Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

VI. UKURAN PEMUSATAN UKURAN PEMUSATAN ADALAH SUATU UKURAN YANG MEMPUNYAI KECENDERUNGAN MEMUSAT ARTINYA CENDERUNG BERADA DI TENGAH-TENGAH DARI KELOMPOK.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "VI. UKURAN PEMUSATAN UKURAN PEMUSATAN ADALAH SUATU UKURAN YANG MEMPUNYAI KECENDERUNGAN MEMUSAT ARTINYA CENDERUNG BERADA DI TENGAH-TENGAH DARI KELOMPOK."— Transcript presentasi:

1 VI. UKURAN PEMUSATAN UKURAN PEMUSATAN ADALAH SUATU UKURAN YANG MEMPUNYAI KECENDERUNGAN MEMUSAT ARTINYA CENDERUNG BERADA DI TENGAH-TENGAH DARI KELOMPOK DATA YANG TELAH DIURUTKAN, DISEBUT JUGA” “RATA-RATA RATA-RATA ADALAH NILAI YANG MEWAKILI HIMPUNAN ATAU SEKELOMPOK DATA. RATA-RATA YANG AKAN DIBAHAS ADALAH : MEAN (RATA-RATA HITUNG) MEDIAN MODUS QUARTIL RATA-RATA MELIPUTI : 1, RATA-RATA DATA TUNGGAL DAN 2. RATA-RATA DATA BERKELOPOK.

2 DATA TUNGGAL MEAN (RATA-RATA HITUNG) RUMUS : - ∑ Xi X = ------- n _
RATA-RATA HITUNG DATA TUNGGAL BIASANYA DIPAKAI UNTUK MENGHITUNG RATA-RATA DATA YANG JUMLAHNYA SEDIKIT. RUMUS : ∑ Xi X = n _ dimana : X = rata-rata hitung (mean) n = banyaknya data Xi = Jumlah tiap data i = 1, 2, 3, n

3 2. MEDIAN MEDIAN (Med), MENUNJUKKAN NILAI TENGAH DARI GUGUSAN DATA YANG SUDAH DIURUTKAN DARI DATA YANG KECIL SAMPAI DATA YANG BESAR ATAU SEBALIKNYA. MISAL : KELOMPOK NILAI : X1, X2, X3 ………… Xn MEDIAN DATA TIDAK BERKELOMPOK untuk mencari Posisi Median, gunakan rumus : Posisi Med = ½ (n + 1) dimana n = banyaknya data

4 3. MODUS (Mod) Contoh : Data Tunggal
MODUS (MOD) ADALAH NILAI DARI BEBERAPA DATA YANG MEMPUNYAI FREKUENSI TERTINGGI BAIK DATA TUNGGAL MAUPUN DATA YANG SUDAH BERBENTUK DISTRIBUSI (BERKELOMPOK) ATAU DENGAN KATA LAIN : NILAI YANG SERING MUNCUL DALAM SEKELOMPOK NILAI Contoh : Data Tunggal Hitung : Mean, Median dan Modus berdasarkan data berikut :

5 JAWAB : MEAN = 545/9 = 60,56 MEDIAN : URUTKAN DULU DATANYA SBB :
POSISI MEDIAN = ½ ( ) = 5 JADI MEDIAN BERADA PADA URUTAN KE 5 YAITU 65 MODUS : 70

6 DATA BERKELOMPOK : 1. MEAN RUMUS : - ∑ Mi.fi M = Xi = titik tengah

7 2. MEDIAN DATA BERKELOMPOK
RUMUS : n/2 - ∑ (fi )o Med = Lo + c fm Dimana : Lo = nilai batas bawah dari kelas yang mengandung nilai median dikurangi 0,5 n = banyaknya observasi atau jumlah seua frekuensi c = kelas interval (lebar kelas) ∑ ( fi )o = jumlah frek. Dari semua kelas di bawah kelas median Fm = Frekuensi kelas yang mengandung median Kelas Median adalah kelas yang mempunyai Fkrekuensi tertinggi

8 3. MODUS DATA BERKELOMPOK
RUMUS : F1 Mod = Lo + c F1 + F2 Dimana : Lo = nilai batas bawah dari kelas yang mengandung nilai modus dikurangi 0,5 c = kelas interval (lebar kelas) F1 = frek. Kelas yang memuat modus dikurangi frek kelas sebelunya F2 = Frekuensi kelas yang memuat modus dikurangi frek kelas sesudahnya.

9 CONTOH menghitung DATA BERKELOMPOK
HITUNG : MEAN, MEDIAN DAN MODUS BERDASARKAN DATA BERIKUT : KELAS (Tingkat Upah) F 118 – 126 127 – 135 136 – 144 145 – 153 154 – 162 163 – 171 3 5 9 12 4 2 Jumlah 40

10 MEAN Kelas F M MF 118 – 126 127 – 135 136 – 144 145 – 153 154 – 162 163 – 171 172 – 180 3 5 9 12 4 2 122 131 140 149 158 167 176 366 655 1.260 1.788 790 668 352 JUMLAH 40 5.879 RUMUS : ∑ Mi.fi X = = = 146,98 ∑ fi

11 MEDIAN : Penyelesaian : Lo = 145 – 0,5 = 144,5 C = 9 N = 40
∑ ( fi )o = 17 Fm = 12 Med = 144, 12 = 144,5 + ( 27/12 ) = 146,75

12 MODUS : Penyelesaian : Lo = 145 – 0,5 = 144,5 C = 9 N = 40
F1 = 12 – 9 = 3 F2 = 12 – 5 = 7 3 Med = 144, 3 + 7 = 144,5 + ( 27/10 ) = 144,5 + 2,7 = 147,2

13 KUARTIL Kuartil adalah nilai atau angka yang membagi data dalam empat bagian yang sama, setelah disusun dari data yang terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya. Ada 3 bentuk kuartil : Kuartil Pertama : Nilai dalam distribusi yang membatasi 25% frekuensi dibagian atas, dan 75% frekuensi di bagian bawah. Kuartil Kedua : Nilai dalam distribusi yang membatasi 50% frekuensi dibagian atas, dan 50% frekuensi di bagian bawah.

14 Dapat digambarkan atau diilustrasikan sbb. :
Kuartil Ketiga : Nilai dalam distribusi yang membatasi 75% frekuensi dibagian atas, dan 25% frekuensi di bagian bawah. Dapat digambarkan atau diilustrasikan sbb. : K1 K2 K3 Ket. 25% 50% 75% Angka kecil Angka Besar

15 Kuartil data tunggal Posisi kuartil, diperoleh dengan rumus :
K1 = ¼ (n+1) n = banyaknya data K2 = ½ (n+1) K3 = ¾ (n+1) Contoh : Diketahui data :

16 Berarti terletak pada angka 40 dan 45
Urutkan terlebih dahulu datanya, sbb : 35 40 45 50 65 70 80 90 Posisi K1 = ¼ ( 9 + 1) = 2,5 Berarti terletak pada angka 40 dan 45 Dengan demikian, posisi K1 terletak diantara angka 40 dan 45, maka K1 adalah (40+45)/2 = 42,5 Dengan rumus yang sama di dapat : K2 = 65 K3 = 75

17 KUARTIL DATA BERKELOMPOK J. supranto, hal.116
RUMUS : i/4.n - ∑ (fi)o Ki = Lo + c fq Dimana : Lo = nilai batas bawah dari kelas yang mengandung nilai Kuartil dikurangi 0,5 n = banyaknya observasi atau jumlah semua frekuensi c = kelas interval (lebar kelas) dari kuartil ke-i ∑( fi )o = jumlah frek. dari semua kelas sebelum kelas yang mengandung kuartil Fq = Frekuensi kelas yang mengandung quartik ke-i i = 1, 2, 3

18 CONTOH : (Riduwan, hal. 129) HITUNG KUARTIL DARI DATA BERIKUT INI :
KELAS F 2 6 15 20 16 7 4 JUMLAH 70

19 PENYELESAIAN Langkah penyelesaian :
Tentukan dulu dimana posisi/kelas kuartil masing-masing. Cari batas bawah kelas kuartil Hitung lebar kelas Tentukan Fq dari masing-masing kuartil Hitung jumlah frekuensi (kumulatif) dari semua kelas dibawah atau sebelum kelas kuartil Hitung kuartil dengan rumus di atas.

20 Jawab : Posisi kuartil : K1 = ¼ (n+1) = ¼ (70+1) = 17,75
Jadi K1 berada pada kelas ke-3 yaitu antara K2 = ½ (n+1) = ½ (70+1) = 35,5 Jadi K2 berada pada kelas ke-4 yaitu antara 75-79 K3 = ¾ (n+1) = ¾ (70+1) = 53,25 Jadi K3 berada pada kelas ke-5 yaitu antara 80-84

21 Nilai Batas bawah kelas kuartil : ( Lo )
K1 = 69, diperoleh dari 70 – 0,5 = 69,9 dst. K2 = 74,5 K3 = 79,5 Lebar kelas masing-masing kuartil (c) = 5 Fq dari masing-masing kuartil : Fq dari K1 = 15 Fq dari K2 = 20 Fq dari K3 = 16 Jumlah frekuensi dari semua kelas sebelum kelas kuartil atau ∑(fi)o ∑(fi)o dari Q1 = = 8 ∑(fi)o dari Q2 = = 23 ∑(fi)o dari Q3 = = 43

22 ¼ K1 = 69, 15 17,5 - 8 K1 = 69, K1 = 69, ,17 = 72,67

23 K2 = 74,5 + 5 ------------- K3 = 79,5 + 5 ------------- 20 ¾.70 - 43
½ K2 = 74, 20 K2 = 74, K2 = 74, = 77,5 ¾ K3 = 79, 16 52 ,5 - 43 K3 = 79, K3 = 79, ,95 = 82,45

24 Disamping Kuartil terdapat juga Desil dan Persentil
DESIL (Ds) adalah angka atau nilai yang membagi data menjadi 10 bagian yang sama, setelah disusun dari angka terkecil sampai angka terbesar. Harga-harga desil ada 9 bagian, yaitu Ds1 sampai Ds 9 PERSENTIL (Ps) adalah nilai yang membagi data menjadi 100 bagian yang sama Harga-harga desil ada 99 bagian, yaitu Ds1 sampai Ds 99


Download ppt "VI. UKURAN PEMUSATAN UKURAN PEMUSATAN ADALAH SUATU UKURAN YANG MEMPUNYAI KECENDERUNGAN MEMUSAT ARTINYA CENDERUNG BERADA DI TENGAH-TENGAH DARI KELOMPOK."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google