Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Kisah Perjalanan Salman Al-Farisi
Persia (MAJUSI) Syria (NASRANI) Mosul Nasibin Amuria Wadil Qura’ Madiinah (ISLAM) Salman Al-Farisi Memburu Hidayah
2
Persia Persia, itulah asal nama: AL-FARISI (Persia)
Tepatnya, ia berasal dari ISFAHAN, di desa yang bernama JI Ayahnya seorang Bupati Ia ditugasi menjaga api yang disembah oleh orang Majusi Suatu hari ia disuruh ayahnya untuk menengok sebidang tanah Saat pergi ke tanah itu, ia melewati gereja nasrani Ia penasaran dan melihat bagaimana mereka beribadah yang menurutnya lebih baik dari cara orang Majusi beribadah Ia sangat tertarik sehingga lupa pergi menengok tanah itu dan lupa pulang ke rumah hingga disusul oleh suruhan bapaknya Saat bertanya kepada mereka, mereka berkata bahwa mereka berasal dari Syria
3
Pergi ke Syria Saat pulang ia ceritakan kepada bapaknya dan mengatakan bahwa agama mereka lebih baik daripada agama Majusi Bapaknya marah dan Salman dirantai agar tidak pergi lagi menemui mereka lagi Salman mengirimkan berita kepada orang-orang Nasrani bahwa ia sudah masuk agama mereka dan meminta mereka untuk mengabarinya kalau mereka pergi ke Syria Ketika rombongan itu pergi ke Syria, Salman pun memutuskan rantai dan kabur untuk pergi bersama mereka ke Syria
4
Pelayan Gereja Sesampainya di Syria, Salman mengabdikan dirinya sebagai pelayan gereja Ia mengikuti seorang Pastur di gereja itu Ia melihat perilaku Pastur sangat buruk karena menyimpan harta Jamaat untuk kepentingannya sendiri Setelah wafat, Pastur itu diganti oleh yang lainnya Pastur penggantinya perangainya sangat baik, sehingga Salman sangat mencintainya Menjelang wafat Pastur pengganti ini, Salman bertanya kepada siapa lagi ia harus berbakti? Maka sang Pastur mengatakan bahwa orang yang sepertinya sudah habis di Syria, tapi masih ada di Mosul
5
Mosul – Nasibin dan Amuria
Salman membaktikan dirinya kepada Pastur di Mosul Tetapi, sang Pastur tidak berumur panjang Sang Pastur pun berpesan agar mencari orang yang sepertinya di Nasibin Salman pun pergi ke Nasibin Tetapi, Pastur di Nasibin ini pun wafat dan sebelum wafat berpesan agar Salman mencari orang yang sepertinya di Amuria Salman pun berbakti kepada Pastur di Amuria Tetapi, usianya tidak panjang Menjelang wafatnya, sang Pastur Amuria itu berpesan tentang kenabian yang terakhir
6
Pesan Terakhir Pastur Amuria
“Anakku! Tak seorang pun yang kukenal serupa dengan kita keadaannya dan dapat kupercayakan engkau kepadanya. Tetapi sekarang telah dekat datangnya masa kebangkitan seorang Nabi yang mengikuti agama Ibrahim secara murni. Ia nanti akan hijrah ke suatu tempat yang ditumbuhi kurma dan terletak di antara dua bidang tanah berbatu-batu hitam. Seandainya kamu dapat pergi ke sana, temuilah dia! Ia mempunyai tanda-tanda yang jelas dan gamblang: ia tidak mau makan shadaqah, sebaliknya bersedia menerima hadiah dan di pundaknya ada cap kenabian yang bila engkau melihatnya, segerlah kau mengenalinya.”
7
Wadil Qura’ Ketika ada rombongan menuju Makkah, Salman ingin mengikuti mereka dengan memberikan imbalan berupa kambing dan sapinya Sampai di Wadil Quro’ ternyata rombongan itu malah menjual Salman ke seorang Yahudi Ia berharap di situlah tempat Nabi hijrah karena tampak banyak pohon kurma, ternyata bukan Maka Salman berada di sana selama beberapa lama
8
Madinah Suatu hari datang seorang Yahudi Bani Quridhah
Ia membeli Salman dari Yahudi Wadil Quro Maka Salman dibawa ke Madinah Betapa seangnya Salman ketika memasuki Madinah Berarti satu ciri yang diberikan oleh Pastur Amuria itu sudah nyata
9
Berita Kenabian Saat Salman sedang berada di atas pohon kurma, datang saudara sepupu majikannya Ia mengabarkan berita datangnya seorang laki-laki di Quba yang berasal dari Mekkah dan mengaku sebagai Nabi Maka Salman gemetar dan langsung turun Ia langsung bertanya, “Apa katamu? Ada berita apakah?” Ia ditinju oleh majikannya dan dibentak, “Apa urusanmu dengan ini? Ayo kembali ke pekerjaanmu!”
10
Bukti Ciri-ciri Kenabian
Salman menemui Rasulullah di Quba ketika sedang berada bersama orang-orang Ia membawa makanan dan diberikan kepada mereka sebagai sedekah, ia letakkan di hadapan Nabi Maka Nabi memerintahkan untuk orang-orang memakannya dengan basmalah, sedang beliau sendiri tidak memakannya Ciri kedua terbuki: Tidak mau memakan harta sedekah Suatu hari Salman datang lagi dengan membawa makanan tetapi ia katakan bahwa itu adalah hadiah Maka Nabi menyuruh mereka makan dengan basmalah dan beliau pun ikut memakannya Ciri ketiga terbukti: Mau makan harta hadiah
11
Cap Kenabian Lama Salman tidak menemui Rasulullah, sampai suatu ketika ia menemui Rasulullah SAW sedang berada di Baqi’ sedang menguburkan jenazah salah seorang sahabat di sana Beliau memakai dua kain lebar dan yang satu dipakainya untuk satung dan yang satunya sebagi baju Salman mengucapkan salam dan menolehkan pandangan hendak melihat punggung beliau Beliau mengerti maksud Salman, maka disingkapkan burdah hingga nampak yang dicarinya berupa cap kenabian Salman meratap dan menciumi sambil menangis Rasulullah SAW menyuruhnya untuk menghadapnya Salman menceritakan semua kisahnya hingga akhirnya masuk Islam
12
Beberapa Hikmah Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan yang diinginkannya (29:69) وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. Sebagai Muslim, tidak perlu lagi mencari kebenaran di luar Islam, karena kebenaran itu sudah ada di dalam Islam Yang diperlukan adalah mari kita MENITI KEBENARAN ISLAM Pertama dengan cara memahami Islam secara benar, lalu kita KOMITMEN dengan Islam
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.