Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Hari Wibawanto Tim Pengembang PJJ Kemenristekdikti

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Hari Wibawanto Tim Pengembang PJJ Kemenristekdikti"— Transcript presentasi:

1 Hari Wibawanto Tim Pengembang PJJ Kemenristekdikti
PJJ dan E-learning Hari Wibawanto Tim Pengembang PJJ Kemenristekdikti

2 Pendidikan Jarak Jauh

3 PJJ, definisi: Pembelajaran terencana, yang pembelajarnya terpisah dari pengajarnya sehingga memerlukan rancangan dan teknik pembelajaran khusus, berkomunikasi melalui berbagai teknologi, serta memerlukan organisasi dan administrasi khusus pula (Moore dan Kearsly, 2005); Pendidikan Jarak Jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi informasi dan komunikasi, serta media lain (Permendikbud 109/2013);

4 Prinsip PJJ penekanan pada pembelajaran, mahasiswa yang belajar bukan pendidik mengajar; pembelajaran terjadi secara terencana dan terorganisasi, bukan tanpa kesengajaan; pembelajar dan pengajar terpisah ruang dan/atau waktu; mahasiswa belajar mandiri dan berdasarkan kecepatannya sendiri; interaksi di antara pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran dilakukan dengan perantaraan teknologi informasi.

5 Generasi 2: Multimedia Moore dan Kearsly, 2005 Taylor, 2001
Generasi 1: Korespondensi Generasi 2: Siaran Radio dan Televisi Generasi 3: Pendidikan Terbuka Generasi 4: Telekonferensi Audio/Video Generasi 5: Berbasis Internet/Web Generasi 2: Multimedia Generasi 3: Telelearning Generasi 4: Flexible Learning Generasi 5: Inteligent Flexible Learning

6 … MOOCs? Massive Open and Online Courses
Populer sejak 2012 Menawarkan matakuliah secara daring tanpa terdaftar pada program studi Tidak ada syarat formal untuk ikut (no entry requirement) Pembelajaran secara daring 100% Tanda lulus berupa sertifikat Hanya sekitar 7% yang menyelesaikan perkuliahan (drop out rate >90%)

7 PJJ di Indonesia

8 Rekam jejak PJJ di Indonesia
Balai Kursus Tertulis Pendidikan Guru (1950) Siaran Radio Pendidikan (1980-an) Universitas Terbuka (1984) Hylite (PJJ S1 PGSD), Spada Indonesia aka PDITT ( …) - Hybrid Learning for Indonesian Teachers Program

9 Lingkup penyelenggaraan PJJ
Program studi Lebih dari 50% dari jumlah mata kuliah dalam kurikulum program studi, diselenggarakan secara PJJ Dapat diselenggarakan setelah mendapat izin Menteri Mata kuliah Diselenggarakan pada kurang dari 50% jumlah mata kuliah prodi Sekurang-kurangnya 75% dari kegiatan pembelajarannya dilaksanakan berbasis teknologi informasi dan komunikasi Ditetapkan oleh pimpinan perguruan tinggi penyelenggara dengan persetujuan senat akademik

10 Format Penyelenggaraan PJJ
Prodi PJJ, lebih dari 50% dari jumlah mata kuliah diselenggarakan secara PJJ Sebagai bagian dari penyelesaian Program Studi Mata kuliah lepasan, mengakomodasi lifelong learning

11 Format 1: Program Studi PJJ
Penyelenggara PJJ Program Studi PJJ TIK-Tatap muka TIK-Tatap muka Mhs PBJJ PBJJ PBJJ PBJJ PBJJ PBJJ TIK - SPP TIK - SPP Registrasi Keterangan: TIK = Teknologi Informasi dan Komunikasi SPP = Sistem Pengelolaan Pembelajaran PBJJ = Pusat Belajar Jarak Jauh PBJJ PBJJ Format 1: Program Studi PJJ Mahasiswa mendaftar langsung dan mengikuti kuliah Program Studi PJJ, sebagian dari mata kuliah bisa ditempuh di Institusi Penyelenggara PJJ (bisa prodi PJJ bisa bukan) lainnya

12 Jenis 1: Program Studi PJJ
Mahasiswa terdaftar dan mengikuti perkuliahan di Program Studi yang selain menyelenggarakan Prodi tatap muka juga menyelenggarakan PJJ Prodi PJJ adalah prodi yang menyelenggarakan PJJ baik untuk mahasiswanya sendiri maupun mahasiswa yang terdaftar pada prodi lain Dalam hal menyelenggarakan pembelajaran bagi mahasiswa yang terdaftar pada prodi lain, prodi PJJ bertindak sebagai penyelenggara PJJ Prodi PJJ bertanggungjawab mengeluarkan ijasah penyelesaian program studi Mahasiswa mengambil sebagian kuliahnya di prodi PJJ tempat dia terdaftar, dan sebagian lainnya di institusi penyelenggara PJJ Penyelesaian mata kuliah di institusi penyelenggara PJJ dibuktikan dengan sertifikat penyelesaian mata kuliah oleh institusi penyelenggara PJJ

13 Penyelenggara Program Studi Tatap Muka
Mhs PBJJ Penyelenggara Program Studi Tatap Muka TIK - SPP TIK-Tatap muka Penyelenggara PJJ Registrasi Keterangan: TIK = Teknologi Informasi dan Komunikasi SPP = Sistem Pengelolaan Pembelajaran PBJJ = Pusat Belajar Jarak Jauh Mahasiswa terdaftar pada sebuah program studi, mengambil sebagian kuliahnya di Penyelenggara PJJ untuk keutuhan kurikulum prodi yang ditempuhnya

14 Penyelenggaraan mk sbg bagian dari penyelesaian prodi …. 1
Mhs terdaftar pada prodi tertentu (prodi ini disebut sebagai penyelenggara program studi), mengambil sebagian (besar) mata kuliahnya pada prodi tersebut Mahasiswa mengambil beberapa kuliah secara jarak jauh dari satu atau beberapa penyelenggara PJJ atas persetujuan penyelenggara prodi Perkuliahan PJJ (Tatap muka, Berbasis TIK, Praktik, Ujian) diselenggarakan oleh dan dalam tanggung jawab Penyelenggara PJJ dengan mendapat dukungan dari PBJJ yang terjangkau (secara geografis) oleh mahasiswa

15 Penyelenggaraan mk sbg bagian dari penyelesaian prodi …2
Penyelenggara PJJ memberikan sertifikat kepada mahasiswa peserta kuliah PJJ yang telah menyelesaikan satu mata kuliah Kuliah-kuliah yang ditempuh oleh mahasiswa yang terdaftar pada satu prodi (“penyelenggara prodi”), apabila telah memenuhi syarat keutuhan penyelesaian prodi (tercukupi beban kreditnya) dapat diberikan pengakuan penyelesaian studi pada prodi tersebut (dan diberi gelaran sesuai dengan tingkatan pendidikannya)

16 Penyelenggara PJJ PBJJ Mhs Registrasi TIK-Tatap muka TIK - SPP PJJ mata kuliah dapat diselenggarakan oleh Prodi Tatap Muka (<50% jumlah mata kuliah program studi)

17 Penyelenggaraan Mata Kuliah Lepasan
Mahasiswa atau masyarakat umum yang ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bisa mengikuti mata kuliah yang diminati Penyelesaian mata kuliah ditandai dengan pemberian sertifikat oleh perguruan tinggi penyelenggara Bila penyelenggaraan memerlukan praktik, tatap muka, atau praktikum, dapat didukung oleh PBJJ yang secara geografis terjangkau oleh mahasiswa

18 Prodi Tatap Muka Penyelenggara PJJ
PBJJ Mhs Registrasi TIK-Tatap muka TIK - SPP Mahasiswa mendaftar langsung pada Penyelenggara PJJ untuk mengikuti kuliah lepasan (tanpa terikat program studi)

19 Proses Belajar Daring

20 Aktivitas Dosen – Tutor - Mahasiswa
Ruang Belajar Virtual (menggunakan Learning Management System)) Ruang belajar riil (di Pusat Belajar Jarak Jauh) Bengkel Laboratorium Studio Ruang Vicon dan sebagainya Proses Belajar Registrasi Mahasiswa Ujian Lulus MK? Sertifikat Tidak Ya Dosen pengampu Tutor MK Menyiapkan OP Mengelola kelas Fasilitasi belajar Ruang dan Fasilitas Belajar

21 Aktivitas Belajar Mahasiswa
Dosen pengampu Ruang dan Fasilitas Belajar Belajar Mandiri dan Mengerjakan Tugas Mhs Ruang Belajar Virtual (menggunakan Learning Management System)) Menyiapkan OP Bahan ajar daring Mhs Mengelola kelas Chat, Forum, Vicon Mhs Ruang belajar riil (di Pusat Belajar Jarak Jauh) Praktik/Praktikum Mhs Dry lab - Simulasi Mhs Fasilitasi belajar Praktik Lab/Studio Mhs Bengkel Chat, Forum, Vicon, F2F Laboratorium Tutor MK Tutorial Tatap Muka (F2F) Studio Ruang Vicon Tutorial Daring Mhs dan sebagainya

22 Spada Indonesia (aka Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu)

23 SPADA Indonesia Portal fasilitasi PJJ yang dimiliki dan dikelola oleh Kemenristekdikti Menjamin kualitas konten dan penyelenggaraan sehingga dapat diikuti oleh perguruan tinggi di Indonesia Sertifikat kelulusan diperoleh dari PT Penyelanggara untuk ditransfer ke perguruan tinggi tempat mahasiswa terdaftar

24 ... spada Indonesia

25 Portal Spada Indonesia http://kuliahdaring.dikti.go.id/s/
Berbagi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni oleh para pakar melalui pembelajarandaring bermutu!

26 Apa yang ada di Spada Indonesia?
Materi Terbuka Mata Kuliah Terbuka Mata Kuliah Daring 26

27 Materi Terbuka Objek pembelajaran yang berdiri sendiri
Berupa aset digital (file digital yang dibuat untuk digunakan dalam pembelajaran Seyogyanya berupa materi multimedia Dapat dijadikan bagian dari mata kuliah (baik mata kuliah terbuka maupun daring) Dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam kuliah tatap muka Memperkaya informasi/pengetahuan bagi penggunanya

28 Mata Kuliah Terbuka Merupakan mata kuliah dalam program elearning yang telah disusun dalam LMS menurut urutan atau alur pembelajaran sesuai kebutuhan pencapaian pembelajaran Dilengkapi dengan dokumen atau perangkat pembelajaran (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah, Rencana Pembelajaran Semester, Tes atau Instrumen Hasil Belajar) Dapat digunakan dalam berbagai skenario pembelajaran oleh dosen pengguna (baik digunakan secara utuh maupun diambil sebagian) Perkuliahan yang diselenggarakan berdasarkan mata kuliah terbuka sepenuhnya dikelola dan di bawah tanggung jawab dosen penggunanya

29 Mata Kuliah Daring Merupakan mata kuliah dalam program elearning yang telah disusun dalam LMS menurut urutan atau alur pembelajaran sesuai kebutuhan pencapaian pembelajaran Dilengkapi dengan dokumen atau perangkat pembelajaran (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah, Rencana Pembelajaran Semester, Tes atau Instrumen Hasil Belajar) Dilengkapi dengan sarana interaksi yang dikelola dan di bawah tanggungjawab dosen Dapat diikuti mahasiswa lintas perguruan tinggi Dirancang sebagai program perolehan kredit (credit earning program)

30 Penjaminan Mutu Spada Indonesia
Penjaminan Mutu Konten Penjaminan Mutu Proses Belajar Penjaminan Mutu Evaluasi Hasil Belajar Penjaminan Mutu Program

31 Pengembangan Panduan dan SOP
Panduan Penjaminan Mutu Konten SOP Pengembangan Konten SOP Pembentukan Tim Reviewer Konten SOP Penilaian Kualitas Konten Panduan Penjaminan Mutu Evaluasi Hasil Belajar SOP Penilaian Kualitas Evaluasi Hasil Belajar SOP Pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar Panduan Penjaminan Mutu Proses Belajar SOP Pengelolaan Proses Belajar SOP Penilaian Kegiatan Belajar Panduan Penjaminan Mutu Program SOP Evaluasi Program SOP Pembentukan Tim Penjaminan Mutu Bidang Ilmu

32

33 … objek pembelajaran

34 E-Learning (pembelajaran daring/online)
Pembelajaran individu/mandiri atau kelompok menggunakan TIK dan jejaring. Memberikan fleksibilitas untuk belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan siapa saja. Dapat dikombinasikan dengan tatap muka  pembelajaran blended, tetapi memiliki nilai inovatif karena memberikan nuansa baru dalam proses belajar mengajar yang berbeda dengan pembelajaran tatap muka biasa. E-learning is defined as flexible learning experiences delivered through the use of information and computer technologies to be accessible anytime, anywhere, by anyone (pengalaman belajar yang fleksibel yang memanfaatkan TIK dan dapat diakses kapan saja, di masa saja, oleh siapa saja).

35 (Pedoman Pengembangan e-Materi)
OBJEK PEMBELAJARAN … kumpulan konten dan elemen media, pendekatan pembelajaran (interaktivitas, model pembelajaran, konteks), dan metadata (untuk keperluan penyimpanan dan pencarian) (Pedoman Pengembangan e-Materi)

36 Objek Pembelajaran “REUSABLE”
Reusable Learning Object -- Objek pembelajaran yang dapat dirangkai, dilepas dan dirangkai kembali dan digunakan bersama dalam konteks pembelajaran yang berbeda. Reusable Objek Pembelajaran memiliki karakteristik; - Objective based - Context free - Self-descriptive - Self-contained - Format free ) (

37

38 Cognitive Theory of Multimedia Learning (CTML)

39 five cognitive processes in meaningfull learning from words and pictures:
selecting relevant words for processing in verbal working memory selecting relevant images for processing in visual working memory organizing selected words into a verbal model organizing selected images into a pictorial model integrating the verbal and pictorial representations with each other and with prior knowledge. Hindari cognitive overload (terjadi bila memori dan kapasitas pemrosesnya terlampaui) dengan cara: menyajikan materi ajar yang sesuai dengan kemampuan awal mahasiswa, menghilangkan informasi yang tidak penting maupun yang membingungkan, dan menstimulasi proses belajar yang mengarahkan mahasiswa pada pemahaman mendalam dan kaya

40 … merencanakan pembelajaran

41 RPS vs Peta Program Rencana Pembelajaran Semester (RPS) merupakan dokumen skenario pembelajaran yang terutama digunakan dalam pembelajaran tatap muka. Ada ketentuan mengenai isi RPS dalam SN-Dikti Peta Program merupakan dokumen skenario pembelajaran daring atua blended, yang berisi rencana aktivitas pembelajaran dan identifikasi jenis-jenis objek pembelajaran yang digunakan pada tiap-tiap babak pembelajaran .

42 ADDIE model in Elearning Instructional Design
Collect, interpret, & understand data Share result Develop learner profile Identify learning space & device Research learning resource Determine delivery and assessment strategies Analyse Design Develop Implement Evaluate Storyboard the design Plan & test using prototype Identify storage & network capacity Design online learning spaces Explore & refine technology options Consider using repositories Decide to insource/outsorce Conduct testing Ensure security, backup & access req. met Confirm licensing, copyright and accessibility Provide tool for learning Conduct delivery & assessment Provide entry point for learner Prepare teacher for elearning

43 Perancangan Pembelajaran: komponen Interaksi: Rancangan Jalur Belajar
Program Mapping Cara Penyampaian Ketiga komponen perancangan pembelajaran tersebut harus terlebih dahulu dipetakan – disebut program mapping dan hasilnya program map atau peta program. Peta program berbentuk tekstual dan dilengkapi dengan elektronik files dari semua learning object materials.Dari peta program, akan terlihat semua rancangan proses pembelajaran. Peta ini menjadi peta bagi dosen dan mahasiswa, serta juga bagi teknisi komputer dan jaringan untuk persiapan kebutuhan akses, hardware, dan software. Konten: Objek Pembelajaran Interaksi: Rancangan Jalur Belajar

44 Perancangan Pembelajaran: komponen
“proses sistematis menterjemahkan prinsip-prinsip pembelajaran ke dalam rancangan pembelajaran dan materi pembelajaran”: Metode yang memberdayakan siswa untuk mencapai capaian pembelajaraan tertentu, Menggunakan objek pembelajaran tertentu Melalui sejumlah kegiatan pembelajaran dan interaksi dalam suatu lingkungan belajar. Proses pemetaan program sesungguhnya merpakan proses menterjemahkan prinsip-prinsip pembelajaran dalam sebuah rancangan pembelajaran yang nyata/riel yang akan menjelaskan: Learning objectives Methods Learning objects Learning activities and interactions Learning environment

45 Perancangan Pembelajaran: komponen
Konten: Objek Pembelajaran Tidak hanya sekedar men “digital” kan bahan kuliah cetak ke dalam LMS, atau mereplikasi kuliah tatap muka menjadi format pembelajaran elektronik. Mari kita lihat tentang content. Banyak dosen sudah memiliki content perkuliahan dalam bentuk: buku, diktat, handout, atau modul. Semua content perkuliahan harus dibuat dalam bentuk elektronik files. Tetapi digitalisasi saja tidak cukup, karena masih harus ditambahkan dengan interaksi yang terjadi antar komponen digital. Mencoba mereplikasi perkuliahan tatap muka pun bukan strategi yang mudah dan tepat. Karena pembelajaran e-learning memang memerlukan penataan dan perancangan yang relatif berbeda – di mana proses belajar dapat terjadi secara virtual.

46 Perancangan Pembelajaran: komponen
Konten: Objek Pembelajaran Rancang ulang, mengkreasi, klasifikasi elemen/objek pembelajaran Agregasi elemen/objek pembelajaran – hirarkikal, kluster, prosedural, kombinasi – penggalan, merakit, impor Objek Pembelajaran (konten) Untuk content, diperlukan adanya redesain, kreasi, klasifikasi dan agregasi dari semua learning objects  hierarchical, cluster, procedural, atau combination, lalu dipilah (chunk), ditata ulang (assemble), baru diunggah ke LMS (import).

47

48 lingkungan pembelajaran daring

49

50

51 Dua pendekatan perencanaan lingkungan pembelajaran daring
Berdasar aliran pemikiran objektivisme Berdasar aliran pemikiran konstruktivisme

52 Pembelajaran daring berbasis objektivisme

53 Karakteristik PDBO Lingkungan pembelajaran ini didasarkan pada psikologi behavioral: mahasiswa diberi informasi, kemudian direproduksi (dengan menjawab soal tes/latihan) Rangkaian stimulus – reward/punishment Mahasiswa belajar secara individual menggunakan computer-based communication Mahasiswa berinteraksi dengan bahan ajar berbasis web yang dengan interaksi minimal dengan instruktur maupun sesama mahasiswa Pembelajaran terjadi berdasarkan konstruksi dan reproduksi pengetahuan secara individual, bukan proses sosial

54 Pembelajaran daring berbasis konstruktivisme

55 Pembelajaran daring berbasis Konstruktvisme
Computer-supported collaborative learning (CSCL) – mendukung pembelajar untuk bersama-sama mencapai tujuan pembelajaran Aliran pemikiran konstruktivis menjadi dasar bagi pengenbangan lingkungan pembelajaran CSCL Dalam CSCL, mahasiswa A, mahasiswa B, mahasiswa C dan mahasiswa D, yang secara geografis terpisah, berkolaborasi dalam grup menggunakan tool komunikasi sinkron dan asinkron Pengetahuan terbentuk melalui belajar bersama dalam kelompok

56 Pendekatan Eklektik Model ini menggabungkan aspek-aspek baik dari pendekatan konstruktivis dan behavioris.

57 …pembelajaran kolaboratif

58 Pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran daring
‘students do not like to work alone, they like to share ideas with one another’ Dulu, pembelajaran kolaboratif sulit diterapkan pada pembelajaran jarak jauh maupun elearning Keberadan tool-tool perangkat lunak memungkinkan kolaborasi dapat dilakukan secara daring – baik sebagai sarana negosiai maupun sarana kerja berkelompok Mahasiswa yang secara aktif belajar dalam kelompok menunjukkan kemampuan reasoning level tinggi, ide-ide yang banyak dan beragam, lebih mampu berfikir kritis, dan memberi respon yang lebih kreatif dibanding mahasiswa yang belajar secara individual ataupun secara berkompetisi

59 4 fitur kunci pembelajaran kolaboratif:
“proses belajar” berpusat pada aktivitas mahasiswa, tidak berpusat pada pengajar; mengutamakan kegiatan “mahasiswa saling bantu satu sama lain” untuk menemukan jawaban atas masalah bersama; belajar berdasarkan pemecahan masalah melalui analisis dan diskusi antar anggota kelompok belajar; mengutamakan pengembangan berfikir kreatif dan berfikir kritis.

60 Desain interaksi dalam PJJ
Antara mahasiswa dengan bahan ajar atau objek pembelajaran (objek pembelajaran harus dapat “berdialog” dengan mahasiswa) Antara mahasiswa dengan instruktur (interaksi dan komunikasi dalam rangka memfasilitasi pembelajaran yang bermakna) Antar pembelajar (interaksi dalam rangka kolaborasi dan mengkonstruksi pengetahuan)

61 4 paradigma komunikasi dijabarkan dalam 4 teknik sebagai berikut:
one-alone technique (paradigma sumber belajar daring) : basis data daring, jurnal daring, perpustakaan daring, perangkat lunak daring; one-to-one techniques (paradigma ): kontrak belajar, magang, studi korespondensi; one-to-many techniques (paradigma bulletin board): kuliah, simposium, webinar; many-to-many techniques (paradigma konferensi) : debat, bermain-peran, grup diskusi, brainstorming, forum, dll.

62 … terima kasih


Download ppt "Hari Wibawanto Tim Pengembang PJJ Kemenristekdikti"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google