Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
TEORI KORELASI RANK SPEARMAN
2
1. Data terdiri dari n pasangan sampel acak hasil pengamatan dapat berupa data numerik atau non numerik. 2. Setiap pasangan pengamatan menyatakan dua hasil pengukuran yang dilakukan terhadap objek atau individu yang sama. Langkah Kerja : 1. Susun data dari n pengamatan secara berpasangan berbentuk : (X1,Y1), , (X2,Y2),…,(Xn,Yn) 2. Tentukan rank (peringkat) pengamatan X dan Y dari terbesar sampai terkecil 3. Kalau terjadi nilai-nilai kembar baik diantara X maupun diantara Y, maka rank-rank dari nilai kembar itu menjadi sama dengan rata-rata dari nomor urutannya
3
Hitung ?di2 =?(R(Xi)-R(Yi))2 dimana : R(Xi) = rank pada X untuk data yang ke-i R(Yi) = rank pada Y untuk data ke-i 5. Kemudian hitung : ; jika tidak ada data kembar
4
jika ada data kembar Untuk menguji signifansi koefisien korelasi tersebut maka langkah – langkah yang harus diambil adalah : 1. Tetapkan Hipotesis statistiknya Misal: H0 : Antara variabel X dan variabel Y saling bebas, tidak ada hubungan. H1: Antara variabel X dan variabel Y tidak saling bebas, terdapat hubungan.
5
Statistik uji Dengan : n = jumlah responden rs = korelasi rank spearman’s 3. Kriteria uji : (Dua sisi) Tolak Hipotesis nol pada taraf ? jika dengan derajat bebas = n-2 Jika menggunakan SPSS maka kriteria ujinya adalah; Pada correlations table, spearman’s rho, untuk uji dua sisi: tolak Ho jika Sig.(2-tailed) lebih kecil dari .
6
Setelah melalui pengujian hipotesis dan hasilnya signifikan, (Ho ditolak), maka untuk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan Kriteria Guilford (1956), yaitu : 1. kurang dari 0,20 : Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan 2. 0,20 - < 0,40 : Hubungan yang kecil (tidak erat) 3. 0,40 - < 0,70 : Hubungan yang cukup erat 4. 0,70 - < 0,90 : Hubungan yang erat (reliabel) 5. 0,90 - < 1,00 : Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel) 6. 1,00 : Hubungan yang sempurna
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.