Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Akuntansi Keuangan 1 PRODI S1-AKUNTANSI UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Akuntansi Keuangan 1 PRODI S1-AKUNTANSI UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA"— Transcript presentasi:

1 Akuntansi Keuangan 1 PRODI S1-AKUNTANSI UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

2 Agenda 1. 2. 3. 4. Introduction Financial Accounting
Accounting Standar 3. Conceptual Framework 4.

3 Untuk apa Belajar Akuntansi Keuangan
Dapat menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar Penyusun laporan keuangan Auditor laporan keuangan Pembaca/pengguna laporan keuangan Lainnya: konsultan; pengajar Berguna bagi: Fokus akuntansi keuangan – pelaporan kepada pihak eksternal Akuntansi keuangan 1 dan 2 Akuntansi keuangan lanjutan Mata kuliah terkait

4 Pertemuan 1 1. 2. 3. 4. Introduction Financial Accounting
Accounting Standar 3. Conceptual Framework 4.

5 Akuntansi sebagai Bahasa Bisnis Global
Unilever Unilever adalah sebuah perusahaan multinasional, yang memproduksi barang-barang yang dibutuhkan konsumen sehari-hari seperti sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh, serta produk-produk kosmetik. Perusahaan tersebut sangat lekat dengan kehidupan masyarakat dunia karena produk tersebut hampir ada dan digunakan di seluruh Negara. Uniliever Pusat berdiri sejak Kantor Pusat berada di London dan Rotterdam, karena perusahaan ini memiliki dua induk yaitu Unilever NV dan Unilever PLC. Cabang-cabang Unilever banyak tersebar di seluruh dunia dan beroperasi di 75 negara termasuk Indonesia. Di Indonesia, PT Unilever berkantor di Jakarta, didirikan pada 5 Desember 1933. Bentuk usaha yang ada di masing-masing Negara sebagian besar adalah anak perusahaan dan ada beberapa yang berbentuk cabang. Untuk keperluan penerbitan laporan keuangan yang harus diserahkan di pasar modal Inggris, perusahaan harus menyusun laporan konsolidasi dari anak-anak perusahaan dan cabang yang berada di berbagai Negara. Sebelum penggunaan IFRS masing-masing Negara memiliki standar akuntansi sendiri yang digunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan. Pada saat laporan keuangan diserahkan ke induk atau kantor pusat, terdapat kesulitan dalam menyusun laporan keuangan, karena standar yang digunakan berbeda-beda. Kantor pusat harus membuat penyesuaian dan rekonsiliasi data-data keuangan untuk disesuaikan dengan standar akuntansi yang digunakan oleh kantor pusat. Mengingat laporan keuangan di masing-masing Negara tersebut sebagian besar juga terdaftar di pasar modal maka penyesuaian dan rekonsiliasi tersebut harus dilakukan secara transparan dan penjelasannya dicantumkan dalam laporan keuangan. Kantor pusat harus menyediakan staf yang memahami standar akuntansi di berbagai Negara agar proses penggabungan dan konsolidasi usaha dapat dilakukan. Apakah manfaat bagi PT. Unilever dengan menggunakan IFRS sebagai standar dalam menyusun laporan keuangan? Apakah manfaat bagi investor PT. Unilever dengan penggunaan IFRS

6 Akuntansi dan Laporan Keuangan sebagai Bahasa Bisnis
Kieso (2010) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu sistem dengan input data/informasi dan output berupa informasi dan laporan keuangan yang bermanfaat bagi pengguna internal maupun eksternal organisasi. Menjelaskan kinerja keuangan dalam periode tertentu dan kondisi keuangan pada tanggal tertentu Penilaian kinerja dan kondisi keuangan Memprediksi kinerja di masa mendatang Merangkum transaksi, memproses, dan menyajikan dalam bentuk laporan Transaksi adalah kejadian dalam perusahaan yang mempengaruhi posisi keuangan, sehingga fokus akuntansi pada informasi keuangan

7 Akuntansi dan Laporan Keuangan sebagai Bahasa Bisnis (lanjutan)
Akuntansi mencatat transaksi yaitu peristiwa yang mempengaruhi posisi keuangan. Transaksi disertai dengan BUKTI Bukti sebagai dasar mencatat transaksi Akuntansi  Serangkaian kegiatan untuk merangkum transaksi menjadi laporan. Kegiatan itu terdiri dari proses identifikasi apakah kejadian merupakan transaksi, pencatatan transaksi, penggolongan transaksi dan pengikhtisaran transaksi menjadi laporan keuangan (siklus akuntansi) Akuntansi menghasilkan: Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan. Internal  manajemen dan karyawan eksternal  adalah pelanggan, kreditor, supplier, public interest group, dan badan pemerintah Akuntansi sebagai sistem terdiri dari input yaitu transaksi, proses yaitu kegiatan untuk merangkum transaksi dan output berupa laporan keuangan.

8 Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
PERIHAL Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen Definisi Bidang akuntansi yang membahas penyusunan laporan keuangan untuk pengguna eksternal Bidang akuntansi yang berfokus pada akuntansi untuk tujuan internal perusahaan atau entitas disebut akuntansi manajemen Standar PSAK (Indonesia) IFRS atau standar lain Masing-masing perusahaan Tujuan Berbagai tujuan (general purpose) Pengendalian dan perencanaan Sumber Informasi Data historis Data Proyeksi Informasi Non-Keuangan Analisis detil

9 Akuntansi Keuangan Tujuan laporan keuangan (PSAK 1)
Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi Menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu. Tujuan laporan keuangan (PSAK 1)

10 Akuntansi dan Alokasi Sumber Daya
Standar Akuntansi Berkualitas Pasar Modal yang efisien Keputusan yang tepat Kerangka Konseptual Laporan Keuangan yang Relevan dan Reliable Manajemen Corporate Governance Informasi yang berkualitas Independen Dampak informasi assimetri Adverse selection Moral hazard Kualitas Audit Standar Audit Kompeten

11 Perkembangan IFRS dan IASB
IAS (International Accounting Standard) IAS SIC Conceptual Framework IASC (International Accounting Standard Committee) IASB (International Accounting Standard Board) IFRS meliputi IFRS / IAS IFRIC (International Financial Reporting Interpretation Committee) / SIC (Standing Interpretation Committee) Conceptual Framework Tujuan IASB: Untuk mengembangan satu set standar akuntansi yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan secara internasional yang diperlukan sebagai prasyarat dihasilkannya laporan keuangan dan laporan keaungan lain yang berkualitas, transparan dan dapat dibandingkan untuk membantu pemakai laporan keuangan dan partisipan dari berbagai pasar modal seluruh dunia mengambil keputusan ekonomi. Untuk mempromosikan penggunaan standar kepada para pengguna. Untuk bekerja sama dengan dewan standar nasional dari berbagai Negara untuk melakukan konvergensi dan menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi yang berkualitas.

12 Perkembangan IFRS dan IASB (lanjutan)
Standar Akuntansi disusun melalui proses yang dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Proses tersebut disebut sebagai due process yang memiliki komponen : Dewan Standar yang independen, Proses pengembangan standar yang teliti dan sistematik, Bekerja sama dengan investor, regulator, pelaku bisnis utama, profesi akuntan global di setiap tahapan proses, dan Berusaha untuk melakukan kolaborasi dengan komunitas dewan penyusun standard.

13 Perkembangan DSAK dan PSAK
23 Des 1957  IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) Dewan Standar Akuntansi Komite PAI Komite SAK DSAK Prinsip Akuntansi Indonesia PSAK PSAK 2008 – PSAK Berbasis IFRS Dewan Standar dalam menyusun standar mengikuti prosedur baku yang disebut due process. Proses tersebut meliputi tahapan berikut: Identifikasi issue untuk dikembangkan menjadi standar. Konsultasikan issue dengan Dewan Konsultatif SAK (DKSAK). Membentuk tim kecil dalam DSAK. Melakukan Riset Terbatas. Melakukan penulisan awal draft. Pembahasan dalam DSAK. Peluncuran draft sebagai Exposure Draft (ED), dan pengedarannya. Public Hearing. Pembahasan tanggapan atas ED dari masukan public hearing. Final Checking. Persetujuan/pengesahan ED PSAK menjadi PSAK. Sosialisasi standar.

14 Perkembangan DSAK dan PSAK (lanjutan)
Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 2008 mengeluarkan keputusan untuk melakukan konvergensi dengan IFRS yang akan diberlakukan secara efektif pada tahun Mulai tahun 2007 Proses konvergensi tersebut mengharuskan DSAK melakukan proses pengembangan dengan tiga kategori: Merevisi standar akuntansi yang telah ada untuk disesuaikan dengan pengaturan sesuai IFRS terbaru. Dalam proses revisi ini, nomor standar tidak berubah namun judul standar ada beberapa yang berubah untuk disesuaikan dengan nama IFRS. Contoh : PSAK 16 Aktiva Tetap direvisi menjadi PSAK 16 Aset Tetap (revisi 2007), PSAK 22 Penggabungan Usaha direvisi menjadi PSAK 22 Kombinasi Usaha (revisi 2009), PSAK 2 Laporan Arus Kas direvisi menjadi PSAK 2 Laporan Arus Kas (revisi 2009).

15 Perkembangan DSAK dan PSAK (lanjutan)
Menambahkan standar baru yang sebelumnya belum diatur dalam PSAK. Contoh : PSAK 13 Investasi dirubah menjadi PSAK 13 Properti Investasi, kedua standar tersebut sangat berbeda. PSAK 50 Akuntansi Efek (Revisi 1999) direvisi menjadi PSAK 50 Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan (Revisi 2006), kemudian diganti lagi dengan PSAK 50 Instrumen Keuangan : Penyajian (Revisi 2010). Mencabut PSAK yang tidak ada standarnya dalam IFRS. Contoh: PSAK 9 Penyajian Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek tidak berlaku setelah diberlakukan PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 2009). PSAK 17 Penyusutan tidak berlaku setelah diterbitkan PSAK 16 Aset Tetap (Revisi 2007). PPSAK 1: Pencabutan PSAK 32 Pencabutan PSAK 32 Akuntansi Kehutanan, PSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol

16 Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan
Kerangka Konseptual Ditujukan untuk: Penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya. Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan. Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Para pemakai dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan. Kerangka konseptual menurut PSAK terdiri dari: Pengguna laporan keuangan Tujuan laporan keuangan Asumsi dasar Karakteristik kualitatif Konsep pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan Konsep pemeliharaan modal

17 Kerangka Konseptual menurut IFRS

18 Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Pengguna: Investor → menilai entitas dan kemampuan entitas membayar deviden di masa mendatang. Karyawan → kemampuan memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja Pemberi jaminan → kemampuan membayar utang dan bunga yang akan mempengaruhi keputusan apakah akan memberikan pinjaman Pemasok dan kreditor lain → kemampuan entitas membayar liabilitasnya pada saat jatuh tempo Pelanggan → kemampuan entitas menjamin kelangsungan hidupnya Pemerintah → menilai bagaimana alokasi sumber daya Masyarakat → menilai trend dan perkembangan kemakmuran perusahaan

19 Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Tujuan: Menurut Kerangka dasar IFRS, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. posisi keuangan entitas pada satu waktu tertentu Laporan posisi keuangan (neraca) kinerja perusahaan dalam satu periode dalam laporan laba rugi komprehensif Laporan Laba Rugi posisi keuangan entitas pada satu waktu tertentu Perubahan Posisi Keuangan

20 Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Asumsi Entitas Ekonomi, kegiatan ekonomi dapat diidentifikasi degan unit akuntabilitas tertentu. Kelangsungan usaha, mengasumsikan bahwa entitas akan melanjutkan usahanya di masa depan. Monetery Unit, pelaporan keuangan menggunakan unit moneter yang berlaku. Periodicity, perusahaan dapat membagi kegiatan ekonomi ke dalam beberapa periode waktu. (tahunan, semesteran, triwulan, bulanan) Basis akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat terjadinya (bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan). Karakteristik Kualitatif Relevan, informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai sehingga dengan membantu mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi di masa lalu Predictive value, informasi dalam laporan keuangan memiliki masukan daam proses prediksi Confirmatory value, informasi yag relevan dapat membantu pengguna mengkonfirmasi atau memperbaiki harapan sebelumnya Materialitas, Relevansi informasi berhubungan dengan materialitas

21 Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Karakteristik Kualitatif Keandalan, Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan Penyajian Jujur, Agar dapat diandalkan informasi hars menyajikan dengan jujur dan wajar transaksi dan peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan Kelengkapan, tersedianya semua informasi untuk penyajian secara jujur Netralitas, Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu Akurat, akurat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah

22 Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Karakteristik Kualitatif Peningkatan Kualitas Comparibility, informasi yang tersedia dapat dibandingkan dengan indutri yang sejenis atau periode sebelumnya. Veriability, dapat diverifikasi pada saat pengukur independen menggunakan metode yang sama memperoleh hasil yang sama. Tepat Waktu, informasi yang tersedia belum kehilangan kemapuannya untuk mempengaruhi keputusan. Mudah dipahami, informasi yang tersedia harus mudah dipahami oleh para pemakai supaya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

23 Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Unsur Laporan Keuangan Posisi Keuangan Aset, sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan Liabilitas, hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi Ekuitas, hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban

24 Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Unsur Laporan Keuangan Kinerja Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal

25 Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur dinyatakan neraca atau laporan laba rugi Pos yang memenuhi definisi suatu unsur laporan keuangan harus diakui jika ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan; dan pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal

26 Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur dinyatakan neraca atau laporan laba rugi Aset diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa depan diperoleh perusahaan dan aktiva tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban {obligation) sekarang dan jumlahnya dapat diukur dengan andal. Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.

27 Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan Biaya historis, Biaya historis adalah biaya perolehan pada tanggal transaksi Biaya kini (current cost) Biaya kini adalah biaya yang seharusnya diperoleh sekarang atau pada saat pengukuran. Nilai realisasi/penyelesaian (realisable/settlement value) Nilai realisasi adalah nilai yang dapat diperoleh dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal (orderly disposal). Nilai sekarang (present value) Nilai sekarang adalah arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang.

28 Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Konsep Pemeliharaan Modal modal adalah aset bersih atau ekuitas entitas yaitu uang atau daya beli yang diinvestasikan Pemeliharaan Modal Keuangan, laba hanya diperoleh kalau jumlah finansial (atau uang) dari aktiva bersih pada akhir periode melebihi jumla h finansial (atau uang) dari aktiva bersih pada awal periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap kontribusi dari, para pemilik selama periode Pemeliharaan Modal Fisik, laba hanya diperoleh kalau kapasitas produktif fisik (atau kemampuan usaha) pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap kontribusi dari, para pemilik selama suatu periode

29 Kerangka Konseptual Menurut US-GAAP

30 Kerangka Konseptual Menurut US-GAAP (lanjutan)
Tujuan laporan keuangan menurut kerangka konseptual adalah memberikan informasi untuk pengambilan keputusan. Karakteristik kualitatif terdiri dari karakteristik primer dan sekunder. Karakteristik primer terdiri dari relevan dan andal. Informasi yang relevan adalah informasi yang dapat memberikan perbedaan hasil keputusan. Agar relevan informasi harus memiliki nilai prediksi, nilai feedback dan tepat waktu. Informasi dapat diandalkan jika verifiable, representative faitfulness dan neutral. Karakteristik sekunder terdiri dapat dibandingkan dan konsisten. Untuk dapat dibandingkan laporan keuangan harus disajikan dengan cara yang sama untuk perusahaan yang berbeda dan kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dari satu periode ke periode berikutnya.

31 Kerangka Konseptual Menurut US-GAAP (lanjutan)
Unsur laporan aset, liabilitas pemilik, ekuitas, investasi pemilik, pembagian kepada pemilik, laba comprehensive, pendapatan, beban, keuntungan (gain) dan kerugian (loss). Laba komprehensif adalah kenaikan aset atau liablitas yang tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi tetapi langsung mempengaruhi ekuitas. Asumsi dasar terdiri dari entity, going concern, monetary unit dan periodicity. Entity menjelaskan bahwa informasi keuangan yang disajikan terkait dengan entitas yang dilaporkan terpisah dari pemilik dan entitas lain. Entitas diasumsikan akan terus beroperasi dalam waktu yang tidak ditentukan Nilai-nilai dalam laporan keuangan dinyatakan dalam unit satuan mata uang Pelaporan keuangan disajikan dalam periode untuk dapat dilihat kinerja pada periode tersebut dan kondisi keuangan pada setiap akhir periode.

32 Kerangka Konseptual Menurut US-GAAP (lanjutan)
Prinsip dasar terdiri dari historical cost, revenue recognition, matching cost again revenue dan full disclosure. Prinsip historical cost mengharuskan pengakuran didasarkan harga perolehan. Prinsip pengakuan pendapatan menyatakan, penadapatan diakui jika telah realized dan earned (direalisasi dan diperoleh). Pengakuan beban didasarkan pada konsep penandingan antara beban dengan pendapatan. Informasi keuangan harus mengungkapkan semua fakta terkait informasi keuangan yang berguna bagi pemakai untuk pengambilan keputusan.

33 Kerangka Konseptual Menurut US-GAAP (lanjutan)
Kendala informasi terdiri dari keseimbangan atas biaya dan manfaat, materialitas, konservatif dan praktik industry. Penyusun laporan keuangan harus mempertimbangan biaya untuk menghasilkan informasi dan manfaat dari informasi yang dihasilkan. Prinsip konservatif menyatakan, dalam kondisi ketidakpastian, akuntan akan memilih untuk menunda pengakuan pendapatan dan aset sampai terealisasi namun sebaliknya mempercepat pengakuan beban dan liabilitas saat potensi kerugian ada dan dapat diukur dengan andal.

34 Konvergensi US-GAAP – IFRS
Konsep reporting entity dimasukkan sebagai bagian tersendiri dalam kerangka dasar, yang isinya menjelaskan mengenai laporan keuangan yang dihasilkan. Karakteristik kualitatif terdiri dari karakteristik kualitatif fundamental dan karakteristik kualitatif yang dapat meningkatkan relevansi laporan keuangan. Karakteristik fundamental terdiri dari dua yaitu relevance dan representational faitfulness Karakteristik yang meningkatkan relevansi laporan keuangan yaitu Comparability, Verifiability, Timelines, dan Understandability Asumsi yang digunakan dalam kerangka konseptual hanya kelangsungan usaha, sedangkan asumsi akrual tidak ada. Untuk unsur laporan keuangan dan konsep pemeliharaan modal masih relative sama Untuk pengakuan dan pengukuran ada beberapa perubahan dalam kerangka konseptual yang baru.

35 Tantangan Akuntansi di Masa Mendatang
Pengukuran dengan menggunakan fair value dalam laporan keuangan  angka dalam laporan keuangan yang tidak berasal dari proses pencatatan akuntansi. Informasi yang disajikan dalam Laporan Tahunan (annual report) memberikan tambahan informasi non keuangan dan beberapa analisis informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Akuntansi menyediakan informasi historis, padahal pengguna membutuhkan informasi untuk memprediksi masa datang. Perkembangan teknologi komputer dan informasi menyebabkan proses akuntansi dapat dilakukan dengan cepat. Perkembangan teknologi informasi dan pengembangan pengetahuan memunculkan komponen aset tak berwujud entitas semakin besar. Sistem komputer hanya membantu proses tetapi yang menentukan proses, menentukan apa yang dilaporkan adalah manusia. Unsur sumber daya manusia memegang peranan penting dalam laporan keungan, karena yang menyusun dan memeriksa laporan keuangan.

36 Sampai Jumpai pertemuan berikutnya
Akuntan Profesi untuk Mengabdi pada Negeri TERIMA KASIH Sampai Jumpai pertemuan berikutnya


Download ppt "Akuntansi Keuangan 1 PRODI S1-AKUNTANSI UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google