Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehagus subhan Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
BAB 6 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
2
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Air laut mengandung berbagai jenis ion, seperti Air laut merupakan contoh larutan elektrolit yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua zat atau lebih. Larutan disebut campuran homogen (serba sama) karena antara zat-zat yang dicampurkan, sifat fisiknya sudah tidak dapat dibedakan lagi dengan jelas.
3
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Pada dasarnya larutan tersusun atas dua komponen, yaitu zat pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute) yaitu zat-zat lain yang dilarutkan dalam pelarut. Gula sebagai zat terlarut, sedangkan air sebagai zat pelarutnya. Untuk pelarut bukan air harus disebut nama pelarutnya, seperti pelarut alkohol, benzena, kloroform, asam asetat, minyak, eter, dan sebagainya. Larutan elektrolit adalah larutan yang terjadi karena mengalami perubahan-perubahan kimia, zat- zat di dalamnya dapat menghantarkan arus listrik. Contohnya, larutan garam dapur (NaCl), larutan asam sulfat (Accu Zuur, H2SO4), larutan cuka makan (CH3COOH), larutan natrium nitrat (NaNO3), >> tanah, serta air limbah (air sungai, air selokan).
4
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Larutan Nonelektrolit Larutan yang zat-zat di dalamnya tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tetap tak berubah. Contohnya larutan gula, larutan urea, larutan alkohol, dan larutan glukosa. Untuk menunjukkan kekuatan elektrolit suatu larutan, di-gunakan ukuran yang disebut derajat ionisasi (α), yaitu jumlah ion bebas yang dihasilkan dalam larutannya. Nilai α dapat berubah-ubah antara 0 dan 1. Jika α = 0, berarti tak terjadi disosiasi, sedangkan jika α = 1, terjadi disosiasi sempurna. Banyak larutan di sekitar Anda. Air cuka dan HCl (asam klorida) keduanya merupakan larutan elektrolit yang bersifat asam. Apakah Anda dapat menggunakan HCl sebagai pengganti air cuka dalam makanan Anda.
5
Larutan Elektrolit Kuat larutan elektrolit yang banyak menghasilkan ion sehingga daya hantar listriknya sangat baik. Contohnya, larutan H2SO4, HCl, NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2. Zat-zat ini jika dilarutkan, hampir seluruhnya berubah menjadi ion. Derajat ionisasi elektrolit kuat = 1 atau mendekati 1 (ionisasi sempurna).
6
Larutan Elektrolit Lemah larutan elektrolit yang sedikit menghasilkan ion sehingga daya hantar listriknya kurang baik. Contohnya, larutan CH3COOH, NH4OH, HCN, NH3. Makin kecil nilai α, makin sedikit larutan tersebut terurai (terionisasi), yang mengakibatkan makin lemah larutan elektrolit tersebut. Dalam persamaan reaksinya, ionisasi larutan elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik). Artinya, tidak semua molekul terurai (ionisasi tidak sempurna).
7
Daya Hantar Listrik Untuk mengetahui suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik atau tidak, digunakan alat yang disebut alat uji elektroli t. Alat uji elektrolit dapat dibuat sendiri dengan menggunakan batang karbon yang terdapat dalam batu baterai sebagai elektrodenya dan batu baterai baru atau aki sebagai sumber arusnya
8
Daya Hantar Listrik Gelas kimia A : (berisi larutan garam dapur ) Gelas kimia B : (berisi larutan Cuka ) Timbul gelembung gas di sekitar elektrode karbon dan lampu menyala dengan terang. Timbul gelembung gas di sekitar elektrode karbon dan lampu menyala redup.
9
Daya Hantar Listrik Gelas kimia A : (berisi larutan Gula ) Tidak timbul gelembung gas dan lampu tidak menyala Jika larutan dikenakan medan listrik, ion positif (kation) akan bergerak ke arah kutub negatif (katode) sambil mengambil elektron dan ion negatif (anion) akan bergerak ke arah kutub positif (anode) sambil melepaskan elektron. Selanjutnya, elektron akan dialirkan ke katode melalui baterai (baterai dianggap sebagai pompa elektron) sehingga merupakan proses penghantar muatan dari satu kutub ke kutub lainnya.
10
Daya Hantar Listrik Svante August Arrhenius (1859–1927) seorang ilmuwan dari Swedia, pada tahun 1887 telah lebih dahulu memperkenalkan teori ionisasi. apabila senyawa-senyawa elektrolit dialiri arus listrik, akan terbentuk ion-ion positif dan negatif yang bergerak bebas. Adanya ion-ion ini memungkinkan arus listrik dapat mengalir dengan lancar. Jadi, ion-ion yang bermuatan listrik dan bergerak bebas inilah sebenarnya yang berperan dalam menghantarkan arus listrik dari batu baterai menuju lampu. Hantaran listrik melalui larutan HCl. Larutan HCl terurai (terionisasi) menjadi ion H+ dan ion Cl- sesuai dengan reaksi: Ion-ion H+ akan bergerak menuju katode sambil mengambil e- dan berubah menjadi gas hidrogen, seperti pada reaksi:
11
Senyawa Pembentuk Larutan Elektrolit Senyawa Ion Senyawa ion terdiri atas ion-ion yang jika dilarutkan, dapat bergerak bebas dan larutannya dapat menghantarkan arus listrik. Semua senyawa ion yang larut dalam air tergolong elektrolit kuat, tetapi kristal senyawa ion tidak dapat menghantarkan ion-ion dalam kristal. Hal ini terjadi karena ion-ion tidak dapat bergerak bebas. Jika kristal ion dipanaskan tanpa air (lelehan atau cairan) hingga meleleh, maka ion-ion dapat bergerak bebas sehingga lelehan senyawa ion juga dapat menghantarkan listrik. Senyawa Kovalen Polar senyawa kovalen polar dapat mengalami hidrolisis, mem- bentuk ion-ion yang dapat bergerak bebas sehingga dapat menghantar kan arus listrik. Lelehan (cairan) senyawa kovalen tidak dapat meng- hantarkan arus listrik karena molekulnya tidak mempunyai ion-ion yang bermuatan (molekul-molekul netral).
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.