Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Isnaini Rosyida, Emi Pudjiastuti, Mulyono UNNES-2018

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Isnaini Rosyida, Emi Pudjiastuti, Mulyono UNNES-2018"ā€” Transcript presentasi:

1 Isnaini Rosyida, Emi Pudjiastuti, Mulyono UNNES-2018
Relasi rekursif Isnaini Rosyida, Emi Pudjiastuti, Mulyono UNNES-2018

2 Relasi Rekursif Definisi 1. Relasi Rekursif untuk barisan { š‘Ž š‘› } didefinisikan sebagai sebuah persamaan yang menyatakan š‘Ž š‘› dalam salah satu atau lebih suku-suku sebelumnya, yaitu š‘Ž 0 , š‘Ž 1 ,ā€¦, š‘Ž š‘›āˆ’1 , untuk semua š‘› dengan š‘›ā‰„ š‘› 0 dengan š‘› 0 bilangan bulat tak negatif. Selanjutnya, barisan { š‘Ž š‘› } dikatakan sebagai solusi dari relasi rekursif ini bila š‘Ž š‘› memenuhi relasi rekursif. Contoh 11. Misal barisan { š‘Ž š‘› } memenuhi relasi rekursif š‘Ž š‘› = š‘Ž š‘›āˆ’1 āˆ’ š‘Ž š‘›āˆ’2 untuk š‘›=2,3,4,ā€¦ Serta diberikan nilai awal: š‘Ž 0 =3 dan š‘Ž 1 =5. Diperoleh: š‘Ž 2 = š‘Ž 1 āˆ’ š‘Ž 0 =5āˆ’3=2 š‘Ž 3 = š‘Ž 2 āˆ’ š‘Ž 1 =2āˆ’5=āˆ’3 š‘Ž 4 = š‘Ž 3 āˆ’ š‘Ž 2 =āˆ’3āˆ’2=āˆ’5 š‘Ž 5 = š‘Ž 4 āˆ’ š‘Ž 3 =āˆ’5+3=āˆ’2 Dan seterusnya. Jelas bahwa š‘Ž š‘› mengaitkan dua suku sebelumnya.

3 Relasi Rekursif Apakah barisan { š‘Ž š‘› } dengan š‘Ž š‘› =3š‘› merupakan solusi dari relasi rekursif š‘Ž š‘› =2 š‘Ž š‘›āˆ’1 āˆ’ š‘Ž š‘›āˆ’2 untuk š‘›=2,3,4,ā€¦ dengan n bilangan bulat tak negatif? Penyelesaian: Dengan mensubtitusi š‘Ž š‘› =3š‘› ke ruas kanan relasi rekursif, diperoleh: 2.3. š‘›āˆ’1 āˆ’3 nāˆ’2 =6nāˆ’6āˆ’3n+6=3n= š‘Ž š‘› Dapat dibuktikan bahwa š‘Ž š‘› =3š‘› memenuhi relasi rekursif. Jadi š‘Ž š‘› =3š‘› merupakan solusi dari relasi rekursif. Bagaimana dengan barisan { š‘Ž š‘› } dengan š‘Ž š‘› = 2 š‘› ? Apakah barisan ini merupakan solusi dari relasi rekursif Penyelesaian: Dengan mensubtitusi š‘Ž š‘› = 2 š‘› ke ruas kanan relasi rekursif, diperoleh: 2. 2 š‘›āˆ’1 āˆ’ 2 š‘›āˆ’2 = 2 š‘› āˆ’0.25( 2 š‘› )=0.75( 2 š‘› )ā‰  š‘Ž š‘› Dapat dibuktikan bahwa š‘Ž š‘› = 2 š‘› tidak memenuhi relasi rekursif. adi š‘Ž š‘› = 2 š‘› bukan solusi dari relasi rekursif.

4 Relasi Rekursif Contoh 2.
Barisan Fibonacci: Sepasang kelinci diletakkan di sebuah pulau. Pasangan kelinci ini tidak akan beranak sampai berumur 2 bulan, Setelah 2 bulan, setiap pasang kelinci akan menghasilkan sepasang kelinci lainnya setiap bulan. Misal š‘“ š‘› menyatakan banyaknya pasangan kelinci setelah š‘› bulan, relasi rekursif untuk barisan { š‘“ š‘› } adalah š‘“ š‘› = š‘“ š‘›āˆ’1 + š‘“ š‘›āˆ’2

5 š‘Ž š‘› = š‘ 1 š‘Ž š‘›āˆ’1 + š‘ 2 š‘Ž š‘›āˆ’2 +ā€¦+ š‘ š‘˜ š‘Ž š‘›āˆ’š‘˜ (3)
Relasi Rekursif Definisi 5. Bentuk umum relasi rekursif linear homogen berderajat š‘˜ dengan koefisien-koefisien konstan sebagai berikut: š‘Ž š‘› = š‘ 1 š‘Ž š‘›āˆ’1 + š‘ 2 š‘Ž š‘›āˆ’2 +ā€¦+ š‘ š‘˜ š‘Ž š‘›āˆ’š‘˜ (3) dengan š‘ 1 , š‘ 2 ,ā€¦, š‘ š‘˜ bilangan-bilangan real dan š‘ š‘˜ ā‰ 0. Untuk lebih memahami bentuk relasi rekursif linear homogen berderajat š‘˜ dengan koefisien konstan, diperhatikan contoh berikut ini. 1. š‘ƒ n =(1.11) š‘ƒ š‘›āˆ’1 , merupakan relasi rekursif linear homogen berderajat 1 š‘“ š‘› =4 š‘“ š‘›āˆ’2 , merupakan relasi rekursif linear homogen berderajat 2 š» š‘› =2 š» š‘›āˆ’1 āˆ’ š» š‘›āˆ’2 + š» š‘›āˆ’3 , merupakan relasi rekursif linear homogen berderajat 3 4. š» š‘› =2 š» š‘›āˆ’1 āˆ’ š» š‘›āˆ’2 + š» š‘›āˆ’3 + š» š‘›āˆ’4 , merupakan relasi rekursif linear homogen berderajat 4.

6 Relasi Rekursif Langkah untuk menentukan solusi relasi rekursif homogen linear adalah dengan mensubtitusi bentuk š‘Ž š‘› = š‘Ÿ š‘› dengan š‘Ÿ konstanta. Bentuk š‘Ž š‘› = š‘Ÿ š‘› solusi dari relasi rekursif (3) jika dan hanya jika š‘Ž š‘› memenuhi relasi rekursif (3). Dengan cara mensubtitusi š‘Ž š‘› = š‘Ÿ š‘› ke relasi rekursif (3), diperoleh persamaan karakteristik sebagai berikut: š‘Ÿ š‘˜ āˆ’ š‘ 1 š‘Ÿ š‘˜āˆ’1 + š‘ 2 š‘Ÿ š‘˜āˆ’2 +ā€¦+ š‘ š‘˜āˆ’1 š‘Ÿāˆ’ š‘ š‘˜ =0, dan akar dari persamaan tersebut di atas disebut akar-akar karakteristik.

7 Relasi Rekursif Beberapa teorema yang dapat digunakan untuk menentukan bentuk solusi homogen relasi rekursif linear homogen berderajat š‘˜ disajikan berikut ini. Teorema 1. Misal š‘ 1 , š‘ 2 bilangan real dan persamaan š‘Ÿ 2 āˆ’ š‘ 1 š‘Ÿāˆ’ š‘ 2 =0 mempunyai dua akar berbeda š‘Ÿ 1 dan š‘Ÿ 2 . Barisan { š‘Ž š‘› } solusi dari relasi rekursif š‘Ž š‘› = š‘ 1 š‘Ž š‘›āˆ’1 + š‘ 2 š‘Ž š‘›āˆ’2 jika dan hanya jika š‘Ž š‘› = š›¼ 1 š‘Ÿ 1 š‘› + š›¼ 2 š‘Ÿ 2 š‘› ,š‘›=0,1,2,ā€¦ dengan š›¼ 1 dan š›¼ 2 konstanta.

8 š‘Ž š‘› = š›¼ 0 š‘Ÿ 0 š‘› + š›¼ 1 š‘› š‘Ÿ 1 š‘› ,š‘›=0,1,2,ā€¦ dengan š›¼ 1 dan š›¼ 2 konstanta.
Relasi Rekursif Jika akar karakteristik dari relasi rekursif (3) berderajat 2 merupakan akar rangkap 2, dapat digunakan Teorema 2 untuk menentukan bentuk solusinya. Teorema 2. Misal š‘ 1 , š‘ 2 bilangan real dan persamaan š‘Ÿ 2 āˆ’ š‘ 1 š‘Ÿāˆ’ š‘ 2 =0 mempunyai satu akar (rangkap) š‘Ÿ 0 . Barisan { š‘Ž š‘› } solusi dari relasi rekursif š‘Ž š‘› = š‘ 1 š‘Ž š‘›āˆ’1 + š‘ 2 š‘Ž š‘›āˆ’2 jika dan hanya jika š‘Ž š‘› = š›¼ 0 š‘Ÿ 0 š‘› + š›¼ 1 š‘› š‘Ÿ 1 š‘› ,š‘›=0,1,2,ā€¦ dengan š›¼ 1 dan š›¼ 2 konstanta.

9 Relasi Rekursif Bentuk solusi homogen dari relasi rekursif (3) berderajat-k dengan semua akar karakteristik berbeda, dapat ditentukan berdasarkan Teorema 3. Teorema 3. Misal š‘ 1 , š‘ 2 ,ā€¦, š‘ š‘˜ bilangan real dan persamaan š‘Ÿ š‘˜ āˆ’ š‘ 1 š‘Ÿ š‘˜āˆ’1 āˆ’ š‘ 2 š‘Ÿ š‘˜āˆ’2 āˆ’ā€¦āˆ’ š‘ š‘˜āˆ’1 š‘Ÿāˆ’ š‘ š‘˜ =0 mempunyai š‘˜ akar berbeda š‘Ÿ 1 , š‘Ÿ 2 ,ā€¦, š‘Ÿ š‘˜ . Barisan { š‘Ž š‘› } solusi dari relasi rekursif š‘Ž š‘› = š‘ 1 š‘Ž š‘›āˆ’1 + š‘ 2 š‘Ž š‘›āˆ’2 +ā€¦+ š‘ š‘˜ š‘Ž š‘›āˆ’š‘˜ jika dan hanya jika š‘Ž š‘› = š›¼ 1 š‘Ÿ 1 š‘› + š›¼ 2 š‘Ÿ 2 š‘› ,ā€¦+ š›¼ š‘˜ š‘Ÿ š‘˜ š‘› ,š‘›=0,1,2,ā€¦ dengan š›¼ 1 , š›¼ 2 ,ā€¦, š›¼ š‘˜ konstanta.

10 Relasi Rekursif Bentuk solusi homogen dari relasi rekursif (3) berderajat-k dengan akar karakteristik rangkap, dapat ditentukan berdasarkan Teorema 4. Teorema 4. Misal š‘ 1 , š‘ 2 ,ā€¦, š‘ š‘˜ bilangan real dan persamaan š‘Ÿ š‘˜ āˆ’ š‘ 1 š‘Ÿ š‘˜āˆ’1 āˆ’ š‘ 2 š‘Ÿ š‘˜āˆ’2 āˆ’ā€¦āˆ’ š‘ š‘˜āˆ’1 š‘Ÿāˆ’ š‘ š‘˜ =0 mempunyai mempunyai š‘” akar š‘Ÿ 1 , š‘Ÿ 2 ,ā€¦, š‘Ÿ š‘” berbeda dengan multiplisitas š‘š 1 , š‘š 2 ,ā€¦, š‘š š‘” dengan š‘š 1 + š‘š 2 +ā€¦+ š‘š š‘” =š‘˜. Barisan { š‘Ž š‘› } solusi dari relasi rekursif š‘Ž š‘› = š‘ 1 š‘Ž š‘›āˆ’1 + š‘ 2 š‘Ž š‘›āˆ’2 +ā€¦+ š‘ š‘˜ š‘Ž š‘›āˆ’š‘˜ jika dan hanya jika š‘Ž š‘› =( š›¼ 1,0 + š›¼ 1,1 š‘›+ā€¦+ š›¼ 1, š‘š 1 āˆ’1 š‘› š‘š 1 āˆ’1 ) š‘Ÿ 1 š‘› +( š›¼ 2,0 + š›¼ 2,1 š‘›+ā€¦+ š›¼ 2, š‘š 2 āˆ’1 š‘› š‘š 2 āˆ’1 ) š‘Ÿ 2 š‘› +ā€¦+( š›¼ š‘”,0 + š›¼ š‘”,1 š‘›+ā€¦+ š›¼ š‘”, š‘š š‘” āˆ’1 š‘› š‘š š‘” āˆ’1 ) š‘Ÿ š‘” š‘› dengan š‘›=0,1,2,ā€¦ dan š›¼ š‘–,š‘— konstanta untuk 1ā‰¤š‘–ā‰¤š‘” dan 0ā‰¤š‘—ā‰¤ š‘š š‘– āˆ’1.

11 Relasi Rekursif Contoh 3
Tentukan solusi dari relasi rekursif š‘Ž š‘› =6 š‘Ž š‘›āˆ’1 āˆ’11 š‘Ž š‘›āˆ’2 + š‘Ž š‘›āˆ’3 dengan kondisi awal š‘Ž 0 =2, š‘Ž 1 =5, š‘Ž 2 =15. Penyelesaian. Langkah pertama, ditentukan persamaan karakteristik dengan mensubtitusi š‘Ž š‘› = š‘Ÿ š‘› dengan š‘Ÿ konstanta:Ā  š‘Ÿ 3 āˆ’6 š‘Ÿ 2 +11š‘Ÿāˆ’6=0. Diperoleh akar-akar persamaan karakteristik: š‘Ÿ=1,š‘Ÿ=2 dan š‘Ÿ=3. Dengan demikian, bentuk solusinya sebagai berikut: š‘Ž š‘› = š‘ š‘› + š‘ š‘› + š‘ š‘› . Dengan kondisi awal yang diberikan, diperoleh š‘Ž 0 = š‘ 1 + š‘ š‘ 3 .1=2 š‘Ž 1 = š‘ 1 + š‘ š‘ 3 .3=5 š‘Ž 2 = š‘ 1 + š‘ š‘ 3 .9=15 Dari tiga persamaan di atas, diperoleh solusi homogen: š‘Ž š‘› =1āˆ’ 2 š‘› š‘› .

12 š‘Ž š‘› = š‘ 1 .(āˆ’1 ) š‘› + š‘ 2 .š‘›.(āˆ’1 ) š‘› + š‘ 3 . š‘› 2 .(āˆ’1 ) š‘› .
Relasi Rekursif Contoh 4 Tentukan solusi dari relasi rekursif š‘Ž š‘› =āˆ’3 š‘Ž š‘›āˆ’1 āˆ’3 š‘Ž š‘›āˆ’2 āˆ’ š‘Ž š‘›āˆ’3 dengan kondisi awal š‘Ž 0 =1, š‘Ž 1 =āˆ’2, š‘Ž 2 =āˆ’1. Penyelesaian. Langkah pertama, ditentukan persamaan karakteristik dengan mensubtitusi š‘Ž š‘› = š‘Ÿ š‘› dengan š‘Ÿ konstanta: r 3 +3 š‘Ÿ 2 +3š‘Ÿ+1=0. Diperoleh akar-akar persamaan karakteristik: š‘Ÿ=āˆ’1 dgn multiplisitas 3. Dengan demikian, bentuk solusinya sebagai berikut: š‘Ž š‘› = š‘ 1 .(āˆ’1 ) š‘› + š‘ 2 .š‘›.(āˆ’1 ) š‘› + š‘ 3 . š‘› 2 .(āˆ’1 ) š‘› . Dengan kondisi awal yang diberikan, diperoleh š‘Ž 0 = š‘ =1, Diperoleh: š‘ 1 =1 š‘Ž 1 = š‘ 1 .(āˆ’1 ) 1 + š‘ 2 .1.(āˆ’1 ) 1 + š‘ (āˆ’1 ) 1 =āˆ’2 š‘Ž 1 = š‘ 1 .(āˆ’1 ) 2 + š‘ 2 .1.(āˆ’1 ) 2 + š‘ (āˆ’1 ) 2 =āˆ’1 Dengan subtitusi nilai š‘ 1 kedua persamaan terakhir, diperoleh solusi homogen š‘Ž š‘› =(1+3š‘›āˆ’2 š‘› 2 )(āˆ’1 ) š‘› .

13 soal Kerjakan dengan tuntas soal-soal berikut ini.
1. Tentukan solusi relasi rekursif: š‘Ž š‘› =2 š‘Ž š‘›āˆ’1 + š‘Ž š‘›āˆ’2 āˆ’2 š‘Ž š‘›āˆ’3 dengan š‘Ž 0 =9, š‘Ž 1 =10, š‘Ž 2 =32. 2. Tentukan solusi relasi rekursif: š‘“ š‘› = š‘“ š‘›āˆ’1 + š‘“ š‘›āˆ’2 dengan š‘“ 0 =0 dan š‘“ 1 =1.


Download ppt "Isnaini Rosyida, Emi Pudjiastuti, Mulyono UNNES-2018"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google