Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Oleh : Dr. Tonich Uda, M.Si & Neny Fidayanti, ST, M.Si GENDER DAN KEARIFAN LOKAL.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Oleh : Dr. Tonich Uda, M.Si & Neny Fidayanti, ST, M.Si GENDER DAN KEARIFAN LOKAL."— Transcript presentasi:

1 Oleh : Dr. Tonich Uda, M.Si & Neny Fidayanti, ST, M.Si GENDER DAN KEARIFAN LOKAL

2 I. GENDER PENGERTIAN GENDER Gender adalah pembagian peran kedudukan, dan tugas antara laki-laki dan perempuan ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas sesuai norma- norma, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan masyarakat. Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa gender adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat pebedaan (disinction) dalam hal peran laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat. Hillary M. Lips (Sex And Gender: An Introduction), Gender sebagai cultural expectation for women and men, yaitu harapan-harapan kultur (budaya) terhadap laki-laki dan perempuan.

3 Realita di masyarakat menunjukan adanya ketimpangan- ketimpangan gender (gender inequalities) yang telah melahirkan berbagai bentuk ketidakadilan, baik bagi laki-laki maupun perempuan. KESETARAAN GENDER Kesetaraan gender merupakan perlakuan yang setara antara perempuan dan laki-laki dalam hukum dan kebijakan serta akses yang sama ke sumber daya dan pelayanan dalam keluarga, komunitas dan masyarakat luas. KETIMPANGAN GENDER - Pemberian beban kerja lebih kepada perempuan - Kekerasan (violent) terhadap perempuan (Penganiayaan, pemaksaan hubungan seksual, pemerkosaan)

4 Terjadinya tindak kekerasan pada umumnya berkaitan dengan gender. Secara umum pelaku kekerasan biasanya laki-laki, yang merefleksikan keinginan untuk menunjukkan maskulinitas, dominasi, serta terlihat pada kekerasan dalam rumahtangga (domestik). Karena itu kekrasan terhadap perempuan sering disebut sebagai “kekerasan berbasis gender”.

5

6

7 KESENJANGAN GENDER DALAM KESEHATAN Pendekatan gender dalam kesehatan mengenali bahwa factor sosial budaya, serta hubungan kekuasaan antara laki-laki dan perempuan, merupakan factor penting yang berperan dalam mendukung atau mengancam kesehatan seseorang. Hal ini dinyatakan jelas oleh WHO dalam Konfrensi Perempuan Sedunia ke IV Beijing tahun 1995 Pola kesehatan dan penyakit pada laki-laki dan perempuan menunjukkan perbedaan yang nyata. Perempuan cenderung mempunyai angka harapan hidup yang lebih panjang daripada laki- laki, secara umum dianggap sebagai faktor biologis Dalam kehidupannya perempuan lebih banyak mengalami kesakitan dan tekanan daripada laki-laki, kehidupannya perempuan kurang sehat dibandingkan laki-laki

8 Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa berbagai penyakit menyerang laki-laki dan perempuan pada usia yang berbeda, misalnya :  Penyakit kardiovaskuler ditemukan pada usia yang lebih tua pada perempuan dibandingkan laki-laki.  Penyakit anemia, gangguan makan dan gangguan pada otot serta tulang lebih banyak ditemukan pada permpuan daripada laki-laki.  Berbagai penyakit lainnya meyerang permpuan, yang berkaitan dengan kehamilan dan kanker serviks, sementara itu hanya laki-laki yang dapat terkena prostat  Kapasitas perempuan untuk hamil dan melahirkan menunjujukkan bahwa mereka memerlukan pleyanan kesehatan reproduksi yang berbeda, baik dalam keadaan sakit maupun sehat.  Perempuan memerlukan kemampuan untuk mengendalikan fertilitas dan melahirkan dengan selamat, sehingga akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas sepanjang siklus hidupnya sangat mentukan kesejahteraan dirinya.

9 Kombinasi antara faktor jenis kelamin dan peran gender dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya seseorang dapat meningkatkan resiko terhadap terjadinya beberapa penyakit, sementara di sisi lain memeberikan perlindungan terhadap penyakit lainnya. Perbedaan yang timbul dapat berupa keadaan sebagai berikut : Perjalanan penyakit pada laki-laki dan perempuan Sikap laki-laki dan perempuan dalam menghadapi suatu penyakit Sikap masyarakat terhadap laki-laki dan perempuan yang sakit. Sikap laik-laki dan perempuan terhadap pengobatan dan akses pelayanan kesehatan. Sikap petugas kesehatan dalam memperlakukan laki-laki dan perempuan.

10 KETIDAK SETARAAN GENDER Ketidaksetaraan gender sama artinya dengan ketidakadilan. jadi dalam pembahasan ini akan membahas tentang ketidakadilan gender dalam kesehatan. Keadilaan gender merupakan keadilaan pendistribusian manfaat dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki.konsep yang mengenali adanya perbedaan kebutuhan dan kekuasaan antara perempuan dan laki-laki,yang harus didefinisikan dan diatasi dengan cara memperbaiki ketidakseimbangan antara jenis kelamin.

11 Contoh Ketidakadilan Gender 1. Ketidakadiln dalam hal penyakit dan kematian Dibeberapa wilayah dunia,ketidakadilan anatara perempuan dan laki-laki berkaitan langsung dengan perkara hidup dan mati.terutama bagi kaum perempuan.misalnya tergambarkan dari tingginya angka kesakitan dan kematian perempuan.hal ini terjadi karena berbagai bentuk pengabdian terhadap keehatan,gizi dan kebutuhan permpuan secara langsung kualitas bayi. 2. Ketidakadilan dalam kelahiran bayi Anak laki-laki lebih diinginkan kehadirannya daripada anak perempuan.sekalipun kita tahu agama tidak membedakan jenis kelamin anak.namun karena kebanyakan laki-laki lebih tinggistatus di masyarakat,maka mencuatnya anak laki-laki dari pada anak perempuan. 3. Ketidakadilan dalam rumah tangga Seringkali terdapat ketidakadilan gander yang mendasar di dalam rumah tangga dan bentuknya bermacam-macam.dari perkara yang sederhana sampai keada yang rumit.begitu juga pembagian peran dan tanggung jawab dalam rumah tangga,sering kali tidak adil.misalnya dalam pembagian tugas mengurus rumah tangga dan mengur us anak.

12 NOKETIDAKSETARAAN GENDER (PEREMPUAN) KETIDAKSETARAAN GENDER (LAKI-LAKI) 1 Rata-rata perempuan di pedesaan bekerja 20% lebih lama daripada laki-laki. Laki-laki bekerja 20% lebih pendek. 2 Perempuan mempunyai akses yang terbatas terhadap sumberdaya ekonomi. Laki-laki menikmati akses sumber daya ekonomi yang lebih besar. 3 Perempuan tidak mempunyai akses yang setara terhadap sumberdaya pendidikan dan pelatihan. Laki-laki mempunyai akses yang lebih baik terhadap sumberdaya pendidikan dan pelatihan. 4 Perempuan tidak mempunyai akses yang setara terhadap kekuasaan dan pengambilan keputusan disemua lapisan masyarakat. Laki-laki mempunyai akses yang mudah terhadap kekuasaan dan pengambilan keputusan di semua lapisan masyarakat. 5 Perempuan menderita dan mengalami kekerasan dalam rumah tangga dengan kadar yang sangat tinggi. Laki-laki tidak mengalami tingkat kekerasan yang sama dengan perempuan.

13 II. KEARIFAN LOKAL A.PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL Rahyono (2009:7) Kearifan lokal sebagai sebuah kecerdasan yang dimiliki oleh etnis orang, yang diperoleh melalui pengalaman etnis tersebut bergulat dengan lingkungan hidupnya. Suhartini (2009:1) Kearifan lokal sebagai sebuah warisan nenek moyang yang berkaitan dengan tata nilai. Tata nilai kehidupan ini menyatu tidak hanya dalam bentuk religi, tetapi juga dalam budaya dan adat istiadat.

14 Putu Oka Ngakan (Dalam Andi M. Akmar dan Syarifudin, 2007), Kearifan Lokal merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan lingkungan tempatnya hidup secara arif. Kesimpulan : Kearifan lokal merupakan kecerdasan, tata nilai yang dimiliki etnis tertentu sebagai warisan dari nenek moyang yang tidak terlepas dari adat istiadat dan budaya di suatu daerah setempat. Elly Burhainy Faizal (SP Daily) 31 Oktober 2003 dalam http://www.papuaindependent.com mencontohkan beberapa kekayaan budaya, kearifan lokal di Nusantara yang terkait dengan pemanfaatan alam yang pantas digali lebih lanjut makna dan fungsinya

15 Papua, terdapat kepercayaan te aro neweak lako (alam adalah aku). Gunung Erstberg dan Grasberg dipercaya sebagai kepala mama, tanah dianggap sebagai bagian dari hidup manusia. Dengan demikian maka pemanfaatan sumber alam secara berhati-hati. Dayak Kenyah, Kalimantan Timur, terdapat tradisi tana’ ulen Kawasan hutan dikuasai dan menjadi milik masyarakat adat, pengelolaan tanah diatur dan dilindungi oleh aturan adat. B.KEARIFAN LOKAL DAN KESEHATAN Produk budaya yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia, sangat beragam, mulai dari pakaian, rumah, kesenian, sampai produk budaya yang berhubungan dengan kesehatan

16 Produk budaya yang berhubungan dengan kesehatan ini terwujud dalam bentuk produk obat-obat tradisional yang mereka hasilkan untuk mengatasi permasalahan kesehatan mereka dan dalam bentuk tindakan melalui wujud pengobatan secara tradisional dan dalam wujud penggunaan obat tradisional Contoh : 1. Pijat/Urut dilakukan untuk menyembuhkan urat-urat yang terasa sakit ditubuh/salah urat. 2. Pijat/Urut untuk patah tulang dengan minyak tertentu. 3. Menggunakan dukun kampung untuk membantu persalinan, terutama didaerah pedesaan, walaupun sekarang sudah ada bidan, tapi kepercayaan kepada Dukun kampung masih ada.

17 Wina - Atas dorongan Prof. Dr. Michael Kundi, belian, yakni warisan kearifan lokal Indonesia dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dipamerkan di Lange Nacht der Forschung 2016, Wina, Austria. Belian adalah warisan kearifan lokal NTB dalam bidang kesehatan, khususnya pengobatan tradisional. Sebutan belian diberikan kepada orang yang memiliki kemampuan pengobatan tradisional berbasis bahan alam. "Suatu kehormatan bagi bangsa Indonesia, karena salah satu warisan kearifan lokalnya mendapat kesempatan untuk dipamerkan di Lange Nacht der Forschung," demikian Prasetiyono Hari Mukti dari PPI Austria kepada detikcom, Sabtu (23/4/2016). Lange Nacht der Forschung adalah acara tahunan "malam panjang" yang diselenggarakan oleh para peneliti dan lembaga pendidikan, serta industri di Austria untuk mempresentasikan penelitian mereka kepada publik, berlangsung di Hoersaalzentrum, Allgemeines Krankenhaus (AKH), Wina (22 April 2016). Tampilnya belian dalam gelaran Lange Nacht der Forschung tahun ini karena merupakan bagian dari penelitian yang dilakukan oleh Fadly Husain atas dorongan dari promotornya, Prof. Dr. Michael Kundi.

18 Meskipun dikenal sebagai keahlian yang bersandarkan pada kearifan lokal, belian mempunyai beberapa klasifikasi berdasarkan keahlian khusus layaknya program spesialis, seperti: belian umum, belian ranak, belian polak dan belian pijak (urut). "Dari hasil survei yang dilakukan pada 2014, diperoleh data bahwa sebanyak 20,3% warga NTB lebih memiliki pengobatan tradisional untuk menangani penyakit-penyakit yang dialami," imbuh Fadly, dosen Universitas Negeri Semarang dan penerima beasiswa BPP- LN Dikti. Untuk melestarikan dan mengembangkan pengobatan berbasis kearifan lokal ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional. (https://new,detik,com/berita/3195030/didorong-prof-austria- lokal-belian)

19

20 Produk obat Tradional Misalnya penyakit hepatitis/penyakit kuning dengan meminum akar dari kayu kuning dan timung dengan ramuan- ramuan akar-akaran kayu, atau rempah-rempah tertentu. Dibeberapa daerah,masyarakat menggunakan daun jambu biji yang ditumbuk dan dihancurkan, kemudian diambil airnya untuk mengobati diare. Masih banyak cara pengobatan dan obat tradisional yang berbasis kearifan lokal, terutama obat-obatan dari akar kayu kayuan yang sangat banyak di kalimantan yang bisa dikembangkan untuk pengobatan berbagai macam penyakit.

21 Gambar Ramuan Obat Tradisional

22

23 Salah satu upaya pemerintah dalam hal pengembangan pengobatan tradisional dan konvensional adalah dengan dibentuknya sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (P3T). Adanya Sentra P3T diharapkan dapat menggali potensi pelayanan kesehatan tradisional yang merupakan kearifan lokal di masing-masing daerah sehingga dapat diwujudkan pelayanan kesehatan tradisional yang aman, bermanfaat, dan secara ilmiah. Selain itu peran Dinas KesehatanProvinsi/Kab/Kota, Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM) dan Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat (LKTM) juga perlu untuk di sinergikan bersama dengan P3T dalam rangka prinsip partisipatif pelayanan kesehatan. (www.kompasiana.com/ar_aditama/mewujudkan- kebijakan-pelayanan-kesehatan--berbasis-kearifan-lokal-melalui- integrasi-pengobatan).

24 Penggunaan pengobatan secara tradisional dan obat tradisional di Indonesia masih banyak digunakan pada jaman yang sudah modern sekarang ini (Rini Darmastuti dan Dewi Kartika Sari : Kekuatan Kearifan lokal dalam komunikasi kesehatan (thesis.umy.ac.id/datapubliknonthesis/PNLT779)


Download ppt "Oleh : Dr. Tonich Uda, M.Si & Neny Fidayanti, ST, M.Si GENDER DAN KEARIFAN LOKAL."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google