Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Suhartono (B.Sc.-ITS; M.Sc.-UMIST,UK; Dr.-UGM; Postdoctoral-UTM)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Suhartono (B.Sc.-ITS; M.Sc.-UMIST,UK; Dr.-UGM; Postdoctoral-UTM)"— Transcript presentasi:

1 Suhartono (B.Sc.-ITS; M.Sc.-UMIST,UK; Dr.-UGM; Postdoctoral-UTM)
Department of Statistics Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia

2 A g e n d a METODOLOGI Skoring SINTA AKSES Database SINTA
MANFAAT Database SINTA

3 BACKGROUND tentang SINTA
SINTA adalah sebuah sistem pengumpulan informasi publikasi ilmiah dan sitasi dosen / peneliti Indonesia. Keberhasilan mengembangkan dan mengoperasikan SINTA adalah capaian luar biasa RISTEKDIKTI. Sampai saat ini lebih dari dosen/peneliti yang data publikasi dan sitasinya terekam di SINTA. Jumlah tersebut merepresentasikan perguruan tinggi / lembaga penelitian di Indonesia.

4 BACKGROUND tentang SINTA
Setiap peneliti/dosen yang terdaftar di SINTA akan bisa dihitung skor dan peringkatnya, baik di instansinya sendiri maupun di tingkat nasional. Sistem ini sudah dikembangkan dengan sangat baik, namun ada beberapa catatan tentang metode atau cara melakukan skoring. Oleh karena itu, diusulkan adanya modifikasi cara skoring yang digunakan saat ini.

5 Bobot Penilaian (bukan persentase)
Skoring SINTA Saat Ini Komponen Penilaian Kode Bobot Penilaian (bukan persentase) Jumlah Dokumen Artikel di Scopus A 40 Jumlah Dokumen Non-Artikel di Scopus B 15 Jumlah Sitasi di Google Scholar C 1 Jumlah Sitasi di Scopus D 4 Kualitas H-Index (Google Scholar) E Kualitas H-Index (Scopus) F 16 Formula Sinta Score: ((Ax40)+(Bx15)+(Cx1)+(Dx4)+(Ex4)+(Fx16)) / Pembagi Pembagi adalah sebuah angka hasil dari perhitungan statistik yang mempertimbangkan maksimum Sinta Score Personal/Dosen/Peneliti Tertinggi.

6 METODOLOGI: Evaluasi Skoring SINTA
 Ada VARIASI yang tinggi berkaitan dengan tingkat kesulitan untuk masuk ke jurnal, walaupun sama- sama terindeks di SCOPUS. Jurnal di SCOPUS ada 4 kategori: Q1, Q2, Q3, dan Q4. Formula skoring SINTA saat ini belum mengakomodasikan fenomena klasifikasi quartil (Q) dari jurnal. Tantangan: apakah mungkin secara sistem dapat melakukan klasifikasi quartil (Q) dari jurnal secara otomatis di SINTA? Cleansing: ada fenomena jurnal di SCOPUS yang termasuk “predator” walaupun jurnal Q1. Usulan: Bobot baru jumlah dokumen artikel di SCOPUS

7 METODOLOGI: Evaluasi Skoring SINTA
 Ada VARIASI yang tinggi berkaitan dengan tingkat kesulitan untuk masuk ke jurnal, walaupun sama- sama terindeks di SCOPUS. Jurnal di SCOPUS ada 4 kategori: Q1, Q2, Q3, dan Q4. Formula skoring SINTA saat ini belum mengakomodasikan fenomena klasifikasi quartil (Q) dari jurnal. Tantangan: apakah mungkin secara sistem dapat melakukan klasifikasi quartil (Q) dari jurnal secara otomatis di SINTA? Cleansing: ada fenomena jurnal di SCOPUS yang termasuk “predator” walaupun jurnal Q1, “self” sitasi, dan “kartel” sitasi. Usulan: Bobot baru jumlah sitasi di SCOPUS

8 METODOLOGI: Evaluasi Skoring SINTA
 Tingkat kesulitan untuk menaikkan angka h-index meningkat secara tidak linier. Skor konstan yang diberikan untuk h-index (yakni 4 untuk tiap kenaikan satu h-index di Google Scholar dan 16 untuk setiap kenaikan satu h-index di SCOPUS) perlu direvisi. Menaikkan h-index dari 2 ke 3 lebih sulit dibandingkan menaikkan dari 1 ke 2, dan seterusnya. Hal ini karena h-index didefinisikan sebagai berikut “h-index sebesar h diperoleh bila ada minimum h publikasi disitasi minimum h kali”. Definisi ini mengandung makna bahwa batas minimum (lower bound) jumlah sitasi untuk mencapai h-index sebesar h adalah h2. Oleh karena itu, minimum jumlah sitasi untuk mencapai h index 1, 2, 3, 4, 5, 6, … adalah 1, 4, 9, 16, 25, 36, ….

9 METODOLOGI: Evaluasi Skoring SINTA
 Tingkat kesulitan untuk menaikkan angka h-index meningkat secara tidak linier. Skor konstan yang diberikan untuk h-index (yakni 4 untuk tiap kenaikan satu h-index di google scholar dan 16 untuk setiap kenaikan satu h-index di SCOPUS) perlu direvisi. Oleh karena itu mengalikan h-index di Google Scholar (E) dengan 4 dan mengalikan h-index di SCOPUS (F) dengan 16 tidak merepresentasikan sifat dari h-index tersebut, yang tingkat kesulitannya mengikuti fungsi kuadrat, bukan fungsi linier. Usulan: Bobot baru Kualitas H-Index

10 METODOLOGI: Evaluasi Skoring SINTA
Nilai h Batas Bawah Jumlah Sitasi Perhitungan Sekarang Perhitungan Usulan Skor-index Google Scholar Skor-index Scopus 1 4 16 2 8 32 3 9 12 48 36 64 5 25 20 80 100 6 24 96 144 7 49 28 112 196 128 256 81 324 10 40 160 400 11 121 44 176 484 192 576

11 USULAN: Skoring BARU untuk SINTA
Sumber: Usulan ITS (Pujawan, 2018) 1. Bila klasifikasi quartil dari jurnal di SCOPUS (sesuai poin 1 di atas) tidak bisa diakomodasikan maka formulanya diusulkan sebagai berikut. Formula usulan 1 skor SINTA:  𝐴×40 + 𝐵×10 + 𝐶×1 + 𝐷×5 + 𝐸 × 𝐹 2 Perubahannya adalah pada skor karya non-jurnal di SCOPUS yang diturunkan dari 15 menjadi 10, satu sitasi di SCOPUS dinaikkan dari 4 menjadi 5, kemudian h-index diberi fungsi kuadrat. Secara sistem formula ini relatif mudah dieksekusi. Dengan usulan ini maka tabel skoring SINTA menjadi:

12 USULAN: Skoring BARU untuk SINTA
Komponen Penilaian Kode Bobot Penilaian (bukan persentase) Jumlah Dokumen Artikel di Scopus A 40 Jumlah Dokumen Non-Artikel di Scopus B 10 Jumlah Sitasi di Google Scholar C 1 Jumlah Sitasi di Scopus D 5 Kualitas H-Index (Google Scholar) E E^2 Kualitas H-Index (Scopus) F 4*F^2

13 USULAN: Skoring BARU untuk SINTA
Sumber: Usulan ITS (Pujawan, 2018) 2. Apabila informasi quartil (Q1, Q2, Q3, Q4) jurnal di SCOPUS bisa dilakukan di SINTA maka formula usulannya adalah: Formula usulan 2 skor SINTA  𝑨𝟏×𝟒𝟎+𝑨𝟐×𝟑𝟎+𝑨𝟑×𝟐𝟎+𝑨𝟒×𝟏𝟎 + 𝐵×10 + 𝐶×1 + 𝑫𝟏×𝟒+𝑫𝟐×𝟑+𝑫𝟑×𝟐+𝑫𝟒×𝟏 + 𝐸 × 𝐹 2 A1, A2, A3, dan A4 masing-masing adalah jumlah artikel yang dipublikasikan di jurnal Q1, Q2, Q3, dan Q4. Sedangkan D1, D2, D3, dan D4 masing-masing adalah jumlah sitasi di jurnal Q1, Q2, Q3, dan Q4.

14 AKSESABLE Database SINTA
Prosedur AKSES Database SINTA: bagaimana Free AKSES Database SINTA: siapa saja Jenis layanan SINTA: penerima, jenis layanan

15 MANFAAT Database SINTA
KEMENRISTEKDIKTI: support kebijakan, … PT: support Tridharma PT, pemetaan SDM, ... DOSEN: network riset, publikasi, workshop, … MAHASISWA: studi lanjut, supervisor riset, … INSTANSI LAIN: database expert Indonesia, …

16 MANFAAT SINTA: Positioning “Subject”
>50% punya skor SINTA 3 tahun: Renewable Energy, Image & Video Processing, Artificial Intelligence, Software Engineering, Microbiology

17 MANFAAT SINTA: Positioning “Subject”
Sebaran 60 subject dengan jumlah Dosen terbanyak Renewable Energy dan Image & Video Processing adalah subject dengan capaian Dosen yang terbaik untuk di SCOPUS & SINTA.

18 MANFAAT SINTA: Dosen “Renewable Energy”
Ada banyak Dosen kelompok “Renewable Energy” dengan H-index SCOPUS 5 atau lebih.

19 MANFAAT SINTA: Dosen “Architecture”
Hanya ada 1 Dosen kelompok “Architecture” dengan H-index SCOPUS 5 atau lebih.

20 MANFAAT SINTA: Positioning Prodi “ITS”

21 MANFAAT SINTA: Positioning Dosen “ITS”
Dept. Teknik KIMIA Banyak Dosen Teknik Kimia yang mempunyai indeks H-Scopus 5 atau lebih. Simbol lingkaran  dengan warna dark cyan ini adalah Professor.  

22 MANFAAT SINTA: Positioning Dosen “ITS”
Dept. ARSITEKTUR TIDAK ADA Dosen di Dept. Aristektur yang mempunyai indeks H-Scopus 5 atau lebih. Perlu kebijakan selain indeks-H Scopus untuk melibatkan Dosen Dept. Arsitektur.  

23


Download ppt "Suhartono (B.Sc.-ITS; M.Sc.-UMIST,UK; Dr.-UGM; Postdoctoral-UTM)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google