Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Refleksi Kasus INFEKSI VARICELLA-ZOSTER VIRUS PADA KEHAMILAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Refleksi Kasus INFEKSI VARICELLA-ZOSTER VIRUS PADA KEHAMILAN"— Transcript presentasi:

1 Refleksi Kasus INFEKSI VARICELLA-ZOSTER VIRUS PADA KEHAMILAN
Agung Wicaksana

2 Preview Pendahuluan Pembahasan Penutup Latar Belakang Rumusan Masalah
Infeksi VZV pada Kehamilan Gejala Klinis Infeksi VZV pada Kehamilan Diagnosis Infeksi Varisela Penatalaksanaan Infeksi VZV pada Kehamilan Vaksinasi Varicella-zoster Immunoglobulin (VZIG) Penutup Simpulan

3 Latar Belakang Varicella-Zoster Virus (VZV) Jarang pada wanita hamil
Primer  Varicella Sekunder  Herpes Zoster Jarang pada wanita hamil Morbiditas & Mortalitas Maternal  Pneumonia Varisela Berdampak serius bagi janin & neonatus

4 Rumusan Masalah Bagaimana dampak infeksi varicella-zoster virus pada kehamilan terhadap wanita hamil, janin, maupun neonatus? Bagaimana penatalakasanaan infeksi varicella-zoster virus pada kehamilan?

5 Infeksi VZV pada Kehamilan
Transmisi Direct Contact Droplet infection Cairan vesikel pada lesi Derajat virulensi tinggi 1-2 hari sebelum muncul lesi hingga 4-5 hari setelah lesi muncul Masa inkubasi rata-rata hari Setelah masa infeksi primer, virus memasuki fase laten dan tetap aktif dalam thoracic ganglia sensory.

6 Sindr. Varisela Kongenital
Risiko paling tinggi pada usia kehamilan 20 minggu Janin Infeksi 6 hari sebelum melahirkan – 2 hari sesudah melahirkan  Varicella Neonatorum Kekebalan tubuh bayi belum terbentuk sempurna. 5% bayi yang tertular Varicela dari ibu meninggal Neonatus

7 Congenital Varicella Syndr
1. Skin Abnormalities 2. Hypoplastic limb 3. Abnormality Shortened (Reduction Deformity) 4. Incomplete development (hypoplasia) of certain finger (rudimentary digits) 5. Brain Abnormalities 6. Ocular Abnormalities Varicella Neonatorum Manifestasi klinis berat. Therapy : Acyclovir IV incomplete development (hypoplasia) of certain fingers and/or toes (rudimentary digits)

8 Gambar 1. Varicella Congenital Syndrome

9 Gambar 2. Varicella Neonatorum

10 Gejala Klinis Efloresensi:
Gejala Prodromal : Demam, Malaise, Nyeri Kepala Efloresensi: Papul eritematosa  Vesikel  Pustul Krusta Pneumonia Varisela

11 Pneumonia Varisela Muncul 4 hari setelah timbulnya lesi
Batuk, Sesak Napas, Nyeri dada, Hemoptisis Self Limiting Disease  7 hari Wanita hamil  rawat inap (monitor pernafasan & pemberian Asiklovir IV)

12 Diagnosis Diagnosis varisela umumnya didasarkan pada manifestasi klinis klasik. Pemeriksaaan Penunjang: Tzanck Smear Sel Datia berinti banyak

13 Penatalaksanaan *Sumber : Cleveland Clinic Journal of Medicine, v.74

14 Vaksinasi Imunisasi yang dilakukan berupa 0,5 mL dosis vaksin subkutan, setelah minggu diulangi dengan dosis yang sama. Vaksin varisela berasal dari virus hidup yang dilemahkan, dengan demikian, ia membawa risiko dapat menyebabkan infeksi kongenital sehingga tidak dianjurkan melakukan vaksinasi pada kehamilan.

15 Varicella-Zoster Imunnoglobulin (VZIG)
Berfungsi untuk mencegah infeksi atau mengurangi keparahan infeksi. Semua wanita hamil yang memiliki riwayat pajanan signifikan terhadap VZV, yang tidak memiliki riwayat cacar air, dan wanita hamil memiliki hasil VZV-negatif setelah pemeriksaan serologis wajib mendapatkan VZIG.

16 What patients are eligible to participate in the IND protocol for VZIG?
At-risk, susceptible patients who have been exposed to varicella, and for whom informed consent is obtained, are eligible to receive the IND product under an expanded access protocol. The patient groups include: Immune compromised pediatric and adult patients Neonates and infants < 1 year of age Premature infants Pregnant women Newborns whose mothers had varicella infection < 5 days prior to delivery, to <2 days after delivery Note: VZIG is not indicated for prophylactic use in immunodeficient children or adults who have a known past history of varicella. Sumber: U.S. Department of Health & Human Services, 2008

17 Simpulan Infeksi varicella-zoster virus pada kehamilan memiliki dampak serius pada ibu, janin, maupun neonatus. Infeksi pada ibu berisiko menjadi pneumonia varisella, pada janin dapat menyebabkan sindrom varisela kongenital, dan pada neonatus menyebabkan varisela kongenital pada neonatus. Penatalaksanaan medikamentosa pada infeksi varicella-zoster virus saat kehamilan dapat berupa antiviral dan varicella immunoglobulin (VZIG). Vaksinasi diberikan sebelum kehamilan pada wanita yang rentan terinfeksi.

18 Terima Kasih


Download ppt "Refleksi Kasus INFEKSI VARICELLA-ZOSTER VIRUS PADA KEHAMILAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google