anion dari asam lemah dapat mengalami hidrolisis. Contoh: CH3COONH4 → CH3COO– + NH4+ CH3COO– + H2O ↔ CH3COOH + OH– NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+ pH larutan garam ini dapat ditentukan melalui persamaan reaksi: M+ + A– + H2O ↔ HA + MOH Tetapan hidrolisis:
13
pH larutan garam: Dari tetapan ionisasi asam lemah diperoleh: Sehingga:
14
Simak Video Berikut
15
HIDROLISIS GARAM Reaksi asam dengan basa membentuk garam disebut reaksi penetralan. Akan tetapi reaksi penetralan tidaklah berarti membuat larutan garam menjadi netral. Sabun merupakan contoh garam yang bersifat basa. Bahasan dalam bab ini berkaitan dengan sifat larutan garam. Pertama, Anda akan di ajak untuk menyelidiki sifat larutan garam. Selanjutnya akan dibahas teori yang menjelaskan sifat larutan garam tersebut, yaitu konsep hidrolisis. Pada bagian akhir akan dibahas rumus yang dapat digunakan untuk memperkirakan pH larutan garam berdasarkan konsentrasi dan tetapan ionisasi asam atau basa pembentuknya.
16
SIFAT LARUTAN GARAM DAN KONSEP HIDROLISIS
1. Sifat Larutan Garam Sebagaimana Anda ketahui, garam merupakan senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion sisa asam. Kation garam dapat dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya berasal dari suatu asam. Jadi, setiap garam mempunyai komponen basa (kation) & asam (anion). Perhatikanlah contoh-contoh berikut. Contoh ke1: Natrium klorida (NaCI) terdiri dari kation Na+ yang dapat dianggap berasal dari NAOH. dan Cl- yang berasal dari HCl Di dalam air, NaCl terdapat sebagai ion-ion yang terpisah. NaCI(aq) — Na+(aq) + C1-(aq) Contoh ke 2: Amonium sulfat [(NH4)2SO4] terdiri dari kation NH4+dan anion SO42-. IonNH4+ dapat dianggap berasal dari basa NH3 sedangkan ion SO42- berasal dari asam sulfat (H2SO4).di dalam larutannya, (NH4)2SO4 terdapat sebagai ion-ion yang terpisah. (NH4)2SO4 (aq) — 2NH4 (aq) + SO42- (aq)
17
Juga perlu Anda ingat kembali, bahwa sebagian asam dan basa tergolong elektrolit kuat sedangkan sebagian lainnya tergolong elektrolit lemah. Di antara asam dan basa yang biasa kita temukan, yang tergolong elektrolit kuat adalah: Asam, Kuat :H2SO4, HCI, HNO3 (juga HI, HBr, dan HClO4). Basa kuat :NaOH, KOH(sernua basa logam alkali) dan Ca(OH)2, Ba(OH)2 (semua basa logam alkali tanah, kecuali Be(OH)). Dari hasil percobaan diketahui bahwa sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam basa penyusunnya. Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa ·Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada harga tetapan ionisasi asam dan tetapan ionisasi basanya (Ka dan Kb). Ka > Kb bersifat asam K, < Kb bersifat basa Ka = Kb bersifat netral
18
2. Konsep Hidrolisis Kita telah melihat bahwa larutan garam ada yang bersifat asam, bersifat basa atau bersifat netral Sebagai contoh, larutan NH4C1 ternyata bersifat asam. sifat asam atau basa suatu larutan bergantung pada perbandingan konsentrasi ion H+ dengan konsentrasi ion OH-. Mungkin Anda akan bertanya, mengapa larutan NH4C1 bersifat asam([H+]>[0H-])? Bukankah NH4C1 dalam air hanya menghasilkan ion NH4 dan ion Cl-.Sifat larutan garam dapat dijelaskan dengan konsep hidrolisis. Hidrolisis merupakan istilah yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian). Menurut konsep ini, komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis). Hidrolisis kation menghasilkan ion H30+ (H+), sedangkan hidrolisis anion menghasilkan ion hidroksida (OH-) Hidrolisis garam merupakan reaksi asam-basa Bronsted-Lowry. Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa semakin kuat suatu asam, semakin lemah basa konjugasinya, dan sebaliknya. Jadi, komponen gararn yang berasal dari asam lemah atau basa lemah merupakan basa atau asam konjugasi yang relative kuat, dapat bereaksi dengan air; sedangkan komponen garam yang berasal dari asam kuat atau basa kuat merupakan basa atau asam konjugasi yang sangat lemah, tidak dapat bereaksi dengan air, Dalam hubungan ini, air dapat berlaku baik sebagai asam maupun sebagai basa.
19
Tabel 1.Contoh larutan asam kuat
Tabel 2. Contoh Larutan basa kuat
20
Ada yang mau bertanya
21
Kelompok Afri Yuningsih Agung Sri Gusnadi Amri Sukahfi Doni Irwandi
Erlina Riki Wiliandi Siti Maysarah Kelompok
22
Sekian Dan Terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.