Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sesi 3: Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sesi 3: Sumber dan Teknik Pengumpulan Data"— Transcript presentasi:

1 Sesi 3: Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA: “Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA pada tahun 2020 menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang menghasilkan lulusan unggul di tingkat nasional yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial.“ Sesi 3: Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Dosen: Nurul Huriah Astuti, SKM, MKM Pengumpulan Data, Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

2 Capaian Pembelajaran Mahasiwa mampu menjelaskan tentang sumber data kesehatan masyarakat dan teknik pengumpulan data kesehatan masyarakat Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

3 Tujuan Menjelaskan tentang sumber data kesehatan masyarakat dan teknik pengumpulan data kesehatan masyarakat Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

4 Dua Sumber Data Kesehatan Masyarakat :
Population data based: Data yang berasal dari masyarakat Facility data based : Data yang berasal dari fasilitas Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

5 Population Data Based Informasi yang terdapat dan didapatkan langsung dari masyarakat Tidak berupa hasil dari sistem pencatatan dan pelaporan di institusi pelayanan kesehatan Bisa berupa data rutin maupun tidak rutin Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

6 Facility Data Based Hasil dari seluruh pelaksanaan kegiatan kesehatan
Berupa data rutin dan tidak rutin Meliputi informasi mengenai masukan, proses, serta luaran dari pelaksanaan kegiatan yang dicatat dan dikumpulkan oleh institusi kesehatan Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

7 Facility Data Based Selama pengumpulannya dilakukan oleh institusi pelayanan kesehatan, walaupun didapatkan dari populasi atau masyarakat, menurut beberapa pendapat, termasuk dalam facility data based Contoh : data hasil capaian dari upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh pelayanan kesehatan, seperti hasil surveilans Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

8 Sumber Data berdasarkan metode pengumpulan data
Data Rutin Data Non Rutin Pengumpulan data kesehatan oleh Puskesmas, rumah sakit, dan surveillans Survei berbasis masyarakat : Sensus Pengumpulan data masyarakat : BSS (Behavioral Sentinel Suerveillans), LAM (Local Area Monitoring) Survey nasional sample : Riskesdas, Susenas, SDKI, Surkesnas Pengumpulan data kependudukan/registrasi vital Survey local sample : Rapid survey, dsb Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

9 Sumber data Rutin Data yang dikumpulkan melalui suatu prosedur yang baku; ditetapkan secara jelas dan dilaksanakan dengan frekuensi yang sama setiap saat Dilakukan baik oleh pengelola pelayanan kesehatan maupun masyarakat Contoh data rutin di RS  Sistem Pencatatan dan Pelaporan Rumah Sakit (SP2RS) Contoh data rutin di Puskesmas  SP2TP Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

10 Sumber data Rutin SP2RS dan SP2TP  bagian dari sistem data monitoring (Surveillans); terus dikembangkan melalui data laboratorium dan pelayanan kesehatan lainnya (pemerintah dan swasta) Memiliki ruang lingkup wilayah pengelolaan (areal coverage) yang relatif tetap, variabel yang dikumpulkan relatif sama, waktu pengumpulan telah ditetapkan Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

11 Informasi data rutin Didapat dari institusi yang mengelola suatu kegiatan secara legal  institusi Yankes; pendidikan; kantor statistik Terkait dengan pengelolaan institusi  aspek input Terkait hasil pelaksanaan kegiatan rutin institusi berupa luaran  aspek output Laporan hasil pengumpulan data dalam waktu tetap/tertentu, dibukukan  contoh: buku tahunan (laporan kinerja institusi pelayanan kesehatan; buku profil, dsb) Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

12 Informasi data rutin Menjadi bukti otentik sebagai acuan hukum  untuk berbagai bentuk ancaman gugatan hukum terhadap kemungkinan salah informasi atau persespsi dari suatu pelayanan kesehatan/medis yang sedang/telah dilaksanakan Informasi data rutin dapat dijadikan rujukan oleh sumber lain  data tidak rutin Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

13 Informasi data rutin Oleh karena itu, informasi data rutin dituntut utk memiliki akurasi, lengkap, dan terjamin keterbaruannya Penyebarluasan informasi data rutin mengacu pada UU No.14 tahun tentang keterbukaan informasi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

14 Sumber Data Non Rutin (ad hoc)
Data yang didapatkan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan akan data tersebut Bukan berasal dari pengelolaan kegiatan rutin Tidak memiliki pedoman pelaksanaan yang baku dan tidak memiliki aktivitas rutin dalam penyelenggaraan pengumpulan dan pelaporan datanya Secara legal, tidak dicantumkan dalam salah satu tupoksi institusi Contoh : pelaksanaan survei kepada masyarakat Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

15 Sumber Data Non Rutin (ad hoc)
Data tidak rutin dikelola oleh institusi pengelola program yang juga mengelola data rutin Tujuannya : memberikan informasi yang lebih lengkap maupun konfirmasi dari yang telah didapatkan melalui pengumpulan data rutin Contoh : dilakukan untuk melihat kualitas pelayanan; proses pelaksanaan kegiatan  tujuannya untuk melalukan intervensi yang lebih spesifik Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

16 Kemampuan Khusus untuk Pengumpulan Data tidak Rutin
Representativeness informasi yang dikelola Teknik pengambilan sampel Penentuan sumber informasi Teknik pengumpulan informasi Alat bantu pengambilan data dan informasi Petugas pelaksana (enumerator) Pengelolaan dan analisis data Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

17 Teknik Pengumpulan Data Masyarakat
Pengumpulan data dan informasi harus terjamin kesahihannya, dapat dipercaya, dan tepat waktu ketika diperlukan Data terkumpul dapat dijadikan sebagai indikator terhadap apa yang akan diukur; sensistif atas perubahan yang terjadi di masyarakat Teknik pemgumpulan data : wawancara, observasi, informasi yang tersedia (data sekunder), FGD, kuesioner tertulis, dan teknik proyektif Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

18 Jenis Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data Alat Pengumpul Data Wawancara Pedoman wawancara, lembar cek list, kuesioner, dan alat perekam Observasi Pancaindra. Alat tulis, timbangan, jam, mikroskop, dan kamera Data sekunder Cek list dan formulir pengumpulan data Kuesioner tertulis Kuesioner FGD Pedoman FGD, alat tulis, dan alat perekam Teknik Proyektif GPS dan formulir pengumpulan data Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

19 Wawancara Teknik yang paling banyak dikenal dan dipakai
Bersifat dua arah Menggunakan instrumen : terstruktur atau terbuka Suatu proses interaksi yang bersifat dua arah antara pewawancara dengan yang diwawancarai Secara umum, ada dua jenis wawancara : 1) structured interview; 2) semi-structured interview Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

20 a. Structured Interview
Bentuk wawancara menggunakan kuesioner atau wawancara dengan menggunakan pertanyaan tertutup Bisa dilakukan dengan bantuan pewawancara, bisa juga tanpa bantuan pewawancara Umumnya dilakukan pada penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui besaran masalah atau fenomena secara kuantitatif di masyarakat Responden ditentukan Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

21 a. Semi-Structured Interview
Wawancara di mana responden bebas menjawab pertanyaan Sering digunakan dalam penelitian kualitatif Pewawancara mungkin sudah memiliki daftar pertanyaan terbuka atau tanpa dilengkapi pilihan jawaban Jawaban dari sumber direkam atau dicatat Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

22 In-depth Interview Dalam penelitian kualitatif, seringkali peneliti memerlukan informasi yang lebih mendalam dan lengkap  wawancara mendalam Memiliki kesamaan dengan semi-structured interview, tetapi tidak sepenuhnya sama Bertujuan untuk menggali pendapat atau pandangan tentang suatu ide, program, masalah atau situasi Dilakukan dengan instrumen pertanyaan terbuka tanpa disertai pilihan jawaban Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

23 In-depth Interview Perlu keterampilan pewawancara
Bisa dilakukan berkali-laki dan membutuhkan waktu yang lama bersama informan di lokasi penelitian Sangat tepat digunakan jika masalah yang dibahas adalah hal yang sensitif, rumit, memiliki potensi mendapatkan tekanan dalam kelompok Contoh : terkait perilaku seksual; aborsi; penanganan suatu penyakit; narkoba pada remaja (tekanan kelompok sebaya) Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

24 In-depth Interview Kelebihannya :
Memperoleh informasi yang lebih terinci dibandingkan dengan data survei Informan merasa lebih nyaman untuk bercerita dibandingkan dengan survei Keterbatasan: Rentan terjadinya bias  jika ada kepentingan lain dari informan Memerlukan waktu yang intensif Pewawancara harus dilatih secara khusus Tidak dapat digeneralisasi Kontrol pewawancara terhadap lingkungan sangat terbatas Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

25 Observasi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

26 Data Sekunder Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

27 Kuesioner Tertulis Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

28 Focus Grup Discussion Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif Jenis wawancara mendalam yang dilakukan dalam sebuah kelompok Peneliti tidak hanya fokus pada pertanyaan tetapi juga bagaimana membuat hidup proses FGD  menciptakan situasi nyaman, mendorong peserta untuk saling bertanya, saling memberi tanggapan, berbagi pengalaman, dsb Tujuan : mengetahui pemahaman partisipan mengenai topik yang diajukan oleh peneliti Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

29 Focus Grup Discussion FGD dadapat digunakan sebagai penelitian awal untuk menyiapkan studi tertentu dalam proyek skala besar atau untuk memperjelas analisis data lainnya Kebanyakan peneliti menyarankan adanya homogenitas dalam kelompok Tetapi heterogenitas terkadang juga dibutuhkan untuk memaksimalkan pendapat yang berbeda Jumlah partisipan dalam kelompok : bisa 6 – 10; 6 – 12; 4 – 8  Prinsipnya : dalam kelompok kecil tetapi tidak sedikit Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

30 Antara moderator dan partisipan sebaiknya tidak saling mengenal
Focus Grup Discussion Antara moderator dan partisipan sebaiknya tidak saling mengenal Waktu FGD : 60 – 90 menit Kelebihan : Lebih mudah dan murah Menggali informasi lebih dalam  mungkin mendapatkan hipotesa baru Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

31 Focus Grup Discussion Kekurangan :
Lebih sulit melakukannya  memperhitungkan interaksi yang terbentuk dalam kelompok Pendapat-pendapat partisipan harus diinterpretasikan sesuai dengan konteks penelitian Teknik ini mengandalkan pengetahuan dan pendapat partisipan sehigga sulit memastikan apakah pendapat yang dikeluarkan adalah pendapat pribadi atau pendapat yang sudah dipengaruhi partisipan lain Dalam kondisi tertentu, peneliti sulit mengumpulkan partisipan dalam waktu yang sama Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

32 Teknik Proyektif Teknik pengumpulan informasi yang dibantu dengan memanfaatkan stimulus verbal, visual, atau keduanya Stimulus verbal, misalnya, seorang peneliti meminta informan untuk menyelesaikan kalimat: “Jika saya mengetahui tetangga saya menderita penyakit TBC, saya akan…….”  Teknik tersebut dapat dikombinasikan dengan wawancara semi terstruktur atau kuesioner tertulis; atau dengan FGD Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

33 Teknik Proyektif Stimulus Visual : Dengan teknik pemetaan (GIS = Geographical Informatic System)  menampilkan hubungan visual tentang sumber daya yang terkait dengan penelitian agar memudahkan diskusi. Misalnya : pada penelitian tentang proyek pengadaan sarana air, pemetaan digunakan untuk menyajikan lokasi penempatan sumur atau sumber air lainnya, serta jaraknya dari rumah Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

34 Teknik Proyektif Stimulus Visual : Dengan teknik pemeringkatan adalah teknik yang memungkinkan peneliti melalui sumber penelitian mengkategorikan variabel tertentu. Misalnya, peneliti meminta sumber untuk membawa jenis obat herbal kemudian mereka diminta membuat peringkat dan mengatur penempatan obat herbal menurut kegunaan. Sumber kemudian diminta menjelaskan logika penempatan berdasarkan peringkat tsb Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

35 RESUME Teknik Kelebihan Kekurangan Wawancara Respon sumber terlihat
Memungkinkan ada klarifikasi Jawaban sumber dapat dipengaruhi oleh pewawancara dan lingkungan sekitar Observasi Kehandalan informasi tinggi Melihat langsung sikon Menggambarkan lingkungan yang mendukung atau menganggu Orang yang diamati bisa saja terganggu Tidak mewakili tingkat kesulitan pekerjaan tertentu Dapat menganggu pekerjaan yang sedang berlangsung Data sekunder Murah Data time series Sulit akses ke catatan atau laporan yang diperlukan Data ada yang missing Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

36 RESUME Teknik Kelebihan Kekurangan Kuesioner Tertulis Murah
Memerlukan SDM yang tidak banyak Memungkinkan anonim  responden lebih jujur Jika ada pertanyaan yang tidak dimengerti responden akan sulit diklarifikasi FGD Memunculkan ide, pandangan/pengalaman peserta saat diskusi yang memperkaya informasi Diperlukan moderator yang terampil Sulit dalam interpretasi Teknik Proyektif Informasi yang dihasilkan lebih kaya Perlu pelatihan khusus Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

37 Terima Kasih Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat


Download ppt "Sesi 3: Sumber dan Teknik Pengumpulan Data"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google