Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehErlin Sudirman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PENANAMAN KAYU PUTIH DENGAN POLA TANAM TUMPANG SARI DI RPH SUKUN KPH MADIUN
OKTAVIANUS D. ALVES NIM OKTAVIANUS D. ALVES NIM
2
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Tumpangsari merupakan suatu pola pertanaman dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman pada suatu hamparan lahan yang sama. Resiko kegagalan yang tinggi dalam usaha pertanian membuat petani menanam lebih dari satu jenis tanaman sehingga ketika terjadi kegagalan panen satu kamoditas masih dapat memanen komoditas yang lain, mampu memberikan keuntungan ekonomi dan mengurangi risiko kegagalan panen sehingga modal petani dapat terjaga dan lebih meningkat.
3
Tujuan Mengetahui model penanaman kayu putih dengan pola tanam tumpang sari di RPH Sukun, KPH Madiun. Sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa mengenai penanaman kayu putih dengan pola tanam tumpang sari di RPH Sukun, KPH Madiun. Manfaat
4
METODE PELAKSANAAN Waktu dan Tempat
PKL dilaksanakan di selama tiga bulan mulai dari bulan Maret s/d juni PKL ini dilaksanakan di BKPH Sukun, KPH Madiun. Teknik Pengumpulan Data - Wawancara - Dokumentasi - Observasi - Studi Pustaka
5
Pola TanamTumpang Sari, a) Sebelum Penanaman, b) Sesudah Penanaman
HASIL DAN PEMBAHASAN Penanaman Kayu Putih dengan Pola Tanam Tumpang Sari Pola Tanam Tumpang Sari Tumpangsari merupakan salah satu jenis pola tanam yang termasuk jenis polikultur Polikultur karena pada suatu lahan ditanami lebih dari satu jenis tanaman Sistem Penanaman Penanaman menggunakan sistem penanaman jalur. Sistem ini digunakan untuk semua tanaman baik itu tanaman pagar, sela, tepi, pokok, maupun tanaman palawija. Pola Penanaman Pola penanaman tanaman kayu putih menggunakan pola tanam tumpang sari dimana memadukan antara tanaman kehutanan dan tanaman palawija. Dalam penanamannya tanaman palawija di tanam terlebih dahulu dengan jarak tanam yang sudah ditentukan. a b Pola TanamTumpang Sari, a) Sebelum Penanaman, b) Sesudah Penanaman
6
Tahap Persiapan Keunggulan dan kelemahan pola tanam tumpang sari
Keunggulan dari pola ini adalah : Efisiensi tenaga lebih mudah dicapai karena persiapan tanam, pemeliharaan, pemupukan dan pemungutannya lebih mudah dimekanisir. Menghsilkan produksi hasil lebih banyak untuk di pasarkan. Sedangkan kelemahan adalah : Persaingan dalam unsur hara karena setiap tanaman memiliki jumlah kebutuhan unsur hara yang berbeda-beda. Tahap Persiapan 1) Rencana Operasional (RO) RO memuat tentang rencana fisik berupa keadaan fisik lapangan dan biaya atau dana yang dibutuhkan. Surat Perintah (SP) dengan adanya SP maka kegiatan dapat terlaksana karena sudah disahkan oleh Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur Perjanjian Kontrak Tanaman Merupakan suatu perjanjian kolaburasi antara Perum Perhutani dengan pesanggem pada lahan tanaman tumpangsari sesuai dengan regulasi yang berlaku pada Perum Perhutani dengan masa kontrak 3 tahun. Orientasi/Pengenalan Dilakukan pemeriksaan lapangan oleh Asper bersama personil KPH yang bertugas setelah (SP) diterima. Tujuan pemeriksaan lapangan adalah untuk mencocokkan atau mengetahui batas serta keadaan bidang tanaman dengan SPT sekaligus pemasangan patok-patok tanda batas
7
Tahap Pelaksanaan Pemasangan Plang Tanaman Pemasangan Patok Andil Pembersihan Lahan Pemasangan Ajir Pembuatan Lubang Tanaman Pemberian Pupuk Dasar Penanaman Penanaman Tanaman Pertanian (Tumpang sari)
8
PENUTUP KESIMPULAN KESIMPULAN
Pola tanam tanaman kayu putih memadukan antara tanaman pokok berupa tanaman kayu putih dengan tanaman palawija. Sistem penanaman yang digunakan yaitu menggunakan sistem penanaman jalur pada setiap jenis tanaman sehingga dapat memudahkan pada saat penanaman, pemeliharaan, pengontrolan maupun pemanenan. Penggunaan pola tanam tumpang sari mempunyai kelebihan yaitu : penggunaan lahan lebih efisisen, pendapatan petani lebih berkesinambungan, serta resiko gagal panen satu jenis komoditas dapat diperkecil. Pelaksanaan penanaman tanaman tumpang sari di lapangan yaitu pemasangan plang tanaman, pemasangan patok andil, pembersihan lahan, pemasangan ajir, pembuatan lubang tanam dan pemberian pupuk dasar, penanaman, dan pemeliharaan. SARAN Dari hasil pengamatan selama praktek kerja lapang, penulis menyarankan bagi pihak Perhutani agar selalu melakukan pengawasan yang lebih maksimal pada saat melakukan semua kegiatan di lapangan.
9
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.