Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVerawati Sutedja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Kekonvergenan Deret Harmonik secara Analitik dan Numerik
Muhammad Al Kahfi Matematika ITB 2014
2
Masalah Pertama Selidiki apa yang terjadi dengan π» 2π βπ»(π) jika π ββ. Apakah anda mengenalinya ?
3
Pendekatan dengan Penaksiran
Definisikan T(n) sedemikian sehingga π π = π» 2π βπ» π = π=1 2π 1 π β π=1 π 1 π = 1 π π+2 + β¦+ 1 2π Akibatnya, 1 2 = π 2π β€π π β€ π π+1 β€1 Karena T(n) adalah fungsi menaik (bukti diserahkan pada pembaca) dan T(n) terbatas di atas, maka jelas bahwa T(n) konvergen. Tapi, konvergen kemana ?
4
Definisi Integral π» 2π βπ» π = π=1 2π 1 π β π=1 π 1 π = π=π+1 2π 1 π = π=1 π 1 π+π = 1 π π=1 π 1 1+ π π Akibatnya, lim π ββ 1 π π=1 π 1 1+ π π = π₯ ππ₯= ln π₯ = ln 2
5
Programming Matlab for i = 1 : 100 har(i) = 0; for j = i+1 : 2*i; har(i) = har(i) + 1/j; end; plot(har - log(2));
7
Selidiki juga dengan π» 2 π π βπ»(π)
Masalah Kedua Selidiki juga dengan π» 2 π π βπ»(π)
8
Gunakan Hasil Sebelumnya
lim π ββ π» 2 π π βπ» π = lim π ββ π» 2 π π βπ» 2 πβ1 π +π» 2 πβ1 π βπ» 2 πβ2 π + β¦+π» 2π βπ»(π) = lim π ββ π» 2 π π βπ» 2 πβ1 π + lim π ββ π» 2 πβ1 π βπ» 2 πβ2 π + β¦ + lim π ββ π» 2π βπ» π = ln 2 + ln 2 + ln 2 + β¦+ ln 2 =π ln 2 = ln 2 π β‘
9
Programming Matlab for k = 1 : 10; for i = 1 : 200 har(i, k) = 0; for j = i+1 : 2^k*i; har(i, k) = har(i, k)+ 1/j; end; plot(har(:, k) - k*log(2)); hold on;
11
Masalah Ketiga Misalkan n mempunyai nilai tetap, selidiki apa yang terjadi dengan π»( 2 π π). Tentu nilainya membesar. Bagaimana ukuran membesarnya ? Carilah suatu fungsi yang dapat digunakan sebagai ukuran
12
Batasi Nilai π»( 2 π π) Dari uraian pada masalah 1 telah kita dapatkan 1 2 β€π» 2π βπ» π β€1 π 2 β€π» 2 π π βπ» π β€π 1 2 β€ π» 2 π π βπ» π π β€1 Perhatikan bahwa fungsi T k = π» 2 π π βπ» π π monoton turun untuk setiap π> π 0 dengan π 0 β β (bukti diserahkan ke pembaca), akibatnya π(π) konvergen ke suatu nilai, sebut c.
13
lim πββ π» 2 π π βπ» π π =π π» 2 π π =π π+π π +π» π π» 2 π π βππ=ππ π +π»(π) Dengan cesaro stolz theorem, π β lim π₯ ββ π» 2 π₯+1 π βπ» 2 π₯ π = lim π₯ ββ π=1 2 π₯ π 1 2 π₯ π+π = lim π₯ ββ 1 2 π₯ π=1 2 π₯ π 1 π+ π 2 π₯ = 0 π 1 π+π₯ ππ₯ = ln 2
14
Programming Matlab for i = 1 : 20; for k = 1 : 20; har(i, k) = 0;
for j = 1 : i*2^k; har(i, k) = har(i, k) + 1/j; end; plot(har(i, :)); hold on;
16
Masalah Keempat Misalkan π½(π) merupakan bilangan bulat yang tidak lebih kecil dari π» π . Hitung π½ 2π βπ½ π dengan π=1, 2, β¦, π dengan π cukup besar. Kesimpulan apa yang diperoleh
17
Gunakan fungsi ceiling
Jelas bahwa π½ π = π»(π) . Perhatikan bahwa π¦ β π₯ β€ π¦ βπ₯ β π»(2π) β π»(π) β€ π» 2π βπ» π β€1β π½ 2π βπ½ π β€1 Karena π½(π) bernilai bilangan bulat, maka kemungkinan nilai dari π½ 2π βπ½ π adalah 0 dan 1
18
Program Matlab har(1) = 1; for i = 2 : 1000; har(i) = har(i-1) + 1/i; end; i = 1 : 500 f ceil(har(2*x)) - ceil(har(x)) plot(i, f(i), βro')
20
Masalah kelima Tentukan kemungkinan nilai π π jika π½ π =π½ π +1
21
Integral lagi Perhatikan bahwa π½ π =π½ π +1β0<π» π βπ» π <2 Ambil limit kedua ruas 0β€ lim π ββ π=π+1 π 1 π = lim π ββ π=1 πβπ 1 π+π = 0 π π β1 1 1+π₯ ππ₯ = ln π π β€2 β1β€ π π β€ π 2 ππ π ββ
22
Program Matlab har(1) = 1; for i = 2 : 3000; har(i) = har(i-1) + 1/i; end; f ceil(har(x)) i = 1 : 3000; kom = f(i); for i = 1 : 600; kecil(i) = min(find(kom == f(i) + 1))/i; besar(i) = max(find(kom == f(i) + 1))/i; i = 1 : 600; plot(kecil(i), βgβ); hold on; plot(besar(i), βrβ);
25
Masalah Keenam Misalkan π bilangan terbesar sehingga π½ π =π, untuk π=1, 2, β¦, 30. Tuliskan ini sebagai πΏ π . Hitung πΏ π+1 πΏ π carilah suatu kesimulan mengenai hasil ini. Tentukan order dari πΏ(π) jika π membesar tanpa batas.
26
Lakukan Pengandaian Asumsikan πΏ π =π dan πΏ π+1 =πβ². Untuk π yang cukup besar / menuju β maka berlaku H n β² βH n =m+1 βm=1β 1= lim π ββ π=π+1 π β² 1 π = lim π ββ π=1 π β² βπ 1 π+π = 0 π β² π β1 1 1+π₯ ππ₯ = ln π β² π β πΏ π+1 πΏ π = π β² π βπ
27
Simpulkan Karena πΏ π+1 πΏ π = π β² π βπ maka lim π ββ πΏ π π π =π Jadi πΏ(π) membesar secara eksponensial
28
Program Matlab har(1) = 1; for i = 2 : ; har(i) = har(i-1) + 1/i; end; f ceil(har(x)) i = 1 : ; kom = f(i); for i = 1 : 14; nilai(i) = max(find(kom == i)); perbandingan = nilai(2 : end)./nilai(1 : end-1); plot(perbandingan); figure; plot(nilai);
31
Masalah ketujuh Bagaimana dengan deret π=1 β β1 π+1 π Apakah konvergen ? Apakah anda mengenalinya ?
32
Dirichletβs Test Teorema : Jika π β( π₯ π ) adalah barisan monoton turun dengan πππ π₯ π =0 dan jika jumlah parsial dari ( π π ) dari β π¦ π terbatas, maka deret π₯ π π¦ π konvergen. Pilih π₯ π = 1 π , perhatikan bahwa lim π₯ π =0 Pilih π¦ π = β1 π+1 , perhatikan bahwa π¦ π terbatas Dengan dirichlet test, β1 π+1 π konvergen.
33
Masih ingat dengan deret Mc Laurin ?
Perhatikan bahwa 1 1+π₯ =1 βπ₯+ π₯ 2 β π₯ 3 + π₯ 4 β β¦ Integralkan kedua ruas dengan batas [0, π₯] ln 1+π₯ =π₯ β π₯ π₯ 3 3 β π₯ π₯ 5 5 β β¦ Pilih π₯=1 ln 2 =1 β β β β¦= π=1 β β1 π+1 π
34
Program Matlab har(1) = 1; for i = 2 : 1000 har(i) = har(i-1) + (-1)^(i+1)/i; end; plot(har - log(2));
36
Masalah ke Delapan Bagaimana dengan deret β β β β¦ Apakah deret konvergen ? Apakah anda mengenalinya ?
37
Tinjau π 3π Perhatikan bahwa π 3π = β¦+ 1 3π β β¦+ 1 π = β¦+ 1 π + 1 π π+2 + β¦+ 1 3π Jelas bahwa deret ini divergen karena mengandung deret harmonik. Tetapi, bagaimana dengan orde membesarnya ?
38
Partisi Menjadi 2 Bagian
Bagi π 3π menjadi 2 bagian : lim πββ β¦+ 1 π β 1 3 ln π = 1 3 πΎ π=1 2π 1 π+π = π₯ ππ₯ = ln 3 Akibatnya, lim π ββ β¦+ 1 π + 1 π π+2 + β¦+ 1 3π β ln π 3 = 1 3 πΎ+ ln 3
39
Bagaimana dengan π 3π+1 dan π 3π+2
lim π ββ π 3π+1 β 1 3 ln 3π+1 3 = lim π ββ π 3π + 1 3π+1 β 1 3 ln 3π+1 3 = 1 3 πΎ+ ln 3 + lim π ββ 1 3π+1 β 1 3 ln 3n+1 3n = 1 3 πΎ+ ln 3 Lakukan hal yang sama untuk π 3π+2 . Diperoleh bahwa π π β 2 3 ln π 3 konvergen menuju 1 3 πΎ+ ln 3
40
Program Matlab har(1) = 1; for i = 2 : if mod(i, 3) ~= 0 har(i) = har(i-1) + 1/i; else har(i) = har(i-1) - 1/i; end; har1(i) = har(i) - 1/3*log(i/3); plot(har1); axis([0, 10000, 1.2, 1.4])
42
Masalah ke Sembilan Bagaimana dengan deret β β β¦ Apakah deret konvergen ? Apakah Anda mengenalinya
43
Tinjau π 3π Dengan rearrangemen ulang π 3π =1 β β β¦+ 1 2πβ1 β 1 2π + 1 2π π π+5 + β¦+ 1 4πβ1 Perhatikan bahwa bentuk 1 β β β¦+ 1 2πβ1 β 1 2π Konvergen ke ln 2 sesuai dengan masalah ketujuh. Sedangkan bentuk di dalam kurung dapat diselesaikan menggunakan integral
44
1 2π π π+5 + β¦+ 1 4πβ1 = π π π + β¦ πβ1 2π = π₯ ππ₯ = ln 2 2 Akibatnya, lim π ββ π 3π = ln 2 + ln 2 2 = 3 2 ln 2
45
Bagaimana dengan π 3π+1 dan π 3π+2
Kedua barisan ini tetap konvergen ke ln 2 . Bukti mirip dengan masalah ke delapan dan diserahkan kepada pembaca.
46
Program Matlab har(1) = 1; for i = 2 : if mod(i, 3) ~= 0 har(i) = har(i-1) + 1/(2*(i - floor(i/3)) - 1); else har(i) = har(i-1) - 1/(2*floor(i/3)); end; plot(har - 3/2*log(2)); axis([ ]
48
Masalah ke Sepuluh Kita mengetahui bahwa deret π₯ π = β¦+ 1 π Divergen. Selidiki order konvergensinya.
49
Gambarkan grafik f x = 1 π₯ Dengan menggambarkan grafik, kita dapatkan bahwa 0β€ lim π ββ π=1 π 1 π β 1 π 1 π₯ β€1β 0β€ lim π ββ π=1 π 1 π β2( π β1) β€1 Karena π=1 π 1 π β 1 π 1 π₯ menaik dan terbatas maka deret ini konvergen. Jadi, deret ini konvergen dengan orde 2 π
50
Program Matlab har(1) = 1; for i = 2 : 1000; har(i) = har(i-1) + 1/sqrt(i); after(i) = har(i) - 2*sqrt(i); end; plot(after); axis([ ]);
52
Masalah ke Sebelas Kita mengetahui bahwa deret π₯ π = β¦+ 1 3 π Divergen. Selidiki order divergensinya
53
Lakukan hal yang sama dengan masalah ke sepuluh.
54
Masalah ke Dua Belas Selidiki kekonvergenan β¦ β¦ β¦
55
Gunakan Teorema Residu untuk Integral ....
Hah :o >o< :o Residu itu apa ?
56
Lemma π=ββ πβ π§ π β π(π) =β π π
ππ π cot ππ§ π π§ ; π§ π
57
Kasus π π = 1 π 2 Perhatikan bahwa 2 π=1 β 1 π 2 = π=ββ πβ 0 β 1 π 2 =βπ
ππ π cot ππ§ π§ 2 ;0 Gunakan deret laurent cot (ππ§) = 1 ππ§ β ππ§ 3 β π 3 π§ β¦β π cot Οπ§ π§ 2 = 1 π§ 3 β π 2 3π§ β π 4 π§ 45 + β¦ Akibatnya π=1 β 1 π 2 = β 1 2 π
ππ π cot ππ§ π§ 2 ;0 =β 1 2 β π 2 3 = π 2 6
58
Kasus π π = 1 π 3 Di dalam matematika, dikenal istilah Aperyβs Constant. Istilah ini muncul oleh matematikawan Prancis, Roger Apery yang membuktikan bahwa bilangan ini irrasional (1978). Sampai saat ini belum ada pembuktian apakah bilangan ini transenden atau tidak. π 3 = π=1 β 1 π 3 = lim π ββ β¦+ 1 π 3 Yang jika diapproksimasi oleh komputer menghasilkan
59
Kasus π π = 1 π 4 Perhatikan bahwa 2 π=1 β 1 π 4 = π=ββ πβ 0 β 1 π 4 =βπ
ππ π cot ππ§ π§ 4 ;0 Gunakan deret laurent cot (ππ§) = 1 ππ§ β ππ§ 3 β π 3 π§ β¦β π cot Οπ§ π§ 4 = 1 π§ 5 β π 2 3 π§ 3 β π 4 45π§ + β¦ Akibatnya π=1 β 1 π 4 = β 1 2 π
ππ π cot ππ§ π§ 4 ;0 =β 1 2 β π 4 45 = π 4 90
60
Program Matlab 1 har(1) = 1; for i = 2 : 1000; har(i) = har(i-1) + 1/i^2; end; plot(har - pi^2/6, 'g--', 'LineWidth', 5);
62
Program Matlab 2
64
Program Matlab 3 har(1) = 1; for i = 2 : 50; har(i) = har(i-1) + 1/i^4; end; plot(har - pi^4/90, 'g--', 'LineWidth', 5);
66
Daftar Pustaka Andrescu, Titu dan Gelca, Razvan Putnam and Beyond. Springer Bak, Joseph dan Newman, Donald J Complex Analysis (Third Edition). Springer. Bartle, Robert G. dan Sherbert, Donald R Introduction to Real Analysis (Fourth Edition). John Wiley & Sons, Inc. Churchill, Ruel V. Dan Brown, James Ward Complex Variables and Applications (Ninth Edition). McGraw Hill Education. Purcell, dkk Kalkulus (Edisi 9) Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.