Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIwan Lie Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
AHAMMIYAH (URGENSI) TARBIYAH DALAM DA’WAH ISLAMIYAH
Muslim Maksum Yusuf LC
2
TA’RIF (DEFINISI) TARBIYAH ISLAMIYAH
Tarbiyah Islamiyah adalah: “Cara ideal dalam berinteraksi dengan fitrah manusia, baik secara langsung (berupa kata-kata) maupun tidak langsung(berupa keteladanan) sesuai dengan sistem dan perangkatnya yang khas, untuk memproses perubahan dalam diri manusia menuju kondisi yang lebih baik”
3
TUJUAN TARBIYAH ISLAMIYAH
Ibadah kepada Allah swt. semata sesuai dengan syari’at-Nya. “Tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk ibadah kepada-Ku”. (Adz-Dzariat: 56) Tegaknya khilafah Allah swt. di muka bumi. “…Sesunggunya aku jadikan manusia sebagai khalifah di bumi...”. (Al-Baqarah: 31). “...Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya...”. (Hud: 61).
4
Saling mengenal sesama manusia.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.....”. (Al-Hujurat: 13) Kepemimpinan dunia. “Allah telah berjanji kepada orang-orang beriman di antara kamu dan mengarjakan amal-amal shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akn menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana dia telah menjadikan orang-orang yang mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka dan Dia benar-benar akan menukar (keadaaan) meraka, sesudah mereka dalam keadaan ketakutan menjadi aman sentosa.....”. (An-Nur: 55).
5
Berhukum dengan syari’at.
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syari’at (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syari’at itu....”.(Al-Jatsiyah: 18) “Hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan oleh Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Berhati-hatilah kamu terhadap mereka supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan oleh Allah kepadamu....”. (Al-Maidah: 49).
6
TUJUAN TARBIYAH IKHWANIYAH
Tujuan Tarbiyah menurut Ikhwanul Muslimin terdiri dari dua tujuan besar: Tujuan permanen, yakni menyangkut penerapan dari tujuan-tujuan Tarbiyah Islamiyah dengan segala rinciannya. Tujuan kontekstual, yakni dengan pengamatan terhadap arus berbagai nilai yang mewarnai masyarakat dan bagaimana mencari perangkat yang dapat digunakan untuk menghadapinya dalam perspektif syari’at Islam.
7
TUJUAN PERMANEN (AL-GHAYAH ATS-TSABITAH)
Secara garis besar, tujuan permanen ini memiliki dua tujuan pokok: Mewujudkan tujuan-tujuan Tarbiyah Islamiyah yang baku dengan menjabarkannya dari tataran konsep ke dunia realitas. Membantu orang lain melalui berbagai perangkat yang dipakai oleh Ikhwanul Muslimin dalam tarbiyah yang sebahgiannya telah terbukti di lapangan, untuk merealisasikan tujuan-tujuan Tarbiyah Islamiyah.
8
TUJUAN KONTEKSTUAL (AL-GHAYAH AL-MUTAGHOYIROH)
Tujuan kontekstual dalam Tarbiyah Ikhwaniyah sangat banyak. Intinya adalah: Bagaimana upaya menghadapi perubahan nilai secara ilmiyah dan tepat berdasarkan ajaran Islam Bagaimana merumuskan cara-cara terbaik untuk menghadapinya.
9
PERUBAHAN-PERUBAHAN Arus pemikiran dan budaya, meliputi: a. Khurafat
b. Atheisme dan materialisme c. Nasionalisme d. Filsafat yang destruktif Arus sistem nilai sosial politik, antara lain: a. Demokrasi b. Komunisme c. Sosialiame d. Diktatorisme
10
Arus politik dan ekonomi
Zionisme Kolonialisme Perang pemikiran dan peradapan (al-ghozw al-fikri) Ekonomi dan arus pemikiran yang menyertainya Sarana-sarana, pola-pola, tradisi-tradisi kehidupan Westernisasi Persoalan wanita Persoalan pendidikan dan pengajaran Persoalan dekadensi moral Kristenisasi
11
AHAMMIYAH TARBIYAH Faridhoh Diniyah (Kewajiban Agama)
“Maka ketahuilah (berilmulah), bahwa sesungguhnya tidak ada ilah melainkan Allah…”. (Muhammad: 19) “…maka bertanyalah pada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”. (An-Nahl: 23) “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan”. (Al-Alaq:1) “Menuntut ilmu adalah faridhoh (kewajiban) bagi setiap muslim (dan muslimah). (HR Ibnu Majah)
12
Hajatun Basyariyah (Kebutuhan Manusia)
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya…”. (Al Baqarah: 31) “Barangsiapa yang ingin meraih sukses di dunia hendaklah ia raih dengan ilmu, barangsiapa yang ingin meraih sukses di akhirat hendaklah ia raih dengan ilmu, barangsiapa yang ingin meraih sukses di dunia dan akhirat hendaklah ia raih dengan ilmu”. (Atsar) Setiap bayi yang lahir dalam keadaan tidak berpengetahuan. (Sunnatullah)
13
Wadhifatur Rasul (Tugas Rasul)
“ Sebagaimana Kami telah utus kepadamu rasul diantara kamu, yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) dan Al Hikmah (As-Sunnah) serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui” (Al Baqarah: 151)
14
Shifatu Al Jiil Ar-Rabbani (Sifat Generasi Rabbani)
“…hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbani karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya”. (Ali Imron: 179) Sabab al Falah (Sebab Keberuntungan) “Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul diantara mereka, yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka, mensucikan jiwa mereka, dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (Al Jumu’ah:2)
15
Thariqah ilal Jannah (Jalan Menuju Surga)
“Barangsiapa menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga”. (HR Muslim) Al Jihad fi Sabilillah (Jihad di Jalan Allah) “Barangsiapa yang keluar (pergi) menuntut ilmu ia berada di jalan Allah sampai kembali pulang”. (HR Tirmidzi)
16
Ajrun Adzim (Pahala yang Besar)
“Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada seseorang sebab dakwahmu, itu lebih baik daripada unta yang terbaik” (Al Hadits) “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar dan mengajarakan Al Qur’an.” (Al Hadits) “Keutamaan orang yang berilmu dibandingkan dengan orang yang ahli ibadah laksana keutamaan bulan atas seluruh bintang”. (HR Tirmidzi)
17
FUNGSI MURABBI DALAM MENJALANKAN PROSES TARBIYAH
Murabbi dalam melaksanakan proses tarbiyah atas mutarabbi berfungsi sebagai: Walid (Orang tua) dalam hubungan emosional Syaikh (bapak spiritual) dalam tarbiyah ruhiyah Ustadz (guru) dalam mengajarkan ilmu Qaid (pemimpin) dalam kebijakan umum dakwah Shahib (Shahabat) dalam muamalah
18
BEKAL MURABBI YANG SUKSES
Memiliki Ilmu Ilmu syar’iyah Ilmu Kauniyah Psikologi (ilmu nafs) Mengetahui obyek dakwah Mengetahui lingkungan obyek dakwah
19
Murabbi harus lebih tinggi kualitasnya dari mutarabbi
Mampu mentransformasikan apa-apa yang dimiliki Memiliki kemampuan leadership Mampu memberi qudwah hasanah Memiliki kemampuan evaluasi
20
ALHAMDULILLAHIRRABBIL ‘ALAMIN
21
Disampaikan dalam Dauroh Murobbi untuk……../…/….
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.