Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SEJARAH LINGUISTIK ARAB ABAD PERMULAAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SEJARAH LINGUISTIK ARAB ABAD PERMULAAN"— Transcript presentasi:

1 SEJARAH LINGUISTIK ARAB ABAD PERMULAAN
Kelompok 8 Oleh: Fakhrur Rozi Ahmad Zainuri Fasich Nur Firdaus Alifansyah Muhammad

2 CIKAL BAKAL MUNCULNYA ILMU NAHWU
Tidak bisa di pungkiri bahasa Arab dan peran agama islam di dalamnya tidak bisa di pisahkan. Kitab suci islam (Al- qur’an) sendiri pun ditulis dengan bahasa arab fusha, Rosul pun bercakap dengan sahabatnya dengan bahasa arab sehingga hadist yang ada berbahasa arab. Hampir semua pakar linguistik Arab bersepakat bahwa gagasan awal yang kemudian berkembang menjadi Ilmu Nahwu muncul dari Ali bin Abi Thalib saat beliau menjadi khalifah. Gagasan ini muncul karena didorong oleh beberapa faktor, antara lain faktor agama dan faktor social budaya (Dlaif, 1968:11; Al-Fadlali, 1986:5). Yang dimaksud faktor agama di sini terutama adalah usaha pemurnian Al- Qur'an dari lahn (salah baca). (Khalisin, Cikal Bakal Kelahiran Ilmu Nahwu : 4).

3 Pada hakikatnya, kesalahan membaca atau yang lebih familiarnya bisa dikatakan “lahn” telah ada pada zaman Nabi Muhammad SAW masih hidup, namun lahn yang terjadi pada zaman itu tergolong sedikit dan masih minim, hal itu dikarenakan para sahabat kala itu masih mempunyai rujukan yang jelas saat menemui kebimbangan dalam bacaannya, pernah suatu saat, sebagaimana yang diriwayatkan dalam sebuah riwayat, yaitu ada seorang yang berkata salah (dari segi bahasa) dihadapan Nabi, maka beliau berkata kepada para sahabat: "Arsyidu: akha:kum fa innahu qad dlalla" (Bimbinglah teman kalian, sesungguhnya ia telah tersesat). Dlalla dalam bahasa arab mempunyai mempunyai makna “tersesat”, yang berarti ada penegasan dan peringatan yang cukup keras dan kasar, beda halnya dengan lafadz akhtha’a yang bermakna ‘berbuat salah’ ataupun zalla yang bermakna’keseleo lidah’, dalam kedua kata tersebut, tidak ada peringatan secara tegas yang terkandung didalamnya, sehingga ketika Nabi berkata ‘sesungguhnya ia telah tersesat’, secara otomatis terdapat penegasan untuk tidak melakukan hal yang sama untuk keduakalinya.

4 Hal ini mendorong mereka berusaha keras untuk memurnikan bahasa Arab dari pengaruh asing. Kesadaran itu semakin lama semakin mengkristal, sehingga tahap demi tahap mereka mulai memikirkan langkah-langkah pembakuan bahasa dalam bentuk kaidah-kaidah. Selanjutnya, dengan prakarsa Khalifah Ali dan dukungan para tokoh yang mempunyai komitmen terhadap bahasa Arab dan Al-Qur'an, sedikit demi sedikit disusun kerangka-kerangka teoritis yang kelak kemudian menjadi cikal bakal pertumbuhan Ilmu Nahwu. Sebagaimana terjadi pada ilmu-ilmu lain, Ilmu Nahwu tidak begitu saja muncul dan langsung sempurna dalam waktu singkat, melainkan berkembang tahap demi tahap dalam kurun waktu yang cukup panjang. (Khalisin, Cikal Bakal Kelahiran Ilmu Nahwu : 4-5).

5 Aliran-Aliran dalam Ilmu Nahwu
Bashrah Kufah Andalus

6 Nahwu Mazhab Basrah Penemunya : Abul Aswad
BASHRAH : KOTA KELAHIRAN ILMU NAHWU Penemunya : Abul Aswad Awal mula munculnya ilmu nahwu dikarnakan berberapa faktor: 1.Ilmu nahwu sangat diperlukan di Basrah karena sangat banyak kesalahan bahasa/ lahn di sana 2.Kaum muslim non Arab di Basrah sangat membutuhkan ilmu nahwu untuk memperbaiki bahasa 3.menghilangkan pengaruh bahasa asing, mendalami agama Islam, dan meningkatkan kedudukan mereka di kalangan orang Arab. 4. Banyaknya kesalahan dalam membaca Al-Quran

7 Abul Aswad Menulis buku tentang dasar-dasar kaidah bahasa Arab Atas izin Ziyad bin Abieh, Gubernur Bashrah. Abul Aswad berjasa dalam memberi syakal(tanda baca) dalam Mushaf Al-Quran serta tanda baca titik, sehingga di kenal sebagai peletak dasar i’rab

8 Murid pengembang gagasan Abul Aswad
Anbasah Al-fil, Nasr bin Ashim, Yahya bin Ya’mur Pembakuan ilmu nahwu:rafa, nasab , jar, tanwin, i’rab Perluasan pokok bahasan istilah nahwu Dipakainya pendekatan nahwiyah dalam pembahasan masalah-masalah ilmiyah di kalangan ilmiyah Mulai munculnya karangan-karangan dalam bidang nahwu

9 Generasi selanjutnya Abu Amr bin Al-’Ala’ Ibnu Abi Ishaq,
Selalu meneliti serta mengkaji masalah-masalah yang berkaitan dengan nahwu, dengan mengembangkan metode induksi serta deduksi serta analogi dalam penyusunan nahwu, bahkan mereka melalang buana ke penjuru jazirah arab yang mana bahasanya di anggap masih murni, serta tidak segan-segan merujuk kepada Al-Quran.

10 Terciptanya kondisi Bashrah seperti ini tidak lepas dari beberapa hal berikut:
1. Letak Geografis 2. Stabilitas Sosial 3. Pasar Mirbad 4. Mesjid Bashrah

11 TOKOH NAHWU BASHRAH GENERASI 1
Ibnu Abi Ishaq, Isa bin Umar Abu Amr bin Al-’Ala’ Yunus bin Hubaib

12 “Madzhab Kufah” Madzhab Kufah adalah madzhab nahwu yang dirintis oleh Abu Ja’far al-Ruasiy.

13 NB: indonesia dan malaysia tidak dimasukkan dalam peta.
Al-Fadlali NB: indonesia dan malaysia tidak dimasukkan dalam peta.

14 TOKOH-TOKOH ALIRAN KUFAH
Tokoh pertama adalah Abu Jaʿfar Ar-Rawa’isi ; Muḥammad bin Abi Sarah (nama asli). ar-Rawaa’isi dan al-Harra’ adalah tokoh babak awal yang menulis model-model Kufah dalam Nahwu dan Ilmu Bahasa. Tokoh dekat dari Ar-Rawa’isi adalah keponakannya sendiri yang bernama Muʿadh B. Muslim al-Harra’ yang konon merupakan guru dari salah satu tokoh penting aliran Kufah, yakni Imam al-Kisa’i.

15 Karangan-karangan Abu Jaʿfar Ar-Rawa’isi
Al-faishal – pernah diperlihatkan kepada para nuhat Basrah, namun kurang mendapat respon dari mereka. Ma’anil Qur’an Kitab Al-Fayaal Kitab At-Taṣgir wal-Waqf wal-Ibtida

16 Guru-guru Abu Jaʿfar Ar-Rawa’isi
Aba Amr al-Alla’ Isa bin Amar at-Tsaqafi Al-Suyuṭi dalam kitabnya Bughya Wu’at mengatakan bahwa “Muʿadh al-Harra’ adalah penemu ilmu tasrif (fa’ala-yaf’ulu-fa’lan, dst.)”.

17 Bashrah Kuffah Menuntut ilmu Mengarang kitab “faishal” Menemui pamannya (Muadz bin Muslim al-Hira). Memfokuskan pada sharraf Orang kuffah belajar pada Abu Ja’far al-Ruasyi Memunculkan murid yang terkenal (al-Kisaiy dan al-Farra)

18 Sebagian peneliti menyimpulkan bahwa perbedaan antara madzhab Basrah dan Kufah adalah, jika basrah lebih cenderung ke kias (manthiq) sedang madzhab Kufah lebih cenderung ke sima (periwayatan).

19 Mazhab Andalusia Tokoh nahwu di Andalusia pertama kali adalah Judiy bin ‘Utsman Al-Maururi (w. 198 H). Beliau belajar nahwu dari Al-Kisa’i dan Al-Farra’. Tokoh yang sezaman dengan beliau adalah Abu Abdillah Muhammad bin Abdillah, seorang yang menyebarkan bacaan Warasy, ‘Utsman bin Sa’id Al-Mishriy, di Andalusia.

20 Pada abad ketiga hijriyah banyak bermunculan tokoh qiraat dan juga sastrawan, diantaranya adalah Abdul Malik bin Habib As-Sulamiy (w. 238 H). Beliau adalah seorang ahli fiqih, hadits, nahwu, dan bahasa. Diantara karangan beliau adalah tentang I’rab al- Quran. Tokoh lainnya yang sezaman dengan beliau adalah Mufarraj bin Malik An-Nahwiy yang menulis buku penjelasan atas karangan Al-Kisa’i. Kemudian terdapat nama Abu Bakar bin Khatib An-Nahwiy yang juga menulis kitab tentang nahwu.

21 Fakta perkembangan awal ilmu nahwu di Andalusia adalah kuatnya aliran Kufah dalam kajiannya. Sedikit sekali perhatian terhadap nahwu Basrah hingga sampai tampilnya Al-Ufusyniq, Muhammad bin Musa bin Hasyim (w. 307 H) yang belajar Al-Kitab milik Sibawaih dari Ad-Dinauri di Mesir. Beliau kemudian mengajarkannya kepada para pelajar di Cordova. Kemudian terdapat nama Ahmad bin Yusuf bin Hajjaj (w. 336 H). Beliau dikenal selalu membawa Al- Kitab dan mempelajarinya dalam keadaan luang maupun sibuk, sehat maupun sakit.

22 Aliran Andalusia secara Independen
Studi Nahwu di Andalusia mulai meluas sejak masa dinasti raja-raja. Para ahli nahwu memadukan para tokoh sebelum mereka mulai dari pengikut aliran Basrah, Kufah, maupun Baghdad. Mereka tidak hanya berpijak pada model Abu Ali al-Farisi dan Ibn Jinni dalam hal pilihan pendapat, mereka bahkan cenderung memperbanyak argumentasi hingga muncul pendapat-pendapat baru.

23 al-A’lam asy-Syintamari (w
al-A’lam asy-Syintamari (w. 476 H) ; orang yang pertama kali memunculkan metode nahwu ala Andalusia. Al-A’lam menulis buku penjelasan kitab Al-Jumal milik Az-Zajjaji Al- Baghdadi, dan meriwayatkan enam analogi penyair : Jahili, yaitu Umru’ al-Qais Zuhair An-Nabighah ‘Alqamah Tharfah, ‘Antarah Pada masa ini, para tokoh bahasa Arab di Andalusia terkenal bahkan ke dunia Arab, sampai-sampai Az-Zamakhsyari melakukan perjalanan dari Khawarizm ke Mekah untuk belajar kepada seorang ahli nahwu di sana, yaitu Abdullah bin Thalhah (w. 518 H).

24 هل معكم السؤال ؟


Download ppt "SEJARAH LINGUISTIK ARAB ABAD PERMULAAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google