Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehShinta Yuwono Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Urgensi mata pelajaran PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
10 Selama Perkuliahan Berlangsung, setiap alat telekomunikasi semisal HP wajib dimatikan (amanat kode etik mahasiswa) mata kuliah Profesi Keguruan : Urgensi mata pelajaran PENDIDIKAN AGAMA ISLAM اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم Ali Rohmad – 2014 M Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung
3
Mata Pelajaran PAI Oemar Muhammad al-Toumy al-Syaebani, pendidikan Islam adalah usaha mengubah tingkah laku individu dilandasi oleh nilai-nilai islami dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan dalam alam sekitar melalui proses pendidikan. Tohirin, Psikologi Pembelajaran PAI, 2nd ed, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2006, h. 9.
4
Mohammad Fadil al-Djamaly, pendidikan Islam adalah proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan mengangkat derajat kemanusiaannya, sesuai dengan kemampuan dasar (fithrah) dan kemampuan ajarnya (pengaruh dari luar). Tohirin, Psikologi Pembelajaran PAI, 2nd ed, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2006, h. 9.
5
Imam Bawani, pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani-rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Tohirin, Psikologi Pembelajaran PAI, 2nd ed, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2006, h. 9.
6
Zakiyah Daradjat, pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. Abdul Majid, PAI Berbasis Kompetensi, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, h. 130.
7
Tayar Yusuf, pendidikan agama Islam adalah usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia bertakwa kepada Allah swt. Abdul Majid, PAI Berbasis Kompetensi, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, h. 130.
8
PAI merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Abdul Majid, PAI Berbasis Kompetensi, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, h. 132.
9
Mata pelajaran pendidikan agama Islam itu secara keseluruhannya dalam lingkup Al-Qur’an dan al-hadits, keimanan, akhlak, fiqh/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah swt, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (Hablun minallah wa hablun minannas). Abdul Majid, PAI Berbasis Kompetensi, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, h. 131.
10
Dalam konsep Islam, iman merupakan potensi rohani yang harus diaktualisasikan dalam bentuk amal saleh, sehingga menghasilkan prestasi rohani (iman) yang disebut takwa. Amal saleh itu menyangkut keserasian dan keselarasan hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan dirinya yang membentuk kesalehan pribadi; hubungan manusia dengan sesamanya yang membentuk kesalehan sosial (solidaritas sosial), dan hubungan manusia dengan alam yang membentuk kesalehan terhadap alam sekitar. Muhaimin, et.al, Paradigma Pendidikan Islam, 5th ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012, h. 75.
11
Dalam diri setiap manusia terdapat empat macam potensi rohani : iman إيمان, qalbu قلب (super-ego), akal عقل (ego), nafsu نفس (id). Dalam pendidikan Islam, guru harus mendidik murid memposisikan iman إيمان sebagai imam bagi qalbu قلب (super-ego), akal عقل (ego), nafsu نفس (id) agar dapat mengaktualisasikan misi حبل من الله dan حبل من الناس. Vide, Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, 1st ed, PT. Bumi Aksara, 2007, h
12
Qalbu قلب (super-ego), hati nurani, daya rasa pada kalbu yang berpusat di dada dipimpin oleh iman dipertajam melalui ibadah dan akhlaq karimah terhadap sesama makhluk. Akal عقل (ego), daya pikir yang berpusat di kepala dipimpin oleh iman dipertajam melalui perenungan alam semesta. Nafsu نفس (id), daya nafsu yang berpusat di perut; jika pemenuhannya dibimbing oleh iman, maka manusia menjadi mulia; tetapi jika tidak, maka manusia menjadi hina-dina. Vide, Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, 1st ed, PT. Bumi Aksara, 2007, h
13
IMAM إمام MAKMUM مٲموم IMAN إيمان QOLBU قلب ‘AQLU عقل NAFSU نفس
Imam dan Makmum pada manusia-masyarakat muslim IMAM إمام MAKMUM مٲموم MERDEKA BAHAGIA IMAN إيمان KUAT ANTI DIJAJAH & MENJAJAH QOLBU قلب ‘AQLU عقل NAFSU نفس super ego ego id bawah sadar + sadar bawah sadar - immateri keputusan materi KUAT MAXIMIZE صفات كريمة صفات مذمومة KUAT MAXIMIZE LEMAH MINIMIZE سليم قلب صادق عقل المطمئنّة نفس SEHAT FISIK+SOSIAL JUJUR = MAKMUR, ...
14
IMAM إمام MAKMUM مٲموم NAFSU نفس id bawah sadar - QOLBU قلب ‘AQLU عقل
Imam dan Makmum pada manusia-masyarakat kafir/materialisme IMAM إمام MAKMUM مٲموم KEBEBASAN KEPUASAN NAFSU نفس ANTRI MENJAJAH id bawah sadar - QOLBU قلب ‘AQLU عقل IMAN إيمان materi LEMAH MINIMIZE super ego ego صفات مذمومة KUAT MAXIMIZE bawah sadar + sadar نفس ٲمّا رة بالسوء immateri keputusan LEMAH MINIMIZE صفات كريمة LEMAH MINIMIZE مريضة قلب كاذب عقل SAKIT PISIK+SOSIAL JUJUR = HANCUR ?, ...
15
Pendidikan agama biasanya diartikan pendidikan yang materi bahasannya berkaitan dengan keimanan, ketakwaan, akhlak dan ibadah kepada Tuhan. Dengan demikian pendidikan agama berkaitan dengan pembinaan sikap mental spiritual yang selanjutnya dapat mendasari tingkah laku manusia dalam berbagai bidang kehidupan. Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan, 1st ed, Prenada Media, Jakarta, 2003, h. 195.
16
الله سبحانه وتعالى ٲيات القوليّة ٲيات الكونيّة القران – الحديث
Bangunan Kebudayaan - Peradaban Islamiy Pertanggung-jawaban Profesi Iptek Politik Ekonomi Sosial Kesehatan Kesenian dst man sbg خليفةالله DINAMIK Ide - Prilaku - Benda Manusia-Masyarakat-Bangsa Kebudayaan - Peradaban Cipta - Rasa – Karsa – Karya Iman sbg imam – qalbu, ‘aqlu, nafsu sbg makmum Ber : ‘aqidah – ‘ibadah – akhlaq mulia ٲيات القوليّة ٲيات الكونيّة man sbg عبدالله حي على الصلاة حي على الفلاح WAHYU القران – الحديث ALAM الغائب - الشهادة Asas الله سبحانه وتعالى
17
Urgensi mata pelajaran PAI bagi NKRI
Pancasila sebagai termaktub dalam pembukaan undang-undang dasar 1945. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undangundang. UUD 1945-Psl 31 (3) perubahan keempat.
18
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi Marusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Urgensi Mapel : karakter !. UU Sisdiknas-Psl 3.
19
Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak:
a. mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama; UU Sisdiknas-Psl 12 (1)a.
20
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:
a. pendidikan agama; b. pendidikan kewarganegaraan; c. bahasa; d. matematika; e. ilmu pengetahuan alam; f. ilmu pengetahuan sosial; g. seni dan budaya; h. pendidikan jasmani dan olahraga; i. keterampilan/kejuruan; dan j. muatan lokal. UU Sisdiknas-Psl 37 (1).
21
Permendikbud 54-2013-SKL SD-MI
Dimensi Kualifikasi Kemampuan Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
22
Permendikbud 54-2013-SKL SMP-MTs
Dimensi Kualifikasi Kemampuan Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.
23
Permendikbud 54-2013-SKL SMA-MA-SMK-MAK
Dimensi Kualifikasi Kemampuan Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
24
Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi beberapa Tingkat Kompetensi. Tingkat kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Permendikbud SI pendasmen-bab II Tingkat Kompetensi dalam file pdf, h. 3.
25
Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan) jenjang yang harus dicapai oleh peserta didik secara bertahap dan berkesinambungan. Tingkat Kompetensi tersebut diterapkan dalam hubungannya dengan tingkat kelas sejak peserta didik mengikuti pendidikan TK/RA, Kelas I sampai dengan Kelas XII jenjang pendidikan dasar dan menengah. Permendikbud SI pendasmen-bab II Tingkat Kompetensi dalam file pdf, h. 3.
26
Tingkat Kompetensi disusun berdasarkan taksonomi struktur capaian belajar terobservasi [Structure of The Observed Learning Outcomes (SOLO) Taxonomy]. Berdasarkan taksonomi ini, capaian belajar dikelompokan dalam 5 kategori yakni: Pre-Structural (0), Uni-Structural (1), Multi-Structural (2), Relational (3), dan Extended-Abstract (4 dan 5). (Collis and Biggs: 1976) Di atas kategori Extended-Abstract secara teoritis ada tiga tingkat yang lebih kompleks yakni Psychodelia, Illumination, dan Creativity (Gowan and Erikson: 1981) yang kesemua itu merupakan capaian belajar yang lebih abstrak. Permendikbud SI pendasmen-bab II Tingkat Kompetensi dalam file pdf, h. 4.
27
Pendidikan agama Islam sangat dibutuhkan bagi umat Islam, agar dapat memahami secara benar ajaran Islam sebagai agama yang sempurna (kaamil), kesempurnaan ajaran Islam yang dipelajari secara integral (kaafah) diharapkan dapat meningkatkan kualitas umat Islam dalam keseluruhan aspek kehidupanya. Permenag KurMadr13 Mapel PAI & Bahasa Arab, dalam file pdf, h. 5.
28
… mata pelajaran Bahasa Arab sangat diperlukan sebagai alat untuk mempelajari dan mendalami sumber-sumber primer dari Pendidikan Agama Islam yang menggunakan Bahasa Arab terutama Al-Qur’an dan Hadis. Permenag KurMadr13 Mapel PAI & Bahasa Arab, dalam file pdf, h. 5.
29
Struktur kelompok mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab dalam kurikulum Madrasah meliputi : 1) Al-Qur’an Hadis, 2) Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah Kebudayaan Islam, dan 5) Bahasa Arab. Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait dan melengkapi. Permenag KurMadr13 Mapel PAI & Bahasa Arab, dalam file pdf, h. 34.
30
bagi Umat Islam Urgensi Mapel PAI bagi NKRI
. bagi Umat Islam Urgensi Mapel PAI bagi NKRI
31
PROFESI
32
Guru profesional adalah guru yang dapat menguasai “standar kompetensi guru” untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, benar, ramah, tanpa marah.
33
URGENSI Mata Pelajaran Bahasa Arab
Bahasa Arab (al-lughah al-’Arabiyyah) adalah sebuah bahasa yang terbesar dari segi jumlah penutur dalam keluarga bahasa semitik. Bahasa ini berkerabat dekat dengan bahasa Ibraniy dan bahasa Aramiy. Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, 1st ed, Diva Press, Jogjakarta, 2012, h. 36.
34
Sejak bahasa Arab yang tertuang di dalam Al-qur’an didengungkan hingga kini, semua pengamat baik Barat maupun orang muslim Arab menganggapnya sebagai bahasa yang memiliki standar ketinggian dan keelokan linguistik yang tertinggi, yang tiada taranya (the supreme standard of linguistik excellend and beauty). Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan metode Pengajarannya, 3rd ed, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2010, h. 6.
35
… urgensi bahasa Arab dalam agama akan tampak dalam upacara-upacara ibadat seperti kata-kata ucapan untuk memanggil atau untuk mengajak shalat yang disebut adzan dan iqamah yang senantiasa berkumandang dari menara-menara masjid di seluruh dunia. Karena sifatnya yang ritual (ta’abbudi), maka adzan dan iqamah harus diucapkan dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Arab sesuai dengan tuntutnan serta ajakan Nabi Muhammad saw. Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 81.
36
Bahasa Arab telah berjasa memajukan sains dan filsafat sejak sekitar abad ke-7 saat kejayaan kerajaan Islam Abbasiyah mencapai puncaknya. Kejayaan itu ditandai oleh meningkatnya produktifitas karya ilmiah dan filsafat yang dimotori oleh para ilmuwan dan filosof Muslim, baik karangan asli berbahasa Arab maupun terjemahan Bahasa-Arab dan Bahasa-Barat, antara lain di bidang matematika, fisika, kimia, kedokteran, kesusasteraan, dan tentu saja filsafat. Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 83.
37
Ribuan karya monumental semisal al-Qanun fi al-Tgibb (aturan dalam kedokteran) karya Ibnu Sina, al-Madkhal ila ‘ilm al-Nujum (observasi pergerakan bintang) karya Abu Nashar, Maqashid al-Falasifah (tujuan para filosof) karya al-Ghazali, dan segudang literatur lain, masih dijadikan referensi di banyak universitas di Eropa. Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 83.
38
Fakta lain, angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 adalah kontribusi Arab yang sangat besar terhadap usaha pemudahan hitungan dan penulisan atas angka Romawi yang tidak efektif. Itulah sebabnya di dalam semua kamus bahasa Inggris, dan juga sistem software komputer, angka-angka tersebut dinamani “Arabic Numeral” . Demikian juga sistem artimatika jasa al-Khawarizmi, dan sistem Aljabar jasa al-Jabir bin Hayyan yang sampai saat ini merupakan pelajaran pokok di sekolah-sekolah. Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 83.
39
…, bahasa Arab juga telah turut ambil bagian dalam membangun dan mengembangkan kebudayaan nasional, khususnya bahasa Indonesia dan daerah. Setidaknya memberikan kontribusi perbendaharaan kata. Dalam hal ini kita tahu bahwa tidak sedikit kosa kata bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang berasal dari bahasa Arab. Demikian juga halnya jika kita melihat beberapa upacara adat seperti upacara sekaten, baik di Kraton Surakarta maupun Yogyakarta, upacara perkawinan, khataman, khitanan, sampai kepada kata-kata suci (sakral) … Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 84.
40
Empat orientasi pendidikan bahasa Arab :
1. Orientasi religius, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami dan memahamkan ajaran Islam (fahm al-maqru’). Orientasi ini dapat berupa belajar keterampilan pasif (mendengar dan membaca), dapat pula mempelajari keterampilan aktif (berbicara dan menulis). 2. … Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 89.
41
2. Orientasi akademis, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujusn memahami ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa Arab (istima’, kalam, qira’ah, dan kitabah). Orientasi ini cenderung menempatkan bahasa Arab sebagai disiplin ilmu atau obyek studi yang harus dikuasai secara akademik. Orientasi ini biasanya identik dengan studi bahasa Arab di jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Bahasa dan Sastra Arab, atau program Pascasarjana dan lembaga ilmiah lainnya. Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 89.
42
3. Orientasi profesional/praktis dan pragmatis, yaitu belajar bahasa Arab untuk kepentingan profesi, praktis atau pragmatis, seperti mampu berkomunikasi lisan (muhadatsah) dalam bahasa Arab untuk bisa menjadi TKI, diplomat, turis, misi dagang, atau untuk melanjutkan studi di salah satu negara Timur Tengah, dsb. Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 90.
43
4. Orientasi ideologis dan ekonomis, yaitu belajar bahasa Arab untuk memahami dan menggunakan bahasa Arab sebagai media bagi kepentingan orientalisme, kapitalisme, imperialisme, dan sebagainya. Orientasi ini, antara lain, terlihat dari dibukanya beberapa lembaga kursus bahasa Arab di negara-negara Barat. Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 90.
44
Orientasi studi bahasa Arab pada lembaga pendidikan kita tampak masih mendua dan setengah-setengah: antara orientasi kemahiran, dan orientasi keilmuan. Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2nd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 94.
45
Tampaknya, orientasi pembelajaran bahasa Arab pada zaman sekarang sudah banyak mengalami perkembangan. Hal ini terbukti dengan pembelajaran bahasa Arab di Indonesia sudah dimulai dari pendidikan anak usia dini, atau mulai TK sampai perguruan tinggi. Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, 1st ed, Diva Press, Jogjakarta, 2012, h. 55.
46
Tujuan umum pengajaran bahasa Arab :
1. Agar siswa dapat memahami al-Qur’an dan al-Hadits sebagai sumber hukum Islam dan ajarannya. 2. Dapat memahami dan mengerti buku-buku agama dan kebudayaan Islam yang ditulis dalam bahasa Arab. 3. Supaya pandai berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab. 4. Untuk digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain (suplementary). Ahmad Muhtadi Anshor, Pengajaran Bahasa Arab, 1st ed, Teras, Yogyakarta, 2009, h. 7.
47
… mata pelajaran Bahasa Arab sangat diperlukan sebagai alat untuk mempelajari dan mendalami sumber-sumber primer dari Pendidikan Agama Islam yang menggunakan Bahasa Arab terutama Al-Qur’an dan Hadis. Permenag KurMadr13 Mapel PAI & Bahasa Arab, dalam file pdf, h. 5.
48
Struktur kelompok mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab dalam kurikulum Madrasah meliputi : 1) Al-Qur’an Hadis, 2) Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah Kebudayaan Islam, dan 5) Bahasa Arab. Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait dan melengkapi. Permenag KurMadr13 Mapel PAI & Bahasa Arab, dalam file pdf, h. 34.
49
Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi beberapa Tingkat Kompetensi. Tingkat kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Permendikbud SI pendasmen-bab II Tingkat Kompetensi dalam file pdf, h. 3.
50
Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan) jenjang yang harus dicapai oleh peserta didik secara bertahap dan berkesinambungan. Tingkat Kompetensi tersebut diterapkan dalam hubungannya dengan tingkat kelas sejak peserta didik mengikuti pendidikan TK/RA, Kelas I sampai dengan Kelas XII jenjang pendidikan dasar dan menengah. Permendikbud SI pendasmen-bab II Tingkat Kompetensi dalam file pdf, h. 3.
51
Tingkat Kompetensi disusun berdasarkan taksonomi struktur capaian belajar terobservasi [Structure of The Observed Learning Outcomes (SOLO) Taxonomy]. Berdasarkan taksonomi ini, capaian belajar dikelompokan dalam 5 kategori yakni: Pre-Structural (0), Uni-Structural (1), Multi-Structural (2), Relational (3), dan Extended-Abstract (4 dan 5). (Collis and Biggs: 1976) Di atas kategori Extended-Abstract secara teoritis ada tiga tingkat yang lebih kompleks yakni Psychodelia, Illumination, dan Creativity (Gowan and Erikson: 1981) yang kesemua itu merupakan capaian belajar yang lebih abstrak. Permendikbud SI pendasmen-bab II Tingkat Kompetensi dalam file pdf, h. 4.
52
. bagi Umat Islam bagi NKRI Urgensi Mapel PBA bagi Non-muslim
53
PROFESI
54
Guru profesional adalah guru yang dapat menguasai “standar kompetensi guru” untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, benar, ramah, tanpa marah.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.