Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHendra Suparman Yuwono Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Perlindungan Hutan I. PENDAHULUAN Ilmu Perlindungan Hutan Adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pencegahan dan pemberantasan penyakit yang dapat menurunkan kualita dan kuantita hutan. Kualiata ? Kuantita? Usaha untuk menjaga agar supaya kualita dan kuantita hutan tetap terjamin ada 2 kelompok metode yaitu : 1. PENCEGAHAN 2. PEMBERANTASAN
2
Perlindungan Hutan 1. Kerentanan dan Resistensi Suatu tanaman disebut rentan (Susceptible) terhadap penyakit, kalau penyakit yang menyerang dapat berkembang dengan baik di dalam tubuh tanaman tersebut sehingga menyebabkan kemunduran dalam pertumbuhan tanaman. Resisten (Resistence) apabila patogen yang menyerangnya tidak dapat berkembang atau melangsungkan hidupnya dengan baik sehingga dapat mengakibatkan kematiannya dan tanamannya tetap sehat dan tidak terpengaruh oleh serangannya.
3
Perlindungan Hutan Kepekaan suatu tanaman dapat dibagi menjadi beberapa tingkat yaitu ; 1. Sangat rentan 2. Rentan 3. Agak resisten (sedang) 4. Resisten 5. Sangat resisten
4
Perlindungan Hutan 2. Kepekaan Normal Kepekaan normal pada suatu tanaman dapat terjadi pada masing-masing provenan, jenis dan varietas. Suatu tanaman yang berasal dari tempat asal (provenan) yang berbeda mempunyai kepekaan yang berbeda-beda pula terhadap penyakit bila ditanam pada kondisi habitat yang sama, demikian pula di antara individu pohon dari suatu jenis dan varietas. Kepekaan tingkat semai, sapihan, tiang dan pohon contoh. - Patogen lodoh (damping off) Semai - Pada pohon dewasa bagian-bagian yang peka seperti lenti sel, stomata, bekas ranting dll.
5
Faktor luar yang berpengaruh terhadap kepekaan suatu tanaman adalah :
Perlindungan Hutan Faktor luar yang berpengaruh terhadap kepekaan suatu tanaman adalah : a. Kesuburan tanah b. Musim c. Tempat Tumbuh (Gmelina arborea yang tumbuh di lembah lebih banyak terserang Melegena sp. Dan Prionoxystus sp. Bila dibandingkan dengan yang tumbuh di puncak bukit (KOMARIAH,1985). SETH et al.(1978) melaporkan, bahwa Eucalyptus grandis yang di tanam di dataran tinggi tidak ada serangan Corticium salmonicolor, sedang yang ditanam di lembah terdapat banyak serangan. Acacia mangium yang tumbuh di lembah lebih banyak terserang patogen dari berbagai jenis dibandingkan dengan di puncak bukit (HAMDHANI,1987; MARDJI,1994). 2. Kepekaan abnormal Tempat tumbuh yang asing. Suatu jenis pohon yang tumbuh secara alami pada habitat aslinya biasanya lebih resisten terhadap patogen yang ada di tempat tersebut, walaupun bentuk hutan monokultur, sehingga tidak terjadi ledakan (epidemi) dan keseimbangan alami tetap berlangsung normal.
6
contoh Pinus caribaea var. hondurensis di Amerika Latin dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah dan biji, tetapi setelah ditanam di PT ITCI, kenangan jenis pohon tersebut berbuah tetapi tidak berbiji. pink disease yang disebabkan oleh Corticium salmonicolor pada Acacia mangium di Australia, tetapi setelah benih-benihnya ditanam di Indonesia dan Malaysia terjadi serangan pada pohon-pohon berumur 2,5 tahun keatas.
7
Serangan penyakit jamur akar merah (Ganoderma sp) pada tanaman Acacia mangium di Wonogiri (Foto: Nurhidayati dan Mulyanto, 2004) Adapun jenis penyakit yang banyak terjadi di persemaian antara lain penyakit embun tepung, embun jelaga dan bintil pada daun. Penyakit embun tepung/jelaga menyebar dengan cepat apabila kondisi persemaian memiliki kelembaban tinggi akibat kurangnya intesiatas cahaya yang masuk. Oleh karena itu perlu dilakukan pengurangan intensitas naungan atau pemindahan bibit ke tempat terbuka. Penyakit lainnya dapat terjadi karena adanya defisiensi unsur hara yang menyebabkan bibit mengalami klorosis. Usaha pencegahan yang perlu dilakukan adalah pemupukan bibit secara lengkap sehingga kebutuhan hara cukup tersedia.
8
Serangan penyakit busuk hati pada batang tanaman A. mangium
9
Sumber ; Nair and Sumardi (2000)
10
Perlindungan Hutan Resistensi pada suatu jenis pohon dapat berubah kalau pohon-pohon itu di tanam di tempat yang baru yang kondisinya berbeda dengan habitat aslinya, sehingga dapat terserang oleh patogen. contoh : - Acasia mangium - Cortisium salmonicolor - Luka - Perubahan tempat tumbuh (Penjarangan, pemangkasan, pembukaan hutan, drainase, dll)
11
Perlindungan Hutan 3. Tipe Resistensi a. Resistensi pasif b. Resistensi aktif ialah suatu keadaan atau sifat yang dimiliki oleh suatu jenis tumbuhan karena memiliki karakteristik tertentu. contoh. – kulit tebal - Kandungan bahan kimia tertentu
12
contoh Karakteristik pohon. Secara morfologis dan anatomis, bentuk perlindungan yang dimiliki oleh suatu jenis pohon tertentu dapat berupa: tebalnya kulit pohon, adanya duri, bulu racun, jumlah stomata atau lenti sel yang relatife sedikit dsb. Kandungan bahan organik seperti trichocarpin, lemak estheris, methanol, getah (tannin, gum) dapat bersifat racun terhadap patogen tertentu. Tetapi tannin dapat juga memacu kegiatan makan pada ulat dan kumbang pemakan daun (CHWERDTFEGER,1981).
13
Perlindungan Hutan b. Resisten aktif ialah suatu keadaan di mana suatu tumbuhan dapat bereaksi untuk mempertahankan diri dari serangan patogen. contoh. - Pembentukan jaringan kalus - Pengeluaran getah - Penumpukan unsur-unsur kimia tertentu disekitar tempat infeksi.
14
contoh Tetapi bila perkembangan patogen lebih cepat dari pembentukan kallus, maka pembentukan kallus tidak mempunyai arti. Pembentukan kallus juga sering terjadi pada lubang-lubang gerek, sehingga telur serangga terjepit dan mati di dalam lubang. Getah dapat terdiri dari bahan-bahan yang mengandung phytoalexine (Kuc,1976), ethylene (Pegg,1976) atau enzim-enzim oksidasi (Fric,1976). Diantara bahan-bahan itu ada yang bersifat racun bagi patogen, getah juga dapat membuat serangga melekat sehingga tidak dapat bergerak dan akhirnya mati.
15
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.