Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMANFAATAN ICT DALAM PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMANFAATAN ICT DALAM PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI"— Transcript presentasi:

1 PEMANFAATAN ICT DALAM PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI
Dr. Johannes, S.E., M.Si 1-6 July 2013

2 Tujuan Pembelajaran Perubahan yang mendorong peran
Menjelaskan potensi ICT dalam pembelajaran ICT bagian dari Pemenuhan Kualitas Pembelajaran Merancang Pelayanan e-learning secara mandiri Menjelaskan evaluasi pembelajaran online Menjelaskan pengalaman mengelola pembelajaran online sebagai umpan balik.

3 1.1Perubahan Proses Pembelajaran yang mendorong peran ICT
real-world context artificial context authentic isolated proactive and planned act. reactive response informed decision making knowledge-based decision making critical thinking factual thinking active/inquiry-based learn. passive learning information exchange information delivery collaborative work isolated work multimedia single media multipath progression single-path progression multisensory stimulation single-sense stimulation student-centered instruction teacher-centered instruction KE DARI

4 1.2 Perubahan Paradigma Institusi Pembelajaran
learning spaces linear curricula learning on demand term-oriented learning knowledge certificates curricula-oriented degrees just-in-time basic studies broad basic studies inter-unit curricula single-unit curricula cooperating institutions isolated institutions profiled institutions broad scope institutions multiple-mode institutions single-mode institutions competitive markets ivory towers life-long learning studying once a life KE DARI

5 1.3. ICT DALAM PERUBAHAN LINGKUNGAN PT
Ashby dalam Sustaji (2011) Berkembangnya pembelajaran di luar kampus sebagai bentuk pendidikan berkelanjutan Orang memperoleh akses lebih besar dari berbagai sumber belajar Perpustakaan sebagai pusat sumber belajar menjadi ciri dominant dalam kampus Bangunan kampus berserak (tersebar) dari kampus inti di pusat dengan kampus satelit yang ada di tengah masyarakat Tumbuhnya professi baru dalam bidang media dan teknologi Tuntutan terhadap lebih banyak belajar mandiri

6 1.4. Pembelajaran di PT Diatur oleh seperangkat UU, PP, dan Permen
UU No 12, 2013: 1) keharusan dalam menerapkan sistem penjaminan mutu, dan 2) penerapan teknologi dalam pembelajaran (ICT). PT harus merancang sendiri atau “outsourcing” dalam menerapkan pemanfaatan ICT.

7 1.5 PERAN ICT DALAM PEMBELAJARAN DI PT
ICT refers to the use of electornic device for learning, including the delivery of content via electronic media such as internet, audio or vidio, satellite broadcast, interactive TV, CD-ROOM and so on Lingkup ICT dalam pembelajaran. Segala alat, prosedure, perangkat lunak, yang diperuntukkan menopang pembelajaran yang terencana. Keberadaan ICT menjadi alat penopang utama dalam pembelajaran dimana lingkungan dan sarana belajar berkembang dengan cepat. Dirancang atau tidak, interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam menggunakan ICT tidak terhindarkan. Peran PT adalah meningkatkan titik keseimbangan ke arah yang lebih tinggi, sehingga memberi keuntungan maksimal kepada lingkungan secara luas.

8 Lanjutan Peran ICT PT merancang sedini mungkin dan menjadikannya sebagai bagian dari pada pelayanan adalah mutlak. PT merancang secara “temporer”, sehingga manfaatnya kurang tedeteksi dan terkendali. ICT adalah bagian penting dalam membangun daya saing satu PT Daya saing PT bahkan diharapkan menjadi bagian dari daya saing satu bangsa.

9 1.6. Pembelajaran Orang Dewasa (OD)
Belajar adalah berubah, OD adalah proses individual. OD ingin belajar. Selalu mempertimbangkan lingkungan untuk memperoleh sumber belajar. Belajar sambil berbuat (Learning to do) Fokus kepada masalah yang nyata Pengalaman mempengaruhi belajar Lingkungan belajar informal selalu tersedia. Dibutuhkan Variasi Metode Pembelajaran Lebih membutuhkan pendampingan dari pada

10 II. POTENCY ICT DALAM PEMBELAJARAN
Semua orang menjadi penyedia, community journalist. Dosen utamanya menjadi rujukan dalam pembelajaran karena adany dukungan teknologi TIK menjadi bagian dari komponen daya saing TIK semakin kaya dan comfort mulai dari pemanfaatan yang sederhana: delivery, interaction, hingga kepada transaction. TIK menghemat banyak hal dan mendorong perkembangan yang alamiah. TIK malah dijadikan sarana “merangking” satu universitas melalui WEBOMETRICS. Unja berada pada posisi 97 (2013) dari 105 (2012)

11 2.1.Potensi Yang Tersedia Mahasiswa sudah melek teknologi sebagai pengguna, yang penting bagaimana mengarahkannya. Mahasiswa menyediakan sendiri koneksi Tersedia berbagai koneksi secara publik. Device yang semakin confort, mulai dari HP, BB, Ipad dll Notebook dan lainnya menjadikan Wifi sebagai standar minimal

12 2.2. Terminologi e-learning
Peralatan TIK : komputer, jaringan LAN (local area network), WAN (wide are network), internet, intranet, satelit, TV, CD ROM, dan sebagainya yang disiapkan untuk pembelajaran Waktu pembelajaran : bersamaan; berbeda Bahan pembelajaran : bercirikan multimedia, yaitu mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi, audio, video.

13 2.3.ATRIBUT E-LEARING Peralatan TIK : komputer, jaringan LAN (local area network), WAN (wide are network), internet, intranet, satelit, TV, CD ROM, dan sebagainya. Waktu pembelajaran : bersamaan ; berbeda Bahan pembelajaran : bercirikan multimedia, yaitu mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi, audio, video.

14 2.4. Mengintegrasikan ICT dengan pembelajaran berkualitas
Berkualitas, memenuhi standar sesuai dengan Rencana Pembelajaran yang mempertimbangkan Tantangan pendidikan Tinggi secara Nasional Visi dan misi Universitas Visi dan misi Fakultas Visi dan Misi Prodi Kurikulum Prodi GBPP, Silabus, dan Rencana Pembelajaran

15 Pengintegrasian (lanjutan)
Blended model, gabungan tatap muka dan pelayanan online Integrasi materi kuliah teramati melalui poin berikut. Dikendalikan oleh GBPP, karena mengatur sesi demi sesi pertemuan Menunjukkan peran dosen dan tugas mahasiswa dalam setiap pertemuan Menunjukkan proses penilaian Membangun komunikasi pembelajaran dengan mahasiswa selama 1 semester.

16 Integrasi ICT dengan Model Pembelajaran
Expository-based learning Inquiry-based learning Individual Learning Cooperative Learning

17 1. Expository-based Learning
General Circle Introduksi Atensi Drill & Practice Test 9/17/2018

18 Inquiry-based Learning
General Circle Investigasi Penyusunan/ Penyajian Pertanyaan/Problem Refleksi Diskusi 9/17/2018

19 Cooperative Learning General Circle Group Question work /Task
Teams-Games- Tournaments (TGT) General Circle Group Investigation Constructive Controversy Jigsaw Procedure Investigation /Discuss/ Create/ Question /Task Group work Student Teams Achievement Divisions (STAD) Team Accelerated Instruction (TAI) Conclusion & Reflection Cooperative Integrated Reading & Composition (CIRC) 9/17/2018 ……

20 4. Merancang Pelayanan e-learning Mandiri
Institusi. Portal khusus, yang didalamnya terdapat banyak fitur, LMS misalnya menjadi software yang dapat digunakan secara umum. Mandiri melalui melalui fasilitas “gratis” Salah satu alamat untuk mendukung pelayanan e-learning mandiri.

21 4.1. MERANCANG ISI Isi satu tampilan e-learning (online) untuk pembelajaran Halaman Mata Kuliah dengan atribut: Rencana Pembelajaran , powerpoin kuliah, pedoman perkuliahan, cara penilaian. Halaman lain yang merupakan ketertarikan “penyedia”, misalnya di bidang statitstik , bidang ilmiah tertentu, dll yang membuat orang terkesan ke halaman itu. Poin (1) adalah bagian dari proses penjaminan mutu sehingga Rencana Pembelajaran juga harus dijabarkan dari dokumen kurikulum yang ada di fakultas. Paling penting adalah cara penilaian, tidak tunggal tapi merupakan portofolio: i) ketepatan pengiriman, ii) kelengkapan isi, iii) nilai tambah dari tugas yang diunggah.

22 4.2. KUNCI MENGELOLA HALAMAN
1) Interaksi yang intensif, memberikan jawaban yang lugas dan tak butuh pertanyaan lagi atas jawaban. “Bila mengirimkan file, hendaknya disertai dengan pengantar, sehingga penerima mengerti maksud file yang dikirim, terlebih itu adalah dosenmu” 2) Respon yang cepat. Pertimbangkan memberi respon jangan lebih dari 2 hari, respon tidak selalu final dengan “menunda” juga itu adalah respon. 3) Mendorong mahasiswa bekerja lebih. Mengirimkan file yang dinilai penting. 4) Mendorong memberi bukti yang lebih banyak dan mewakili. 5) Ajukan pertanyaan yang mempunyai tingkatan yang berbeda.

23 4.3. Tingkatan Pertanyaan yang Berbeda
Pertanyaan spesifik: Kapan subsidi BBM terakhir dilakukan? Konsep dan jeneralisasi: Apa tujuan pemberian Bantuan Tunai Langsung Sementara (BTLS) Aplikasi. Apa yang diharapkan masyarakat miskin dari BTLS Nilai Personal. Seberapa penting, relevan, pemberian BTLS terhadap penyelesaian masalah konsumsi BBM di Indonesia?

24 4.4. Simulasi Pertanyaan di atas terhadap peserta
Fungsi moderasi “penyedia” (Silahkan Mengunjungi Portal)

25 CATATAN PENTING PEMBELAJARAN ONLINE
Audiens massif, proses menjadi sangat ekonomis Biaya ditanggung pengguna Berbagai bentuk: e-learning, distance learning, dan lain yang sudah dibakukan MLS (Management Learning System). Online sangat dibutuhkan dalam pembelajaran, utamanya untuk pembelajaran orang dewasa. Jangan ditunggu intervensi dari luar, tapi mulai saja.

26 VI. PENGALAMAN MENGELOLA PEMBELAJARAN ONLINE
Membuat perintah dengan informasi yang memadai: Bahasa Lisan VS Tulisan Membudayakan Etika dalam Bahasa Tulisan mulai dari memperkenalkan diri, menyatakan harapan dan menggunakan bahasa baku. Tetap pada posisi “belajar bersama” Menambahkan NILAI kepada proses secara keseluruhan dengan prinsip berbagi. Mencegah praktik plagiasi

27 Proyek Penulisan Artikel
Latar belakang: KERISAUAN terhadap kemampuan mahasiswa dalam menulis, dan fungsi pembelajaran Bahasa Indonesia Peserta diminta membuat “mind maping” atas satu kasus. Kasus yang dipilih korupsi, pengurangan subsidi BBM (Balsem), pengangguran dll. Sejak dari judul difasilitasi agar tidak terjadi tumpang tindih topik dan judul Produknya adalah artikel sebagai hasil interaksi antara dosen pengampu dan mahasiswa. Artikel menjadi bagian utama dalam penentuan hasil evaluasi.

28 6.1. Perintah Tertulis Perintah ringkas, tidak multi interpertasi, misalnya “maaf pak jo, saya ingin mengirim artikel saya kembali tolong dikomentari” Salah dalam mengerjakan tugas, diminta menyiapkan artikel, tapi yang dikirim justru ringkasan hasil penelitian . Diminta 1 spasi, dikirim 2 spasi, melebihi jumlah halaman yang disepakati. Mengirimkan file sampai 6 kali, karena kuatir filenya tak sampai.

29 6.2. Berkaitan dengan Etika
Megirimkan file, tanpa ada pengantar Menggunakan temannya Mengcopy paste tulisan orang lain Mengulangi topik dan judul orang lain Mengirimkan berkali-kali

30 6.3. PRINSIP BELAJAR BERSAMA
Menghargai dan memberi penalti. Memberi penaliti dalam rangka perubahan, menggunakan kata-kata yang pantas, tidak menghakimi. Mendorong adanya perubahan. Mendorong untuk pekerjaan yang lebih, misalnya dalam Mata Kuliah Metode Penelitian TIM PEMASARAN memberikan pelayanan sedini mungkin. Akibat dari (4) peserta konsentrasi meningkat. Bahkan harus bersama dengan dosen di satu prodi atau konsentrasi.

31 6.4. Menambah Nilai Memberikan batasan topik tidak terlalu luas
Mendorong tugas ke jenjang yang lebih tinggi Bagi peserta yang ingin menyampakan tugas dalam Bahasa Inggris diberi nilai lebih (A+) bila perlu Mahasiswa bangga tugasnya diberi penilaian dan dibaca oleh semua orang Dosen memperoleh masukan “baru” dari praktik penulisan mahasiswa: 1) penerapan entrepeneurship di satu desa, 2) recyling plastik, 3) topik menarik lain.

32 6.5. Mencegah Praktik Plagiasi
Tumbuhkan kepercayaan kepada mahasiswa, menulis sendiri Dorong mahasiswa membaca lebih banyak dan menerapkan ATM (Ambil, Tiru dan Modifikasi) Jelaskan bahwa plagiat bukan bagian dari pada praktik akademis yang bertanggungjawab. Jelaskan bahwa plagiat mendapat hukuman berat.

33 LEARNT LESSON Pelayanan pembelajaran secara online dapat dimulai dari bentuk yang paling sederhana Mendorong mahasiswa lebih “melek” sumber belajar yang tersedia secara online Mengembangkan potensi yang sesuai dengan ketertarikan pada bidang tertentu dalam rangka menciptakan daya saing individu. Bekerjasama dengan tim membangun segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran online.


Download ppt "PEMANFAATAN ICT DALAM PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google