Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVeronika Lesmana Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Masalah Kesehatan pada Anak ‘TODDLER’
Dina puji lestari Iman farida Putri diah utami Rini shierly a. Sumratih Valentina indah f.
2
Apa itu TODDLER ???
3
TODDLER Toddler adalah Anak usia 12 – 36 bulan (1-3 tahun) pada periode ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana mengontrol orang lain melalui kemarahan, penolakan dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal (Perry, 1998).
4
MASALAH KESEHATAN PADA TODDLER
Diare Varicela Difhteria ISPA Parasitis Intestinal Askariasis Dermatitis Atopik Bronchitis Pneumonia
5
Diare Komplikasi : Dehidrasi Renjatan hipovolemik Hypocalanta
Agen pembawa : Bakteri dan virus (rotavirus). Sumber : Makanan basi, beracun, dan alergi terhadap makanan Masa Inkubasi: 1-4 hari. Bayi : BAB 3x / 24 jam Anak : BAB 3x / 24 jam Gejala : Suhu tubuh meninggi, Demam, cengeng, gelisah Nafsu makan berkurang BAB cair dan mungkin disertai dengan lendir atau darah. Dll. Komplikasi : Dehidrasi Renjatan hipovolemik Hypocalanta Intoleransi laktosa sekunder Kejang Malnutrisi energi protein. Obat: Anti sekresi Anti spasmolitik Pengeras tinja Anti biotika, Memberikan cairan diatelik (pemberian makanan).
6
Variacella (cacar air)
Agen pembawa :Variacell Zooster Sumber : Sekresi primer saluran pernafasan dan organ terinfeksi, pada tingkatan lesi kulit yang lebih rendah. Masa Inkubasi : 2-3 minggu atau biasanya hari. Masa Penularan : Biasanya 1 hari setelah erupsi lesi (masa awal) sampai 6 hari setelah banyak muncul vesikel ketika kerak kulit terbentuk. Obat : Diphenhidramin hydrokhlorida atau anti histamin untuk menghilangkan gatal perawatan kulit untuk mencegah infeksi bakteri kedua.
7
ISPA Gejala yang Muncul Akibat ISPA Hidung tersumbat atau berair.
Para-paru terasa terhambat. Batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit. Kerap merasa kelelahan. Tubuh merasa sakit. Penyebab ISPA Adenovirus. Gangguan pernapasan seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia bisa disebabkan oleh virus ini yang memiliki lebih dari 50 jenis. Rhinovirus. Ini adalah jenis virus yang menyebabkan pilek. Tapi pada anak kecil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, pilek biasa bisa berubah menjadi ISPA pada tahap yang serius. Pneumokokus. Ini adalah jenis bakteri yang menyebabkan meningitis. Tapi bakteri ini bisa memicu gangguan pernapasan lain, seperti halnya pneumonia.
8
Lanjutan… Pencegahan penyakit ISPA yang dapat dilakukan:
Selalu menjaga daya tahan tubuh, konsumsi makanan bergizi. Tetap menjaga kebersihan (tubuh dan lingkungan tempat tinggal) Hindari berhubungan dengan penderita ISPA (misal gunakan masker)
9
Bronchitis Bronchitis, penderita bronchitis terbanyak pada usia 1-3 tahun, dengan gejala klinis seperti pilek, demam, batuk kering kemudian menjadi berdahak, ekspirasi berbungu wheezing, pernafasan menjadi lebih cepat dan sianosis, kebiruan kulit bibir dan lidah. Penyebab : Bronkitis akut berasal dari infeksi paru-paru yang kebanyakan disebabkan oleh virus. Iritasi dan peradangan menyebabkan bronkus menghasilkan mukosa lebih banyak. Dan tubuh berusaha mengeluarkan dahak atau mukosa yang berlebihan dengan cara batuk. Pengobatan : Bronkitis akut biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Selagi menunggu penyakit ini berlalu, Anda disarankan minum banyak cairan dan juga banyak istirahat. Pada beberapa kasus, gejala bronkitis bisa bertahan lebih lama.
10
Pneumonia Penyebab: Pengobatan:
Pneumonia, biasa ditemukan pada umur 6 bulan-9 tahun, dengan gejala klinis seperti batuk, demam, kejang, dipsnea (sesak nafas), membuka hidung lebar-lebar pada saat menarik nafas karena sulit bernafas dan sianosis. Penyebab: Bakteri: streptococcus pneumoniae Virus : Cytomegalovirus, Epstein-Barr virus, Rhinovirus, Adenovirus, Paramyxovirus, Parainfluenza virus, Pengobatan: Jika pneumonia disebabkan oleh bakteri, maka dokter dapat memberikan resep antiobiotik. Bila pneumonia disebabkan oleh virus, maka antibiotik tidak dapat bekerja. Obat yang diberikan adalah obat penurun demam dan batuk.
11
Dermatitis Atopik Dermatitis atopik
adalah peradangan kulit yang disertai dengan rasa gatal. Peradangan biasanya berlangsung lama, bahkan bertahun-tahun. Dermatitis atopik kadang-kadang disertai dengan penyakit alergi lain seperti asma. Di kalangan masyarakat, dermatitis atopik dikenal juga sebagai eksim. Dermatitis atopik, biasa terjadi pada pipi, tengkuk, lipatan sikudan lipatan lutut dengan gejala klinis seperti kulit gatal, kasar, bintil-bintil, eritema (warna merah pada kulit), erosi (luka pada kulit terluar yang mengeluarkan cairan darah), keropeng, dan likenfikasi (penebalan kulit). Pengobatan : Gejala gatal diobati dengan pemberian obat-obat antihistamin misalnya CTM atau loratadin. Cara penggunaan obat ini dengan diminum. Obat-obat antihistamin, selain mengurangi gatal juga menimbulkan kantuk dan membantu tidur. Hal ini berefek positif dalam menjaga kualitas tidur.
12
Karies Gigi Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi yang paling sering ditemui. Penyakit ini ditandai dengan adanya kerusakan pada jaringan keras gigi itu sendiri (lubang pada gigi). Bakteri yang paling berperan dalam menyebabkan karies adalah streptococcus mutans. Keberadaan bakteri dalam mulut merupakan suatu hal yang normal. Pengobatan: Tahap pertama yang harus dilakukan adalah dengan membersihkan areal gigi menggunakan kasa atau sikat gigi secara rutin. Memeriksakan ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan agar karies tidak berkembang dan meluas. Bila gigi sudah berlubang biasanya dokter akan membuang sebagian gigi yang rusak dan menambalnya. Namun sebelumnya dokter gigi akan membersihkan gigi yang berlubang tersebut dari sisa-sisa makanan. Namun bila kerusakan gigi tersebut sangat parah dan saraf giginya mati, maka dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk mencabutnya. Sebab, gigi anak yang mengalami pengeroposan biasanya masih gigi susu. Jadi kalau dicabut masih bisa digantikan oleh tumbuhnya gigi baru yang lebih sehat dan bagus dengan gigi permanen.
13
Karies Gigi Pencegahan :
Ajarkan anak untuk membiasakan sikat gigi setelah makan maupun sebelum tidur. Bersihkan permukaan gigi dari plak yang menempel agar sisa-sisa makanan terangkat. Kurangi mengonsumsi yang manis-manis seperti buah, permen dan coklat. Rajinlah berkumur setelah makan atau minum sesuatu terutama setelah minum yang manis. Hindari konsumsi soda atau minuman. Periksakan kesehatan gigi dengan teratur untuk mencegah munculnya karies gigi pada anak.
14
difteria Agen pembawa : bakteri corynebacterium diphteriae Penularan:
Melalui udara Benda dan makanan yang terkontaminasi Gejala: demam lesu pucat nyeri kepala anoreksia Pengobatan: Anti diptheria serum (ADS) Antibiotika Kortikosteroid Pencegahan : Imunisasi DHF Isolasi penderita Komplikasi Saluran pernafasan Kardiovaskular Urogenital Susunan saraf
15
Parasitis intestinal Askariasis
Agent pembawa : Askaris lumbricoides. Sumber : Feses Masa Inkubasi : 2-3 minggu Gejala: Infeksi ringan asimptomatik infeksi berat anorexia iritabilitas Ketakutan perut besar penurunan berat badan Demam kolik. Infeksi parah: gangguan usus usus buntu perforasi usus dengan peritonitis gangguan empedu paru dan pneumonitis Obat: Piperazin sitrat (antepar), Hexilresorsinol Oleumkenopodii, Santonin Pirantel pamoat (combantrin) Papain (fellardon), Memberikan penyuluhan pada orangtua pentingnya menjaga higienis sanitasi lingkungan.
16
Thank You Terima Kasih Gomawo
17
Daftar pustaka Barbara, Konzier.2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 7 Volume 1.EGC.Jakarta
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.