ELEKTRONIKA.  Hubungan Rangkaian Seri  Hubungan Rangkaian Paralel  Hubungan Rangkaian Seri-Paralel.

Presentasi berjudul: "ELEKTRONIKA.  Hubungan Rangkaian Seri  Hubungan Rangkaian Paralel  Hubungan Rangkaian Seri-Paralel."— Transcript presentasi:

1 ELEKTRONIKA

2  Hubungan Rangkaian Seri  Hubungan Rangkaian Paralel  Hubungan Rangkaian Seri-Paralel

3  Dalam Rangkaian seri, Arus (I) dalam rangkaian adalah sama pada setiap beban (R)  Berlaku Hukum Kirchoff tentang Tegangan (KVL)  Arus (I) = V/R Tot I R1R1 V V1V1 V2V2       R2R2

4  Tahanan Rangkaian (R Tot ) : R Tot = R 1 + R 2 I R1R1 V V1V1 V2V2       R2R2

5  Dalam Rangkaian seri, berlaku juga Pembagian Tegangan, berdasarkan KVL  Tegangan dalam Rangkaian Seri merupakan jumlah dari tegangan yang timbul pada masing-masing beban. V = V 1 + V 2, maka : I R1R1 V V1V1 V2V2       R2R2

6 Tentukan Tahanan Total (R tot ) dan Arus (I) yang mengalir pada rangkaian di bawah ini, serta tegangan pada masing-masing Tahanan (V1 dan V2). 10  150 V V V1V1 V2V2       5  R1R1 R2R2 R3R3 10   V3V3 I

7 Diketahui : V = 150 Volt R 1 = 10  R 2 = 5  R 3 = 10  Ditanya : I, R tot, V 1 dan V 2 Jawab : R tot = R1 + R2 + R3 R tot = 10  + 5  + 10  R tot = 25  I = V/R tot I = 150 Volt / 25  I = 6 A 10  150 V V V1V1 V2V2       5  R1R1 R2R2 R3R3 10   V3V3 I

8 150 V V V1V1 V2V2       5  R1R1 R2R2 R3R3 10   V3V3 I

9 150 V V V1V1 V2V2       5  R1R1 R2R2 R3R3 10   V3V3 I

10 150 V V V1V1 V2V2       5  R1R1 R2R2 R3R3 10   V3V3 I

11 150 V V V1V1 V2V2       5  R1R1 R2R2 R3R3 10   V3V3 I Atau dengan menggunakan Hukum Ohm untuk setiap Tahanan (R), diperoleh : V1 = I x R1 V1 = 6 A x 10  V1= 60 Volt V2= I x R2 V2 = 6 A x 5  V2 = 30 Volt V3 = I x R3 V3 = 6 A x 10  V3 =60 Volt

12 10  150 V V V1V1 V2V2       5  R1R1 R2R2 R3R3 10   V3V3 I Jadi, I = 6 Amper, R tot = 25 , V1 V1 = 60 V, V2 V2 = 30 V dan V3 V3 = 60 V

13 DDalam Hubungan Rangkaian Paralel, Tegangan pada masing-masing tahanan yang berada pada satu titik cabang adalah sama besar. AArus total adalah penjumlahan dari arus pada masing-masing cabang tahanan, mengikuti Hukum Kirchoff Tentang Arus (KCL) AArus Total (I Tot ) = V / R Tot V V1V1 V2V2   R1R1 R2R2  I  I1I1 I2I2

14 Dalam Hubungan Paralel, Hambatan Total (R P ) dirumuskan : 1/R P = 1/R1 + 1/R2 V V1V1 V2V2   R1R1 R2R2  I  I1I1 I2I2

15  Dalam Rangkaian Paralel, berlaku juga Pembagian Arus, berdasarkan KCL  Arus dalam Rangkaian Paralel merupakan jumlah dari masing- masing arus cabang yang melalui tahanan. I tot = I 1 + I 2, maka : V V1V1 V2V2   R1R1 R2R2  I tot  I1I1 I2I2

16  Tentukan Hambatan Total (R tot ), Arus Total (I tot ), Arus Cabang I 1 dan I 2 dari gambar rangkaian di bawah ini ! V   R1R1 R2R2  I  I1I1 I2I2 100 V 20  40 

17 Dari Gambar Rangkaian diketahui: V = 100 Volt R 1 = 20  R 2 = 40  Ditanya : I tot, R tot, I 1 dan I 2 Jawab : I = V / R tot R tot : 1/R tot = 1/R 1 + 1/R 2 1/R tot = 1/20 + 1/40 R tot = (20 x 40)/(20 + 40) R tot = 800/60 R tot = 13,33  I tot = V / R totr I tot = 100 V / 13,33  I tot = 7,50 II2I2 V   R1R1 R2R2 I1I1 100 V 20  40 

18 Dengan menerapkan Hukum Pembagian Arus, diperoleh : V   R1R1 R2R2  I I1I1 I2I2 100 V 20  40 

19 Dengan menerapkan Hukum Pembagian Arus, diperoleh : V   R1R1 R2R2  I I1I1 I2I2 100 V 20  40  Jadi, I = 7,5 A, I 1 = 5 A, I 2 = 2,5A

20 HHubungan Rangkaian Seri-Paralel, merupakan gabungan prinsip-prinsip Hubungan Rangkaian Seri dan Hubungan Paralel. DDalam penyelesaian soal-soal rangkaian seri-paralel, hal-hal atau hukum dasar yang perlu diperhatikan adalah : Hukum Ohm, Hukum-Hukum Kirchoff, Pembagian Arus dan Tegangan, serta prinsip hubungan seri dan paralel. I I2I2 V V1V1 V2V2    R1R1 R2R2    I1I1   R3R3 R4R4

21 PPada gambar rangkaian di atas, tentukan V 1, V 2, I, I 1 dan I 2, jika diketahui V = 120 Volt, R1 = 25 , R2 = 10 , R3 = 120  dan R4 = 40  ,, Dikerjakan dan dikumpulkan hari Jumad besok I I2I2 V V1V1 V2V2    R1R1 R2R2    I1I1   R3R3 R4R4