Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Dermatitis Seboroik pada

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Dermatitis Seboroik pada"— Transcript presentasi:

1 Dermatitis Seboroik pada
Pasien HIV/AIDS MELIA BUDI ASTUTI C ST. HARDIANTI S. M C

2 LAPORAN KASUS Nama : Tn. R Umur : 57 tahun Alamat : Jl Swadaya
Status Pernikahan : Menikah Agama : Islam Tanggal Masuk RS : April 2014 No. RM :

3 ANAMNESIS Keluhan Utama : Gatal pada wajah Anamnesis Terpimpin :
Gatal pada wajah dialami sejak ± 1 minggu yang lalu SMRS, yang disertai kemerahan dan bersisik. Awalnya gatal dikedua pipi, alis dan daerah dahi yang lama kelamaan meluas sampai kehampir seluruh wajah. Nyeri(-), terasa panas(-). Riwayat Demam (-), mual (-), muntah (-), alergi obat (-), alergi makanan (-), riwayat penyakit yang sama (-).Pasien dikonsul dari bagian penyakit dalam dengan diagnosis AIDS dan susp.TB paru

4 KEADAAN UMUM Keadaan Umum : Sakit Sedang / Kesan Gizi Cukup
Kebersihan : Kurang Tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 130/70 mmHg Nadi : 87x/mnt Pernapasan : 20x/mnt Suhu : 37,3°C , suhu axilla Kesadaran : Compos Mentis

5 PEMERIKSAAN FISIS Kepala : Anemis (-), ikterus (-), sianosis (-)
Cor/Pulmonal : Normal Abdomen : Normal, peristaltik (+) : kesan normal Extremities : Edema pretibial (-/-) Lymph nodes : MT (-), NT (-)

6 STATUS DERMATO-VENEOROLOGI
Lokasi : Regio Facialis Effluoresensi : makula eritema, skuama.

7 GAMBARAN KLINIS PASIEN
REGIO FASIALIS

8 GAMBARAN KLINIS PASIEN
Effluoresensi : makula eritema skuama

9 GAMBARAN KLINIS PASIEN
Effluoresensi : makula eritema skuama

10 PEMERIKSAAN LAB 19-04-2014 HASIL WBC 2,1 x 103 /uL RBC 4,16 x 106 /uL
HGB 11,5 g/dl PLT 273 x 103 /uL HCT 34,6 %

11 CD4 PEMERIKSAAN LAB 13-2-2009 CD4 Abs CD4 % HASIL 174 13 NILAI RUJUKAN
31-60 KESAN : LYMPHOCYTE T HELPER BERKURANG

12 RESUME Seorang pria, 57 tahun masuk RS Labuang Baji dengan pruritis pada regio facialis yang disertai makula eritem dan skuama, yang dialami sejak 1 minggu yang lalu SMRS. Nyeri(-), terasa panas(-). Riwayat Demam (-), mual (-), muntah (-), alergi obat (-), alergi makanan (-), riwayat penyakit yang sama (-). Pasien dikonsul dari bagian penyakit dalam dengan diagnosis HIV/AIDS dan susp.TB paru Pada pemeriksaan fisis, diperoleh tanda-tanda vital TD : 130/70 mmHg, nadi: 87x/mnt, pernafasan: 20x/mnt, suhu: 37,3°C suhu axilla. Inspeksi : edema fasialis (-), edema pretibial (-/-), effloresensi : makula eritema, dan skuama.

13 DIAGNOSIS HIV/AIDS DERMATITIS SEBOROIK

14 PENATALAKSANAAN Obat dari bagian kulit : Pengobatan Topikal
Ketokonazol 1x 200 mg Miconazole cream + hidrocortison cr + As. Salisil 2 % dioles pagi-sore Edukasi hygene pasien

15 DISKUSI DERMATITIS SEBOROIK

16 DISKUSI Dermatitis seboroik adalah dermatitis kronis yang memiliki morfologi yang khas (merah, tepi tajam lesi ditutupi dengan sisik berminyak tampak) dan khas distribusi di daerah-daerah yang kaya kelenjar sebaseus, yaitu kulit kepala, wajah dan tubuh bagian atas, kadang beberapa kasus di daerah fleksor SINONIM : - SEBORRHEIC ECZEMA

17 ETIOLOGI MALASSEZIA FURFUR PITYROSPORUM OVALE

18 PATOGENESIS Faktor Pencetus : DERMATITIS SEBOROIK -DEFISIENSI IMUN
-Kelelahan -Stress & Emosional -Infeksi -DEFISIENSI IMUN Pertmbuhan Pityrosporum ovale ↑ Aktivasi kelenjar sebaseus menyebabkan ↑ kadar SEBUM Terjadi reaksi inflamasi (aktivasi limfosit-T & sel Langerhans) Infection Fungal Malassezia furfur DERMATITIS SEBOROIK

19 PATOGENESIS Sumber : Schwartz, James. R et al. A comprehensive Pathophysiology of Dandruff and Seborrheic Dermatitis. USA. Acta Derm Venereol 2013;93:

20 GAMBARAN KLINIS Kelainan kulit terdiri atas eritema dan skuama yang berminyak dan agak kekuningan batasnya agak kurang jelas.

21 GAMBARAN KLINIS Kulit kepala: ada peradangan dan pruritus di samping ketombe. Lokasi: Titik vertex dan daerah. Perbatasan dahi, eritema dan sisik biasanya berbatas tegas dari kulit yang sehat. Wajah : mempengaruhi daerah dahi, bagian medial alis, kelopak mata atas, lipatan nasolabial dan aspek lateral hidung, daerah retroauricular, dan kadang-kadang oksiput dan leher. Lesi merah kekuningan, dengan sisik Badan: dapat menyerupai lesi wajah dermatitis seboroik atau lebih berwarna pink

22 PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
DIAGNOSIS ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIS PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI

23 RIWAYAT PENYAKIT Nama, umur, jenis kelamin, alamat/daerah asal, pekerjaan Keluhan utama Sejak kapan Bagaimana keadaan awalnya Daerah mana saja yang terkena Saat kapan gatal dirasakan bertambah Apakah ada riwayat penyakit imunodefisiensi Anamnesis

24 PEMERIKSAAN FISIS Berdasarkan flouresensi kulit eritema dan skuama yang berminyak dan agak kekuningan predileksi di tempat-tempat seboroik : daerah alis, kulit kepala, nasolabialis, perbatasan dahi, badan dan bagian fleksor .

25 PEMERIKSAAN PENUNJANG
HISTOPATOLOGI Dermatitis seboroik akut menampilkan spongiosis dengan infiltrat limfositik perifolikuler dan permukaan perivaskular terutama terdiri dari limfosit. Lesi yang lebih lama menunjukkan akantosis tidak teratur dan parakeratosis fokal.

26 DIAGNOSIS BANDING PSORIASIS
Psoriasis vulgaris: chronic stable type Plak bersisik besar multipel pada badan, lengan, bokong dan perut. Lesi merupakan polisiklik dan bentuk konfluen.

27 DIAGNOSIS BANDING DERMATOPHYTOSIS
Seperti seborrheic dermatitis disebabkan dermatophytosis. Pasien ini juga dengan pruritus parah kulit kepala.

28 DIAGNOSIS BANDING PITYRIASIS ROSEA
Penyakit dimulai dengan lesi pertama “ herald patch”,. Pityriasis rosea harus dibedakan dari jenis pityriasiform dermatitis seboroik, dimana lesi lebih didistribusikan secara luas, dan tidak ada herald patch

29 PENATALAKSANAAN 1. Pengobatan Topikal
Seminggu 2-3 kali kulit kepala keramasi dengan selsun selama 5-15 menit Krim urea 10% Hidrokortison 2½ % Ketokonazole 2% (untuk P.ovale ) Sulfur presipitatum 4-20% Resorsin 1-3% Krim pragmatar 2. Pengobatan sistemik Kortikosteroid : dosis mg/hari dosis diturunkan perlahan Isotretinoin : dosis 0,1-0,3 mg/kgbb/hari Narrow band UVB

30 REFERENSI Berth-Jones J. Seborrheic Dermatitis. In: Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C, editors. Rook's Textbook of Dermatology ed. Singapore: Willey-Blackwell; p Djuanda A. Dermatitis Seboroik. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 6 ed. Jakarta: Fakulta Kedokteran Universitas Indonesia; p Schwartz, James. R et al. A comprehensive Pathophysiology of Dandruff and Seborrheic Dermatitis. USA. Acta Derm Venereol 2013;93: Fritsch PO , Reider N. Seborrheic Dermatitis. In: Bolognia JL, Jorizzo JL, Papini RP, editors. Bolognia : Dermatology ed. Spain: Elsevier Limited; p

31 Terima Kasih


Download ppt "Dermatitis Seboroik pada"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google