Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehiman iman Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
PERCOBAAN DASAR (RUTE PEMBERIAN OBAT) PRAKTIKUM FARMAKOLOG KE-1
2
A. Cara Pemberian Obat Pada Hewan Percobaan Rute pemberian obat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efek obat. Karena karakteristik lingkungan fisiologis anatomi dan biokimia yang berbeda pada daerah kontak obat dan tubuh. Karakteristik ini berbeda karena jumlah suplai darah yang berbeda, enzim-enzim dan getah-getah fisiologis berbeda
3
TUJUAN PRAKTIKUM: 1.Mahasiswa diharapkan dapat mengenal cara dan rute pemberian obat. 2. Mengetahui pengaruh rute pemberian obat terhadap efek farmakologi 3. Memahami konsekwensi praktis dari pengaruh rute pemberian obat, 4. Mengenal manifestasi berbagai efek obat yang diberikan
4
PEMBAGIAN KELOMPOK PRAKTIKUM I. Rute Pemberian Obat Secara Oral a. Alat : jarum oral b. Luminal Na dosis 35 mg/kg BB, dibuat larutan stok 1%, volume maksimal yang diberikan 1 ml/20 gr BB, hewan uji mencit jantan (3 ekor) c. Prosedur Timbang mencit dan hitung dosis Pegang mencit pada tengkuknya, jarum oral yang telah diisi obat masukkan ke mulut mencit melalui langit-langit masuk esofagus Dorong perlahan larutan tersebut ke dalam esofagus
5
d. Pengamatan catat waktu pada saat pemberian obat, mulai timbulnya efek (onset) dan hilangnya efek (durasi) Efek yang diamati diantaranya: aktivitas spontan dari respon terhadap rangsangan/stimulus pada keadaan normal perubahan aktivitas baik spontan maupun distimulasi usaha untuk menegakkan diri tidak berhasil diam, tidak bergerak, usaha untuk menegakkan diri tidak lagi di coba.
6
II. Rute Pemberian Obat Secara Intravena a. Alat : jarum suntik 1 cc b. Bahan : Luminal Na dosis 35 mg/kg BB, dibuat larutan stok 1%, volume maksimal pemberian 0,5 ml/20 grBB, hewan uji mencit putih jantan(3 ekor) c. Prosedur Timbang mencit dan Hitung dosis Lakukan dilatasi pada ekor mencit dengan cara merendam dalam air hangat, atau diolesi aseton/eter Carilah vena dan suntikkan obat kedalamnya, bila terasa ada tahanan dan bila piston ditarik tidak ada darah yang keluar, menandakan bahwa jarum tersebut tidak masuk vena Lakukan penyuntikan ulang jika diperlukan d. Lakukan pengamatan seperti pada pemberian oral
7
III. Rute pemberian obat secara Intraperitoneal a. Alat : Jarum suntik 1 cc b. Bahan : seperti pada pemberian intravena c. Prosedur: Timbang mencit dan hitung dosis Pegang mencit pada tengkuknya, hingga posisi abdomen lebih tinggi dari kepala Suntikkan larutan obat ke dalam abdomen bawah dari mencit di sebelah mid sagital d. Pengamatan Lakukan pengamatan seperti pada pemberian oral
8
IV. Pemberian Obat Secara Intra Muscular a. Alat: Jarum suntik 1cc b. Bahan : sama seperti pemberian Intravena c. Prosedur: Timbang mencit dan hitung dosis Pegang mencit pada bagian tengkuk, dan telentangkan posisi mencit seperti pada pemberian IP. Tarik kaki mencit dan suntikkan obat pada bagian paha dalam dari kaki mencit tersebut d. Lakukan pengamatan seperti pada pemberian oral
9
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEK OBAT Efek obat akan dipengaruhi adanya faktor eksternal dan internal. Faktor internal yang dapat mempengaruhi dosis obat antara lain usia, jenis kelamin, status fungsional struktur penerima obat (kondisi patologis), bobot badan, dan luas permukaan tubuh. Perbedaan yang mendasar dalam pola fisiologis dan biokimia antara jenis jantan dan betina menyebabkan perbedaan efek obat.
10
PEMBAGIAN KELOMPOK PRAKTIKUM VARIASI JENIS KELAMIN V. Jenis Kelamin Jantan a. Alat : jarum suntik 1 cc b. Bahan: Luminal Na dosis 35 mg/KgBB, dibuat larutan stok 1%, volume maksimal yang diberikan 1ml/20 gBB, hewan uji mencit jantan (3 ekor) c. Prosedur timbang mencit dan hitung dosis tempatkan mencit pada wadah kaca dan amati perilaku normal selama 10 menit suntikkan larutan obat secara IP tempatkan kembali mencit pada wadah kaca dan amati perilakunya
11
d. Pengamatan Catat: waktu mulai pemberian obat Waktu saat muncul efek (onset) Efek dan gejala yang muncul Lama berlangsungnya efek (durasi) VI. Jenis Kelamin Betina alat dan prosedur seperti kelamin jantan Hewan uji mencit betina
12
NoEfekGejala yang tampak 1. 2. 3. 4. 5. Sangat peka Peka Efek sesuai dugaan Resisten Tidak ada efek Hewan mati Hewan tidur, diberi rangsang nyeri tidak bangun Hewan tidur, diberi rangsang nyeri akan bangun Hewan tidak tidur, tetapi mengalami ataxia Tidak ada efek
13
FORMAT LEMBAR LAPORAN I. JUDUL: RUTE PEMBERIAN OBAT SECARA ORAL... II.TUJUAN: III.ALAT & BAHAN: IV. PROSEDUR KERJA: V. HASIL PENGAMATAN A. JENIS PENGAMATAN 1. Hewan Uji 2. Berat Hewan Uji 3. Perhitungan Dosis 4. Pengamatan Visual Terhadap Hewan Uji
14
B. DATA PERCOBAAN REPLI KASI RUTE PEMBERIAN OBAT 1. 2. 3. PO IP IV IM ONSETDURASIONSETDURASIONSETDURASIONSETDURASI RATA- RATA
15
C. ANALISA DATA 1. ONSET REPLIKASIPOIPIVIM 1. 2. 3. RATA-RATA
16
2. DURASI REPLIKASIPOIPIVIM 1. 2. 3. RATA-RATA
17
D. DATA PERCOBAAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN REPLIKASIMENCIT KELAMIN JANTAN/BETINA ONSETDURASI 1. 2. 3. RATA-RATA
18
E. PERBANDINGAN ONSET-DURASI MENCIT JANTAN & BETINA V. PEMBAHASAN VI. KESIMPULAN REPLIKASI MENCIT JANTANMENCIT BETINA ONSETDURASIONSETDURASI 1. 2. 3. RATA-RATA
19
Selamat Praktikum Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.