Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehrodhiya janah Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
MATERI dan PERUBAHAN NYA KIMIA DASAR PENDIDIKAN MATEMATIKA UNEJ DOSEN PEMBIMBING : Dr. Drs. Agus Abdul Gani, M.Si. SEPTEMBER 2016
2
Anggota Kelompok MUTIA ARI PRADINA (160210101049) REGITA TRIANI MARDIYA (160210101059) SITI RODHIYATUL JANAH (160210101073) FERRY KURNIA PUTRA (160210101076) MOCHAMAD JAZIM (160210101081)
3
MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair, maupun gas.
4
Setiap materi terdiri dari butir-butir kecil atau partikel. Partikel adalah bagian terkecil dari materi yang masih mempunyai sifat sama dengan materi tersebut. Postulat dasar dari teori atom Dalton: 1.Setiap materi terdiri atas partikel yang disebut atom. 2.Unsur adalah materi yang terdiri atas sejenis atom. 3.Atom suatu unsur adalah identik tetapi berbeda dari atom unsur lain. 4.Senyawa adalah materi yang terdiri atas dua jenis atom atau lebih dengan perbandingan tetap. 5.Atom tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan dan tidak dapat diubah menjadi atom lain melalui reaksi kimia. Reaksi kimia hanyalah penataan ulang atom.
5
Atom adalah bagian terkecil dari unsur yang masih mempunyai sifat unsur. Bagian terkecil dari senyawa yang masih mempunyai sifat senyawa disebut molekul atau ion. Molekul adalah gabungan dari dua atom atau lebih (baik sejenis maupun berbeda jenis) yang bersifat netral. Molekul yang terdiri dari atom sejenis disebut molekul unsur, sedangkan molekul yang terdiri dari atom yang berbeda disebut molekul senyawa.
6
Ion adalah atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik. - Ion positif disebut kation - Ion negatif fisebut anion Contoh: -ion natrium = Na + - ion karbonat = CO 3 2- -ion klorida = Cl - - ion amonium = NH 4 +
7
Unsur Unsur tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain dengan reaksi kimia biasa. Unsur terdiri dari logam dan non-logam. LOGAMMETALOIDNON-LOGAM Berwujud padat pada suhu kamar (kecuali raksa) Perpaduan antara sifat logam dan non logam Berwujud padat, cair atau gas Dapat ditempa dan diregangkan Rapuh dan tidak dapat ditempa Mengkilap jika digosok Tidak mengkilap walau digosok Konduktor panas dan listrik Non-konduktor
8
Untuk memudahkan penulisan, unsur diberi lambang tertentu yang disebut lambang unsur atau tanda atom. Lambang unsur diturunkan dari nama unsur itu berdasar aturan yang telah ditetapkan. Setiap unsur dilambangkan oleh huruf awal dari nama latin unsur tersebut, yang ditulis dengan huruf besar. Unsur yang mempunyai huruf awal sama, lambangnya dibedakan dengan menambahkan satu huruf lain dari nama unsur itu, yang ditulis dengan huruf kecil.
9
Contoh unsur logam dan lambangnya: -Kalsium (Calsium) = Ca -Mangan = Mn -Kobalt (Cobalt) = Co - Perak (Argentum) = Ag -Krom (Chromium) = Cr -Nikel = Ni -Kadmium (Cadmium) = Cd -Besi (Ferrum) = Fe -Kalium = K - Emas (Aurum) = Au -Aluminium = Al -Timah (Stannum) = Sn -Barium = Ba - Timbal (Plumbum) = Pb -Magnesium = Mg - Raksa (Hydrargyrum) = Hg -Natrium = Na - Seng (Zinc) = Zn -Platina = Pt -Tembaga (Cuprum) = Cu
10
Contoh unsur non-logam dan lambangnya: -Argon = Ar -Belerang (Sulfur) = S -Bromin = Br -Fluorin = F -Helium = He -Fosfor (Phosphorus) = P -Hidrogen = H -Karbon (Carbon) = C -Neon = Ne -Klorin (Chlorine) = Cl -Nitrogen = N -Oksigen = O -Silikon = Si -Iodin = I
11
Senyawa Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua atau lebih zat lain dengan reaksi kimia. Senyawa termasuk zat tunggal karena komposisinya selalu tetap. Sifat senyawa berbeda dengan sifat unsur penyusunnya. Contoh senyawa: air, garam dapur (natrium klorida), CO2 (karbondioksida), gula tebu (sukrosa). Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) menyatakan bahwa perbandingan massa unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap. Contoh: Perbandingan massa hidrogen : oksigen dalam air = 1 : 8 Perbandingan massa magnesium : oksigen dalam magnesium oksida = 3 : 2
12
Senyawa NOKARAKTERISTIKORGANIKANORGANIK PENYUSUNC,H,O,N,S,P,F,Cl,Br,IHampir semua unsur IKATAN KIMIAKOVALENIONIK, KOVALEN ISOMERADATIDAK ADA TITIK DIDIH DAN TITIK LELEH RENDAHTINGGI KELARUTANKurang larut dalam air atau senyawa polar lainnya dan mudah larut dalam pelarut non polar seperti CCl 4 Mudah larut dalam air dan pelarut polar lainnya dan kurang larut dalam senyawa non polar
13
Senyawa oksida Oksida adalah persenyawaan antara suatu unsur dengan oksigen. Oksigen dalam persenyawaan selalu bervalensi 2 (kecuali dalam peroksida, superoksida, dan oksida campuran), maka rumus umum oksida – oksida tersebut adalah A 2 O x, jika A adalah unsur bervalensi x. oksida asam dan oksida basa termasuk dalam senyawa oksida
14
Oksida asam ( oksida non logam) Oksida asam adalah oksida non logam yang dapat menghasilkan asam bila direaksikan dengan air. Contoh oksida asam antara lain CO 2, SO 2, SO 3, P 2 O 3, P 2 O 5, N 2 O 3, N 2 O 5. Apabila oksida asam direaksikan dengan air akan menghasilkan asam : CO2 + H 2 O --> H 2 CO 3 SO2 + H 2 O --> H 2 SO 3 SO3 + H 2 O --> H 2 SO 4 P2O3 + 3H 2 O --> H 3 PO 3 P2O5 + H 2 O --> H 3 PO 4 N2O3 + H 2 O --> HNO 2 N2O5 + H 2 O --> HNO3
15
Tata Nama Oksida Asam SISTEM LAMASISTEM STOCK
16
Sistem Lama Nama unsur non logam disebutkan terlebih dahulu, diikuti nama unsur oksigen (unsur non logam lainnya) dan diberi akhiran “ida”. Unsur non logam pertama jika jumlahnya hanya satu tidak usah diberi awalan mono, tetapi jika jumlahnya lebih dari satu maka harus diberi awalan : 2 (di), 3 (tri), 4 (tetra), 5 (penta), 6 (heksa), 7 (hepta), 8 (okta), 9 (nona), 10 (deka). Unsur oksigen atau non logam kedua walaupun jumlahnya hanya satu harus diberi awalan mono, begitu pula jika jumlahnya lebih dari satu harus diberi awalan seperti unsur non logam pertama. Contoh : CO 2 : Karbon Dioksida N 2 O 3 : Dinitrogen Trioksida SO 2 : Sulfur Dioksida N 2 O 5 : Dinitrogen Pentaoksida SO 3 : Sulfur Trioksida P 2 O 3 : Difosfor Trioksida P 2 O 5 : Difosfor Pentaoksida
17
Sistem Stock Nama unsur non logam disebutkan tetlebih dahulu, diikuti dengan nomor valensi dengan angka Romawi di dalam kurung, kemudian diikuti nama oksigen (atau unsur non logam lainnya) yang diberi akhiran “ida”. Contoh : N 2 O 5 = Nitrogen (IV) Oksida CO 2 = Karbon (IV) Oksida N 2 O 3 = Nitrogen (III) Oksida SO 2 = Belerang (IV) Oksida SO 3 = Belerang (VI) Oksida P 2 O 3 = Fosfor (III) Oksida P 2 O 5 = Fosfor (V) Oksida
18
Oksida basa ( oksida logam ) Oksida basa adalah suatu oksida logam yang dapat menghasilkan basa hidroksida apabila oksida tersebut direaksikan dengan air. Contoh oksida basa adalah oksida logam : Na 2 O, K 2 O, CaO, Fe 2 O 3, CuO, ZnO. Jika senyawa oksida basa direaksikan dengan air akan dihasilkan basa: Na 2 O + H 2 O --> 2NaOH K 2 O + H 2 O --> 2KOH CaO + H 2 O --> Ca(OH) 2 Meskipun dari semua oksida basa ada hidroksidanya, namun yang dapat bereaksi langsung dengan air hanyalah Na 2 O, K 2 O, CaO, SrO, dan BaO.
19
Tata Nama Oksida Basa SISTEM LAMASISTEM STOCK
20
Sistem Lama Nama logam ditulis dengan nama latin, kemudian akhiran “um” diganti dengan “o” jika valensinya rendah, dan diganti dengan akhiran “I” jika valensinya tinggi (untuk logam yang hanya memiliki satu jenis valensi tidak perlu diberi akhiran) kemudian diikuti nama unsur oksigen (non logam lain) yang diberi akhiran “ida”. Contoh: FeO = Fero Oksida Fe 2 O 3 = Feri Oksida SnO = Stano Oksida SnO 2 = Stani Oksida Na 2 O = Natrium Oksida CaO = Kalsium Oksida Kelemahan penamaan sistem lama adalah tidak dapat digunakan untuk logam-logam yang mempunyai lebih dari dua jenis valensi.
21
Sistem Stock Sistem Stock ini sekarang banyak digunakan secara Internasional sebab sistem ini dapat menutupi kelemahan yang ada pada penamaan sistem lama. Aturan penamaan : Nama logam ditulis dengan nama umum (nama dalam bahasa Indonesia), diikuti dengan nomor valensi yang ditulis dengan angka Romawi di dalam kurung, kemudian diikuti nama unsur Oksigen (non logam) yang diberi akhiran “ida”. Logam yang hanya memiliki satu jenis valensi tidak perlu dituliskan nomor valensinya. Contoh : Na 2 O = Natrium Oksida Fe 2 O 3 = Besi (III) Oksida SnO = Timah (II) Oksida SnO 2 = Timah (IV) Oksida Hg 2 O = Raksa (I) Oksida HgO = Raksa (II) Oksida K 2 O = Kalium Oksida
22
TABEL OKSIDA ASAM DAN ASAMNYA TABEL OKSIDA BASA DAN BASANYA
23
Garam Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Contoh garam dalam kehidupan sehari-hari adalah garam dapur atau NaCl, CaCl2, ZnSO4 Contoh reaksi garam : HCl + NaOH→ NaCl + H2O
24
Campuran Campuran terbentuk dari dua atau lebih zat yang masih mempunyai sifat asalnya. Ketika gula dicampurkan dengan air, akan terbentuk larutan gula (campuran gula dan air). Campuran ini masih mempunyai sifat gula (yaitu manis) dan sifat air. Tingkat kemanisan campuran gula dan air ini bermacam-macam tergantung dari jumlah gula yang ditambahkan ke dalam air. Senyawa mempunyai komposisi yang tetap, sedang campuran tidak memiliki komposisi yang tetap.
25
Campuran heterogen adalah suatu campuran yang terdiri dari dua bahan atau lebih yang memiliki fasa yang berbeda. Campuaran homogen adalah suatu campuran yang terdiri dari 2 bahan atau lebih dalam fase yang sama.
26
Kunci perbedaan Campuran Homogen dan heterogen benar-benar berlawanan sama lain. Campuran homogen mengacu pada larutan yang bercampur sampai pada titik dimana menjadi sulit untuk membedakan masing-masing komponen yang terpisah. Namun, dalam campuran heterogen, komponen tidak bercampur tetapi hanya dalam wadah yang sama. Perbedaan utama lainnya adalah bahwa campuran homogen tidak dapat dipisahkan dengan menggunakan cara mekanis, sedangkan campuran heterogen sebagian besar dapat dipisahkan.
27
Campuran dapat berupa larutan, suspensi atau koloid. a. Larutan Larutan adalah campuran homogen. Ciri campuran homogen: 1.tidak ada bidang batas antar komponen penyusunnya 2.komposisi di seluruh bagian adalah sama Komponen larutan terdiri dari pelarut dan zat terlarut. Komponen yang jumlahnya terbanyak dianggap sebagai pelarut. Tapi jika larutan adalah campuran dari zat padat dan cair, maka cairan dianggap sebagai pelarut.
28
b. Suspensi Suspensi adalah campuran kasar dan tampak heterogen. Batas antar komponen dapat dibedakan tanpa perlu menggunakan mikroskop. Suspensi tampak keruh dan zat yang tersuspensi lambat laun terpisah karena gravitas. Contoh: campuran kapur dan air c. Koloid Koloid adalah campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi. Secara makroskopis koloid tampak homogen, tetapi jika diamati dengan mikroskop ultra akan tampak heterogen. Contoh: santan, air susu, cat.
29
Komposisi campuran tidak tetap, oleh karena itu susunan zat dalam campuran dinyatakan dalam kadar zat yang membentuk campuran. Kadar biasanya dinyatakan dalam: a. Persen massa % massa = massa komponen x 100% massa campuran b. Persen volume % volume = volume komponen x 100% volume campuran c. Bagian per sejuta (bpj) atau parts per million (ppm) ppm massa = massa komponen x 10 6 massa campuran ppm volume = volume komponen x 10 6 volume campuran
30
PERUBAHAN MATERI FISIKA KIMIA
31
PERUBAHAN FISIKA Perubahan fisika adalah perubahan pada zat yang tidak menghasilkan zat jenis baru.Contohnya beras yang ditumbuk menjadi tepung. Terdapat beberapa ciri- ciri pada perubahan fisika, yaitu: 1.tidak terbentuk zat jenis baru, 2.zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula, 3.hanya diikuti perubahan sifat fisika saja.
32
PERUBAHAN KIMIA Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat jenis baru. Misalnya pada saat membakar kertas. Setelah kertas tersebut habis terbakar akan terdapat abu yang diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan kertas sesudah dibakar. Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia suatu zat, yaitu: 1.terbentuk zat jenis baru, 2.zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula, 3.diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.