Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Edy priyanto Cdwcn angkatan iii Diabetic Foot Ulcer.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Edy priyanto Cdwcn angkatan iii Diabetic Foot Ulcer."— Transcript presentasi:

1 Edy priyanto Cdwcn angkatan iii Diabetic Foot Ulcer

2 Data Demografi Nama : Tn.y Umur : 43 Agama : Budha
Pekerjaan : wiraswasta Suku : Tiong Hoa Pendidikan terakhir: D3

3 Study kasus Tn.y datang ke klinik KITAMURA pada tgl 19 juli 2014 dengan keluhan luka di kaki, Riwayat penyakit klien : Awalnya gelembung air, pecah kulit dibuang lalu tidak sembuh-sembuh dan sering berair, pemeriksaan tgl 19 juli yang kedua tgl 4 agustus 2014 GDS : 142 Terapi dari dr. Jony horax : Amaryl 2mg, Deculine 30mg, Uresix 40mg, Cetoxid 200mg.

4 Ankle Brachial index Vital sign : TTV : 140/90 mmHg, RR :22 xmenit Nadi: 80xmenit Lower Limb Vaskuler Assessment Right foot Left foot Doopler PT. Mono/Bi /Tri DP: Mono/Bi/Tri PT.Mono/Bi/Tri ABPI: Right Ankle: 140/100 Brachial index: 0.71 Left Ankle: 110/140 Brachial index: 0,78 TBPI: Right Toe: Brachial Index: Left Toe: Brachial Index: Posterior Tibia pulse : PRESENT Dorsal Pedis Pulse: PRESENT Posterior Tibia pulse: PRESENT Dorsal Pedis pulse : Int. Claudication : Rest pain: Oedema : YES Warm : no Diabetes related ampution No Peripheral Sensory Assessment Right foot Left foot Monofilament test: Abnormal 10/0

5 pocket Biofilm Granulasi hypergaratosis Maserasi
Luka (Tgl, 5 September 2014) Size : Panjang : 4 cm x Lebar : 2cm = 8cm2 Inflamasi : Bau (-), hangat (-)Kemerahan (-), Nyeri (-) Granulasi :35 % Nekrotik : 0 % Slough : 0 % Biofilm : 60 Tunneling : Tidak Ada cm Depth/Kedalaman:(Sudah sampai subcutaneous atau otot) Epitelisasi :5 % Maserasi : + WOUND CARE Pencucian awal dengan air pH, dibersihkan mengunakan sabun antiseptik dan dibilas dengan NhCl, dikeringkan dengan kasa dilakukan debrideman kalus dengan teknik mekanik, pengambilan biofilm dengan menggunakan pinset dan diirigassi dengan NhCl dikeringkan dengan kasa. Pemilihan dressing ditutup primery dressing menggunakan iodosorb untuk mengatasi biofilm dan primery acticoat untuk anti mikroba ditutup secondary dressing pad dan kemudian dibungkus dengan hyapafix. pocket Biofilm Maserasi Granulasi Granulasi epitelisasi Kontraksi Nekrotik hypergaratosis Slough Granulasi Maserasi Maserasi

6 Biofilm Granulasi hypergratosis Maserasi Luka (Tgl, 8 September 2014)
Size : Panjang : 4 cm x Lebar : 2cm = 8cm2 Inflamasi : Bau (-), hangat (-)Kemerahan (-), Nyeri (-) Granulasi : 55% Nekrotik : 0 % Slough : 0 % Biofilm : 40% Tunneling : Tidak Ada Depth/Kedalaman:(Sudah sampai subcutneuous atau otot ) Epitelisasi :5 % Maserasi : + WOUND CARE Pencucian awal dengan air pH, dibersihkan mengunakan sabun antiseptik dan dibilas dengan NhCl, dikeringkan dengan kasa dilakukan debrideman kalus dengan teknik mekanik, pengambilan biofilm dengan menggunakan pinset dan diirigasi dengan NhCl dan dikeringkan dengan kasa. Pemilihan dressing ditutup primery dressing menggunakan alginate menjaga lingkungan luka tetap lembab dan memakai meloline untk menjaga kelembapan luka dan ditutup dengan scondary dressing pad dan dibungkus dengan hypafix Maserasi Granulasi Biofilm Granulasi epitelisasi Kontraksi hypergratosis Nekrotik Maserasi Slough Granulasi Maserasi

7 Luka (Tgl, 8 September 2014) WOUND CARE
Size : Panjang : 4 cm x Lebar : 2cm = 8cm2 Inflamasi : Bau (-), hangat (-)Kemerahan (-), Nyeri (-) Granulasi : 75% Nekrotik : 0 % Slough : 0 % Biofilm : 15% Tunneling : Tidak Ada Depth/Kedalaman:(Sudah sampai subcutneuous atau otot ) Epitelisasi :10 % Maserasi : + WOUND CARE Pencucian awal dengan air pH, dibersihkan mengunakan sabun antiseptik dan dibilas dengan NhCl, dikeringkan dengan kasa dilakukan debrideman kalus dengan teknik mekanik, pengambilan biofilm dengan menggunakan pinset dan diirigasi dengan NhCl dan dikeringkan dengan kasa. Pemilihan dressing ditutup primery dressing menggunakan acticute anti mikroba menghindari hypergranulasi dan memakai meloline untuk menjaga kelembapan luka dan ditutup dengan scondary dressing pad dan dibungkus dengan hypafix

8 Score Characteristic Tidak Ada 1 Lebih kecil dari 5cm2 2
Date 5 8 11 Luka Size Tidak Ada 1 Lebih kecil dari 5cm2 2 Ukuran luka dari 5cm2 – 20cm2 3 Ukuran luka dari 20cm2 – 40cm2 4 Ukuran luka dari 40cm2 – 80cm2 >80 cm2 Inflamasi Terdapat tanda inflamasi : Demam,Hangat,kemerahan,bengkak, nyeri Terlihat tanda infeksi : Indurasi, inflamasi, nanah,bau Infeksi Sistemik Granulation Granulasi dan penuh/full granulasi Granulasi dan granulasi sebagian besar Granulasi dan granulasi setengah luka Granulasi dan granulasi sebagian kecil Granulasi bermasalah (tidak bergranulasi dan datar , over granulasi dan mudah rapuh) Necrotic Nekrotik lembut dan berwarna satu atau lebih (kuning, putih dan keabuan) Nekrotik lembut dan berwarna satu atau lebih (putih, keabuan, coklat, hitam, kuning, dan hijau) Nekrotik kombinasi keras dan lembut (putih, keabuan, coklat, hitam, kuning, dan hijau) Nekrotik kering/basah dengan 100 berwarna hitam Tunneling <2cm Panjang tunneling 2cm – 4cm Panjang tunneling 4cm – 8cm >8cm Woun edge Berwarna pink, kontraksi / berbatas jelas dan menyatuh atau kulit utuh/menutup Masalah ringan atau lebih : hypergratosis ditepi luka dan tipis, lingkaran merah/red ring sebagian kecil, rolled/epibole, maserasi ditepi luka tidak jelas, tidak menyatuh dan keunguan Masalah sedang atau lebih : hypergratosis tebal ditepi luka, lingkaran merah, sebagian ,rolled/epibole, maserasi luas , batas tepi luka tidak jelas , tidak menyatuh dan keunguanan Masalah berat dan dominan satu atau lebih: hypergratosis melebih tepi luka, lingkaran merah sebagian besar rolled/epibole, maserasi luas, batas tepi luka tidak jelas, tidak menyatuh dan keunguan. Depth Utuh Epidermis dan Dermis : Luka mencapai superficial Luka mencapai Subcutan dan otot Luka mencapai Jaringan facia, tendon dan tulang skor 9 7

9

10 Kesimpulan Setelah dilakukan pergantian balutan selama 3 hari sekali (gambar 2 dan 3) didapatkan hasil bahwa iodosrb alginet dan acticute yang dapat membuat kondisi moist dan sebagai antibiotik, serta dapat melunakan biofilm serta di bantu dengan debridement yang optimal sehingga hyperkratosis cepat berkurang, Dengan adanya perluka perawatan biofilm berkurang di tepian luka ini dapat merangsang granulisasi pada luka.

11 TERIMAKASI


Download ppt "Edy priyanto Cdwcn angkatan iii Diabetic Foot Ulcer."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google