Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pengkajian Sistem Kardiovaskuler Ns. Muhamad Adam, Sp.Kep.MB Rumah Sakit Universitas Indonesia.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pengkajian Sistem Kardiovaskuler Ns. Muhamad Adam, Sp.Kep.MB Rumah Sakit Universitas Indonesia."— Transcript presentasi:

1 Pengkajian Sistem Kardiovaskuler Ns. Muhamad Adam, Sp.Kep.MB Rumah Sakit Universitas Indonesia

2 Lingkup Bahasan muhamad.adam31@ui.ac.id

3 Data Subjektif Anamnesis Keluhan Utama Riwayat Kesehatan Saat Ini, Dahulu, & Keluarga Kebiasaan Data Objektif Pemeriksaan Fisik Inspeksi Palpasi Auskultasi Pemeriksaan Diagnostik Laboratorium EKG, Ekhokardiografi, Rontgen Thoraks Komponen Pemeriksaan Kardiovaskuler muhamad.adam31@ui.ac.id

4 Pendahuluan Lakukan hand hygiene Perkenalkan diri Identifikasi pasien dengan minimal 2 pengenal (nama & tanggal lahir) Jelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan Tanyakan kesediaan (informed consent) Posisikan pasien 45° Jaga privasi (pasang tirai dan buka pakaian pasien seperlunya) muhamad.adam31@ui.ac.id

5 Anamnesis Gangguan kardiovaskuler dapat terjadi tanpa kelainan fisik, sehingga anamnesis sangat penting untuk penegakan diagnosis. Keluhan utama yang sering ditemukan, yaitu dispnea, nyeri dada, palpitasi, sinkop dan edema. Sumber: Douglas, Nicol & Robertson (2013). Macleod’s Clinical Examination (13 th ed.). Elsevier Ltd. muhamad.adam31@ui.ac.id

6 Anamnesis (Lanjutan) Keluhan yang paling sering dirasakan pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler, yaitu: Peningkatan upaya bernapas Ortopnea (terjadi saat berbaring), dispnea paroksismal nokturnal (sesak napas mendadak yang membangunkan pasien dari tidurnya) Dispnea Perasaan tidak nyaman yang dirasakan pada dada yng dapat menyebar ke lengan, leher dan rahang Nyeri Dada Perasaan tidak enak pada denyutan jantung Dirasakan seperti dipukul-pukul, berdetak keras, tidak teratur, atau ‘meloncat-loncat’ Palpitasi Hilangnya kesadaran akibat hipoperfusi serebral Sinkop Akumulasi kelebihan cairan dalam ruang interstisial Terlihat jelas pada tungkai bawah atau sakrum Edema Sumber: Douglas, Nicol & Robertson (2013). Macleod’s Clinical Examination (13 th ed.). Elsevier Ltd. muhamad.adam31@ui.ac.id

7 Anamnesis (Lanjutan) Riwayat kesehatan saat ini: Sejak kapan keluhan dirasakan, berapa lama keluhan dirasakan, faktor yang menimbulkan, memperparah dan memperingan keluhan? Riwayat kesehatan masa lalu. Tanyakan masalah kesehatan yang pernah dialami, apakah pernah dirawat, apakah menderita hipertensi, hiperkolesterol, diabetes dan/atau demam reumatik? Riwayat keluarga. Tanyakan masalah kesehatan yang pernah dialami keluarga Kebiasaan. Tanyakan kebiasaan hidup seperti merokok, minum alkohol, konsumsi obat tertentu, pola hidup stres. Riwayat Kesehatan muhamad.adam31@ui.ac.id

8 Pemeriksaan Fisik Data-data fokus dapat ditemukan pada: Observasi umum Tangan TD dan nadi Wajah dan mata Leher Thoraks Abdomen Kaki Sumber: Douglas, Nicol & Robertson (2013). Macleod’s Clinical Examination (13 th ed.). Elsevier Ltd. muhamad.adam31@ui.ac.id

9 Observasi Umum Perhatikan penampilan umum pasien Apakah pasien tampak: Kesulitan bernapas Sianosis Pucat Edema Sumber Gambar: https://www.lahey.org/For_Healthcare_Professionals/Nursing/Nursing_ Units/Lahey_Hospital___Medical_Center,_Burlington.aspx Sumber: Douglas, Nicol & Robertson (2013). Macleod’s Clinical Examination (13 th ed.). Elsevier Ltd. muhamad.adam31@ui.ac.id

10 Tangan Periksa adanya: Splinter haemorrages (garis-garis perdarahan pada kuku)  endokarditis infektif Clubbing finger. Lakukan Schamroth’s window test  penyakit jantung kongenital muhamad.adam31@ui.ac.id

11 Tangan (Lanjutan) Periksa adanya: Warna Warna biru kehitaman (sianosis)  hipoksia Suhu kulit Teraba dingin  penurunan CO, hipovolemia Tar Staining Perokok  faktor risiko KV Pengisian kapiler Lebih 2 detik  hipovolemia atau perfusi perifer tidak efektif Tar staining Sianosis Capillary refill time muhamad.adam31@ui.ac.id

12 Tekanan Darah TD≥140/90  hipertensi TD≤90/60  hipotensi Hitung Tekanan Nadi (TDS – TDD) Sempit  stenosis aorta Lebar  regurgitasi aorta Nadi Kaji frekuensi, irama dan kekuatan Jika teratur, frekuensi dpt dihitung 30 detik, kemudian dikalikan 2 Tekanan Darah & Nadi muhamad.adam31@ui.ac.id

13 Radio-radial delay Palpasi kedua nadi radialis bersamaan Jika normal akan berdenyut bersamaan Jika ada keterlambatan denyut  koarktasio aorta Collapsing Pulse Pastikan pasien tidak mengalami nyeri bahu Palpasi nadi radialis Angkat lengan vertikal di atas kepala pasien Jika kolaps  regurgitasi aorta Nadi (Lanjutan) muhamad.adam31@ui.ac.id

14 Konjungtiva. Minta pasien menarik kelopak mata bawah. Jika pucat  anemia Arkus senilis/kornea. Tampak kekuningan/keabuan di sekitar iris  hiperkolesterolemia Xanthelasma. Tampak gumpalan lemak pada kelopak mata  hiperkolesterolemia Wajah dan Mata Arkus senilis Xanthelasma muhamad.adam31@ui.ac.id

15 Bibir dan mulut Mukosa kering  dehidrasi Mukosa mulut atau lidah kebiruan  sianosis sentral Wajah dan Mata (Lanjutan) Mulut/Lidah Kebiruan Mukosa Kering muhamad.adam31@ui.ac.id

16 Jugular venous pressure (JVP) Posisikan pasien 45° Minta pasien menoleh ke kiri Identifikasi denyut vena jugularis di lekuk suprasternal atau di belakang otot SCM Ukur ketinggian vertikal antara pulsasi dan sudut sternum JVP meningkat  hipervolemia, gagal jantung kanan, regurgitasi trikuspid Leher muhamad.adam31@ui.ac.id

17 Hepatojugular Reflux Tekan area hepar (kuadran kanan atas) Amati peningkatan pada JVP Positif, jika meningkat ≥4 cm  gagal jantung kanan, regurgitasi trikuspid Leher (Lanjutan) muhamad.adam31@ui.ac.id

18 Thoraks Inspeksi adanya thorakotomi (minimally valve surgery), sternotomi (CABG/valve surgery), klavikula (pacemaker) Deformitas bentuk dada, seperti pectus excavatum, pectus carinatum muhamad.adam31@ui.ac.id

19 Thoraks (Lanjutan) Point of Maximum Impuls (Denyut Apeks) Palpasi impuls jantung Tentukan lokasi apeks dengan meletakkan jari pada dada Luas pulsasi berdiameter 1-2 cm atau satu jari Pelabaran atau pergeseran pulsasi  cardiomegaly Thrill Palpasi pada empat area katup Rasakan adanya getaran  palpable murmur muhamad.adam31@ui.ac.id

20 Auskultasi 4 area dengan diafragma stetoskop: Mitral (ICS 5 midklavikula) Trikuspid (ICS 4 sternalis kiri) Pulmonal (ICS 2 sternalis kiri) Aorta (ICS 2 stenalis kanan) Ulangi auskultasi dengan bel stetoskop Thoraks (Lanjutan) muhamad.adam31@ui.ac.id

21 Sumber Gambar: https://web.duke.edu/anatomy/Lab03/images/Grays%203.103.jpg Empat Area Auskultasi Jantung muhamad.adam31@ui.ac.id

22 Bunyi Jantung Normal Bunyi Jantung S1 Terjadi akibat penutupan katup atriventrikularis Terdengar lebih jelas pada area trikuspid dan mitral Terdengar seperti ‘lub’ Bunyi Jantung S2 Terjadi akibat penutupan katup semilunaris Terdengar lebih jelas pada area aorta dan pulmonal terdengar seperti ‘dub’. Thoraks (Lanjutan) muhamad.adam31@ui.ac.id

23 Bunyi Jantung Normal (S1 dan S2) muhamad.adam31@ui.ac.id

24 Bunyi Jantung Tambahan Bunyi Jantung S3 Terjadi akibat kelebihan beban volume ventrikel Terdengar pada awal diastol Terdengar lebih jelas pada area mitral Terdengar seperti ‘lub- dub-DUB’ (S1-S2-S3) Ditemukan pada gagal jantung atau regurgitasi mitral Thoraks (Lanjutan) muhamad.adam31@ui.ac.id

25 Bunyi Jantung Tambahan Bunyi Jantung S4 Terjadi akibat tahanan terhadap pengisian ventrikel karena menurunnya komplians paru dan hipertropi ventrikel kiri Terdengar pd akhir diastol Terdengar lebih jelas pd area mitral Terdengar seperti ‘LUB- lub-dub’ (S4-S1-S2) Ditemukan pada penyakit jantung hipertensif dan stenosis aorta Thoraks (Lanjutan) muhamad.adam31@ui.ac.id

26 Bunyi Jantung Tambahan (S3 dan S4) muhamad.adam31@ui.ac.id

27 Bising (Murmur) Terjadi akibat aliran turbulen yang melewati katup abnormal Auskultasi adanya bunyi mendesir atau meniup Auskultasi dilakukan sambil meraba nadi karotis/radialis untuk menentukan murmur bersifat sistolik atau diastolik Thoraks (Lanjutan) muhamad.adam31@ui.ac.id

28 Bising (Murmur) - Lanjutan Murmur SistolikMurmur Diastolik Stenosis Aorta Stenosis Pulmonal Regurgitasi Mitral Regurgitasi Trikuspidal Prolapsus Mitral Atrial Septal Defect (ASD) Ventricular Septal Defect (ASD) Hypertropic Cardiomyopaty Regurgitasi Aorta Regurgitasi Pulmonal Stenosis Mitral Stenosis Trikuspidal muhamad.adam31@ui.ac.id

29 Kaki Kaji adanya sacral oedema dan pedal oedema  gagal jantung kanan muhamad.adam31@ui.ac.id

30 Pemeriksaan Diagnostik EKG  aritmia atau iskemia/infark miokard Pemeriksaan Darah Glukosa darah  Diabetes Enzim Jantung (CK, CKMB, Triponin)  infark miokard ANP (atrial natriuretic peptide)  gagal jantung kongestif BNP (beta-type natriuretic peptide)  overload volume ventrikel, gagal jantung Ekhokardiografi  penurunan CO, penurunan kontraktilitas Rontgen Thoraks  kardiomegali muhamad.adam31@ui.ac.id

31 Cardiothoracic Ratio (CTR) Perbandingan diameter jantung dan thoraks Lebih dari 50%  kardiomegali muhamad.adam31@ui.ac.id

32 Diagnosis yang mungkin ditegakkan pada gangguan kardiovaskuler, yaitu: Penurunan Curah Jantung Gangguan Pertukaran Gas Hipervolemia Nyeri Akut Perfusi Miokard Tidak Efektif Intoleransi Aktivitas Diagnosis Keperawatan

33 Etiologi dan Tanda/Gejala Diagnosis Penurunan Curah Jantung Perubahan Irama Palpitasi Bradikardia/Takikardia EKG Aritmia Perubahan Irama Palpitasi Bradikardia/Takikardia EKG Aritmia Perubahan Preload Lelah Edema Distensi Vena Jugularis Murmur Hepatomegali Perubahan Preload Lelah Edema Distensi Vena Jugularis Murmur Hepatomegali Perubahan Afterload Sesak Napas (Dispnea) Tekanan Darah Naik/Turun Nadi Perifer Teraba Lemah CRT > 3 detik Pucat/Sianosis Perubahan Afterload Sesak Napas (Dispnea) Tekanan Darah Naik/Turun Nadi Perifer Teraba Lemah CRT > 3 detik Pucat/Sianosis Perubahan Kontraktilitas Ortopnea Suara Jantung S3 dan S4 Ejection Fraction (EF) Turun Perubahan Kontraktilitas Ortopnea Suara Jantung S3 dan S4 Ejection Fraction (EF) Turun Penurunan Curah Jantung Penurunan Curah Jantung muhamad.adam31@ui.ac.id

34 Diagnosis Keperawatan (Lanjutan) SESAK NAPAS merupakan salah satu keluhan utama pada gangguan kardiovaskuler

35


Download ppt "Pengkajian Sistem Kardiovaskuler Ns. Muhamad Adam, Sp.Kep.MB Rumah Sakit Universitas Indonesia."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google